Alasan Filosofis perlunya Undang-Undang Tentang PRT

Kondisi tersebut juga tidak luput dari perhatian Pemerintah mengingat masih tingginya eksploitasi dan perdagangan orang terutama perempuan dan anak maka melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia Indonesia Tahun 2011 -2014 dengan melaksanakan beberapa Rencana Aksi seperti Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan yang terkait denga Pencegahan Tindak Pidana Perdaganngan Orang TPPO, kebijakan pemerintah dan pemerintah daerah membuat kebijakan, program kegiatan dan mengalokasikan anggaran untuk melaksanakan pencegahan dan penanganan perdagangan orang, meingkatkan penindakan terhadap pelaku TPPO dan mendorong pembentukan Pusat pelayanan terpadu untuk perlindungan saksi dan atau korban TPPO. Jadi jelaslah bahwa Indonesia sangat membutuhkan Undang-Undang Nasional yang spesifik tentang perlindungan PRT, karena hal ini akan memungkinkan bagi para PRT untuk bisa diakui sebagai pekerja. Selain itu mendorong formalisasi hubungan kerja yang dampaknya PRT akan lebih profesional dan bertanggung jawab atas pekerjaanya. Jaminan hukum nasional bagi PRT tidak hanya akan berdampak bagi PRT di dalam negeri, namun juga memperkuat posisi tawar pemerintah Indonesia dalam memberikan perlindungan kepada PRT Indonesia yang menjadi pekerja migran di luar negeri. 38

1. Alasan Filosofis perlunya Undang-Undang Tentang PRT

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 UUD NRI Tahun 1945 mengamanatkan bahwa salah satu tujuan bernegara 38 Okky Asokawati Anggota Komisi IX DPR RI, “Menata Perlindungan PRT”, Republika 5 Maret 2012 Universitas Sumatera Utara adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Oleh karena itu, negara berkewajiban untuk melindungi setiap warga negara dari segala bentuk perlakuan yang tidak manusiawi, seperti pelecehan, kekerasan, dan diskriminasi yang pada akhirnya mengakibatkan terjadinya pelanggaran HAM. Negara memiliki komitmen untuk mewujudkan cita-cita kemanusiaan dengan memberikan Perlindungan kepada setiap warga negara dalam bentuk terjaminnya keamanan, kenyamanan, dan kesejahteraan. Keamanan yang dimaksud adalah adanya keselamatan serta ketenangan hidup bagi setiap Warga Negara Indonesia WNI baik yang berada di dalam maupun di luar wilayah Indonesia, dan setiap Warga Negara Asing WNA yang berada di wilayah Indonesia. Selain itu, memberikan kenyamanan hidup menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari tujuan bernegara. Oleh karena itu, setiap warga negara berhak untuk mendapatkan dan merasakan kenyamanan dalam berbagai bentuk. Ketersediaan hak-hak dasar sebagai warga negara merupakan prasyarat terciptanya rasa nyaman. Amanat UUD NRI Tahun 1945 tersebut dikuatkan kembali melalui sila ke-2 dan sila ke-5 Pancasila. Sila ke-2, “Kemanusiaan yang adil dan beradab,” merupakan pengakuan atas nilai kemanusiaan yang harus dijunjung dan dijabarkan melalui serangkaian kebijakan yang berpihak kepada seluruh rakyat. Dalam konteks inilah, setiap orangwarga negara diperlakukan setara dan bermartabat, tanpa memandang kedudukan sosial, ekonomi, maupun politik. Adapun sila ke-5, “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” memberikan arahan yang jelas dan tegas kepada negara bahwa rakyat harus diperlakukan secara adil dalam pemenuhan hak-hak ekonomi-sosialnya. Sebagai warga negara, PRT memiliki Universitas Sumatera Utara hak-hak mendasar yang harus dipenuhi oleh negara, sebagaimana yang dinyatakan dalam amanat UUD NRI Tahun 1945. Oleh karena itu, negara dan masyarakat memiliki tanggung jawab dalam memposisikan serta memperlakukan PRT, sebagai warga negara yang memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan warga negara lainnya. Pada prinsipnya kemanusiaan seseorang tidak berkurang karena jenis pekerjaan yang dilakukan. Namun, pada kenyataannya, keberadaan PRT sebagai kelompok sosial yang bekerja dalam rumah tangga atau berada dalam wilayah domestik, memiliki posisi yang rentan untuk diabaikan oleh negara dan masyarakat pada umumnya. Untuk itu, diperlukan peningkatan Perlindungan negara, yang pada akhirnya akan dapat mengubah persepsi dan perlakuan terhadap PRT menjadi lebih baik dan manusiawi. Seiring dengan dinamika yang terjadi dalam masyarakat, PRT tidak lagi dipandang sebagai sosok pelayanhelper, melainkan sebagai pekerjaworker. Sebagai pekerja, PRT mempunyai Hak dan Kewajiban yang sama dengan profesi lainnya. Oleh karena itu, sebagai bagian dari warga negara PRT memiliki hak untuk dilindungi dalam menjalankan profesinya. Dalam upaya memberikan Perlindungan kepada PRT, Pemerintah berkewajiban untuk memberikan Perlindungan yang komprehensif melalui suatu bentuk pengaturan perundang-undangan. Untuk itu diperlukan satu kebijakan yang utuh yang berlandaskan pada ketentuan yang terdapat dalam UUD NRI Tahun 1945, dan dituangkan dalam bentuk peraturan perundang-undangan untuk dijadikan sebagai dasar dan landasan dalam memberikan Perlindungan terhadap PRT. Universitas Sumatera Utara

2. Alasan Sosiologis perlunya Undang-Undang Tentang PRT