TA : Pembuatan Film Pendek Bergenre Drama Romantis Berjudul "Karena Kamu...".

(1)

PEMBUATAN FILM PENDEK BERGENRE DRAMA

ROMANTIS BERJUDUL “KARENA KAMU …”

Nama : Indri Yulianti

NIM : 08.51016.0058

Program Studi : DIV Komputer Multimedia

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER SURABAYA

2013

STIKOM


(2)

Indri Yulianti(2008)

Program Studi DIV Komputer Multimedia, STIKOM

Film pendek adalah sebuah karya film fiksi yang berlangsung kurang dari 30 menit. Peran yang dimainkan oleh skenario keseluruhan disesuaikan. Membuat film pendek adalah genre drama romantis, jika Anda mendengar kata asmara tampaknya sudah tidak asing lagi di telinga kita terutama untuk seseorang yang telah berpasangan. Romantis itu sendiri selalu identik dengan hal-hal menyenangkan, Kebahagiaan, dan bertanya-tanya yang terkait dengan cinta. Dalam konteks hubungan cinta romantis, asmara biasanya menyiratkan ungkapan cinta atau keinginan seseorang secara emosional dalam dan terhubung dengan orang lain.

Banyak film romantis yang ditayangkan di berbagai media televisi Namun, hanya beberapa film romantis yang menggunakan teknik seperti penggunaan compositing efek visual. Compositing teknik yang digunakan untuk menambah kesan tersendiri dalam genre film pendek romantis. Compositing teknik itu sendiri adalah teknik untuk menggabungkan beberapa gambar menjadi satu.

Dengan adanya genre film pendek romantis, prospek ada alternatif lain untuk dunia film untuk memberikan sentuhan lain dalam penggunaan tekniknya.

Kata kunci: Film pendek, Romantis, Teknik compositing.

STIKOM


(3)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Yang bertandatangan di bawah ini, saya: Nama : Indri Yulianti

NIM : 08.51016.0058

Dengan ini saya menyatakan dengan benar, bahwa Tugas Akhir saya yang berjudul Pembuatan Film Pendek Bergenre Drama Romantis Berjudul “Karena Kamu …” yang diproduksi pada Juli 2012 sampai Februari 2013 adalah asli karya saya, bukan plagiat baik sebagian ataupun keseluruhan. Karya atau pendapat orang lain yang ada dalam Tugas Akhir ini adalah semata hanya rujukan yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka saya. Apabila dikemudian hari ditemukan adanya tindakan plagiat pada karya Tugas Akhir ini, maka saya bersedia untuk dilakukan pencabutan terhadap gelar kesarjanaan yang telah diberikan kepada saya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Surabaya, Februari 2013 Indri Yulianti

STIKOM


(4)

v

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya: Nama : Indri Yulianti

NIM : 08.51016.0058

Menyatakan bahwa demi kepentingan pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, menyetujui karya Tugas Akhir saya yang berjudul Pembuatan Film Pendek Bergenre Drama Romantis Berjudul “Karena Kamu …” untuk disimpan, dipublikasikan atau diperbanyak dalam bentuk apapun oleh Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Surabaya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Surabaya, Februari 2013 Indri Yulianti

STIKOM


(5)

vi

LEMBAR MOTTO

“Makes life way easier”

STIKOM


(6)

vii

LEMBAR PERSEMBAHAN

Kupersembahkan kepada: Orang tua dan Ketiga Adik tercinta My Sleepyman yang selalu memberi semangat, “Karena Kamu bii”. Semua Keluarga yang sudah mendukung dan memberi semangat Sahabat-sahabat ku SMA, kampus, dan kru MAFIAS

Mama nya Yola yang sudah support dari jauh

STIKOM


(7)

viii

ABSTRAK

PEMBUATAN FILM PENDEK BERGENRE DRAMA ROMANTIS BERJUDUL “KARENA KAMU …”

Indri Yulianti(2008)

Program Studi DIV Komputer Multimedia, STIKOM Kata kunci: Film pendek, Romantis, Teknik compositing.

Film pendek adalah sebuah karya film fiksi yang berlangsung kurang dari 30 menit. Peran yang dimainkan oleh skenario keseluruhan disesuaikan. Membuat film pendek adalah genre drama romantis, jika Anda mendengar kata asmara tampaknya sudah tidak asing lagi di telinga kita terutama untuk seseorang yang telah berpasangan. Romantis itu sendiri selalu identik dengan hal-hal menyenangkan, Kebahagiaan, dan bertanya-tanya yang terkait dengan cinta. Dalam konteks hubungan cinta romantis, asmara biasanya menyiratkan ungkapan cinta atau keinginan seseorang secara emosional dalam dan terhubung dengan orang lain.

Banyak film romantis yang ditayangkan di berbagai media televisi Namun, hanya beberapa film romantis yang menggunakan teknik seperti penggunaan compositing efek visual. Compositing teknik yang digunakan untuk menambah kesan tersendiri dalam genre film pendek romantis. Compositing teknik itu sendiri adalah teknik untuk menggabungkan beberapa gambar menjadi satu.

Dengan adanya genre film pendek romantis, prospek ada alternatif lain untuk dunia film untuk memberikan sentuhan lain dalam penggunaan tekniknya.

STIKOM


(8)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir dengan judul Pembuatan Film Pendek Bergenre Drama Romantis Berjudul “Karena Kamu …” Berkaitan dengan hal tersebut, selama proses penulisan ini penulis banyak mendapat bantuan baik moral maupun materiil dari banyak pihak, maka dalam kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa.

2. Bapak dan Ibu yang selalu mendisiplinkan aku dengan wejangan nya, sehingga membuat Tugas Akhir ini bisa diselesaikan.

3. Karsam, MA., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing I yang selalu memberi semangat dan ketelitian dalam memeriksa setiap kekurangan dari Tugas Akhir ini.

4. Thomas Hanandry D, M.T. selaku Dosen Pembimbing II atas diskusi-diskusinya dan memberikan penjelasan mengenai hal-hal yang masih kurang jelas dalam teknis pembuatan karya ini.

5. Ketiga adik ku yang selalu mendukung agar Tugas Akhir ini selesai dengan cepat karena ada maunya.

6. Karsam, MA., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Komputer Multimedia STIKOM yang selalu memberi wejangan dan solusi setiap halangan di proyek ini.

STIKOM


(9)

x

7. Para dosen DIV Komputer Multimedia yang berkenan memberikan saran dan kritik pada Tugas Akhir ini.

8. Kru TOTAL STRESS, terima kasih buat bantuannya selama shoting dan juga para talent Doan, Wulan, Amalia, Rizka, dan Dio terima kasih buat waktu kalian untuk proses pembuatan film ini.

