Rumusan Masalah Manfaat Penelitian

intervensi sebelum usia 6 bulan. Pada tahun 1999, American Academy of Pediatrics AAP mendukung pernyataan tersebut. Lily Rundjan et.al Pemeriksaan awal gangguan pendengaran yang dilakukan pada neonatus berat badan lahir rendah adalah emisi otoakustik. Emisi otoakustik merupakan suara dengan intensitas rendah yang dihasilkan pada koklea yang normal, baik secara spontan maupun respon dari rangsang akustik. VR Thomson Menurut Joint Committee on Infant Hearing berat badan lahir rendah merupakan faktor risiko gangguan pendengaran pada neonatus. Lily Rundjan et.al Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin melakukan penelitian mengenai hasil pemeriksaan awal emisi otoakustik pada neonatus berat badan lahir rendah.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan , Bagaimana gambaran hasil pemeriksaan emisi otoakustik pada skrinning awal pendengaran neonatus dengan BBLR di RSUP. H. Adam Malik Medan ? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran dari hasil pemeriksaan awal emisi otoakustik terhadap neonatus BBLR di Departemen THT, Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui distribusi BBLR neonatus yang dilakukan pemeriksaan awal emisi otoakustik. 2. Untuk mengetahui distribusi jenis kelamin neonatus BBLR yang menjalani pemeriksaan skrinning awal emisi otoakustik. 3. Untuk mengetahui distribusi jenis hasil pemeriksaan emisi otoakustik bilateral dan unilateral pada neonatus BBLR yang diskrinning. Universitas Sumatera Utara

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat: 1. Untuk bayi yang mengikuti pemeriksaan skrinning awal gangguan pendengaran dapat dilakukan intervensi awal dan pencegahan gangguan pendengaran secepat mungkin. 2. Untuk rumah sakit penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi atau masukan dalam meningkatkan pelayanannya terutama dalam prevensi menangani masalah gangguan pendengaran pada neonatus dengan berat badan lahir rendah. 3. Untuk peneliti lain dapat dipakai sebagai sumber infromasi untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian ini. 4. Untuk masyarakat penelitian ini dapat menjadi sebagai referensi umtuk menyadari tingkat upaya pemeriksaan skrinning gangguan pendengaran ini untuk melakukan intervensi awal gangguan pendengaran pada neonatus yang berat badan lahir rendah dan dapat mengurangi kejadian gangguan pendengaran di kalangan generasi muda yang akan datang. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Embriologi Telinga Dalam

Perkembangan telinga embrio terbagi tiga : a telinga luar, organ pengumpul bunyi; b telinga tengah, konduktor bunyi dari telinga luar ; dan c telinga dalam, menukar ombak bunyi menjadi impuls saraf dan mengidentifikasi sembarang perubahan pada keseimbangan. Berikut merupakan gambaran perkembangan telinga yang dimulai dari minggu ke-3 perkembangan intrauterine yang ditandai dengan tampaknya plakode auditori berinvaginasi membentuk lubang pit auditori sepanjang minggu ke-4 yang kemudian menjadi vesikula auditori. Indikasi pertama perkembangan telinga dapat ditemukan pada usia janin kira-kira 22 hari dimana terdapat tampilan penebalan permukaan ektoderma di masing-masing sisi rhombencephalon. TW Sadler Gambar 2.1.1 A diatas memaparkan hasil mikrograf electron embrio tikus yang sama usianya dengan embrio manusia yang berusia 28 hari. Tanda panah pada lengkungan kedua; H, Jantung; Tanda Bintang, mandibular prominenence. Gambar 2.1.1 B menunjukkan invaginasi otic placode dari otic pits. anak panah. Universitas Sumatera Utara