TA : Pembuatan Film Pendek Bergenre Drama Menggunakan Teknik Motion Graphic Tentang Penyalahgunaan Facebook Guna Mencegah Pelecehan Seksual.

(1)

PEMBUATAN FILM PENDEK BERGENRE DRAMA

MENGGUNAKAN TEKNIK MOTION GRAPHIC TENTANG PENYALAHGUNAAN FACEBOOK GUNA MENCEGAH PELECEHAN SEKSUAL

TUGAS AKHIR

Program Studi

DIV Komputer Multimedia

Oleh:

DONY DWI LEKSANA 11.51016.0016

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016 


(2)

x

ABSTRAK BAHASA INGGRIS ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Manfaat ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Film ... 5

2.2 Film Pendek ... 6

2.3 Genre Film ... 6

2.4 Film Drama ... 12

2.5 Teknik Pengambilan Gambar ... 12

2.6 Motion Graphic ... 23

2.7 Media ... 23

2.8 Media Sosial ... 24

2.9 Jejaring Sosial ... 24

2.10 Facebook ... 25

BABIII METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA... 30

3.1 Metodologi ... 30

3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 30

3.2.1 Literatur ... 31

3.2.2 Studi Eksisting ... 32


(3)

xi

3.2.4 Segmentasi, Targeting, dan Positioning ... 39

3.2.5 Teknik Analisa Data ... 40

3.3 Keyword ... 42

3.4 Pemahaman Keyword ... 42

3.5 Analisa Warna ... 44

3.6 Analisa Tipografi ... 45

3.7 Analisa Perancangan Karya ... 45

3.7.1 Pra Produksi ... 47

3.7.2 Produksi ... 55

3.7.3 Pasca Produksi ... 55

3.8 Publikasi ... 56

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA ... 60

4.1 Produksi ... 60

4.1.1 Pengambilan Gambar ... 60

4.1.2 Take Audio ... 62

4.2 Analisa Scene ... 63

4.3 Pasca Produksi ... 69

4.3.1 Editing Shoot dan Audio ... 69

4.3.2 Export/Render ... 71

4.3 Publikasi ... 71

BAB V PENUTUP ... 75

5.1 Kesimpulan ... 75

5.2 Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 77


(4)

1  

1.1 Latar Belakang

Tujuan yang ingin dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah membuat film pendek bergenre drama dengan teknik motion graphic tentang penyalahgunaan facebook guna mencegah pelecehan seksual. Hal ini dilatar belakangi oleh perkembangan sosial media seperti facebook dalam pandangan masyarakat terkait dengan pornografi dan pornoaksi, berikut adalah salah satu penyalahgunaan facebook terkait pelecehan seksual yaitu pemerkosaan, tindak kejahatan ini sangat merugikan bagi wanita. Pada tanggal 10/02/2010 dalam surat kabar Tribun Timur di Makassar, seorang gadis diperkosa oleh pria yang baru dikenalnya melalui facebook. Selain itu facebook di negara-negara yang berkembang saat ini banyak menimbulkan keresahan, termasuk di Indonesia. Bahkan di Negara-negara maju sekarang ada pula yang sudah mulai melarang keberadaan facebook di negaranya, contohnya ialah di Cina (Panji Untoro,2013).

Penyalahgunaan Facebook ini perlu disampaikan ke masyarakat umum agar terjadi pendidikan terhadap penggunaan Facebook, sehingga tidak ada penyelewengan-penyelewengan lagi. Untuk menyampaikan ke masyarakat umum bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, yaitu melalui surat kabar, ceramah, iklan dan juga film. Berbeda dengan film, film merupakan media audio visual yang mudah ditangkap oleh masyarakat secara komunikasi dan ceritanya lebih tervisualisasikan dibandingkan dengan surat kabar, ceramah, dan tidak


(5)

membosankan seperti iklan karena penayangannya yang diulang-ulang setiap beberapa jam di stasiun TV dan pada UU Republik Indonesia nomor 33 Tahun 2009 tentang perfilman, bahwa film merupakan sarana pencerdasan kehidupan bangsa, pengembangan potensi diri, dan media komunikasi massa (Edison Nainggolan, 2011). Selain itu film merupakan sarana pencerdasan yang tidak membosankan dan dapat mempengaruhi audiens karena ceritanya lebih tervisualisasikan.

Ada 2 jenis film, yaitu film pendek dan film panjang. Film pendek adalah bentuk film alternatif yang memiliki durasi tayang tidak lebih dari 30 menit. Film pendek bukan merupakan reduksi dari film dengan cerita panjang, atau sebagai wahana pelatihan bagi pemula yang baru masuk ke dunia perfilman. Selain itu bentuk film pendek lebih simple dan kompleks, serta tidak menghabiskan banyak biaya seperti film komersial atau film panjang.

Film dilihat dari ganrenya terdiri dari Action, Adventure, Comedy,Mistery, Biography,Crime, Documentary, Musical, Romance, Sci-Fi, Sports, Thriller, War, dan Roman. Genre film adalah sebuah metode untuk mengindetifikasi atau menentukan jenis dari film. Selain itu genre Roman (Drama) adalah film yang merepresentasikan secara serius sebuah cerita dengan menggambarkan situasi kehidupan karakter yang realistis dalam satu atau banyak konflik, baik dengan diri mereka sendiri, orang lain atau kekuatan alam. Hal yang mendasari penulis memilih genre romance, karena romance menggambarkan sebuah kehidupan bagaimana mereka dalam menjalani hidup (Anak Nonton, 2012).


(6)

Dalam pembuatan sebuah film yang menarik perlu menggunakan visual efek, visual efek merupakan serangkaian pembuatan gambar yang menyertakan manipulasi atau membuat ilusi pada pikiran penonton, salah satunya motion graphic dan motion graphic memiliki prinsip praktis. Di dalam motion graphic terdapat tipografi dan grafis yang dapat dilihat sebagai judul di berbagai film (Michael Betancourt, 2012). Hal ini yang mendasari penulis memilih motion graphic, karena motion graphic lebih menekankan pada kreativitas designer agar dapat menghasilkan efek-efek visual tertentu atau bahkan mungkin lain daripada yang lain.

Harapan yang ingin dicapai dalam pembuatan film pendek ini adalah mampu memberi pola pikir kepada masyarakat terhadap jejaring sosial seperti facebook agar lebih berhati-hati dalam menjalin sebuah hubungan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka diperoleh perumusan masalah yaitu bagaimana membuat film pendek bergenre drama dengan teknik motion graphic tentang penyalahgunaan facebook guna mencegah pelecehan seksual.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas agar permasalahan tidak menyimpang. Maka batasan masalah yang akan dikerjakan adalah:


(7)

2. Membuat film bergenre drama tentang penyalahgunaan facebook.

1.4 Tujuan

Tujuan dari pembuatan film pendek ini adalah:

1. Memproduksi sebuah film pendek bergenre drama tentang penyalahgunaan facebook menggunakan teknik motion graphic.

2. Mengangkat sebuah kenyataan negatif yang dilakukan oleh masyarakat terhadap facebook.

1.5 Manfaat

Manfaat pembuatan film pendek ini antara lain: 1. Teoritis

a. Kesadaran.

b. Diharapkan dapat menjadi rujukan ilmiah tentang film pendek bergenre drama dengan teknik hologram.

c. Diharapkan dapat menjadi rujukan tentang pembuatan film dalam penyalahgunaan facebook.