9. Teman-teman seperjuangan DIV Komputer Multimedia angkatan 2008, terima kasih atas kerjasamanya.

10. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penyusunan proposal hingga Tugas Akhir ini.

Akhir kata, semoga laporan Tugas Akhir ini bisa memberikan manfaat khusus bagi pembaca dan penulis, serta berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

Surabaya, Februari 2013 Penulis

STIKOM


(10)

xi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan ... 5

1.5 Manfaat ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Film ... 7

2.2 Jenis-jenis Film ... 7

2.3 Film Pendek ... 9

2.4 Genre Film ... 9

2.5 Alur ... 11

2.6 Teknik Compositing ... 12

2.7 Tahap Pembuatan Film ... 12

2.8 Dasar-dasar Produksi Film ... 26

2.9 Ilustrasi Musik ... 27 Halaman

STIKOM


(11)

xii

2.10 Efek suara ... 27

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA ... 29

3.1 Metodologi ... 29

3.2 Tahap Analisa Karya ... 32

3.2.1 Study Eksisting ... 32

3.2.2 SWOT ... 33

3.3 STP ... 34

3.4 Perancangan Karya 35

3.4.1 Pra Produksi 35

3.4.2 Produksi 67

3.4.3 Pasca Produksi ... 69

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA ... 72

4.1 Pra Produksi ... 72

4.1.2 Anggaran Produksi ... 74

4.1.3 Jadwal Kerja ... 77

4.2 Produksi ... 79

4.3 Pasca Produksi ... 84

BAB V PENUTUP ... 90

5.1 Kesimpulan ... 90

5.2 Saran ... 91

DAFTAR PUSTAKA ... 92

STIKOM


(12)

xiii

BIODATA PENULIS ... 93

LAMPIRAN ... 94

STIKOM


(13)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Eye Angle ... 15

Gambar 2.2 Low Angle ... 16

Gambar 2.3 Frog Eye ... 17

Gambar 2.4 Extreme Long Shot ... 19

Gambar 2.5 Very Long Shot ... 20

Gambar 2.6Long Shot ... 21

Gambar 2.7 Medium Long Shot ... 21

Gambar 2.8 Medium Shot ... 22

Gambar 2.9 Medium Close Up ... 22

Gambar 2.10 Close Up ... 23

Gambar 2.11 Big Close Up ... 24

Gambar 2.12 Extreme Close Up ... 24

Gambar 3.1 Bagan metodologi perancangan ... 30

Gambar 3.2 Bagan Pencarian Kata Kunci (keyword) ... 36

Gambar 3.3 Bagan perancangan Tugas Akhir ... 37

Gambar 3.4 Analisa Image ... 39

Gambar 3.5 Storyboard ... 42

Gambar 3.6 Storyboard ... 43

Gambar 3.7 Storyboard ... 44

Gambar 3.8 Storyboard ... 45

Gambar 3.9 Storyboard ... 46 Halaman

STIKOM


(14)

xv

Gambar 3.10 Storyboard ... 47

Gambar 3.11 Storyboard ... 48

Gambar 3.12 Sketsa poster ... 70

Gambar 3.13 Sketsa cover CD ... 70

Gambar 3.14 Sampul cover CD ... 71

Gambar 4.6 Pemilihan video ... 84

Gambar 4.7 Stock shot ... 85

Gambar 4.8 Color grading ... 85

Gambar 4.9 Special effects ... 86

Gambar 4.10 Sound editing ... 87

Gambar 4.11 Rendering ... 87

Gambar 4.12 Poster ... 88

Gambar 4.13 Cover CD/DVD ... 88

Gambar 4.14 Sampul Cover CD/DVD ... 89

STIKOM


(15)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisis Study eksisiting ... 31

Tabel 3.2 Analisis STP ... 33

Tabel 3.3 Skenario “Karena Kamu …” ... 44

Tabel 4.1 Script breakdown ... 73

Tabel 4.2 Lokasi Shoting ... 73

Tabel 4.3 Anggaran Produksi ... 74

Tabel 4.4 Jadwal kerja ... 77

Tabel 4.5 Scene pokok film ... 80

Tabel 4.6 Screen Shoting ... 82 Halaman

STIKOM


(16)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan film di Indonesia memiliki perjalanan yang cukup panjang hingga pada akhirnya menjadi seperti film masa kini yang penuh dengan efek, dan sangat mudah ditemukan untuk menjadi media hiburan. Dalam buku “Mari Mem-buat Film” oleh Heru effendy (2009: 10), dijelaskan bahwa film pertama kali la-hir di pertengahan abad ke 19, dibuat dengan bahan dasar seluloid yang sangat mudah terbakar bahkan oleh percikan abu rokok sekalipun.

Pada tahun 1970-an film sudah dapat merekam dengan jumlah yang banyak dengan menggunakan videotape yang kemudian dijual. Film dapat diklasifikasi-kan berdasardiklasifikasi-kan cerita, pembuatan, dan berdasardiklasifikasi-kan genre. Film itu memiliki be-berapa jenis seperti, Film Dokumenter, Film Pendek, Film Panjang, Film yang digunakan untuk mempromosikan suatu perusahaan, Iklan Televisi, Program Tel-evisi, dan Video Klip. Film yang akan dibuat dalam Tugas Akhir ini adalah Film Pendek, film fiksi yang berdurasi kurang dari 30 menit. Film pendek ini berjenis film pendek eksperimental, dimana untuk uji coba atau eksperimen dalam pembu-atan karya Tugas Akhir.

Film pendek bergenre drama romantis yang berjudul “Karena Kamu …” menggunakan teknik live shot, film ini menceritakan tentang seorang lelaki yang mencari pengganti calon istrinya yang telah meninggal agar arwah calon istrinya bisa kembali ke dunianya, karena sebelum meninggal calon istrinya pernah

men-STIKOM


(17)

gucapkan sebuah kalimat yang membuat arwah istrinya belum bisa tenang me-ninggalkan suaminya, dengan dibantu oleh adik kandungnya dan teman adiknya yang berprofesi sebagai seorang lulusan jurusan psikiater, mereka berupaya untuk mendapatkan seorang wanita yang pantas mendampinginya agar arwah calon is-trinya bisa tenang di alamnya.

Film dibangun terutama dengan bahasa visual apa yang ditampilkan dan di-tangkap oleh mata. Karena itu, berhasil tidaknya sebuah film dapat dilihat dari reaksi penonton. Terlebih jika penontonnya adalah orang asing yang tidak me-mahami bahasa lisan dan tulisan yang akan digunakan dalam film tersebut dan film yang akan dibuat ini di adaptasi dari film yang sudah ada, hanya dari bebera-pa bagian film ini akan disisipkan cerita tambahan, cerita ini termasuk ke dalam cerita Fiksi dimana imajinasi manusia akan dimasukkan.

