Kinerja Mengajar Guru Deskripsi Teoretis 1. Sekolah Menengah Kejuruan SMK
pengembangan akan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan dari individu. Variabel karakteristik kerja yang meliputi penilaian
pekerjaan akan meningkatkan motivasi individu untuk mencapai prestasi kerja yang tinggi.
Rumusan mengajar akan terjadi jika sekurang-kurangnya ada yang mengajar dan ada yang diajar atau yang belajar. Hal ini menjadikan mengajar
harus memperhatikan yang belajar dan teori belajar. “Konsep belajar sering dtafsirkan berbeda karena dipengaruhi oleh teori belajar tertentu, sedangkan
tafsiran tentang belajar juga banyak ragamnya” Oemar Hamalik, 2003: 58. Rumusan mengajar yang pernah dikonsepsikan para ahli menurut Oemar
Hamalik 2003: 44-53, antara lain : 1 mengajar adalah mewariskan kebudayaan nenek moyang masa lampau kepada generasi baru secara turun-
temurun sehingga terjadi konservasi kebudayaan, 2 mengajar adalah proses menyampaikan pengetahuan dan kecakapan kepada siswa, 3 mengajar adalah
aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya sehingga menciptakan kesempatan bagi anak untuk melakukan proses belajar efektif.
Rumusan mengajar menyatakan bahwa menciptakan lingkungan belajar adalah tanggung jawab guru, tetapi pendapat lain menyatakan bahwa proses belajar
itu tumbuh dan berkembang dari diri anak itu sendiri. Disimpulkan bahwa pada dasarnya mengajar adalah membimbing
kegiatan belajar anak dan mengajar adalah kegiatan untuk membantu siswa dalam menentukan tujuan belajar Oemar Hamalik, 2003: 58. Sedangakan
belajar adalah suatu proses berbuat, beraksi, memahami berkat adanya
pengalaman, yang pada dasarnya ialah pengalaman antara individu dengan lingkungannya.
Syamsudin Makmun 2003: 23 mengemukakan tiga peran guru dalam mengajar, yaitu sebagai berikut: 1 perencana planner yang harus
mempersiapkan apa yang harus dilakukan di dalam melakukan proses belajar- mengajar pre-teaching problems. 2 pelaksana organizer yang harus
menciptakan situasi, memimpin, merangasang, menggerakan, dan mengarahkan kegiatan belajar-mengajar sesuai dengan rencana, bertindak
sebagai narasumber, leader, yang bijaksana dalam arti demokratis dan humanistik selama proses berlangsung during teaching problems, 3 penilai
evaluator yang harus mengumpulkan, menganalisis, menafsirkan dan akhirnya memberikan pertimbangan judgement atas tingkat keberhasilan
belajar mengajar tersebut berdasarkan kriteria yang ditetapkan baik mengenai aspek keefektifan prosesnya, maupun kualifikasasi produk output.
Pendapat Syamsudin Makmun diatas dapat dirumuskan yaitu peran- peran guru sebagai implikasi dari rumusannya, selalu terdapat tiga komponen
dasar yang saling berkaitan, yaitu : 1 siswa, dengan segala karakeristiknya yang terus berusaha mengembangkan dirinya seoptimal mungkin melalui
berbagai kegiatan belajar guna menjapai tujuan yang diharapkan, 2 tujuan, yaitu sesuatu yang akhirnya diharapkan tercapai setelah kegiatan belajar
mengajar. Bagi siswa tujuan ini adalah tugas, tuntutan dan kebutuhan yang harus nampak dalam perilaku. Sedangkan bagi guru tujuan ini merupakan
tugas, tuntutan dan kebutuhan yang harus diterjemahkan ke dalam berbagai
bentuk kegiatan yang terencana dan terukur dapat dievaluasi, 3 guru, yaitu orang dewasa yang karena jabatannya secara formal selalu menguasahakan
terciptanya situasi yang tepat mengajar sehingga memungkinkan terjadinya proses mengajar learning experiences pada diri siswa, dengan mengerahkan
segala sumber learning sources dan menggunakan strategi belajar mengajar teaching-learning strategy yang tepat appropriate Syamsudin Makmun,
2003:155. Interelasi ketiga komponen tersebut digambarkan dalam bagan berikut :
Gambar 3. Interelasi Siswa, Tujuan, dan Guru dalam Mengajar