2. Praktis

a. Diharapkan hasil dari film pendek ini bisa mengikuti lomba film pendek yang diadakan baik di dalam Negeri ataupun luar Negeri.

b. Diharapakn hasil dari film pendek ini dapat memberikan pembelajaran positif untuk semua kalangan.


(8)

5  

2.1 Film

Menurut Wibowo dkk (2006:196) film adalah alat untuk menyampaikan berbagai pesan kepada khalayak melalui sebuah media cerita, film juga merupakan medium ekspresi artistik sebagai suatu alat bagi para seniman dan insan perfilman dalam mengutarakan gagasan–gagasan dan ide cerita. Secara esensial dan substansial film memiliki power yang akan berimplikasi terhadap komunikan masyarakat. Sedangkan menurut Effendy (2000:201) film adalah teatrikal yang diproduksi secara khusus untuk dipertunjukkan digedung–gedung bioskop dan televisi atau sinetron yang dibuat khusus untuk siaran televisi.

Pada pasal 1 ayat 1 undang–undang nomor 33 tahun 2009 tentang perfilman mengatakan bahwa film merupakan karya seni budaya, yang merupakan pranata sosial dan media komunikasi massa yang dibuat berdasarkan kaidah sinematografi dengan atau tanpa suara dapat dipertunjukkan. Jadi film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan salah satu media komunikasi massa audio visual yang dibuat berdasarkan asas sinematografi yang direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan atau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik dan sistem lainnya.


(9)

2.2 Film Pendek

Film pendek pada hakikatnya bukanlah sebuah reduksi dari film cerita panjang, ataupun sekedar wahana pelatihan belaka. Film pendek memiliki karakteristiknya sendiri yang berbeda dengan film cerita panjang, bukan lebih sempit dalam pemaknaan, atau bukan lebih mudah. Sebagai analogi, dalam dunia sastra, seorang penulis cerpen yang baik belum tentu dapat menulis cerpen dengan baik.

Secara teknis, film pendek merupakan film-film yang memiliki durasi di bawah 50 menit. Film pendek dapat saja hanya berdurasi 60 detik, yang terpenting adalah ide dan pemanfaatan media komunikasinya dapat berlangsung efektif. Yang menjadi menarik justru ketika variasi-variasi tersebut menciptakan cara pandang baru tentang bentuk film secara umum, dan kemudian berhasil memberikan banyak kontribusi bagi perkembangan sinema (Derek Hill dalam Gotot Prakosa, 1997).

2.3 Genre Film

Genre film (Anak Nonton, 2012) adalah Sebuah metode untuk mengindetifikasi atau menentukan jenis dari film dan genre memiliki aspek-aspek tekstual khusus dalam penyampaian pesannya, Genre film terbagi dalam beberapa jenis seperti action, adventure, comedy, roman, mistery, biography, crime, documentary, animation, musical, romance, sci-fi, sports, thriller, war:


(10)

1. Action (Laga)

Action (Laga) adalah genre film yang paling banyak disukai penonton di dunia. Film Action merupakan film yang menggunakan efek sehingga menimbulkan dampak atau aksi yang luar biasa, banyak adegan penuh energi yang tanpa henti, adegan-adegan yang menggunakan pemeran pengganti, adegan kejar-kejaran, adu kecepatan, penyelamatan, pertempuran, bencana yang merusak (banjir, ledakan, bencana alam, kebakaran, dan lainnya), perkelahian, adegan meloloskan diri dari sebuah serangan atau sergapan, menyajikan suara yang spektakuler dan biasanya ada pahlawan dalam petualangan dari film tersebut yang kesemuanya dirancang untuk memancing adrenalin dan ketegangan para penonton.

2. Adventure (Petualangan)

Adventure (Petualangan) adalah film dengan cerita menarik yang kebanyakan memberikan pengalaman baru di daerah-daerah eksotis. Film petualangan sangat mirip dengan genre film action, yang dirancang untuk memberikan aksi dan pengalaman yang enerjik. Dibanding film action, film petualangan bisa berdiri sendiri melalui perjalanan, penaklukan dan eksplorasi alam, gambaran tentang kerajaan, perjuangan dan situasi yang dihadapi tokoh utama atau tokoh-tokoh sejarah yang sebenarnya.

3. Comedy (Humor)

Comedy (Humor) adalah film yang dibuat untuk membuat penonton tertawa. Komedi dalam bentuk drama yang dibuat untuk menghibur penonton dengan lelucon-lelucon ringan sampai berat. Genre komedi banyak menceritakan


(11)

tentang situasi yang dilebih-lebihkan, baik bahasa, tindakan, dan karakter yang ada dalam film. Film komedi mengamati kekurangan, kelemahan dan frustrasi hidup, memberikan kegembiraan untuk melarikan diri sesaat dari jenuhnya hari-hari dalam kehidupan. Film komedi biasanya memiliki akhir yang bahagia, meskipun kadang komedi tersebut memiliki sisi serius atau pesimis.

4. Roman (Drama)

Roman (Drama) adalah film yang merepresentasikan secara serius sebuah cerita dengan menggambarkan situasi kehidupan karakter yang realistis dalam satu atau banyak konflik, baik dengan diri mereka sendiri, orang lain atau kekuatan alam. Sebuah film drama akan menunjukkan kepada kita sebagai manusia dari sisi terbaik dan terburuk di antara kedua pertentangan sisi tersebut. Masing-masing jenis subjek-materi memiliki tema berbeda dan berasal dari berbagai macam plot dramatis.

5. Mistery (Horor)

Mistery (Horor) adalah film yang dirancang untuk menakut-nakuti dan membuat panik, menyebabkan rasa ketakutan untuk memanggil rasa takut kita yang tersembunyi. Sering kali di akhir cerita, banyak adegan mengejutkan dan menakutkan, namun pada saat yang sama film tersebut berhasil menghibur kita. Film horor banyak bercerita tentang sisi gelap kehidupan (kadang terlarang) dan dikombinasi dengan peristiwa aneh serta mengkhawatirkan. Film horor juga bermain dengan alam sadar kita yang paling dasar dan ketakutannya, seperti peristiwa mistis, mahluk halus atau roh


(12)

jahat, mimpi buruk, kerentanan, keterasingan, teror yang tidak disadari, ketakutan kita akan kematian dan kesadisannya, kehilangan identitas atau rasa takut atas kekerasan seksual.