Pembuatan film pendek ini, bergenre drama romantis dan jika mendengar kata romantis sepertinya sudah tidak asing lagi di telinga kita terutama untuk se-seorang yang telah berpasangan. Romantis sendiri selalu identik dengan hal-hal yang menyenangkan, kegembiraan, dan bertanya-tanya yang berkaitan dengan cinta. Dalam konteks hubungan cinta romantis, romantis biasanya menyiratkan satu ekspresi cinta atau keinginan seseorang secara emosional yang dalam dan terhubung dengan orang lain (http://students.ukdw.ac.id)

Pemilihan film pendek bergenre drama romantis ini dipilih, dikarenakan hal yang bersifat romantis itu mempunyai makna yang sangat luas. Dalam teori film yang ditulis oleh Himawan Prastista disampaikan bahwa film romantis memusat-kan perhatian cerita pada masalah cinta, baik kisah percintaannya sendiri maupun

STIKOM


(18)

pencarian cinta sebagai tujuan utamanya. Sehingga, tidak ada salahnya hal roman-tis itu disampaikan melalui sebuah film dengan berbagai masalah cinta di da-lamnya.

Dalam pembuatan film pendek ini dimulai dengan Pra produksi dengan memiliki konsep yang ingin menonjolkan dari sisi ceritanya dan juga untuk mem-berikan dukungan agar film tersebut terlihat lebih menarik dan membuat orang penasaran dengan alur cerita film tersebut. Alur cerita nya pun dibuat mundur, dimana ceritanya dibuat flashback atau bergerak mundur, dan menceritakan latar belakang sebuah kejadian. Adapun penambahan Visual Effects, Visual Effects me-rupakan istilah sub kategori dari Special Effects, dimana gambar dari film dimani-pulasi di dalam post production, sedangkan Special Effects adalah istilah yang di-gunakan pada saat shooting dimana kita memberikan efek buatan.

Pada saat melakukan editing akan meliputi pemberian transisi ilustrasi, mu-sik, tone warna, visual effect (teknik compositing), dan juga pemberian backsound agar dapat menambah kesan dramatisasi pada film ini. Teknik Compositing itu sendiri adalah teknik dengan penggabungan beberapa gambar, video, dan audio menjadi satu (http://www.gramedia.com/book/masking-compositing-photoshop-cs3).

Film dibangun terutama dengan bahasa visual apa yang ditampilkan dan di-tangkap oleh mata. Karena itu, berhasil tidaknya sebuah film dapat dilihat dari reaksi penonton. Terlebih jika penontonnya adalah orang asing yang tidak me-mahami bahasa lisan dan tulisan yang akan digunakan dalam film tersebut.

STIKOM


(19)

Berdasarkan pemikiran tersebut pembuatan film drama romantis yang ber-judul “Karena Kamu…” ini bertujuan untuk memberikan hiburan tersendiri kepa-da para penonton, kepa-dan juga menjadi salah satu cara pembuatan film pendek yang menggunakan visual effects Selain mengangkat tema percintaan, film ini juga mengangkat tentang keberadaan arwah yang nanti nya akan menjadi sebuah tali penghubung antara para tokoh didalamnya. Penggunaan V.O atau Voice Over juga dimasukkan ke dalam film tersebut.

Dari dasar pemikiran di atas maka pembuatan Tugas Akhir ini akan mem-bahas tentang Pembuatan Film Pendek bergenre drama dengan judul “Karena Kamu …”, dengan cerita tentang sebuah keikhlasan dalam mencintai seseorang. Dan juga dengan film pendek ini dapat memberikan alternative lain dalam pem-buatan film pendek dari segi penggunaan teknik nya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka yang menjadi rumusan masalah yaitu:

1. Bagaimana membuat film pendek bergenre drama romantis berjudul ”Karena Kamu ...” dengan menggunakan Teknik Compositing?

2. Bagaimana menggabungkan teknik live shot dan teknik compositing ?

STIKOM


(20)

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka batasan masalah dalam Pem-buatan film pendek berjudul “Karena Kamu..” ini sebagai berikut:

1. Membuat film pendek dengan durasi + 30 menit.

2. Menggabungkan teknik live shot dan teknik compositing.

3. Membuat sebuah film yang menceritakan tentang drama romantis dengan menggunakan Teknik Compositing.

4. Menggunakan Voice Over dalam film pendek.

1.4 Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dalam pengerjaan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Menghasilkan film pendek bergenre drama yang menggunakan teknik com-positing.

2. Memberikan inovasi baru dalam pembuatan film pendek dengan penggunaan

visual effects.

3. Menggabungkan teknik live shot dan teknik compositing.

1.5 Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil film pendek bergenre drama romantis ini, yaitu:

1. Sebagai proses pembelajaran dalam Pra Produksi, Produksi, dan Pasca Pro-duksi film drama romantis dengan penggunaan visual effects.

STIKOM


(21)

2. Agar dapat memahami proses pembuatan film drama romantis yang baik dari segi cerita.

3. Agar audience tahu penggunaan teknik compositing.

STIKOM


(22)

7 2.1 Film

Istilah film awalnya dimaksudkan untuk menyebut media penyimpan gam-bar atau biasa disebut Celluloid, yaitu lembaran plastik yang dilapisi oleh lapisan kimiawi peka cahaya. Ada banyak sekali literature yang menjelaskan film, ber-dasarkan banyak pengertian yang akhirnya mengerucut pada suatu pengertian yang universal. Menurut buku yang berjudul ”5 Hari Mahir Membuat Film” (Javandalasta, 2011: 1), dijelaskan bahwa film adalah rangkaian gambar yang bergerak membentuk suatu cerita atau juga bisa disebut Movie atau Video. Ada banyak sekali keistimewaan media film, beberapa diantaranya adalah:

1. Film dapat menghadirkan pengaruh emosional yang kuat. 2. Film dapat mengilustrasikan kontras visual secara langsung.

3. Film dapat berkomunikasi dengan para penontonnya tanba batas menjangkau. 4. Film dapat memotivasi penonton untuk membuat perubahan.

