Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori 1. Sekolah Menengah Kejuruan

Sekolah menengah kejuruan atau sering disebut SMK merupakan program pendidikan yang secara langsung dikaitkan dengan penyiapan seseorang untuk satu pekerjaan tertentu atau untuk persiapan tambahan karier seseorang. Peraturan pemerintah nomor 29 tahun 1990 menyatakan bahwa SMK pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk pelaksanaan jenis pekerjaan tertentu Wardiman Djojonegoro, 1998: 340. Pendidikan kejuruan berfungsi sekaligus sebagai “akulturasi” penyesuaian diri dan “enkulturasi” pembawa perubahan.Karena itu pendidikan kejuruan tidak hanya adaptif terhadap perubahan, tetapi juga harus antisipatif. Tujuan pendidikan kejuruan yang dirumuskan PP 29 kemudian dijabarkan dalam keputusan Mendikbud no 0490U1990 diantaranya sebagai berikut: a. Mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih dan meluaskan pendidikan dasar. b. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan sekitarnya. c. Meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri sejalan dengan pengembangan ilmuteknologi dan kesenian. d. Menyiapakan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap professional. Sedangkan menurut Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan menjelaskan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan mempunyai tujuan sebagai berikut: a. Mewujudkan lembaga pendidikan kejuruan akuntabel sebagai Pusar Pembudayaan Kompetensi Bersetandar Nasional. b. Mendidik sumberdaya manusia yang mempunyai etos kerjadan kompetensi berstandar internasional. c. Memberikan berbagai layanan pendidikan kejuruan yang permeable dan flesibel secara teritegrasi antara jalur dan jenjang pendidikan. d. Memperluas layanan dan pemerataan mutu pendidikan kejuruan. e. Mengangkat keunggulan lokal sebagai modal daya saing bangsa.

2. Mata Pelajaran Melayani Makanan dan Minuman

Pada program keahlian Jasa Boga peserta didik mempelajari berbagai pengetahuan dan keterampilan bidang boga, salah satu mata pelajaran yang diberikan kepada peserta didik adalah Tata Hidang. Tata Hidang ialah cara menata dan menghias makanan dan minuman dengan standar operasional perusahaan. Tata Hidang merupakan suatu ilmu yang dipelajari dan diterapkan untuk menata, menghias, serta bagaimana menyajikan makanan dan minuman dari awal hingga ahir tamu menikmati makanan. Materi pembelajaran yang diajarkan di SMK antara lain meliputi tentang pelayanan makanan dan minuman di restoran, room service, dan membuat minuman non-alkohol. Keuletan, kreatifitas dan kecekatan