6. Biography (Riwayat hidup)

Biography (Riwayat hidup) adalah film yang menceritakan kisah tentang tokoh besar. Baik itu perjalanan hidupnya, peristiwa penting yang dilakukan oleh tokoh tersebut atau kisah kematiannya. Banyak film jenis ini juga menceritakan kisah kesuksesan seseorang dalam politik, bisnis atau kehidupan sosial di dunia nyata.

7. Crime (Kejahatan)

Crime (Kejahatan) adalah film yang dikembangkan sekitar tindakan jahat dari penjahat atau mafia, termasuk pencurian bank, penjahat 'bawah tanah' atau penjahat yang kejam di mana mencuri dan membunuh adalah cara mereka dalam menjalani hidup.

8. Documentary (Dokumenter)

Documentary (Dokumenter) adalah film yang mengedepankan cerita observasi atau penelitian nyata dan mendalam atas sebuah perjalanan atau petualangan yang didokumentasikan dalam bentuk cerita yang dikemas secara dramatis.

9. Animation (Animasi)

Animation (Animasi) adalah Jenis film kartun animasi dengan berbagai alur cerita. Biasanya genre film ini memiliki sub genre hampir sama dengan genre utama film non animasi.


(13)

10. Musical (Musik)

Musical (Musik) adalah film dengan bentuk sinematik yang mempertunjukkan seni musik atau lagu dan tarian secara signifikan (biasanya dengan pertunjukan musik atau tari sebagai bagian dari narasi film atau sebagai menggambarkan realita di dalam film tersebut). Atau film-film yang bercerita tentang kombinasi musik, tari, lagu atau koreografi.

11. Romance (Percintaan)

Romance (Percintaan) adalah film tentang cerita cinta atau persoalan asmara yang bercerita tentang gairah, emosi dan keterlibatan para pasangan, romantisme serta perjalanan cinta yang membutuhkan proses melalui pacaran dan/atau pernikahan. Film romantis (kebanyakan adalah drama) menjadikan kisah cinta atau pencarian cinta sejati menjadi plot utama dalam film.

12. Sci-Fi (Fiksi ilmiah)

Sci-Fi (Fiksi ilmiah) adalah film ilmiah, visioner dan imajinatif. Biasanya divisualisasikan melalui efek fantastis, pengaturan gambar yang imajinatif, banyak ahli desain dan visual untuk produksi dalam satu film jenis ini. Dengan menggunakan perangkat teknologi terkini atau masa depan (seperti peralatan elektronik, robot dan pesawat ruang angkasa), perkembangan ilmiah dengan efek khusus yang fantastis. Sci-fi adalah film yang lengkap dengan mengisahkan kepahlawanan dalam dunia masa depan, planet-planet asing, eksplorasi yang tidak mungkin dalam kehidupan nyata, pengaturan gambar yang hampir mustahil, tempat fantastis, penjahat modern, teknologi futuristik dan kekuatan yang tidak diketahui dan bisa dijelaskan dengan pikiran biasa.


(14)

13. Sports (Olahraga)

Sports (Olahraga) adalah film yang memiliki cerita dan plot utama tentang olahraga (sepak bola atau baseball, arena, kompetisi olahraga atau Olimpiade dan lainnya), menjadikannya kompetitif dengan adanya persaingan antar atlet (petinju, pembalap dan lainnya) yang merupakan olahraga yang resmi dan dominan dalam cerita.

14. Thriller (Cerita detektif)

Thriller (Cerita detektif) adalah jenis film yang bercerita tentang ketegangan, ketidakpastian dan ketakutan. Thriller dan film suspense kategorisasi hampir identik dan saling berhubungan dan memiliki karakteristik serta fitur yang serupa. Film jenis ini juga jarang membuat penontonnya tahu siapa pelaku kejahatan atau teror sebenarnya.

15. War (Peperang)

War (Peperang) adalah film yang menggambarkan situasi perang, pertempuran yang sebenarnya atau konflik (melawan bangsa-bangsa atau umat manusia). Film yang plot primernya menjadikan momen perang menjadi latar belakang dalam film tersebut. Elemen khas dalam film dengan plot perang antara lain pelarian dalam situasi perang, peperangan di laut, kepahlawanan individu, kebrutalan dari peperangan, pertempuran udara, cerita tentang tentara yang berpengalaman atau ikatan persahabatan dalam petualangan selama masa perang.


(15)

2.4 Film Drama

Film yang bergenre drama merupakan film yang merepresentasikan secara serius sebuah cerita dengan situasi kehidupan realistis dalam satu atau banyak konflik. Dalam sebuah film drama kita akan ditunjukkan sebagai manusia dari sisi terbaik dan terburuk diantara kedua pertentangan sisi tersebut (Anak Nonton, 2012).

Dalam buku berjudul Bahasa dan Sastra Indonesia, dalam sebuah drama film atau sinetron drama merupakan peristiwa dalam hubungan sebab-akibat. Artinya peristiwa pertama menyebabkan peristiwa kedua, dan seterusnya (Grasindo, 2005).

2.5 Teknik Pengambilan Gambar

Proses pembuatan film sering disebut sebagai filmmaking (www.  idseducation.com). Filmamaking melibatkan bebarapa tahap antara lain:

1. Menemukan Ide Cerita

Tentukan terlebih dulu genre film yang ingin dibuat. Drama, horor, action, atau genre lain dan usahakan untuk menciptakan ide cerita yang tidak pasaran.

2. Tentukan Sasaran Penonton

Setelah menentukan ide cerita dan tema, tentukan juga film ini ingin ditujukan untuk siapa, apakah anak-anak, remaja, atau dewasa. menentukan segmentasi penonton akan mempermudah membuat alur cerita yang menarik.


(16)

3. Membuat Sinopsis

Sinopsis adalah komponen yang harus ada dalam sebuah film. Semua film memerlukan sinopsis, tidak terkecuali film dokumenter. Tulislah sinopsis yang ringkas, padat, jelas, dan tepat sasaran dengan konflik yang jelas, dan ending yang bisa memberi kejutan bagi penonton.

4. Menulis Skenario

Skenario harus ditulis seecara detail dan rinci. Dimana scene akan diambil, apakah diluar atau di dalam ruangan, bagaimana ekspresi dan gerak-gerik para pemain, serta penjelasan dilokasi mana mereka akan mengambil gambar. 5. Menyiapkan Alat-alat Teknis

Tentukan story board (alat perencanaan yang menggambarkan urutan kejadian berupa kumpulan gambar dalam sketsa sederhana), tentukan lokasi yang sesuai dengan skenario, Siapkan kru, lampu, kamera, setting, property, kostum, dan make up team.

6. Tentukan Anggaran

Setelah menentukan semua alat teknis dan pemain yang kita inginkan, maka kita harus membuat anggaran agar tidak melebihi budget yang sudah kamu tentukan.

