Negara Sebagai Pihak dalam Perikatan Jenis – Jenis Perikatan

dan menggugat. 35 Memperhatikan uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa Bantuan Hukum sebagai suatu perikatan dapat diselenggarakan, baik oleh manusia maupun Badan Hukum, dalam hal ini termasuk Negara atau Pemerintah.

2.6. Negara Sebagai Pihak dalam Perikatan

Perikatan merupakan suatu hubungan hukum dan hubungan hukum hanya bisa dilakukan bila ada subjek hukum yang melakukan suatu perbuatan hukum. Karena subjek hukum terdiri dari manusia dan badan hukum, maka dari itu Negara sebagai badan hukum publik dapat melakukan perikatan baik dalam bentuk perikatan yang bersumber pada undang – undang maupun perikatan yang bersumber pada perjanjian. Kepustakaan seperti ini memerkuat apa yang telah Penulis kemukakan di atas bahwa Bantuan Hukum dapat diselenggarakan baik oleh Negara, maupun oleh peseorangan.

2.7. Jenis – Jenis Perikatan

Terdapat dua belas jenis perikatan, 36 yaitu; jenis yang pertama, perikatan timbal balik. Perjanjian ini merupakan perikatan yang memberikan hak dan kewajibannya kepada kedua belah pihak. Yang kedua, perikatan sepihak. perikatan sepihak merupakan perikatan yang menimbulkan kewajiban pada satu pihak saja, dan pihak kedua hanya menerima haknya. 37 Ketiga, perikatan cuma – 35 Salim H.S. Op. Cit., hlm26. 36 PNH Simanjuntak, Op.Cit., hlm. 336. 37 Bantuan Hukum lebih tepat apabila digolongkan sebagai jenis perikatan sepihak, atau apa yang telah Penulis kemukakan di Bab I sebagai unilaeral voluntary oblogation. Uraian mengenai hal ini dapat dilihat dalah Bab I skripsi ini, sub judul Latar Belakang Masalah, 1.2, mulai halaman 5 sampai halaman 12. cuma. perikatan cuma – cuma adalah perikatan yang mana pihak yang satu memberikan suatu keuntungan kepada pihak lain, tanpa menerima suatu manfaat darinya. Keempat, perikatan atas beban yaitu yang merupakan sebuah perikatan yang memiliki prestasi pada masing – masing pihak dan diantara kedua prestasi itu terdapat suatu hubungan hukum. Perjanjian yang kelima adalah perikatan konsensuil. Keenam, perikatan riil yang merupakan perikatan yang timbul atas adanya kesepakatan dua belah pihak disertai penyerahan nyata atas barangnya. Ketujuh, perikatan nominat , perikatan ini merupakan perrjanjian yang mempunyai nama tertentu dan diatur secara khusus oleh undang – undang. 38 Kemudian kedelapan, perikatan innominat . perikatan innominat merupakan perikatan yang tidak mempunyai nama tertentu dan tidak diatur dalam undang – undang. Berikutnya perjanjian kesembilan adalah perikatan liberatoir yang merupakan perikatan yang membebaskan orang dengan keterikatannya dari suatu kewajiban hukum tertentu. Kesepuluh, perjanjian kebendaan yang merupakan perikatan untuk menyerahkan atau mengalihkan atau menimbulkan atau mengubah atau menghapuskan hak-hak kebendaan. Perjanjian yang kesebelas yaitu perikatan obligatoir yang merupakan perikatan yang menimbulkan kewajiban antara kedua belah pihak. Sedangkan yang terakhir yaitu perikatan accesoir yaitu perikatan yang membuntuti perikatan pokok. 38 Menurut Penulis, selain jenis perikatan kedua dan ketiga, Bantuan Hukum juga termasuk kategori perikatan dengan nama tertentu yang ditentukan oleh undang-undang. UU dimaksud adalah, antara lain UU Bantuan Hukum

2.8. Perikatan Bersegi Satu Perikatan Cuma – Cuma