2. Ebtanas belum mampu mempercepat peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan dasar dan menengah. Ebtanas baru mampu menciptakan baku
mutu pendidikan untuk SLTP dengan menggunakan soal yang sudah dikalibrasi, namun belum untuk SD dan SMU.
3. Sebagian pakar menyatakan bahwa Ebtanas memiliki manfaat seperti: a meningkatkan standar mutu pendidikan, b mendorong siswa meningkatkan
KBM, dan c meningkatkan perhatian orang tua terhadap aktifitas belajar anak; namun ada sebagian yang lain menyatakan bahwa tidak ada
manfaatnya diselenggarakan Ebtanas, dan guru belum mampu memanfaatkan informasi hasil Ebtanas dengan baik.
Hasil penelitian Djemari dkk 2001 tentang sistem ujian akhir menyimpulkan bahwa hampir semua responden tetap menginginkan adanya sistem ujian nasional,
namun dengan beberapa saran perbaikan. Realisasi UAN di akhir jenjang pendidikan diharapkan menjadi pendorong peningkatkan kualitas pendidikan.
Namun bila hasil UAN tidak dianalisis dan tidak ditindak dilanjuti dalam peningkatan kualitas pembelajaran, maka UAN tidak akan mendorong peningkatan kualitas
pendidikan.
F. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan kajian teori serta fakta-fakta yang selama
ini sudah dapat dihimpun dari lapangan, dapat dirinci pertanyaan-pertanyaan penelitian yang perlu untuk dijawab agar dapat dijadikan pijakan untuk mengetahui
dampak ujian akhir terhadap siswa, guru, sekolah, dan orang tua. Secara rinci pertanyaan penelitian ini adalah::
1. Bagaimana dampak ujian kahir nasional terhadap motivasi belajar siswa? 2. Bagaimana dampak ujian akhir nasional terhadap motivasi mengajar guru?
3. Bagaimana dampak ujian akhir nasional terhadap kepala sekolah? 4. Bagaimana dampak ujian akhir nasional terhadap orang tua dalam
membimbing belajar siswa? 5. Bagaiman dampak ujian akhir nasional terhadap dinas pendidikan provinsi?
6. Bagaimana dampak ujian akhir nasional terhadap dinas pendidikan kabupatenkota?
Ringkasan Laporan Penelitian Dampak Ujian Akhir
8
G. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kebijaan yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang dampak UAN terhadap peningkatan kualitas
pendidikan. Selanjutnya, informasi ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan tentang pelaksanaan UAN di masa yang akan datang.
Sesuai dengan tujuannya maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei.
Populasi penelitian ini adalah Semua Sekolah Menengah Atas SMA, semua Sekolah Menengah Pertamas SMP, semua Sekolah Menengah Kejuruan, SMK,
semua Madrasah Aliyah MA, semua Madrasah Tsanawiyah MTs di Indonesia. Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan
multi stage stratified purposive sampling. Prosedrur penenetuan sampel sekolah adalah sebagai berikut:
1. Memilih 6 provinsi dengan memperhatikan tingkat kemajuan pendidikan, yaitu: tinggi, menengah, dan biasa berdasarkan data yang ada di Pusat
Penilaian Pendidikan Puspendik Balitbang Depdiknas. Propinsi sampel dalam penelitian: propinsi Sumatra Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan,
Sulawesi Selatan, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur. 2. Memilih dua kabupaten, dan satu kota di tiap propinsi, dengan memperhatikan
tingkat kemajuan pendidikan, yaitu tinggi dan biasa. 3. Memilih 2 SMA, 1 MA, 2 SMP, 1 MTs untuk tingkat kota, dan 2 SMA, 2 SMP
dengan memperhatikan tingkat kemajuan pendidikan, yaitu: tinggi dan biasa. Selanjutnya dipilih sumber informasi yang terdiri dari kepala dinas provinsi,
kepala dinas kabupatenkota, kepala sekolah, guru, siswa kelas 3, dan orang tua siswa kelas 3. Distribusi sampel sekolah dan sampel sumber informasi di tiap
provinsi dapat dilihat pada Tabel 1. Sebagai sumber informasi tiap propinsi sekolah ada 15 kepala sekolah, 78 guru, dan 150 siswa. Sampel penelitian adalah 6
provinsi, maka jumlah secara keseluruhan seumber data infromasi adalah 6 kepala dinas provinsi, 6 kepala kantor wilayah Departemen Agama, 18 kepala dinas
kabupatenkota, 90 kepala sekolah, 468 guru, 900 siswa, dan 900 orang tua. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah
dokumentasi, wawancara, dan survei. Selaras dengan metode pengumpulan datanya, instrumen yang digunakan adalah daftar dokumentasi, pedoman
wawancara, dan kuesioner. Instrumen ini dikembangkan oleh tim peneliti dan diuji coba dua kali di Yogyakarta. Pertama ujicoba keterbacaan instrumen dengan
Ringkasan Laporan Penelitian Dampak Ujian Akhir
9
menggunakan kepala sekoloh dan guru. Ujicoba kedua adalah ujicoba keterlaksanaan penggunaan instrumen beserta kualitas datanya menggunakan
kepala sekolah dan guru. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Teknik deskriptif kuantitatif digunakan untuk menganalisis data kuantitatif selanjutnya untuk memerikan: 1 dampak UAN
terhadap pertambahan jam belajar, dan 2 dampak UAN terhadap peningkatan hasil UAN. Sementara itu, teknik deskriptif kualitatif digunakan untuk mengolah
data kualititatif selanjutnya untuk memerikan: 1 dampak UAN terhadap motivasi mengajar guru, motivasi belajar, kondisi fisik dan psikologis siswa, dan 2 dampak
UAN terhadap perhatian dan ekonomi orang tua siswa.
Tabel 1. Ukuran Sekolah Sampel di Tiap Propinsi
Propinsi Propinsi Pertama
Jumlah Kep Din
PP Prop 1
1 Kakanwil
Agama Prop 1
1 Kotamadya
Kabupaten Pertama Kabupaten Kedua
Kadin PP KabKota
1 1
1 3
Jenis Sekol SMA
MA SMK
SMP MTs
SMA MA
SMK SMP
MTs SMA
MA SMK
SMP MTs
Kasek
2 1
1 2
1 2
- -
2 -
2 -
- 2
- 15
Guru
10 6
6 18
6 6
- -
6 -
6 -
- 6
- 78
Siswa
20 10
10 20
10 20
- -
20 -
20 -
- 20
- 150
H. Hasil Penelitian