Pengertian Kearifan Lokal Kearifan Lokal

35 dilicinkan, dan dipasang pada semacam rak. Dipergunakan lilin lebah yang kuning, dicampur dengan parafin, damar, atau colophomeum. Campuran ini dipanaskan di atas anglo. Campuran yang berwarna cokelat ini dimasukkan dalam canting yang bercorot satu atau beberapa buah. Dengan canting itu, lilin itu dituangkan di tempat yang tidak perlu diberi warna. Juga dipakai semacam cap untuk menaruh lilin tersebut. Jika lilin tadi sudah diaplikasikan, maka kainnya diletakkan ke dalam air supaya lilinnya membeku. Agar terjadi kurai-kurai garis-garis halus, kain tersebut diperas dengan tangan corak craquale. Setelah diberi warna, lilin dibuang dengan merebusnya dalam air atau melarutkannya dalam bensin.

D. Kearifan Lokal

1. Pengertian Kearifan Lokal

Kearifan lokal merupakan dua kata yang memiliki makna masing- masing berbeda yakni kearifan wisdom dan lokal local. Dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia John M. Echols dan Hasan Syadily 2005: 363 649, lokal berarti setempat, sedangkan kearifan dapat diartikan sebagai kebijaksanaan. Secara umum kearifan lokal dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diakui oleh anggota masyarakatnya. Pendapat lain dijelaskan oleh Alan Linggaharja bahwa kearifan adalah kata sifat yang melekat pada karakter seseorang yang berarti arif dan bijaksana, 36 sedangkan lokal adalah kondisi sebuah tempat atau setempat. Akan tetapi, ketika digabungkan menjadi satu, kearifan lokal, maknanya sangatlah luas, terutama menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan nilai, kebiasaan, tradisi, baik budaya maupun agama yang menjadi aturan dan kesepakatan tempatan lokalitas. Dalam pengertian kamus, kearifan lokal local wisdom terdiri dari dua kata, yaitu kearifan wisdom dan lokal local. Dalam Kamus Inggris Indonesia karya John M. Echols dan Hassan Syadily, local berarti setempat sedangkan wisdom berarti kebijaksanaan. Secara umum maka local wisdom dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya. Kearifan merupakan seperangkat pengetahuan yang dikembangkan oleh suatu kelompok masyarakat setempat komunitas yang terhimpun dari pengalaman panjang menggeluti alam dalam ikatan hubungan yang saling menguntungkan manusia dan lingkungan secara berkelanjutan dan dengan ritme yang harmonis. Dalam disiplin antropologi dikenal istilah local genius. Local genius ini merupakan istilah yang mula pertama dikenalkan oleh Quaritch Wales. Para antropolog membahas secara panjang lebar pengertian local genius ini Ayatrohaedi, 1986: 25. Antara lain Haryati Soebadio mengatakan bahwa local genius adalah juga cultural identity, identitas kepribadian budaya bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap dan 37 mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan kemampuan sendiri Ayatrohaedi, 1986:18-19. Sementara Moendardjito Ayatrohaedi, 1986: 40-41 mengatakan bahwa unsur budaya daerah potensial sebagai local genius karena telah teruji kemampuannya untuk bertahan sampai sekarang. Ciri-cirinya adalah: a. Mampu bertahan terhadap budaya luar b. Memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar c. Mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli d. Mempunyai kemampuan mengendalikan e. Mampu memberi arah pada perkembangan budaya Kearifan budaya tradisional atau budaya lokal knowledge atau local indigenous adalah semua keahlian-keahlian dan pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat tradisional daerah, dalam mengelola sumber daya alam dan lingkungannya untuk mewujudkan hidup yang harmonis. Kearifan budaya adalah suatu terminologi yang diberikan bagi keseluruhan nilai-nilai maupun sistem kehidupan masyarakat leluhur di masa lampau, yang terbukti secara signifikan memberikan roh dan nilai-nilai baru di era kekinian, jika diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat secara kuat dan utuh, lurus, dan jujur, sungguh-sungguh, dan penuh rasa kasih atau sayang. Kamardi, 2004; 98. 