7. Produksi dan Editing

Setelah ke enam komponen persiapan siap dan izin untuk pembuatan film sudah turun, maka film sudah dapat diproduksi. Setelah produksi selesai maka langkah selanjutnya adalah editing.


(17)

8. Review dan Revisi

Film yang telah di Edit harus dilihat kembali hingga tidak ada lagi kekurangan dalam film.

Untuk menghasilkan sebuah film yang menarik, penulis memerlukan pengetahuan dalam teknik-teknik pengambilan gambar yang dibutuhkan dalam pembuatan film. Salah satu teknik pengambilan gambar adalah memperhatikan shot (http://seputarti.com/), yaitu:

1. Extreme Long Shot/Wide Shot

Adalah pengambilan gambar yang digunakan untuk mengambil gambar yang sangat jauh, panjang luas, dan berdimensi lebar, diambil dari area yang sangat luas untuk menggambarkan atmosfir dan lingkungan tempat kejadian.

Gambar 2.1 Extreme Long Shot/Wide Shot (Sumber: http://warrior481.blogspot.co.id) 2. Very Long Shot

Teknik pengambilan gambar dimana objek seperti manusia terlihat 1/3 dari ketinggian frame.


(18)

Gambar 2.2 Very Long Shot

(Sumber: http://www.emaze.com) 3. Long Shot

Jenis pengambilan gambar ini dikenal sebagai landscape format, gambar seutuhnya diambil dari bawah hingga atas setinggi frame/kurang sedikit. Misalnya seseorang yang di foto terlihat dari bagian sepatu sampai kepalanya.

Gambar 2.3 Long Shot

(Sumber: http://www.espritmodel.com) 4. Medium Long Shot

Jenis shot pertama yang melakukan pemotongan tubuh objek sebatas dari lutut sampai kepala.


(19)

Gambar 2.4 Medium Long Shot (Sumber: http://www.premiumbeat.com) 5. Medium Shot

Pengambilan gambar mulai dari perut sampai dengan kepala.

Gambar 2.5 Medium Shot

(Sumber: http://markoleosk.wordpress.com) 6. Medium Close Up

Jenis pengambilan gambar dimana objek seseorang terlihat dari Dada sampai dengan kepala.


(20)

Gambar 2.6 Medium Close Up (Sumber: http://galleryhip.com) 7. Close up

Jenis pengambilan gambar ini lebih dekat, yaitu sebatas bahu sampai kepala pada objek manusia.

Gambar 2.7 Close Up (Sumber: http://galleryhip.com) 8. Extreme Close Up

Jenis pengambilan gambar yang detail pada bagian objek seperti mulut, mata, hidung, dan telinga.


(21)

Gambar 2.8 Extreme Close Up (Sumber: http://blog.ddp.blue) 9. Over Shoulder Shot

Merupakan pengambilan gambar dimana kamera berada di belakang bahu salah satu pelaku, dan bahu si pelaku tampak atau kelihatan dalam frame. Objek utama tampak menghadap kamera dengan latar depan bahu bertentangan.

Gambar 2.9 Over Shoulder Shot (Sumber: http://www.tumblr.com) 10. Two Shot


(22)

Gambar 2.10 Two Shot

(Sumber: http://sarangan13gcseacs.blogspot.com) 11. Group Shot

Pengambilan gambar sekelompok benda atau orang.

Gambar 2.11 Group Shot

(Sumber: http://boralginmages.appspot.com)

Selain memperhatikan shot, dalam proses pengambilan gambar harus memperhatikan Angle Camera pada suatu sudut tertentu agar pengambilan sudut gambar terlihat menarik. Berikut adalah jenis-jenis Angle Camera:


(23)

1. Low Angle

Low angel atau sudut pengambilan lebih rendah dari pelaku. Angel ini memberi kesan kemewahan, kekuatan, atau kebesaran.

Gambar 2.12 Low Angle

(Sumber: http://www.lomography.com) 2. High Angle

High angle atau sudut pengambilan dari atas pelaku, yang memberikan kesan ketidakberdayaan pada pelaku.

Gambar 2.13 High Angle

(Sumber: http://education.burnsfilmcenter.org) 3. Canted Angle

Canted Angle adalah sudut pengambilang yang sengaja dimiringkan untuk mendapatkan hasil gambar yang dinamis dan labil agar mendapatkan gambar ketegangan, fantasi, dan khayalan.


(24)

Gambar 2.14 Canted Angle

(Sumber: http://collinghamdimitri.blogspot.com) 4. Straight Angle

Straight Angle adalah pengambilan gambar yang normal.

Gambar 2.15 Straight Angle

(Sumber: http://boralginmages.appspot.com)

Untuk menghasilkan gambar yang variatif, dapat menggunakan alat bantu untuk menggerakkan kamera. Menurut Wahana Komputer (2008: 58-62) dalam buku berjudul video editing dan video production, berikut adalah jenis-jenis pergerakan kamera:


(25)

1. Tracking

Gerakan kamera yang mendatar dengan arah maju dan mundur, ke depan dan ke belakang, mendekati atau menjauhi objek yang diam.

2. Crabbing

Gerakan kamera mendatar menyamping ke kanan atau ke kiri terhadap objek diam. Jika kamera bergerak ke arah kanan dinamakan crab right dan jika bergerak ke arah kiri dinamakan crab left.

3. Pedestal

Gerakan kamera yang menggunakan penyangga atau crane secara vertikal ke atas atau ke bawah terhadap objek diam. Pedestal up artinya kamera digerakkan ke arah atas, dan pedestal down artinya kamera digerakkan ke bawah.

4. Traveling

Gerakan kamera pada jarak gerakan yang dikehendaki. Misalnya berjalan bersama objek, mengikuti atau mendahului objek. Pergerakan kamera ini dapat dilakukan dengan berjalan kaki atau naik suatu benda yang bergerak. 5. Panning

Gerakan kamera secara horizontal, menyapu objek dari kiri ke kanan atau sebaliknya, dengan posisi kamera tetap ditempat.

6. Tilting

Gerakan kamera secara vertikal, menyapu objek dari atas ke bawah atau sebaliknya, dengan posisi kamera tetap ditempat.


(26)

2.6 Motion Graphic

Motion graphic adalah potongan-potongan media visual berbasis waktu yang menggabungkan film dan desain grafis. Hal tersebut bisa dicapai dengan menggabungkan berbagai elemen-elemen seperti animasi 2D dan 3D, video, film, tipografi, ilustrasi, fotografi, dan musik. Penggunaan motion graphic yang umum adalah sebagai title sequence (adegan pembuka) film atau serial TV, logo yang bergerak di akhir iklan, elemen-elemen seperti logo 3D yang berputar-putar disebuah siaran, dan dengan adanya internet, animasi berbasis web, dll.

Menurut Ahli Teori Perfilman Michael Betancourt, dalam artikelnya yang berjudul The Origins of Motion Graphics, yang terdapat di Cinegraphic pada tanggal 6 Januari 2012, motion graphic adalah media yang menggunakan rekaman video dan atau teknologi animasi untuk menciptakan ilusi gerak dan biasanya dikombinasikan dengan audio untuk digunakan dalam sebuah output multimedia.

