tertalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat siswa untuk mencoba lagi karena diluar jangkauan.
Untuk menentukan tingkat kesukaran suatu tes, dapat digunakan rumus sebagai berikut Daryanto yang dikutip dari Yanti Rahmawati 2012:
Keterangan : : indeks kesukaran
: banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar : jumlah seluruh siswa peserta tes
Untuk menginterprestasikan tingkat kesukaran butir tes digunakan kriteria sebagai berikut:
P : 0,00 – 0,29 : soal sukar
P : 0,30 – 0,69 : soal sedang
P : 0,70 – 1,00 : soal mudah
d. Daya Beda Soal
Menganalisis daya pembeda artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesanggupan tes tersebut dalam membedakan siswa yang termasuk
kedalam kategori rendah dan kategori tinggi prestasinya Nana Sudjana, 1992: 135. Untuk membedakan antara siswa dikelompokkan menjadi tiga
kelompok, yaitu kelompok atas 27, kelompok bawah 27 dan sisanya kelompok tengah. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut
Daryanto yang dikutip dari Yanti Rahmawati 2012:
Keterangan : D : daya pembeda
: banyaknya peserta kelompok atas : banyaknya peserta kelompok bawah
B :banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
B : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab salah
P =
P =
Kriteria jika D bernilai :
0,00 – 0,19 : soal jelek
0,20 – 0,39 : soal sedang atau cukup
0,40 – 0,69 : soal baik
0,70 – 1,00 : soal baik sekali
G. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dapat berarti cara atau prosedur yang dilakukan untuk mengumpulkan data, sedangkan alat pengumpulan data
berarti instrument atau perangkat yang digunakan untuk mengumpulkan data Endang Mulyatiningsih, 2012: 24. Pada penelitian ini metode
pengumpulan data yang digunakan dapat dilihat pada tabel 10. Tabel 10. Metode Pengumpulan Data Yang Digunakan
No Metode Pengumpulan Data
Alat Pengumpulan Data 1
Observasi Lembar observasi
2 Wawancara
Lembar wawancara 3
Koesioner atau Angket Angket kelayakan untuk ahli
materi dan ahli media. 4
Tes Lembar soal dan jawaban