2.2 Jenis-Jenis Film

Dalam pembuatan film, memiliki sebuah idealisme dalam menentukan tema untuk “membungkus” cerita agar dapat diterima oleh penontonnya, agar penonton dapat memahami jenis film apa yang mereka lihat. Dalam buku 5 Hari Mahir Membuat Film oleh Panca Javandalasta (2011), adapun beberapa jenis-jenis film yang biasa diproduksi untuk berbagai keperluan, antara lain:

STIKOM


(23)

1. Film Dokumenter

Dokumenter adalah sebutan yang diberikan untuk film pertama karya Lumi-ere bersaudara yang berkisah tentang perjalanan (travelogues) yang dibuat sekitar tahun 1890an. Tiga puluh enam tahun kemudian, kata ‘dokumenter’ kembali digunakan untuk pembuatan film dan kritikus film asal Inggris John Grierson untuk film Moana (1926) karya Robert Flaherty. Grierson ber-pendapat, dokumenter merupakan cara kreatif mempresentasikan realitas (Su-san Hayward, 1996: 72) dalam buku Key Concepts in Cinema Studies. In-tinya, film dokumenter tak pernah lepas dari tujuan penyebaran, pendidikan, propaganda bagi orang atau kelompok tertentu.

2. Film Pendek

Yang dimaksud film pendek di sini menurut Panca Javandalasta (2011: 2) yaitu, sebuah karya film cerita fiksi yang berdurasi kurang dari 60 menit. Di berbagai Negara, film pendek dijadikan laboraturium eksperimen dan batu loncatan bagi para film maker untuk memproduksi film panjang.

3. Film Panjang

Menurut Panca Javandalasta (2011: 3), Film Panjang adalah film cerita fiksi yang berdurasi lebih dari 60 menit. Umumnya berkisar antara 90-100 menit. Film yang diputar di bioskop umumnya termasuk dalam kelompok ini. Be-berapa film, misalnya Dance With Wolves, bahkan berdurasi lebih dari 120 menit. Film-film produksi India rata-rata berdurasi hingga 180 menit.

STIKOM


(24)

2.3 Film Pendek

Film dengan durasi pendek antara 1 menit–30 menit, jika menurut standar festival internasional terdapat beberapa jenis-jenis film pendek, diantaranya ada-lah :

1. Film pendek eksperimental

Film pendek yang digunakan sebagai bahan eksperimen atau uji coba, di In-donesia jenis film ini sering dikategorikan sebagai film indie.

2. Film pendek kommersial

Film pendek yang diproduksi untuk tujuan komersil atau memperoleh keun-tungan contoh: iklan, profil perusahaan (company profile)

3. Film pendek layanan masyarakat (public service)

Film pendek yang bertujuan untuk layanan masyarakat, biasanya dita-yangkan di media massa (televisi)

4. Film pendek Entertainment / hiburan

Film pendek yang bertujuan komersil untuk hiburan. Film ini banyak kita jumpai di televisi dengan berbagai ragamnya.

2.4 Genre Film

Genre film menurut Panca Javandalasta (2011: 3) yaitu, dalam film kita akan mengenal istilah Genre atau untuk mudahnya kita bisa menyebutnya jenis atau bentuk sebuah film berdasarkan keseluruhan cerita. Ini digunakan untuk mempermudah penonton untuk menentukan film apa yang akan ia tonton. Genre film ada beberapa macam, antara lain:

STIKOM


(25)

1. Genre Film Action Laga

Genre ini biasanya bercerita mengenai perjuangan seorang tokoh untuk berta-han hidup atau adegan pertarungan.

2. Genre Film Komedi

Genre film ini adalah film-film yang mengandalkan kelucuan-kelucuan baik dari segi cerita maupun dari segi penokohan.

3. Genre Film Horor

Genre film ini adalah misteri, biasanya mengetengahkan cerita yang terka-dang berada di luar akal umat manusia.

5. Genre Film Thriller

Genre film ini selalu mengedepankan ketegangan yang dibuat tak jauh dari unsur logika ataupun seperti pembunuhan.

6. Genre Film Ilmiah

Genre film ini biasa disebut dengan sci-fi. Ilmuan akan selalu ada dalam gen-re film ini karna apa yang sesuatu megen-reka hasilkan akan menjadi konflik uta-ma dalam alur.

7. Genre Film Drama

Genre film yang biasanya banyak di sukai penonton karena dianggap sebagai gambaran nyata sebuah kehidupan dan penonton dapat ikut merasakan adegan dalam film.

STIKOM


(26)

8. Genre Film Romantis

Genre film ini mengisahkan romansa cinta sepasang kekasih. Kebanyakan penonton yang melihat akan terbawa suasana romantis yang diperankan oleh pemainnya.

Dalam teori film yang ditulis oleh Himawan Prastista disampaikan bahwa film romantis memusatkan perhatian cerita pada masalah cinta, baik kisah percintaannya sendiri maupun pencarian cinta sebagai tujuan utamanya.

Kebanyakan film mempunyai aspek romantisme anatar karakter. Film ro-mantis bisa didefinisikan sebagai film yang plot utamanya (dasar pikiran filmnya) berputar tentang perkembangan romantisme dari kisah tokoh utama. Berdasarkan pengertian tersebut, maka genre film romantis mudah ditemui pada film-film, setidaknya genre ini mendampingi genre utamanya.

Dan film romantis sendiri memiliki cerita utama mengenai hubungan yang romantis si tokoh utama. Kisahnya bisa berakhir bahagia (happy ending) bisa juga tidak bahagia (bitter ending), akan tetapi umumnya cerita romantis ini berakhir dengan bahagia sedangkan cerita yang menggabungkan antara film drama dan mencampurkan kisah/cerita romantis di dalam nya disebut film drama romantis.

2.5 Alur

Alur merupakan rangkaian cerita sejak awal hingga akhir, Alur dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

STIKOM


(27)

1. Alur Maju

Ceritanya bergerak maju. Contoh sederhananya adalah misalnya cerpen itu awalnya menceritakantentang seorang anak kecil dan berkembang / berakhir saat dia telah remaja.

2. Alur Mundur

Cerita bergerak mundur, alias flashback. Biasanya bercerita tentang latar belakang sebuah kejadian. Misalnya cerita tentang seorang pengusaha sukses yang membayangkan kisah hidupnya di masa muda yang penuh perjuangan hidup.

3. Campuran

Cerita yang memiliki campuran alur maju dan mundur, cerita ini dimulai di tengah-tengah. Sementara cerita berkembang maju, beberapa kali di tampil-kan bebrapa potongan flashback yang menjelastampil-kan latar belatampil-kang cerita.

2.6 Teknik Compositing

Menurut (http://chiethievithadangeloey.blogspot.com) teknik compositing adalah proses menggabungkan beberapa video klip, still image, atau audio klip menjadi satu kesatuan untuk menjadi tampilan yang utuh.