2.7 Media

Menurut Briggs media adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi pembelajaran suatu materi seperti buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan menurut Menurut Miarso media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan agar dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan. Secara umum media adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang gunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan juga kemampuan untuk keterampilan pembelajar, sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.


(27)

2.8 Media Sosial

Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein, media sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi yang berbasis internet yang membangun diatas dasar ideologi dan teknologi web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content. Menurut Antony Mayfield media sosial adalah tentang sesuatu untuk menjadi manusia, orang biasa yang berbagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi. Sedangkan menurut Sam Decker media sosial adalah alat atau jasa dan komunikasi yang memfasilitasi hubungan orang lain.

2.9 Jejaring Sosial

Menurut Professor J.A Barnes (1954) jejaring sosial adalah sebuah sistem struktur sosial yang terdiri dari beberapa individu atau organisasi. Jejaring sosial merupakan sebuah tatanan sosial, dimana organisasi atau induvidu yang terlibat didalamnya memiliki sebuah hubungan yang spesifik. Dengan adanya jejaring sosial, manusia dengan kesamaan sosial dapat saling berhubungan. Ada beberapa jenis jejaring sosial seperti facebook, twitter, instagram, path, pinterest, flickr, linkedln, youtube, dan semua jejaring sosial ini banyak digunakan di seluruh dunia. Di Indonesia facebook berada diurutan teratas yang digunakan oleh masyarakat. Ada beberapa alasan mengapa facebook paling banyak diakses (Andi, 2010) diantaranya:

1. Tampilan Lebih Sederhana


(28)

2. Tidak Terganggu Iklan

Pada facebook, iklan ditempatkan di bar tersendiri sehingga tidak menggangu tampilan halaman.

3. Chating Online

Menyediakan fasilitas chating sehingga membuat kita dapat berbincang langsung dengan teman yang sedang online tanpa harus membuka program yang berbeda.

4. Proses Add Teman Mudah

Pada saat pencarian dan menemukan orang yang kita kenal serta kita ingin menambahkannya sebagai teman, kita cukup klik nama orang tersebut tanpa harus memasukkan nama atau alamat email mereka.

5. Fasilitas Note

Di facebook terdapat sarana note atau catatan yang dapat kita gunakan untuk membuat laporan, puisi, atau ide-ide lain yang bermanfaat.

2.10 Facebook

Facebook adalah layanan jejaring sosial dan situs web, agar semua orang dapat membuat profil pribadi yang bertujuan mencari teman atau keluarga yang tidak pernah kita jumpai dan bertukar pesan dengan pengguna lain, termasuk pemeberitahuan otomatis ketika mereka memperbaharui status profilnya (www.pengertianmu.com).

Ada beberapa alasan yang membuat facebook menjadi layanan favorit bagi semua orang, dalam buku Student Book Series Mencari Teman Lewat Facebook


(29)

& Friendster hal yang membuat jejaring sosial menjadi favorit (Andi, 2010: 2-4) adalah sebagai berikut:

1. Promosi

Menggunakan layanan jejaring sosial sebagai sarana promosi produk atau jasa, sehingga kegiatan komersil yang kita lakukan semakin mudah dan konsumen akan cepat mengenali produk yang kita hasilkan tanpa harus mengeluarkan uang untuk menggaji pegawai untuk melakukan promosi ke konsumen.

2. Pemberitahuan atau Pengenalan

Pada dasarnya pemberitahuan atau pengenalan dalam jejaring sosial sama halnya dengan media pemberitahuan yang kita dapati dalam sehari-hari. Hal ini dimaksudkan agar kita mendapat dukungan dari semua kalangan atau komponen induvidu terhadap apa yang kita kerjakan. Fungsi sarana pemberitahuan dan pengenalan dalam jejaring sosial ini adalah mengenalkan suatu bentuk kegiatan atau komunitas kepada para pengguna jejaring sosial untuk bergabung menjadi anggota grupnya.

3. Pencarian Teman

Didalam jejaring sosial kita dapat melakukan pencarian teman baru, teman kita dalam dunia nyata, kerabat, bahkan orang-orang yang kita cintai dapat ditemukan setelah mungkin kehilangan kontak atau menghilang tanpa kabar dalam waktu lama. Ini adalah salah satu mengapa layanan tersebut semakin populer bagi para penggunanya serta mampu membuat para penggunanya semakin tergila-gila dan ketagihan untuk berkecimpung dalam jejaring sosial.


(30)

Setelah dilihat dari fungsinya, facebook juga memiliki dampak negatif bagi penggunanya. Berikut ini dalah beberapa dampak negatif dari facebook (www.plimbi.com):

1. Autis

merupakan istilah untuk orang orang yang terlalu asyik dengan dunia khayalan yang diciptakannya sendiri sehingga tidak peduli dengan orang-orang disekitarnya. Hal ini sering dilakukan orang-orang yang kecanduan Facebook. Tidak peduli dengan lingkungan sekitar, dunianya berubah menjadi dunia facebook. Tentu yang dimaksud autis di sini bukan dalam arti yang sebenarnya.

2. Minimnya Sosial Dengan Lingkungan

Ini dampak dari terlalu sering dan terlalu lama bermain facebook. Ini cukup mengkhawatirkan bagi perkembangan kehidupan sosial anak. Mereka yang seharusnya belajar sosialisai dengan lingkungan justru lebih banyak menghabiskan waktu lebih banyak di dunia maya bersama teman-teman facebooknya yang rata-rata membahas sesuatu yang tidak penting. Akibatnya kemampuan verbal anak menurun.

3. Boros

Akses internet untuk membuka facebook jelas berpengaruh terhadap kondisi keuangan terlebih kalau diaakses dari warnet. Dan biaya internet di Indonesia yang cenderung mahal bila dibanding dengan negara-negara lain. Ini sudah bisa dikategorikan sebagai pemborosan karena tidak produktif. Lain soal jika mereka menggunakannya untuk kepentingan bisnis.


(31)

4. Mengganggu Kesehatan

Terlalu banyak nongkrong didepan monitor tanpa melakukan kegiatan apa-apa, tidak pernah olah raga sangat beresiko bagi kesehatan. Penyakit akan mudah datang. Telat makan dan tidur tidak teratur. Obesitas (kegemukan), penyakit lambung (pencernaan), dan penyakit mata adalah gangguan kesehatan yang paling mungkin terjadi.

5. Tersebarnya Data Pribadi

Beberapa facebookers memberikan data-data mengenai dirinya dengan sangat detail. Biasanya ini untuk orang yang baru kenal internet hanya sebatas facebook saja. Mereka tidak tahu resiko menyebarkan data pribadi di internet. Ingat data-data di internet mudah sekali bocor, apalagi facebook yang gampang sekali di hack.

