Kubus dan Balok Materi Bangun Ruang Sisi Datar

29 c Volume Prisma Untuk setiap prisma berlaku:

b. Kubus dan Balok

Kubus merupakan suatu bidang-banyak yang terbentuk dari 6 buah daerah persegibujursangkar yang berdimensiberukuran sama. Kubus diklasifikasikan sebagai bidang banyak beraturan, dengan sebutan bidang-enam beraturan atau heksahedraheksahedron, karena setiap daerah persegi pembentuk sebuah kubus berukuran s, maka kubus tersebut dikatkan berdimensi sxsxs atau berdimensi s. Suatu paralelepipedum adalah suatu prisma yang bidang-alas dan bidang- atasnya berupa daerah jajargenjang yang saling kongruen sama dimensi dan bidang sisi-bidang-sisi-nya juga berupa daerah jajargenjang. Suatu paralelepipedum siku-siku adalah paralelepipedum tegak yang bidang alas dan bidang-atasnya berupa daerah persegipanjang atau suatu prisma-tegak persegipanjang. Paralelepipedum siku-siku tersebut dinamakan dengan balok 1 Unsur-Unsur pada Kubus dan Balok Gambar 5. Balok 30 a Sisi pada Kubus dan Balok Kubus dan balok memiliki bidang yang membatasi bagian dalam kubus dan bagian luar yang disebut bidang sisi yang selanjutnya disebut sisi. Sisi-sisi pada suatu balok maupun kubus berpotongan atau bertemu pada suatu garis yang disebut rusuk. Balok diberi nama menurut sisi alas dan sisi atasnya. Balok pada gambar di atas diberi nama balok ABCD.EFGH dengan sisi alas ABCD dan sisi atas EFGH. Pada balok ABCD.EFGH, sisi ABCD bawah, sisi EFGH atas, BCGF kanan dan ADHE kiri terlihat berbentuk jajargenjang, akan tetapi sebenarnya berbentuk persegi panjang karena dan . Jadi, sisi balok berbentuk persegi panjang. Pada keadaan tertentu terdapat balok yang semua sisinya berbentuk persegi. Balok yang demikian dinamakan kubus. b Rusuk pada Kubus dan Balok Pada gambar balok ABCD.EFGH, perhatikan rusuk , rusuk , rusuk dan rusuk . Dua dari empat rusuk tersebut bisa dibuat sebidang. Rusuk-rusuk yang demikian, yaitu , , dan merupakan rusuk yang saling sejajar. c Diagonal Sisi dan Diagonal Ruang Gambar 6. Diagonal Balok 31 Jika dibuat ruas garis atau maka masing-masing garis tersebut akan menghubungkan dua titik sudut. Ruas garis seperti dan disebut diagonal. Karena ruas garis maupun terletak pada sisi balok, maka dan disebut diagonal sisi. Jika dibuat ruas garis yang menghubungkan titik H dan B, maka ruas garis tersebut, yaitu , menghubungkan dua titik sudut sehingga disebut diagonal. Karena diagonal terletak dalam ruang balok dan tidak terletak pada satu sisi, maka diagonal disebut diagonal ruang. d Bidang diagonal Gambar 7. Bidang Diagonal Balok ABCD.EFGH dapat disekat oleh suatu bidang, misalnya bidang BDHF seperti ditunjukkan pada gambar di samping. Bidang BDHF disebut bidang diagonal. Bidang diagonal BDHF dibentuk melalui dua rusuk yang berhadapan sama panjang dan sejajar, yaitu rusuk dan . 2 Luas Permukaan Kubus dan Balok Adalah jumlah luas seluruh permukaan bangun ruang tersebut. Luas permukaan kubus dapat dirumuskan: 32 Dengan panjang rusuk kubus. Kemudian untuk luas permukaan balok dapat dirumuskan: jadi, panjang, lebar, dan tinggi. 3 Volume Kubus dan Balok Untuk menyatakan ukuran besar suatu bangun ruang digunakan volume. Berdasarkan Gambar 1 menunjukkan sebuah balok dengan ukuran panjang = p, lebar = l, dan tinggi = t. Rumus volume balok dengan ukuran tersebut di atas adalah: Rumus volume kubus dengan panjang rusuk = s adalah:

c. Limas

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN ‘’EXPLICIT INSTRUCTION’’ UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SISI DATAR ( Studi PTK pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 9 Surakarta ).

0 1 8

Pengembangan perangkat pembelajaran mengakomodasi teori van hiele materi bangun ruang sisi datar dengan pendekatan saintifik pada siswa kelas VIII B SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang.

0 9 258

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MATEMATIKA REALISTIK MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR BERORIENTASI PADA KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VIII SMP.

3 12 327

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII.

3 85 472

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMP/MTs.

0 15 453

PENGEMBANGAN GAME EDUKASI MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR UNTUK SISWA SMP KELAS VIII SEMESTER 2.

0 5 215

ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VIII SMP IT ALAM NURUL ISLAM YOGYAKARTA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR.

1 5 86

Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Pendekatan Problem Solving dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah untuk Siswa SMP.

0 2 508

Pengembangan Multimedia Pembelajaran Matematika Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar untuk Siswa SMP Kelas VIII.

0 0 3

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN DISCOVERY LEARNING KELAS VIII SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SISI DATAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 4