2.7 Tahap Pembuatan Film

Menurut Heru Efendi (2009: 17) dalam bukunya yang berjudul Mari Membuat Film, sebelum memulai shooting ada beberapa tahapan yang harus ditempuh. Tahap pertama perencanaan shooting adalah membuat script

STIKOM


(28)

breakdown, yaitu mengurangi setiap adegan dalam skenario menjadi daftar berisi sejumlah informasi tentang segala hal yang dibutuhkan untuk keperluan shooting.

Dalam film pendek, hal-hal yang dibutuhkan untuk keperluan shooting antara lain:

1. Lokasi atau set

Lokasi yang sesuai dengan skenario, untuk mempermudah identifikasi antara satu adegan lain.

2. Wardrobe

Khusus untuk mencatat pakaian yang sesuai dengan adegan untuk dipakai oleh pemeran tersebut.

3. Make Up

Digunakan untuk merias pemeran mulai dari tata rambut dan tat arias, sesuai dengan karakter yang diperankan.

4. Properti, Set Dressing

Properti adalah semua benda yang dipakai atau dibawa oleh pemeran nantinya sedangkan Set dressing, merupakan tata lokasi dimana lokasi sudah diatur dan dihias oleh kru yang bersangkutan.

Dalam buku 5 Hari Mahir Membuat Film oleh, Panca Javandalasta (2011: 5) dijelaskan tahap pembuatan film secara teknis ada tiga tahap, yaitu pra produksi, produksi dan pasca produksi:

STIKOM


(29)

1. Tahap Pra Produksi

Menurut buku yang berjudul 5 Hari Mahir Membuat Film, oleh Panca Javan-dalasta (2011: 7), Pra Produksi adalah proses persiapan hal-hal yang menyangkut semua hal sebelum proses produksi sebuah film, seperti pembuatan jawdal shooting, penyusunan crew dan pembuatan skenario. Da-lam pembuatan sebuah film, proses pra produksi merupakan sebuah proses yang amat sangat penting.

2. Tahap Produksi

Dalam buku yang berjudul 5 Hari Mahir Membuat Film, oleh Panca Javan-dalasta (2011: 23), produksi adalah proses pengambilan gambar. Disini semua unsur teknis dan kreatif bergabung dibawah pengawasan kreatif sang sutra-dara. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tahap produksi, antara lain: a. Tata kamera

b. Ukuran Gambar (frame size) atau Komposisi

2.8 Tata Kamera

Dalam penataan kamera secara teknik yang perlu diperhatikan salah satunya adalah camera angle atau sudut kamera. Menurut gerzon, dalam pemilihan sudut pandang kamera dengan tepat akan mempertinggi visualisasi dramatik dari suatu cerita. Sebaliknya jika pengambilan sudut pandang kamera dilakukan dengan serabutan bisa merusak dan membingungkan penonton, karena makna bisa jadi tidak tertangkap dan sulit dipahami. Oleh karena itu penentuan sudut pandang

STIKOM


(30)

kamera menjadi faktor yang sangat penting dalam membangun cerita yang berkesinambungan.

Panca Javandalasta (Javandalasta, 2011: 25) menjelaskan tipe angel ka-mera di bagi menjadi 2 jenis antara lain :

1) Angle Kamera Objektif

Adalah kamera dari sudut pandang penonton outsider, tidak dari sudut pandang pemain tertentu. Beberapa sudut obeyektif yang dipakai pada saat pengambilan gambar, antara lain:

a) Eye Angle

Objek ditempatkan sejajar dengan mata subjek. Pengambilan gambar dari sudut eye level hendak menunjukkan bahwa kedudukan subjek dengan pe-nonton sejajar.

Gambar 2.1 Contoh Eye Angle (sumber: Google)

STIKOM


(31)

b) Low Angle

Kamera ditempatkan dengan sudut lebih rendah da-ripada subjek,untuk menampilkan kedudukan subjek yang lebih tinggi daripada penonton, dan menampilkan bahwa si subjek memiliki kekuasaan, jabatan, kekuatan, dan sebagainya. Efek yang ditimbulkan menimbulkan kesan besar atau seperti raksasa.

Gambar 2.2 Contoh Low Angle (sumber: Google)

c) Frog Eye Angle

Kamera sejajar dengan dasar kedudukan objek. Pengambilan gambar ke arah atas sejajar dengan kaki. Dengan seperti contoh gambar 2.4 di bawah ini seperti penglihatan mata katak.

STIKOM


(32)

Gambar 2.3Contoh Frog eye Angle (sumber: Google)

2) Angle Kamera Subyektif

Kamera dari sudut pandang penonton yang dilibatkan, misalnya melihat ke penonton. Atau dari sudut pandang pemain lainnya da-lam suatu adegan. Angle kamera subyektif dilakukan dengan be-berapa cara:

a) Kamera berlaku sebagai mata penonton untuk menempatkan mereka dalam adegan,sehingga dapat menimbulkan efek dramatik.

b) Kamera berganti-ganti tempat dengan seseorang yang berada dalam gambar. Penonton bisa menyaksikan suatu hal atau ke-jadian melalui mata pemain tertentu. Penonton akan mengala-mi sensasi yang sama dengan pemain tertentu.

c) Kamera bertindak sebagai mata dari penonton yang tidak kelihatan.

STIKOM


(33)

3) Angle kamera point of view

Yaitu suatu gabungan antara obyektif dan subyektif yang merekam adegan dari titik pandang pemain tertentu. Angle kamera p.o.v di-ambil sedekat shot obyektif dalam kemampuan meng-approach se-buah shot subyektif, dan tetap obyektif. Kamera ditempatkan pada sisi pemain subyektif, sehingga memberi kesan penonton beradu pipi dengan pemain yang di luar layar.

2.9 Ukuran Gambar (frame size) atau Komposisi

Bagi seorang pembuat film pendek atau film panjang, harus mem-iliki pemahaman tentang bagaimana harus membuat ukuran gambar (frame size) atau komposisi yang baik dan menarik dalam setiap adegan filmnya.

Secara sederhana, Askurifai Baskin menjelaskan, komposisi berarti pengaturan (aransemen) unsur-unsur yang terdapat dalam gambar untuk membentuk satu kesatuan yang serasi (harmonis) di dalam sebuah bing-kai. Batas bingkai pada gambar yang terlihat pada view finder atau LCD kamera, disebut dengan framing.

Kesimpulannya, komposisi shot atau biasa disebut dengan shot size adalah pengukuran sebuah gambar yangditentukan berdasarkan objek, pengaturan besar dan posisi objek dalam frame (bingkai), dan posisi ka-mera yang diinginkan.