6. Kurangnya Perhatian Untuk Keluarga

Keluarga di rumah adalah nomor satu. Slogan tersebut tidak lagi berlaku bagi para facebookers. Buat mereka temen temen di facebook adalah nomor satu. Tidak jarang perhatian mereka terhadap keluarga menjadi berkurang.

7. Mudah Menemukan Sesuatu yang Berbau Pornografi dan Sex

Mudah sekali bagi para facebookers menemukan sesuatu yang berbau porno dan sex. Karena kedua hal itu yang paling banyak dicari di internet dan juga paling mudah ditemukan. Inilah fakta tidak dewasanya pengguna intenet di Indonesia. Hanya mengguankan internet untuk mencari konten "berlendir". Di facebook akan sangat mudah menemukan grup sex, grup tante kesepian, grup cewek bispak dan sebagainya.


(32)

8. Rawan Terjadinya Perselisihan

Tidak adanya kontrol dari pengelola facebook terhadap para anggotanya dan ketidakdewasaan pengguna facebook itu sendiri akan membuat pergesekan antar facebookers sering sekali terjadi.

9. Penipuan

Facebook juga rawan terhadap penipuan seperti media-media lainnya, apalagi bagi anak-anak yang kurang mengerti tentang seluk beluk dunia internet. Bagi si penipu sendiri, kondisi dunia maya yang serba anonim jelas sangat menguntungkan. Belakangan penipuan via facebook kian merajalela.


(33)

60  

Pada bab implementasi karya ini menjelaskan tentang proses pembuatan film pendek dari tahap produksi dan pasca produksi. Berikut adalah penjelasan tahap produksi dan pasca produksi

4.1 Poduksi

Pada tahap ini peneliti menjelaskan proses produksi dari tahap pengambilan gambar, audio, dan editing serta tahap pasca produksi dalam pembuatan proyek tugas akhir ini.

4.1.1 Pengambilan Gambar

Berikut gambar 4.1-4.5 adalah contoh dari pengambilan gambar yang sudah diproduksi dalam proyek Tugas Akhir ini.

Gambar 4.1 Proses Pengambilan Gambar di Kamar Sumber: Hasil Olahan Pribadi


(34)

Gambar 4.2 Proses Pengambilan Gambar di Sekolah Sumber: Hasil Olahan Pribadi

Gambar 4.3 Proses Pengambilan Gambar didepam Sekolah Sumber: Hasil Olahan Pribadi

Gambar 4.4 Proses Pengambilan Gambar di Cafe Sumber: Hasil Olahan Pribadi


(35)

Gambar 4.5 Proses Pengambilan Gambar di Mobil Sumber: Hasil Olahan Pribadi

Pengambilan gambar dalam proyek Tugas Akhir ini menggunakan kamera Sony a6000, Canon 550D, Canon 60D dan untuk meminimalisir goncangan saat pengambilan gambar kameramen menggunakan Tripod.

4.1.2 Take Audio

Berikut gambar 4.6 merupakan pengambilan Audio yang diproduksi dalam Tugas Akhir ini.

Gambar 4.6 Proses Pengambilan Audio Sumber: Hasil Olahan Pribadi


(36)

Pengambilan suara dalam Tugas Akhir ini menggunakan perekam suara yang ada di kamera Canon 550D dan 60D.

4.2 Analisis Scene

Pada tahapan ini peneliti menjelaskan penataan kondisi dan perpaduan karakter tokoh dalam beberapa scene yang telah diproduksi berdasarkan konsep affection, sebagai berikut:

1. Gambar 4.7 adalah Scene 1

Gambar 4.7 Adegan Ippank bermain facebook Sumber: Hasil Olahan Pribadi

Dalam scene 1 (satu) Ippank sedang berada di kamar. Gambar yang diambil memperlihatkan Ippank yang sedang melihat-lihat foto gadis cantik di facebook.


(37)

2. Gambar 4.8 adalah Scene 4

Gambar 4.8 Adegan Ippank dan Nicko di Cafe Sumber: Hasil Olahan Pribadi

Dalam scene 4 (empat) menampilkan Ippank dan Nicko yang sedang istirahat di Cafe. Gambar yang diambil memperlihatkan Nicko yang menegur Ippank karena kebiasaanya yang buruk.

3. Gambar 4.9 adalah Scene 5

Gambar 4.9 Adegan Vina dan Indah di Kamar Depan Sumber: Hasil Olahan Pribadi


(38)

Dalam scene 5 (lima) menampilkan Vina dan Indah yang sedang mengobrol. Gambar yang diambil memperlihatkan adegan Vina yang membantah saran dari Vina.

4. Gambar 4.10 adalah Scene 7

Gambar 4.10 Adegan Ippank di Kamar Sumber: Hasil Olahan Pribadi

Dalam scene 7 (tujuh) menampilkan Ippank bermain facebook. Gambar yang diambil memperlihatkan Ippank yang berkenalan dengan vina. 5. Gambar 4.11 adalah Scene 8

Dalam scene 8 menampilkan Ayah yang sedang menyetir. Gambar yang diambil memperlihatkan adegan Ayah yang menasehati Vina didalam mobil.


(39)

Gambar 4.11 Adegan Vina dan Ayah di Mobil Sumber: Hasil Olahan Pribadi

6. Gambar 4.12 adalah Scene 9 D

Gambar 4.12 Adegan Ippank di Cafe Sumber: Hasil Olahan Pribadi

Dalam scene 9 (sembilan) D menampilkan Ippank chating bersama Vina. Dalam adegan ini memperlihatkan Ippank yang sedang merayu dengan ekspresi mesum.


(40)

7. Gambar 4.13 adalah Scene 9 E

Gambar 4.13 Adegan Vina di Kamar Depan Sumber: Hasil Olahan Pribadi

Dalam scene 9 (sembilan) E menampilkan Vina chating dengan Ippank. Gambar yang diambil memperlihatkan adegan Vina yang lagi senang dirayu oleh Ippank.

8. Gambar 4.14-4.15 adalah Scene 10

Dalam scene 10 (sepuluh) memperlihatkan Ippank yang menjemput Vina disekolah. Gambar yang diambil memperlihatkan adegan Ippank dan Vina di cafe dan mengajak Vina untuk mampir ke Rumah.


(41)

Gambar 4.14 Adegan Ippank menjemput Vina Sumber: Hasil Olahan Pribadi

Gambar 4.15 Adegan Ippank Mengajak Vina ke Rumah Sumber: Hasil Olahan Pribadi

9. Gambar 4.16 adalah Scene 11

Dalam scene 11 (sebelas) menampilkan Ippank yang memaksa Vina untuk menuruti kemauanya. Gambar yang diambil memperlihatkan Ippank yang menarik paksa Vina masuk kedalam rumah.


