G. Uji Coba Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto 2002:28, ujicoba instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang disusun berpengaruh pada besar tidaknya
dan sangat menentukan bermutu tidaknya penelitian. Uji coba instrumen dilakukan dengan menggunakan teknik repeated measure pengukuran
berulang dengan menguji item-item pernyataan kepada responden. Baik buruknya instrumen penelitian ditunjukkan oleh tingkat kesalahan validity
dan keandalan reability. Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reabilitas instrumen sehingga dapat diketahui layak tidaknya
digunakan untuk pengumpulan data pada karyawan Mirota Batik Yogyakarta. Uji coba instrumen menggunakan uji coba terpaku yang sama dengan sampel
nantinya.
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Data penelitian tidaklah berguna apabila instrumen yang
digunakan untuk mengumpulkan data penelitian itu tidak memiliki validitas yang tinggi. Dalam penelitian ini untuk mengukur validitas dilakukan
dengan Uji Confimatory Factor Analysis CFA, yakni digunakan untuk menguji apakah suatu konstruk mempunyai unidimensioanalitas atau apakah
indikator-indikator yang digunakan dapat mengkonfirmasi sebuah konstruk atau variabel Ghozali, 2011:70. Analisis CFA akan mengelompokkan
masing-masing indikator kedalam beberapa faktor.
Berdasarkan hasil penelitian pada lembar lampiran diketahui bahwa nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy KMO MSA
lebih besar dari 0,50 yaitu sebesar 0,613, ini menunjukkan bahwa data yang ada layak untuk dilakukan faktor analisis, sedangkan pada hasil uji
Bartletts Test of Sphericity diperoleh taraf signifikansi 0,000; yang artinya bahwa antar variabel terjadi korelasi signifikansi0,05, dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang ada dapat dianalisis lebih lanjut karena telah memenuhi kriteria.
Selanjutnya pada tabel 5 menunjukkan bahwa semua item pernyataan pada masing-masing variabel mengelompok menjadi satu,
dengan nilai loading factor di atas dan di bawah 0,50. Hal ini menunjukkan bahwa indikator tersebut merupakan satu kesatuan alat ukur
yang mengukur satu konstruk yang sama dan dapat memprediksi apa yang seharusnya diprediksi.