STIKOM


(34)

Dalam buku 5 hari Mahir Bikin Film (Javandalasta, 2011: 32) men-jelaskan beberapa shot dasar yang sering digunakan dalam pengambilan gambar, antara lain:

a. Extreme Long Shot (ELS)

Gambar ini memiliki komposisi sangat jauh, panjang, luas dan berdimensi lebar. Untuk memperkenalkan seluruh lokasi ade-gan dan isi cerita atau menampilkan keindahan suatu tempat.

Gambar 2.4 Contoh ELS (sumber: Google)

b. Very Long Shot (VLS)

Gambar ini mempunyai komposisi panjang, jauh, dan luas tetapi lebih kecil daripada ELS. Untuk menggambarkan ade-gan kolosal atau obyek yang banyak.

STIKOM


(35)

Gambar 2.5 Contoh VLS (sumber: Google)

c. Long Shot (LS)

Merupakan teknik yang memperlihatkan komposisi obyek secara total, dari ujung kepala hingga ujung kaki (bila obyek manusisa). Dengan tujuan memperkenalkan tokoh secara lengkap dengan setting latarnya yang menggambarkan obyek berada.

Gambar 2.6 Contoh LS (sumber: Google)

STIKOM


(36)

d. Medium Long Shot (MLS)

Komposisi gambar ini cenderung lebih menekankan kepada obyek, dengan ukuran ¼ gambar (LS) yang bertujuan mem-berikan kesan padat pada gambar.

Gambar 2.7 contoh MLS

e. Medium Shot (MS)

Ialah gambar yang memperlihatkan subjek (manusia) dari tangan hingga ke atas kepala sehingga penonton dapat melihat jelas ekspresi dan emosi yang meliputinya. Gambar ini sering dilakukan untuk master shot pada saat moment in-terview.

STIKOM


(37)

Gambar 2.8 Contoh MS (sumber: Google)

f. Medium Close Up (MCU)

Adalah komposisi gambar yang memperlihatkan setengah porsi subjek dengan latar yang masih bisa dinikmati sehingga mem-berikan kesatuan antara komposisi subjek dengan latar.

Gambar 2.9 Contoh MCU

g. Close Up (CU)

Ialah komposisi yang memperjelas ukuran gambar contoh pa-da gambar manusia biasanya antara kepala hingga leher.

STIKOM


(38)

Menunjukkan penggambaran emosi atau reaksi terhadap suatu adegan.

Gambar 2.10 Contoh CU (sumber: Google)

h. Big Close Up (BCU)

Memiliki komposisi lebih dalam dari pada Close Up sehingga bertujuan menampilkan kedalaman pandangan mata, ekspresi kebencian pada wajah. Tanpa kata-kata, tanpa bahasa tubuh, tanpa intonasi, Big Close Up sudah mewujudkan semuanya itu.

Gambar 2.11 Contoh BCU (sumber: Google)

STIKOM


(39)

i. Extreme Close Up (ECU)

Pengambilan gambar close up secara mendetail dan berani yang hanya fokus pada suatu bagian objek saja.

Gambar 2.12 Contoh ECU (sumber: Google)

j. Over Shoulder Shot (OSS)

Komposisi penggambilan gambar dari punggung atau bahu seseorang. Orang yang digunakan bahunya menempati frame kurang lebih sebesar 1/3 bagian, membantu untuk menentukan posisi setiap orang dalam frame dan mendapatkan “fell” saat menatap seseorang dari sudut pandang orang lain.

STIKOM


(40)

Gambar 2.13 Contoh OSS (sumber: Google)

3. Pasca Produksi

Pasca produksi merupakan salah satu tahap akhir dari proses pembuatan film. Tahap ini dilakukan setelah tahap produksi film selesai dilakukan. Menurut Naratama dibuku Menjadi Sutradara Televisi (2004: 213), Pasca Produksi adalah penyelesaian akhir dari produksi. Pada tahap ini terdapat beberapa aktivitas seperti pengeditan film atau cut to cut proses ini dilakukan dengan tujuan untuk membe-rikan mood berdasarkan konsep cerita yang telah dibuat, disini pemberian special effect sangat berperan, pengoreksian warna, pemberian suara, dan musik latar hingga Rendering

STIKOM


(41)

2.8 Dasar-Dasar Produksi Film

Panca Javandalasta (2011: 4), menjelaskan tahapan produksi sebuah film, deskripsi kerja, dan manajemen produksi. Hal-hal yang harus disiapkan dalam produksi film antara lain:

1. Penulisan dan Penyutradaraan

Menjabarkan dasar-dasar penulisan cerita untuk pembuatan film, penyusunan riset untuk film documenter, dan penerapan pembuatan sinopsis.

2. Sinematografi

Menjelaskan tentang pengoperasian kamera dengan baik serta cara pemeli-harannya, proses perekaman yang dapat menghasilkan gambar dan suara dengan baik, dan mengasah inisiatif untuk menyesuaikan diri dengan baik, dan mengasah inisiatif untuk menyesuaikan diri dengan keterbatasan alat. 3. Tata Suara

Menguraikan dasar-dasar audio pada proses produksi film, baik yang dil-akukan ketika perekaman suara saat pengambilan gambar, maupun kebutuhan pengisian suara saat pasca produksi.

4. Tata Artistik

Menjelaskan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh Departemen Artistik dan mengaplikasikan Sinopsis dan Director treatment menjadi Breakdown artis-tik.

5. Editing

Menjelaskan proses Editing, teori dasar Editing, pengoperasian computer un-tuk editing.

STIKOM


(42)

2.9 Ilustrasi Musik

Menurut Panca Javandalasta (2011: 77) Musik Ilustrasi sering digunakan musik lama yang telah populer yang telah di aransemen ulang. Adapun menurut Suhastjarja, dosen senior Fakultas Kesenian Institut Seni Indonesia Yogyakarta, dalam buku Pengantar Apresiasi Seni (1992: 13), Musik ialah ungkapan rasa in-dah manusia dalam bentuk suatu konsep pemikiran yang bulat, dalam wujud nada-nada atau bunyi lainnya yang mengandung ritme dan harmoni, serta mempunyai suatu bentuk dalam ruang waktu yang dikenal oleh diri sendiri dan manusia lain dalam lingkungan. Sedangkan musik di dalam film merupakan sesuatu yang sang-at penting karena, musik dapsang-at membangkitkan kekusang-atan dalam film tersebut. Entah itu instrumen musik sedih, ceria, kebahagiaan, ataupun suasana bisingnya perkotaan dan damainya suasana pedesaan.

