2. Ilustrasi Kliring Kredit Pembelian Mebel
Ahmat nasabah BCA mengisi formulir perintah transfer melalui SKN di BCA sebesar sepuluh juta untuk Budi nasabah Bank Mandiri di Bank
Mandiri. Berdasarkan formulir tersebut, BCA mengirim data transfer ke sistem SKN di Bank Indonesia. Sistem SKN mengecek kecukupan dana di
BCA. Apabila dana di BCA mencukupi, transaksi diproses. Sebaliknya jika dana tidak mencukupi, transfer akan di tolak oleh sistem SKN.
Sesuai jadwal yang ditetapkan, sistem SKN akan melakukan perhitungan utang – piutang bank peserta sebagaimana perhitungan yang
dilakukan penyelenggara jaringan ATM. Hasil perhitungan, BCA utang ke Bank Mandiri sebesar sepuluh juta rupiah. Berdasarkan hasil perhitungan,
giro BCA di Bank Indonesia dikurangi sepuluh juta rupiah dan giro Bank Mandiri ditambah sepuluh juta rupiah. Sesuai jadwal, Bank Mandiri akan
menerima laporan hasil Kliring Kredit untuk membukukan ke rekening Budi. Proses pembayaran pembelian mebel oleh Ahmat dari BCA melalui SKN
disebut kliring kredit.
Universitas Sumatera Utara
64
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kliring adalah pertukaran warkat atau Data Keuangan Elektronik DKE antar peserta kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta
yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu. Proses kliring sebagai salah satu jasa pembayaran dan penagihan bagi
nasabah PT. Bank Mandiri Persero Tbk Cabang Medan Gatot Subroto dalam pelaksanaannya terdiri dari dua tahap proses kegiatan kliring, yakni kliring Debet
dan kliring Kredit. 1.
Kliring Debet a.
Bank menyediakan prefund. b.
Peserta membuat DKE debet berdasarkan warkat debet yang akan dikliringkan.
c. Mengirimkan DKE debet dan warkat debet ke PKL. Pengiriman DKE
debet dapat dilakukan secara online maupun offline tergantung jenis TPK yang digunakan oleh peserta.
d. Melakukan penggabungan da perekaman atas DKE debet yang telah
melalui proses validasi. e.
Melakukan perhitungan kliring debet atas DKE Debet yang diterima Penyelenggara Kliring Lokal PKL.
Universitas Sumatera Utara