50
mengalir melewati penghantar akan terserap di dalam isolasi yang besarnya berbanding lurus dengan frekuensi. Persamaan redaman pada dielektrik adalah:
√ ……………………..3.32
Di sisi lain frekuensi dapat juga mempengaruhi besarnya redaman pada saluran transmisi ini, di mana semakin tinggi frekuensi kerja yang diberikan akan
semakin besar redaman yang dihasilkan.
3.8 Dimensi Optimal Kabel Koaksial
Hal ini sangat penting dalam penggunaan dielektrik-dielektrik dengan kualitas tinggi dan konduktor-konduktor dalam hal memperkecil rugi-rugi. Di
mana untuk keperluan yang membutuhkan performa tinggi harus dipilih bahan dielektrik yang memiliki permitivitas rendah. Pada Persamaan konstanta redaman
3.30, menunjukan bahwa redaman bergantung pada frekuensi dan dimensi
saluran koaksial tersebut. Dengan sedikit penyederhanaan persamaan dapat
dituliskan dengan [6]:
√ √
⁄
…………………………..3.32
Untuk kasus khusus pada praktek yang penting dimana , didapatkan
persamaan:
√ ⁄
………………………………3.34 Konstanta redaman
akan menjadi minimum dengan meminimalkan fungsi dari bentuk
dengan . Dengan mendiferensiasikan
dan menyamakan fungsi dengan nol, didapatkan , .
Jadi untuk mendapatkan rugi-rugi minimum pada kabel koaksial, harus
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
51
dibuat bernilai 3,59 dan nilai ini juga memberikan impedansi karakteristik √
.
3.9 Beberapa Contoh Kabel Koaksial
Kabel koaksial dibuat dengan berbagai jenis bahan konduktor dan dielektrik untuk berbagai keperluan. Untuk keperluan yang membutuhkan
performa tinggi dengan redaman yang sangat kecil dan daya hantar yang besar digunakan jenis konduktor sebagai penghantar diantaranya adalah perak, tembaga
dan aluminium namun yang paling banyak dijumpai adalah kabel dengan konduktor tembaga.
Untuk bahan dielektrik yang paling sering digunakan adalah Polyethylene dan Teflon karena menghasilkan redaman yang kecil namun untuk performa yang
lebih baik dengan redaman yang sangat rendah digunakan udara sebagai isolasinya.
Beberapa contoh jenis kabel koaksial yang digunakan dalam berbagai keperluan di antaranya Kabel R G 58, R G 59 , R G 8, R G 11 A, R G 178 B, R G
214, R G 316 dan HJ4-50. Kabel-kabel ini banyak digunakan sebagai hubungan system microwave, stasiun radio, kabel TV, closed-circuit TV CCTV dan bisa
juga digunakan sebagai kabel thin ethernet 10BASE2. Kabel R G 58 banyak digunakan untuk kabel antena ke TV dengan
frekuensi I atas 300 MHz dan impedansi karakteristik 50 Ω. Untuk kabel R G 59
digunakan pada frekuensi yang lebih tinggi yaitu di atas 1 GHz dengan impedansi karakteristik 75 Ω. Kabel RG 11 beroperasi pada frekuensi di atas 1 GHz dengan
impedansi karakteristik 75 Ω. Untuk kabel R G 178 dengan diameter kondutor
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
52
yang paling kecil dapat bekerja pada frekuensi tinggi biasanya di atas 10 GHz dan memiliki impeda
nsi karakteristik sebesar 50 Ω begitu juga kabel R G 214 sangat cocok digunakan pada frekuensi di atas 10 GHz. Kabel HJ4-50 dengan dielektrik
udara digunakan untuk aplikasi gelombang mikro. Data yang berguna untuk perhitungan redaman dari kabel-kabel koaksial tersebut ditunjukan oleh Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Data beberapa kabel koaksial
Tipe kabel Diameter mm
Konduktor dalam Dielektrik
Konduktor luar
R G 58 0,935
Tembaga 2,95
polyethylene 3,6
Tembaga R G 59
0,58 Baja
3,64 polyethylene
4,5 Tembaga
R G 8 2,743
Tembaga 7,3
polyethylene 8,2
Aluminium R G 11
1,2 Tembaga
7,25 polyethylene
8 Tembaga
R G 178 0,3
Perak 0,84
Teflon 1,37
Perak R G 214
2,25 Perak
7,25 polyethylene
8,6 Perak
R G 316 0,51
Perak 1,52
Teflon 2,05
Perak HJ4-50
4,2 Tembaga
--- Udara
12,7 Tembaga
Data diambil dari beberapa merek kabel koaksial yang ada. Data yang lebih lengkap dapat dilihat di lampiran Tugas Akhir ini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
53
3.10 Kelebihan dan Kekurangan Kabel Koaksial