2.10 Efek Suara (Sound Effects)

Menurut Heru Effendy (2009: 69), dalam bukunya yang berjudul Mari Membuat Film, Suara yang ditimbulkan oleh semua aksi dan reaksi dalam film termasuk dalam elemen efek suara. Sound effects yaitu bunyi-bunyian yang dit-ambahkan pada saat pasca produksi. Adapun Ambient sound yaitu Suara latar yang hadir di dalam scene atau lokasi. Misalnya suara angin, air, burung, keru-munan orang, sirene ambulans, atau mesin kendaraan bermotor. Kehadiran ambi-ent sound sangat pambi-enting dalam produksi film, berfungsi sebagai:

STIKOM


(43)

1. Audio continuity antar shot.

2. Mencegah terjadinya kesunyian yang tak wajar manakala tidak ada bunyi lain yang hadir.

3. Membangun atau memperkuat mood.

Di dalam film ini penggunaan musik di dapat dari band indie yaitu Lifello band, musik yang beraliran pop jazz. Pada prosesnya musik tersebut dimasukkan pada bagian-bagian yang memang memerlukan tambahan sound musik.

STIKOM


(44)

29

Pada Bab III ini akan dijelaskan tentang metode perancangan karya yang digunakan dalam melaksanakan pembuatan film pendek yang menggunakan

teknik compositing.

3.1 Metodologi Penelitian

Bidang kajian multimedia, boleh dikatakan sebagai disiplin ilmu baru, jika dibanding dengan ilmu-ilmu senilainya. Oleh karena itu metode yang dilakukan dalam proses pembuatan Tugas Akhir ini, menggunakan gabungan dari metode-metode yang sudah ada pada ilmu lain.

Pada perkuliahan Metodologi Penelitian oleh Karsam (2009) dijelaskan bahwa, metode penelitian memiliki ruang yang sangat luas. Dilihat dari jenis penelitian, maka penelitian dapat dibedakan menjadi 3 klasifikasi, yaitu penelitian aplikatif, penelitian maksud, dan penelitian berdasarkan jenis informasi. Pada penelitian aplikatif, terdapat 2 jenis penelitian, yaitu penelitian murni dan terapan. Dalam film Tugas Akhir ini yang di gunakan adalah penelitian terapan.Penelitian terapan adalah penelitian yang hasilnya dapat digunakan langsung untuk menyelesaikan permasalahan yang di hadapi.

Namun, sebagai dasar pemahaman dalam penyelesaian Tugas Akhir ini dibutuhkan pula penelitian berdasarkan jenis informasi dimana di dalamnya terdapat metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif digunakan

STIKOM


(45)

sebagai dasar pemikiran untuk memecahkan masalah yang bersumber pada literatur-literatur. Metode Kuantitatif digunakan untuk menentukan alternatif pilihan dari data kualitatif melalui media survai. Metode yang dapat digunakan didalam metode perancangan yaitu:

1. Tahap Analisa

Tahapan analisa disini meliputi Pengambilan data dari literatur, surveylokasi, skenario, story board, produksi, editing. Berikut urutan pengerjaan yang akan dilakukan pada Tugas Akhir ini tersusun pada gambar 3.1

Gambar 3.1 Bagan Metodologi Perancangan Pengambilan Data

Literature Skenario

Survey Lokasi

Storyboard

Film Drama Romantis “Karena Kamu …”.

produksi

Editing

STIKOM


(46)

Pengambilan data disini meliputi Literature dan survey lokasi, stelah semua data di dapat kemudian dibuatlah sebuah Skenario. Skenario digunakan untuk menyampaikan pesan komunikasi dari inti cerita tersebut. Storyboard

digunakan untuk mempermudah proses pengambilan gambar karena, dengan storyboard kita bisa mengetahui arah sudut kamera. Dan juga Storyboard

memudahkan pada saat proses produksi. Editing diperlukan pada bagian Pasca Produksi karena untuk mendapatkan hasil film yang telah jadi.

2. Studi Pustaka

Studi Pustaka yang digunakan adalah melalui buku atau beberapa buku rujukan mengenai pembuatan film pendek hingga proses akhirnya. Beberapa buku yang digunakan untuk memperdalam ide dan konsep dalam pembuatan film pendek dan diwujudkan dalam karya di Tugas Akhir, yaitu:

a. Buku “5 hari Mahir Bikin Film” karya Panca Javandalasta.

b. Buku “Mari Membuat Film” karya Heru Effendi.

c. Buku “Menjadi Sutradara Televisi” karya Naratama.

3. Pencarian di Internet (Internet Searching)

Pencarian di Internet merupakan salah satu alternatif tercepat untuk melakukan pengambilan data maupun studi literatur dan juga untuk mengefisiensikan waktu. Baik secara gratis (free payment) maupun prabayar

(payment).

STIKOM


(47)

3.2 Tahap Analisis Karya 3.2.1 Study Eksisting

Study Eksisting merupakan referensi dalam mengerjakan sebuah Tugas Akhir. Study Eksisting digunakan untuk memperdalam ide dan konsep

diwujudkan dalam karya di Tugas Akhir. Beberapa video yang menjadi kajian yaitu seperti Over Her Dead Body, Sehidup (tak) Semati, dan Jomblo yang dijelaskan di tabel 3.1.

Tabel 3.1 Analisis Study Eksisting

FILM  URAIAN 

Over Her Dead  Body 

 

Dalam film ini yang diambil adalah dari segi cerita  dan segi tekniknya, segi tekniknya yaitu pada saat  penggunaan visual efek (teknik blending) dan  penggunaan After efek nya terlihat sangat halus  sedangkan dari segi ceritanya dimana banyak  memberikan unsur komedi dan beberapa hal  romantis. 

Sehidup (tak)  Semati 

   

Dalam film ini yang diambil dari segi cerita dan segi  teknik nya, dari segi cerita sangat menarik dan  memasukkan beberapa unsur komedi dan dari segi  teknik pemberian visual efek di beberapa scene  yang dianggap perlu diberi. 

STIKOM


(48)

Jomblo 

 

Di film ini dari segi ceritanya terlihat sangat 

menarik, dimana mereka mencoba menyikapi cinta  dalam berbagai macam cara, sedangkan dari segi  teknik nya pemakaian teknik 2D dan beberapa  tambahan visual efek lainnya yang menambah film  ini terlihat menarik. 

3.2.2 SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat)

1. Strenght:

Film ini dibuat sebagai sarana hiburan dan juga pembelajaran dalam pembuatan film pendek yang menggunakan teknik compositing.

2. Weakness:

Kurangnya pemain yang profesional dalam memerankan beberapa tokoh-tokoh sehingga masih ada beberapa yang kurang sempurna dan juga untuk membuat audience bisa masuk atau merasuk ke dalam kondisi yang dialami pelaku (tokoh). 3. Opportunity:

Tidak banyak film pendek yang menggunakan beberapa after effect dan juga penggunaan alur cerita maju mundur.