38 I Ketut Gobyah 2015: 11 dalam surat kabar Balipos mengatakan bahwa kearifan lokal local genius adalah kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah. Kearifan lokal merupakan perpaduan antara nilai-nilai suci firman Tuhan dan berbagai nilai yang ada. kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat maupun kondisi geografis dalam arti luas. Kearifan lokal merupakan produk budaya masa lalu yang patut secara terus-menerus dijadikan pegangan hidup. Meskipun bernilai lokal tetapi nilai yang terkandung di dalamnya dianggap sangat universal. S. Swarsi Geriya 2008: 14 pada surat kabar yang sama jugamengungkapkan bahwa secara konseptual, kearifan lokal dan keunggulan lokal merupakan kebijaksanaan manusia yang bersandar pada filosofi nilai-nilai, etika, cara-cara dan perilaku yang melembaga secara tradisional. Kearifan lokal adalah nilai yang dianggap baik dan benar sehingga dapat bertahan dalam waktu yang lama dan bahkan melembaga. Naritoom merumuskan “local wisdom” dengan definisi: Local wisdom is the knowledge that discovered or acquired by lokal people through the accumulation of experiences in trials and integrated with the understanding of surrounding nature and culture. Local wisdom is dynamic by function of created local wisdom and connected to the global situation”Wagiran, 2009:65. Definisi kearifan lokal tersebut, paling tidak menyiratkan beberapa konsep, yaitu: a. Kearifan lokal adalah sebuah pengalaman panjang, yang diendapkan sebagai petunjuk perilaku seseorang; 39 b. Kearifan lokal tidak lepas dari lingkungan pemiliknya; dan c. Kearifan lokal itu bersifat dinamis, lentur, terbuka, dan senantiasa menyesuaikan dengan zamannya. Konsep demikian juga sekaligus memberikan gambaran bahwa kearifan lokal selalu terkait dengan kehidupan manusia dan lingkungannya. Kearifan lokal muncul sebagai penjaga atau filter iklim global yang melanda kehidupan manusia. Kearifan adalah proses dan produk budaya manusia, dimanfaatkan untuk mempertahankan hidup. Kearifan lokal adalah bagian dari budaya. Kearifan lokal masyarakat Sasak tentu bagian dari budaya Sasak, yang memiliki pandangan hidup tertentu. Berbagai hal tentang hidup manusia, akan memancarkan ratusan dan bahkan ribuan kearifan lokal. Lebih lanjut dikemukakan beberapa karakteristik dari local wisdom, antara lain: 1local wisdom appears to be simple, but often is elaborate, comprehensive, diverse; 2 It is adapted to local, cultural, and environmental conditions; 3 It is dynamic and flexible; 4 It is tuned toneeds of local people; 5 It corresponds with quality and quantity of available resources; and 6 It copes well with changes. Berdasarkan pengertian di atas, dapat dipertegas bahwa kearifan lokal merupakan sebuah budaya kontekstual. Kearifan selalu bersumber dari hidup manusia. Ketika hidup itu berubah, kearifan lokal pun akan berubah pula. Kearifan merupakan seperangkat pengetahuan yang dikembangkan oleh suatu kelompok masyarakat setempat komunitas yang terhimpun dari pengalaman panjang menggeluti alam dalam ikatan hubungan yang saling menguntungkan manusia dan lingkungan secara berkelanjutan dan 40 dengan ritme yang harmonis. Kearifan lokal ini bermula dari hasil uji coba masyarakat trial and error dalam berbagai sektor kehidupannya. Kearifan lokal sebagai pengetahuan lokal berkembang sebagai suatu pengetahuan dalam suatu komunitas masyarakat selama berabad-abad. Kearifan lokal adalah kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah serta menjadi perpaduan antara nilai-nilai suci firman Tuhan dan berbagai nilai yang ada dalam masyarakat I Ketut Gobyah, 2015: 11. Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat maupun kondisi geografis dalam arti luas. S. Swarsi Geriya dalam Menggali Kearifan Lokal untuk Ajeg Bali dalam Iun menjelaskan bahwa secara konseptual, kearifan lokal dan keunggulan lokal merupakan kebijaksanaan manusia yang bersandar pada filosofi nilai-nilai, etika, cara- cara dan perilaku yang melembaga secara tradisional. Kearifan lokal dianggap sebagai nilai yang baik dan benar sehingga dapat bertahan dalam waktu yang lama dan melembaga. Menurut Darusman dalam Suharjito 2000: 11 kearifan lokal atau kearifan tradisional mengandung arti resultan dan keseimbangan optimum yang sesuai dengan kondisi yang ada. Kearifan lokal merupakan salah satu menifestasi kebudayaan sebagai sistem yang cenderung memegang erat tradisi sebagai sarana untuk memecahkan persoalan yang sering dihadapi oleh masyarakat lokal. Kearifan lokal memiliki dimensi sosial budaya yang kuat karena lahir dari aktifitas perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat. 41 Berdasarkan berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kearifan lokal merupakan pengetahuan yang dikembangkan oleh suatu masyarakat atau komunitas setempat, berdasar pada filosofi nilai-nilai, etika, cara-cara dan perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Makna dan Dimensi Kearifan Lokal