Reliabilitas Instrumen Uji Instrumen 1. Validitas Instrumen
tiap variabel berdistribusi normal atau tidak. Kriteria yang digunakan adalah apabila nilai Asymp.Sig lebih besar dari 0,05, maka berarti berdistribusi
normal. Hasil analisis menggunakan SPSS versi 17 diperoleh data bahwa nilai Asymp.Sig pada masing-masing variabel sebesar 0,428 persepsi guru tentang
supervisi kepala sekolah, 0,886 motivasi berprestasi dan 0,078 kinerja mengajar guru, dilampirkan pada Lampiran 4.
Hasil uji linieritas menggunakan taraf signifikansi 5 0,05 dan diperoleh nilai signifikansi pada deviation from linierity 0,525 untuk
hubungan antara persepsi guru tentang supervisi kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru dan 0,154 untuk hubungan antara variabel motivasi
berprestasi terhadap kinerja mengajar, artinya variabel persepsi guru tentang supervisi kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru dan hubungan antara
variabel motivasi berprestasi terhadap kinerja mengajar adalah linier, terlampir pada Lampiran 5.
Uji multikolinieritas digunakan karena jumlah variabel lebih dari dua variabel, hal ini juga menjadi syarat untuk analisis yang menggunakan regresi
ganda. Uji multikolinieritas dengan SPSS 17 dilakukan dengan uji regresi, dengan patokan nilai VIF Varian Inflation Factor dan koefisien korelasi
antar variabel bebas. Kriteria yang digunakan adalah 1 jika nilai VIF di sekitar angka 1 atau memiliki teorance mendekati 1, maka dikatakan tidak
terdapat masalah multikolinieritas dalam model regresi; 2 jika koefisien korelasi antar variabel bebas kurang dari 0,5, maka tidak terdapat masalah
multikolinieritas, terlampir pada Lampiran 6.
Hasil uji multikolinieritas untuk variabel persepsi guru tentang supervisi yang dilkukan oleh kepala sekolah X1 dan variabel motivasi
berprestasi guru X2 yaitu memiliki nilai VIF 1,177 dan tolerance 0,850. Hasil uji menunjukan nilai VIF mendekati 1 untuk semua variabel bebas,
demikian pula dengan nilai tolerance mendekati 1 untuk semua variabel bebas, dengan demikian dapa disimpulkan bahwa dalam regresi antara
variabel bebas persepsi guru tentang supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah X1 dan variabel motivasi berprestasi guru X2 terhadap kinerja
mengajar guru Y tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas. Berdasarkan uji persyaratan analisis tersebut maka syarat statistik
parametris terpenuhi, sehingga pengujian hipotesis asosiatif dilakukan dengan menggunakan teknik regresi linier sederhana. Kemudian untuk mengetahui
seberapa besar hubungan variabel persepsi guru tentang supervisi kepala sekolah, motivasi berprestasi terhadap kinerja mengajar guru dihitung
menggunakan analisis regresi ganda.