9
2.2.1 Dasar Reaksi Polimerisasi High Imact Polystyrene
High Impact Polystyrene HIPS terbentuk dengan suatu reaksi polimerisasi
adisi terhadap molekul stirena sebagai monomer dengan melibatkan partikel cis 1-4 polibutadiena, melalui suatu mekanisme yang disebut grafting. Grafting adalah
mekanisme dimana rantai polistirena terikat secara kimia terhadap rangka polibutadiena [7]. Adapun reaksi pembentukan HIPS dapat dilihat dari gambar 2.2
.
Gambar 2.2 Reaksi Polimerisasi High Impact Polystyrene HIPS [7]
2.2.2
Macam-macam Proses Produksi High Impact Polystyrene
Secara umum, High Impact Polystyrene dapat diproduksi dengan tiga macam proses, yaitu :
1. Polimerisasi bulk larutan Dalam industri umunya, polimerisasi bulk larutan disebut polimerisasi
massa. Sebagian besar polistirena yang diproduksi sekarang ini menggunakan proses ini. Pada proses ini menggunakan sejumlah solvent yang biasanya adalah
monomer stirena itu sendiri dan Etil Benzena. 2. Polimerisasi Suspensi
Polimerisasi suspensi adalah sistem batch yang sangat popular untuk tahapan khusus pembuatan polistirena. Proses ini dapat digunakan untuk
memproduksi kristal maupun HIPS. Untuk memperoduksi HIPS, stirena dan larutan karet diolah dengan bulk polymerized melalui fase inverse. Kemudian
disuspensikan ke dalam air untuk mendapatkan suspense air dan minyak dengan menggunakan sabun atau zat pesuspensi. Kemudian butiran suspense ini
Universitas Sumatera Utara
10 dipolimerisasi lagi sampai selesai dengan menggunakan inisiator dan pemanasan
bertahap. Fase air digunakan sebagai heat sink dan media perpindahan panas terhadap jaket yang dikontrol suhunya.
3. Polimerisasi Emulsi Polimerisasi emulsi biasanya digunakan pada proses kopolimerisasi stirena
dengan monomer atau polimer lain. Proses ini merupakan metode komersial yang jarang digunakan untuk memproduksi polistirena kristal atau HIPS. Proses ini
mempunyai persamaan dengan proses polimerisasi suspense kecuali bahwa butiran monomer yang digunakan dalam polimerisasi emulsi ini dalam ukuran
mikroskopis. Air digunakan sebagai carrier dengan agen pengemulsi untuk memberikan partikel yang sangat kecil dan aktalis untuk mempercepat kecepatan
reaksi [7].
2.3 KOMPOSIT