(42)

Gambar 4.16 Adegan Ippank menarik Vina Sumber: Hasil Olahan Pribadi 4.3 Pasca Produksi

Tahap ini adalah tahap akhir dari proses pengambilan gambar dan suara, kemudian dilanjutkan dengan proses editing sesuai skenario yang telah dibuat.

4.3.1 Editing Shoot dan Audio

Setelah selesainya produksi, peneliti memilih gambar dan suara sesuai dengan scene didalam naskah/skenario kemudian dimasukkan kedalam software editing. Pada tahap ini memakan waktu yang lama, karena harus memilih dari begitu banyak gambar dan suara yang sesuai dengan skenario. Proses editing dapat dilihat pada gambar 4.17-4.19.


(43)

Gambar 4.17 Proses editing gambar dan suara Sumber: Hasil Olahan Pribadi

Gambar 4.18 Proses editing timeline facebook Sumber: Hasil Olahan Pribadi

Gambar 4.19 Proses editing motion graphic Sumber: Hasil Olahan Pribadi


(44)

4.3.2 Export/Render

Tahap ini merupakan bagian akhir dari proses editing setelah seluruh gambar, suara, musik, dan spesial efek tersusun maka dilakukan export/rendering agar seluruh komponen yang telah tertata menjadi satu dalam bentuk format file video.

Gambar 4.20 Proses Export/Rendering Sumber: Hasil Olahan Pribadi 4.4 Publikasi

Pada tahap publikasi berupa kegiatan pameran yang merupakan salah satu cara memperkenalkan Tugas Akhir yang telah diproduksi kepada masyarakat. Dalam upaya mempromosikan karya film pendek ini peneliti menggunakan beberapa media seperti:


(45)

1. Poster A1

Gambar 4.21 Desain Poster Wrong Passion Sumber: Hasil Olahan Pribadi 2. Stiker

Gambar 4.22 Desain Stiker Wrong Passion Sumber: Hasil Olahan Pribadi

Stiker merupakan merchandise yang dapat dibagikan dengan mudah kepada pengunjung dan sebagai promosi yang dapat dijumpai di berbagai tempat.


(46)

3. Pin

Gambar 4.23 Desain Pin Wrong Passion Sumber: Hasil Olahan Pribadi

Pin adalah bentuk merchandise yang dapat dibagikan kepada masyarakat dengan mudah, dengan desain pin bertuliskan Wrong Passion dari judul film pendek dengan tambahan credit title.

4. Cover DVD

Gambar 4.24 Desain Cover DVD Wrong Passion Sumber: Hasil Olahan Pribadi


(47)

5. Sampul DVD

Gambar 4.25 Desain Sampul DVD Wrong Passion Sumber: Hasil Olahan Pribadi


(48)

75

Dalam bab V diberikan kesimpulan dan saran selama proses pengerjaan Tugas Akhir sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas Tugas Akhir ini.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian dan produksi Tugas Akhir berjudul

“Pembuatan Film Pendek Bergenre Drama Dengan Teknik Motion Graphic

Tentang Penyalahgunaan facebook Guna Mencegah Pelecehan Seksual”, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dalam mengemas film pendek bergenre drama ini menggunakan teknik

motion graphic agar visual dari film pendek terlihat lebih menarik dan dikemas dengan durasi 18menit.

2. Cara membuat film pendek dengan cerita pelecehan seksual dapat dibuat

dengan proses pra produksi, produksi, dan pasca produksi.

5.2 Saran

Diharapkan dari penelitian dan proyek Tugas Akhir ini dapat diimplenetasikan dengan bijak bagi masyarakat tentang penggunaan facebook dalam berteman.


(49)

   

Dan di harapkan juga bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan konsep dan makna penyalahgunaan facebook atau pelecehan seksual dengan teknik yang lebih berkembang sesuai kondisi yang ada.


(50)

Jakarta: Prenada Media Groub.

Mascelli, Joseph V (1998).

The five C’s of cinematography

. United States of

America: American Cinematographer.

Pratista, Himawan (2008).

Memahami Film

. Yogyakarta: Homerian Pustaka.

Wibowo, Fred (2007).

Teknik Produksi Program Televisi

. Yogyakarta: Pinus Book

Publisher.

Andi (2010).

Student Book Series: Mencari teman Lewat Facebook dan Friendster

.

Madiun: Madcoms Madiun.

Grasindo, Tim (2005).

Bahasa dan Sastra Indonesia

. Jakarta: Grasindo.

Komputer, Wahana (2008).

Video Editing dan Video Production

. Semarang: Elex

Media Komputindo.

Danim, Sudarwan (2003).

Riset Keperawatan Sejarah & Metodologi. Jakarta: Buku

Kedokteran EGC.

Meyer, Chris

and

Trish (2013).

Creating Motion Graphics with After Effects:

Essential and Advanced Techniques

. United Kingdom: CRC Press.

Sumber internet

Untoro, Panji (https

://panjiuntoro.wordpress.com/2012/11/16/fenomena-media-sosial/). Diakses tanggal 5 Oktober 2014.

Nainggolan, Edison (http

://www.festivalfilmbandung.com/2014/09/pentingnya-lembaga-sensor-film.html). Diakses tanggal 5 Oktober 2014.

Betancourt, Michael (http ://www.cinegraphic.net/article.php?story=201303

06203217744). Diakses tanggal 5 Oktober 2014.

Tempo.co (http ://www.tempo.co/read/news/2013/01/02/063451627/Ibu - Lapor-

Anaknya - Hilang- Akibat-Teman-Facebook). Diakses tanggal 5 Oktober 2014.


(51)

Viva (http ://www.viva.co.id/). Diakses tanggal 5 Oktober 2014.

Anneahira (http ://www.anneahira.com/pengertian-film.htm). Diakses tanggal 5

Oktober.

Tea, Romel (http

://www.romelteamedia.com/2014/04/media-sosial-pengertian-karakteristik.html). Diakses tanggal 5 Oktober 2014.

Saputro, Estiko Aji (http

://jimbunrockstars.mediaqu.com/penyalahgunaan-situs-jejaring-sosial/715/). Diakses tanggal 5 Oktober 2014.

Anneahira (http ://www.anneahira.com/akses-internet.htm). Diakses tanggal 7

Oktober 2014.

Ahli, Pengertian (http

://www.pengertianahli.com/2014/07/pengertian-media-dan-jenis-media.html). Diakses tanggal 7 Oktober 2014.

Sudharta, Widi (http ://widisudharta.weebly.com/metode-penelitian-skripsi.html).

Diakses tanggal 7 Oktober 2014.

Uklis (http ://www.uklis.net/2013/11/pengertian-dan-contoh-paragraf-induktif.html).

Diakses tanggal 7 Oktober 2014.

School, International Design (http

://www.idseducation.com/2014/05/19/pengertian-film-pendek-fiksi-naratif/). Diakses tanggal 7 Oktober 2014.

Febianto, Anton (http

://antonfebianto4813.blogspot.com/2013/06/pengertian-film-dan-genre.html). Diakses tanggal 15 Oktober 2014.

