Bantuan Hukum Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Bantuan Hukum Sebagai Suatu Perikatan yang Bersifat Cuma-Cuma T1 312008005 BAB II

2.1. Bantuan Hukum

Apabila hakikat Bantuan Hukum dilihat atau diketahui dengan cara memperhatikan definisi atau pengertian mengenai Bantuan Hukum dalam kepustakaan yang selama ini digadang sebagai kepustakaan yang ditulis oleh mereka yang dianggap mumpuni dalam bidang Bantuan Hukum. Berikut di bawah ini Penulis akan mengemukakan hal tersebut. Merujuk pada istilah Belanda pro deo, Bantuan Hukum didefinisikan 4 menurut jenis pro bono publico yakni perwakilan profesional secara gratis yang dilakukan oleh pengacara tunjukan pengadilan —dianggap sebagai koreksi terhadap distribusi sumber daya kebenaran yang timpang antara orang yang berada dengan orang yang tidak berpunya — kepada klien. Kepustakaan yang sama 5 juga mendefinisikan bahwa di Negara hukum yang sudah mapan Bantuan Hukum diartikan memberi bantuan dengan cuma-cuma bila diperlukan, dan selalu dalam kuantitas dan kualitas yang terbatas, dan ditunjukan untuk memperkokoh janji, betapapun tipisnya, bahwa hukum melayani semua orang. 4 Daniel S. Lev, Hukum dan Politik di Indonesia Kesinambuangan dan Perubahan, Jakarta: LP3ES, 1990, hal 475. Hanya saja, kepustakaan yang Penulis rujuk ini bukan kepustakaan hukum, namun kepustakaan politik hukum. Kepustakaan politik hukum itu terpaksa Penulis rujuk mengingat sulit sekali menemukan kepustakaan hukum yang secara khusus membicarakan atau mengkaji soal bantuan hukum. skripsi ini dapat dikatakan, dengan demikian merupakan skripsi orisinil yang pertama kali membicarakan Bantuan Hukum dari sudut pandang Ilmu Hukum. Demikian pula, dapat dikatakan merupakan skripsi pertama setelah seluruh progam studi di Fakultas Hukum Indonesia mengenal dan menyelenggarakan satu progam studi, yaitu progam stud Ilmu Hukum. 5 Ibid,. hal.476. Adapun yang dimaksud degan terbatas dalam pengertian di atas, kemungkinan, antara lain seperti telah dikemukakan oleh pustaka yang sama, 6 bahwa berbeda dengan Bantuan Hukum gratis dan sejenisnya yang umumnya sering terbatas pada perkara pidana saja, posisi LBH 7 adalah sebagai pemberi Bantuan Hukum bagi masalah hukum orang miskin baik bersifat perdata maupun bersifat pidana. Bahkan, Bantuan Hukum seperti itu juga diarahkan kepada penduduk yang tanahnya digusur untuk kepentingan umum; ada juga Bantuan Hukum yang dulu semarak, yaitu menjadi pembela dalam perkara-perkara politik. Misalnya pada tahun 1979, LBH mengkoordinasi pembelaan bagi para mahasiswa yang diadili karena mengkritik pemerintah. 8 Menurut pustaka, sasaran Bantuan Hukum adalah memberi makna riil dan praktis terhadap asas-asas hukum, kesamaan di depan hukum dan peradilan yang jujur bagi masyarakat, dan pada gilirannya juga memberi kepastian hukum tanpa membeda-bedakan orang berdasarkan kekayaan, pangkat, kedudukan, ras, suku bangsa, agama, golongan, atau asal keturunan. Akan tetapi, dalam tinjauan jangka panjang arti penting Bantuan Hukum yang lebih pelik dan rumit 9 beleh jadi sebagian besar bersifat ideologis. LBH misalnya, didirikan di atas landasan 6 Ibid,. hal 487. 7 Yang dimaksud dengan LBH adalah Lembaga Bantuan Hukum. 8 Ibid,. Hal 490. 9 Ibid,. hal 504-505. pertentangan ideologis dengan demokrasi terpimpin maupun Orde Baru, 10 yang dimana premis-premisnya yang ditentang setidak-tidaknya mutlak pada setiap sendinya yang penting-penting. LBH menentang eksklusifitas politik dan memperjuangkan partisispasi rakyat. Menentang dominasi militer dan berpihak kepada kekuasaan sipil, menentang hak prerogatif di bidang politik dan kebebasan birokrasi dan memperjuangkan proses legal, menentang kekuasaan Pemerintah yang patrimonial dan memperjuangkan hak-hak perseorangan, menentang negara yang menghimpun segala kekuasaan dan memperjuangkan terselenggaranya pemerintahan dengan kekuasaan terbatas, menentang ―pembangunan‖ yang memperkaya sebagian kecil orang dan memperjuangkan keadilan ekonomi, dan secara umum mendukung hak-hak istimewa dan memperjuangkan kesamaan di bidang sosial dan politik. Menurut pendapat Penulis, pengertian Bantuan Hukum di dalam masyarakat awam mungkin masih belum jelas. Pencampuradukan persepsi antara jasa hukum dengan Bantuan Hukum mungkin masih terjadi. Padahal sesungguhnya Bantuan Hukum itu berbeda dengan jasa hukum. 