32
L = Induktansi total kedua kawat penghantar saluran sepanjang l Henry C = Kapasitansi antar kedua kawat penghantar sepanjang saluran l Farad
2.6.2 Panjang Gelombang
Panjang gelombang didefenisikan sebagai jarak dimana gelombang tersebut bergeser atau berjalan sejauh satu siklus identik dengan perubahan sudut
2π. Bila suatu sinyal frekuensi tinggi merambat pada suatu saluran transmisi, maka panjang gelombang sinyal tersebut didalam saluran akan bergantung pada
harga konstanta dielektrik k dari bahan isolator tersebut menurut hubungan:
√
………………………………….2.32 Di mana:
c = Kecepatan rambat gelombang elektromagnetik pada ruang hampa 3. ms
f = Frekuensi gelombang tersebut Hz, dan = Konstanta dielektrik
dapat dilihat dari Persamaan 2.10 bahwa panjang gelombang berbanding terbalik dengan frekuensinya [10].
2.7 Rugi-Rugi Pada Saluran Transmisi
Apapun tipe kabel yang digunakan, kawat-kawat penghantar mempunyai tahanan listrik yang akan menghambat arus listrik. Demikian juga bahan isolasi
yang digunakan untuk memisahkan kedua penghantar akan memiliki suatu nilai tahanan isolasi insulation resistance yang memungkinkan mengalirnya arus
yang sangat kecil di antara penghatar. Pada kenyataannya setiap saluran transmisi memiliki rugi-rugi. Rugi-rugi di sini adalah adanya penurunan dari daya sinyal
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
33
yang dikirim dan lebih lanjut akan terlihat bahwa rugi-rugi ini merupakan fungsi dari frekuensi [8].
Tegangan maupun arus dari sinyal yang merambat disepanjang saluran transmisi akan mengalami penurunan seiring dengan jarak yang makin panjang
atau dengan kata lain gelombang mengalami atenuasi pelemahan dengan bertambahnya jarak propagasi.
Ada tiga macam rugi-rugi yang terdapat pada saluran transmisi yang dilalui oleh sinyal listrik, yaitu rugi-rugi tembaga, rugi-rugi dielektrik dan rugi-
rugi radiasi dan induksi [10]: a.
Rugi-rugi tembaga Rugi-Rugi ini antara lain berupa disipasi daya yang berupa panas yang
bersifat resistif dan rugi-rugi akibat efek kulit skin effect. Makin tinggi frekuensi, makin besar resistansi yang timbul akibat skin effect ini, sehingga
ini mengakibatkan rugi-rugi saluran makin besar. Jadi selain disebabkan oleh resistansi penghantarnya sendiri, rugi-rugi tembaga ini juga disebabkan oleh
skin effect, yang menyebabkan resistansi penghantar pada frekuensi tinggi juga meningkat.
b. Rugi-rugi dielektrik
Rugi-rugi ini timbul diakibatkan oleh pemanasan yang terjadi pada kawat penghantar sewaktu dilalui arus bolak-balik. Daya yang dikirimkan sumber
sinyal sebagian berubah menjadi panas yang terjadi pada bahan dielektrik. Ketika dilalui arus bolak-balik, maka struktur atom dari bahan dielektrik akan
mengalami perubahan dan perubahan ini membutuhkan energi. Energi inilah yang mengakibatkan timbulnya rugi-rugi daya. Semakin sulit struktur atom
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
34
suatu bahan dielektrik berubah, maka semakin besar energi yang dibutuhkannya, yang berarti semakin besar rugi daya yang disebabkannya.
c. Rugi-rugi radiasi dan induksi
Rugi-rugi ini terjadi akibat adanya medan-medan elektromagnetik yang ada disekitar kawat penghantar. Rugi-rugi induksi terjadi ketika medan
elektromagnetik disekeliling penghantar terkena langsung dengan suatu penghantar tersebut, akibatnya daya hilang pada penghantar tersebut. Rugi-
rugi radiasi merupakan rugi-rugi yang disebabkan hilangnya sebagian garis- garis gaya magnet karena memancar keluar dari saluran transmisi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
35
BAB III SALURAN TRANSMISI KABEL KOAKSIAL
3.1 Umum