e. Bukti Penyerahan Rekaman Warkat Kliring Pengembalian BPRWKP
BPRWKP digunakan sebagai tanda bukti penyerahan rekaman warkat kliring pengembalian setiap bundel warkat dari petugas kliring kepada
penyelenggara.
3. Stempel kliring
Stempel kliring berfungsi untuk menunjukkan identitas bank pada warkat kliring. Bentuk dan ukurannya harus sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
Bank Indonesia yang penggunaannya harus dilaporkan dan disetujui Bank Indonesia.
Stempel kliring dibubuhkan pada halaman depan warkat dengan syarat tidak menutupi angka nominal, tanda tangan, dan clear band pada warkat stempel
kliring yang merupakan salah satu faktor keabsahan suatu giro pada saat dikliringkan.
B. Tujuan dan Manfaat SKNBI
Tujuan diterapkannya SKNBI pada penyelenggaraan kliring di Indonesia adalah untuk meningkatkan efisiensi sistem pembayaran ritel serta memenuhi
prinsip – prinsip manajemen risiko dalam penyelenggaraan kliring. Adapun manfaat yang diperoleh dengan diterapkannya SKNBI adalah
sebagai berikut: 1.
Bagi Bank Indonesia a.
Efisiensi waktu dan biaya, khususnya dalam hal : 1
operasional kliring dengan ditiadakannya fisik warkat kredit;
Universitas Sumatera Utara
2 maintenance aplikasi kliring dengan digunakannya sistem yang
terintegrasi di seluruh wilayah kliring. b.
Tersedianya jangkauan transfer antar bank melalui kliring yang lebih luas dengan diakomodirnya kliring antar wilayah untuk transfer kredit.
c. Memenuhi prinsip-prinsip manajemen risiko dalam penyelenggaraan kliring
yang bersifat multilateral netting. 2.
Bagi Bank
MANFAAT
a. Efisiensi biaya operasional bank dalam pencetakan dan proses administrasi
warkat kredit. b.
Semakin luasnya jangkauan layanan bank kepada nasabah. 3.
Bagi Nasabah a.
Transaksi pembayaran lebih cepat, mudah, aman, dan tidak memerlukan waktu, tenaga, dan biaya yang besar.
b. Memperlancar transaksi keuangan dan lalu lintas pembayaran.
C. Jenis – Jenis Sistem Kliring
Dalam melaksanakan kegiatan kliring tersebut, digunakan 4 empat jenis sistem yang berbeda, yaitu:
1. Sistem Semi Otomasi Kliring Lokal SKOL
Yang dimaksud dengan SKOL yaitu penyelesaian akhir transaksi pembayaran antar bank yang dilakukan secara resmi otomasi, dimana dalam pelaksanaan
perhitungan dan pembuatan bilyet saldo kliring dilakukan secara otomasi sedangkan pemilihan warkat dilakukan secara manual yaitu merekam data
Universitas Sumatera Utara
setiap warkat dalam suatu media berupa disket yang akan disampaikan bersamaan dengan bundel warkat kliring pada saat pertemuan kliring.
2. Sistem Kliring Elektronik Jakarta SKEJ
Sistem Kliring Elektronik Jakarta SKEJ atau disebut juga dengan kliring elektronik adalah penyelenggaraan kliring lokal yang dalam pelaksanaan
perhitungan bilyet giro saldo kliring didasarkan pada Data Keuangan Elektronik DKE yang dikirimkan atau ditransit dari Terminal Peserta
Kliring TPK melalui Jaringan Komunikasi Data JKD untuk dilanjutkan ke Sistem Pusat Komputer Elektronik SPKKE di Bank Indonesia BI yang
diikuti dengan penyampaian warkat kliring kepada penyelenggara Bank Indonesia BI.
3. Sistem Real Time Gross Settlement RTGS
Sistem Real Time Gross Settlement RTGS adalah sistem penyelenggaraan kliring antar bank secara elektronik yang waktu penyelesaiannya terjadi
secara seketika real time dan online sistem antara kantor bank.
4. Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia SKNBI
Sistem kliring Nasional Bank Indonesia adalah sistem kliring Bank Indonesia yang meliputi Kliring Debet dan Kliring Kredit yang penyelesaiannya
akhirnya dilakukan secara nasional.
Universitas Sumatera Utara
D. Penyelenggara SKNBI