11 Beberapa 10 Terbongkar di sini bahwa motifasi dasar politis, itu apabila dilihat oleh pengamat politik, bukan yuris. Namun, hal itu adalah sah adanya Setiap bidang keilmuan memang memiliki kebebasan penuh. 11 Bantuan hukum merupakan hal yang berbeda dengan jasa hukum merujuk dari ketentuan umum beberapa peraturan perundang-undangan seperti dalam UU No. 18 tahun 2003 tentang Advokat dan UU No. 16 tahun 2011 tentang Bantuan Hukum, dalam Pasal 1 Angka 9 UU Advokat menjelaskan bahwa Bantuan Hukum adalah Jasa Hukum yang diberikan oleh Advokat secara cuma-cuma kepada klien yang tidak mampu. Sedangkan telah pula dijelaskan dalam Pasal 1 Angka1 UU Bantuan Hukum, Bantuan Hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh pemberi bantuan hukum secara cuma-cuma kepada Penerima Bantuan Hukum. Dari penjelasan tersebut maka didapatkan kesimpulan bahwa yang disebut Bantuan Hukum adalah jasa hukum yang diberikan secara cuma-cuma atau gratis. pengertian tentang Bantuan Hukum seperti demikian itu banyak berkembang di kalangan praktisi hukum yang aktif bergerak dalam lembaga bantuan hukum. Black’s Law Dictionary, Bantuan Hukum atau yang disebut dengan legal aid memiliki definisi sebagai berikut Country wide system administered locally by legal services is rendered to those in financial need and who cannot afford private counsel. 12 Menurut definisi Bantuan Hukum tersebut, Bantuan Hukum terlihat lebih kepada pengelolaan atau penyelenggaraan pemberian jasa hukum kepada mereka yang membutuhkan keuangan dan mereka yang tidak mampu membayar pengacara. Dengan kata lain, definisi tersebut lebih menunjuk kepada kewajiban PemerintahNegara untuk memenuhi kewajibannya dalam memberikan Batuan Hukum. Pemerintah memberikan bantuan finansial kepada masyarakat yang kurang mampu miskin untuk dapat menyewa pengacara atau jasa hukum. Itulah hakikat Bantuan Hukum; 13 Selain pengertian diatas , Clarence J. Dias mengemukakan arti Bantuan Hukum: Bantuan hukum merujuk pada peraturan jasa profesi hukum untuk memastikan bahwa tidak ada seorangpun yang dapat dihalangi haknya untuk menerima nasehat hukum atau .... diwakili di hadapan pengadilan .... oleh karena tidak mampu secara finansial. 14 12 Joseph R. Nolan., Black’s Law Dictionary: With Pronunciation, St Paul: West Publishing 50, 1990, hlm 893. 13 Antara lain, dalam rangka menjawab rumusan masalah penelitian dalam penulisan hukum ini 14 Frans Hendra Winarta S.H., Pro Bono Publico: Hak Konstitusional Fakir Miskin untuk Memperoleh Bantuan Hukum, Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2009, hlm. 22 Menurut Todung Mulya Lubis, Bantuan Hukum tidak bisa menghindarkan diri dari tujuan menata kembali masyarakat dari kepincangan struktural yang tajam dengan menciptakan pusat – pusat kekuatan dan sekaligus berarti mengadakan redistribusi kekuasaan untuk melaksanakan partisipasi dari bawah. 15 Pengertian Bantuan Hukum juga muncul dari pengamat lainya. Abdurrahman yang menjelaskan bahwa istilah legal aid biasanya digunakan untuk menunjukkan pengertian Bantuan Hukum dalam arti sempit berupa pemberian jasa-jasa di bidang hukum kepada seseorang yang terlibat dalam suatu perkara secara cuma-cumagratis, khususnya bagi mereka yang tidak mampu. 16 Walaupun para pengamat telah mendefinisikan pengertian Bantuan Hukum seperti telah diuraikan di atas namun belakangan ini dalam peraturan - peraturan di Indonesia juga telah diberi pengertian tentang bantuan hukum itu sendiri. Dalam UU No. 18 Tahun 2003 tentang Advokad Bantuan hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh advokad secara cuma – cuma kepada klien yang tidak mampu.

2.2. Peristilahan yang Identik dengan Bantuan Hukum Cuma – Cuma