Ahli, Pengertan (http

://www.pengertianahli.com/2014/01/pengertian-jejaring-sosial-social.html). Diakses tanggal 15 Oktober 2014.

Nonton, Anak (http

://anaknonton.com/berita/nasional/item/1192-lebih-dalam-tentang-makna-genre-film). Diakses tanggal 15 Oktober 2014.

Gng (http ://seputarti.com/multimedia/jenis-jenis-shot-pengambilan-gambar.html).

Diakses tanggal 16 Oktober 2014.


(52)

Plimbi (http ://www.plimbi.com/news/69761/dampak-negatif-facebook). Diakses

tanggal 16 Oktober 2014.

Kurniawan, Aris (http

://www.gurupendidikan.com/21-ciri-pengertian-media-sosial-menurut-para-ahli-dampak-positif-negatifnya/). Diakses tanggal 16 Oktober

2014.


(1)

74  

5. Sampul DVD

Gambar 4.25 Desain Sampul DVD Wrong Passion Sumber: Hasil Olahan Pribadi


(2)

75 BAB V PENUTUP

Dalam bab V diberikan kesimpulan dan saran selama proses pengerjaan Tugas Akhir sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas Tugas Akhir ini.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian dan produksi Tugas Akhir berjudul “Pembuatan Film Pendek Bergenre Drama Dengan Teknik Motion Graphic Tentang Penyalahgunaan facebook Guna Mencegah Pelecehan Seksual”, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dalam mengemas film pendek bergenre drama ini menggunakan teknik motion graphic agar visual dari film pendek terlihat lebih menarik dan dikemas dengan durasi 18menit.

2. Cara membuat film pendek dengan cerita pelecehan seksual dapat dibuat dengan proses pra produksi, produksi, dan pasca produksi.

5.2 Saran

Diharapkan dari penelitian dan proyek Tugas Akhir ini dapat diimplenetasikan dengan bijak bagi masyarakat tentang penggunaan facebook dalam berteman.


(3)

76

   

Dan di harapkan juga bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan konsep dan makna penyalahgunaan facebook atau pelecehan seksual dengan teknik yang lebih berkembang sesuai kondisi yang ada.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Fachruddin, Andi (2012). DASAR – DASAR PRODUKSI TELEVISI: Produksi

Berita, Feature, Laporan Investigasi, Dokumenter, dan Teknik Editing.

Jakarta: Prenada Media Groub.

Mascelli, Joseph V (1998). The five C’s of cinematography. United States of

America: American Cinematographer.

Pratista, Himawan (2008). Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.

Wibowo, Fred (2007). Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus Book

Publisher.

Andi (2010). Student Book Series: Mencari teman Lewat Facebook dan Friendster.

Madiun: Madcoms Madiun.

Grasindo, Tim (2005). Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Grasindo.

Komputer, Wahana (2008). Video Editing dan Video Production. Semarang: Elex

Media Komputindo.

Danim, Sudarwan (2003). Riset Keperawatan Sejarah & Metodologi. Jakarta: Buku

Kedokteran EGC.

Meyer, Chris and Trish (2013). Creating Motion Graphics with After Effects:

Essential and Advanced Techniques. United Kingdom: CRC Press.

Sumber internet

Untoro, Panji (https ://panjiuntoro.wordpress.com/2012/11/16/fenomena-media-sosial/). Diakses tanggal 5 Oktober 2014.

Nainggolan, Edison (http ://www.festivalfilmbandung.com/2014/09/pentingnya-lembaga-sensor-film.html). Diakses tanggal 5 Oktober 2014.

Betancourt, Michael (http ://www.cinegraphic.net/article.php?story=201303 06203217744). Diakses tanggal 5 Oktober 2014.

Tempo.co (http ://www.tempo.co/read/news/2013/01/02/063451627/Ibu - Lapor- Anaknya - Hilang- Akibat-Teman-Facebook). Diakses tanggal 5 Oktober 2014.


(5)

Simarmata, Christa (http ://nostalgiafilmindonesia.blogspot.co.id/). Diakses tanggal 5 Oktober 2014.

Cahyono, Edi (http ://filmpelajar.com/tutorial/sekilas-tentang-film-pendek). Diakses tanggal 5 Oktober 2014.

Viva (http ://www.viva.co.id/). Diakses tanggal 5 Oktober 2014.

Anneahira (http ://www.anneahira.com/pengertian-film.htm). Diakses tanggal 5 Oktober.

Tea, Romel (http ://www.romelteamedia.com/2014/04/media-sosial-pengertian-karakteristik.html). Diakses tanggal 5 Oktober 2014.

Saputro, Estiko Aji (http ://jimbunrockstars.mediaqu.com/penyalahgunaan-situs-jejaring-sosial/715/). Diakses tanggal 5 Oktober 2014.

Anneahira (http ://www.anneahira.com/akses-internet.htm). Diakses tanggal 7 Oktober 2014.

Ahli, Pengertian (http ://www.pengertianahli.com/2014/07/pengertian-media-dan-jenis-media.html). Diakses tanggal 7 Oktober 2014.

Sudharta, Widi (http ://widisudharta.weebly.com/metode-penelitian-skripsi.html). Diakses tanggal 7 Oktober 2014.

Uklis (http ://www.uklis.net/2013/11/pengertian-dan-contoh-paragraf-induktif.html). Diakses tanggal 7 Oktober 2014.

School, International Design (http ://www.idseducation.com/2014/05/19/pengertian-film-pendek-fiksi-naratif/). Diakses tanggal 7 Oktober 2014.

Febianto, Anton (http ://antonfebianto4813.blogspot.com/2013/06/pengertian-film-dan-genre.html). Diakses tanggal 15 Oktober 2014.

Ahli, Pengertan (http ://www.pengertianahli.com/2014/01/pengertian-jejaring-sosial-social.html). Diakses tanggal 15 Oktober 2014.

Nonton, Anak (http ://anaknonton.com/berita/nasional/item/1192-lebih-dalam-tentang-makna-genre-film). Diakses tanggal 15 Oktober 2014.

Gng (http ://seputarti.com/multimedia/jenis-jenis-shot-pengambilan-gambar.html). Diakses tanggal 16 Oktober 2014.


(6)

Idjoel (https ://www.idjoel.com/pengertian-jejaring-sosial-dan-macam-macam-jejaring-sosial/). Diakses tanggal 16 Oktober 2014.

Pengertianmu (http

://www.pengertianmu.com/2015/01/pengertian-facebook-menurut-para-ahli.html). Diakses tanggal 16 Oktober 2014.

Plimbi (http ://www.plimbi.com/news/69761/dampak-negatif-facebook). Diakses tanggal 16 Oktober 2014.

Kurniawan, Aris (http ://www.gurupendidikan.com/21-ciri-pengertian-media-sosial-menurut-para-ahli-dampak-positif-negatifnya/). Diakses tanggal 16 Oktober 2014.