4. Threat:

Penambahan sound effect dan penambahan variasi angel.

STIKOM


(49)

3.3 STP (Segmentating, Targeting, Positioning)

Analisa STP digunakan untuk menganilisis target audience. Segmentating dan Positioning merupakan pembagian target audience berdasarkan letak geografis, segi demografis, dan segi psikografis. Sedangkan positioning untuk menempatkan pembagian pada audience. Yang dijelaskan dengan tabel 3.2.

Tabel 3.2 STP

STP Project

Segmentation & Targeting

Geografis

Ukuran keluarga: Kota besar Kepadatan : Tengah kota

Demografis

Usia: 18 – 24

Gender : Umum L/P

Ukuran keluarga : sedang (4-5 orang)

Siklus keluarga: sendiri Pendidikan: Kuliah

Psikografis Kelas sosial : menengah

Positioning

Film yang bercerita tentang keikhlasan cinta dan takdir cinta ini digunakan untuk pembuatan film pendek yang bergenre romantis.

1. Geografis : Kota Besar (Ibu Kota Provinsi) karena di Kota besar

ukuran penduduknya termasuk ke alam jumlah yang besar atau banyak, kota besar itu masyarakatnya modern, cepat, dan praktis.

2. Demografis : 18-24 tahun (Remaja-Dewasa) karena di umur sekian, untuk memahami tentang sebuah cinta dan film fiksi sudah dikategorikan mengerti

STIKOM


(50)

dan umur-umur sekian itu adalah umur remaja yang menuju ke dewasa, kreatif, ingin mencoba hal baru, dan juga energik.

3. Psikografis : Menengah. Karena, menurut psikografisnya dan menjabarkan semuanya status ekonomi menengah termasuk ke dalam orang-orang yang hemat, cerdas, dan kerja keras.

4. Positioning : Film ini ditujukan untuk Mahasiswa yang Aktif, mencari jati diri, energik, dan mencoba hal baru.

3.4 Perancangan Karya

Dalam proses pembuatan film pendek Karena Kamu … dengan Teknik Compositing ini, terbagi menjadi 3 tahap antara lain Pra produksi, Produksi, dan Pasca produksi. Yaitu:

3.4.1 Pra Produksi

Pada proses Pra Produksi ada beberapa tahapan atau langkah-langkah yang harus dilakukan terlebih dahulu, yaitu:

1. Pencarian Kata Kunci

Pencarian Kata Kunci ini meliputi segmentasi pasar yang telah ada. Bagaimana mencari kata charming dan dreamy kemudian menggabungkannya untuk mendapatkan tone warna yang akan dipakai di dalam editing video film, yang dijelaskan pada gambar 3.3.

STIKOM


(51)

 

Gambar 3.2 Bagan Keyword

Bagian ini disusun berdasarkan segmentasi pasar yang telah ada. Film ini menunjukkan casual dan plain dimana yang berarti film ini menunjukkan suatu kondisi dimana, Letak Geografis untuk segmentasi film ini adalah kota besar, di mana kota besar sendiri masyarakatnya Speedy (cepat, ingin yang praktis, individual, tergolong malas dan modern). Sedangkan untuk letak kota yaitu ditengah kota tergolong rasional (instant, pemilih, manja, individual, dan egois). Dari segmentasi usia mengambil antara 17 hingga 27 tahun, di-mana masyarakat di usia tersebut tergolong colorful (kreatif, ingin tau, men-coba hal baru, mudah terpengaruh, aktif). Melalu Demografis, segmentasinya yaitu pelajar dan pelajar tegolong youthful (aktif, mencari jati diri, kreatif).

KARENA KAMU

Film Pendek

Drama Romantis

Anak muda Remaja - Dewasa

Mencoba hal baru

ROMANTIS Teknik Compositing

Bermain di Visual

Visualisasi

VIDEO

FILM Tell a story

STIKOM


(52)

2. Bagan Perancangan

Dalam proses Pra Produksi ada beberapa tahap perancangan. Tahap disini adalah perencanaan agar pada saat produksi dapat berjalan dengan lancar sep-erti yang diinginkan. Berikut bagan perencanaan yang dijelaskan pada gam-bar 3.4.

Gambar 3.3 Bagan perancangan Tugas Akhir

Tahap perancangan disini meliputi beberapa masalah yang ada kemudian diolah menjadi data yang pada akhirnya menjadi sebuah konsep cerita. Dari konsep cerita ini, warna dan jenis huruf dapat ditentukan. Dalam cerita terdapat beberapa unsur, yaitu tokoh dan alur cerita. Dalam film pendek ini

MASALAH

data

konsep

cerita warna typografi

alur Tokoh

wardrobe cerita setting

Sinopsis

naskah

Treatment

Storyboard

Editing

HASIL

STIKOM


(53)

skenario digunakan untuk menunjukkan alur cerita nya. Dari cerita, kemudian didapat kesimpulan tentang wardrobe, setting atau aturan lokasi dan alur dialog/adegannya. Setelah semua data lengkap dan cerita akurat kemudian dikembangkan menjadi sinopsis, naskah, dan storyboard. Bila tahap perancangan tersebut sudah lengkap, barulah produksi bisa dimulai.

3. Perancangan Ide dan Konsep Cerita

Ide dan konsep yang dibuat pada film pendek ini yaitu, berawal dari sebuah film Indie yang pernah ditayangkan di televisi, kemudian film tersebut ingin diadaptasi ulang dengan durasi yang pendek namun, tetap menampilkan isi pesan dari film tersebut. Di film ini juga memberikan arti tentang suatu keikhlasan terhadap sebuah cinta dan juga terjadinya sebuah ucapan yang te-lah kita ucapkan walaupun kita tete-lah meninggal. Cerita ini termasuk ke dalam cerita fiktif, karena apapun yang terjadi di dalam film ini jarang terjadi di ke-hidupan nyata. Film pendek ini menggunakan Teknik Compositing pada ba-gian editingnya. Teknik compositing ini dimana nanti nya akan dimasukkan atau dipakai pada saat tokoh utama menghilang dan beberapa teknik flash-back juga dimasukkan di beberapa scene lainnya. Pesan dari penggunaan teknik compositing ini membedakan antara dunia yang berbeda.

4. Segmentasi Pasar

Segmentasi untuk film pendek ini dibuat untuk masyarakat kalangan menen-gah ke atas dengan usia berkisar 17-25 tahun atau remaja-dewasa dengan jenis kelamin lelaki maupun perempuan yang hidup di kota besar dan terletak

STIKOM


(54)

di tengah kota dengan pendidikan minimal SMA. Dengan memiliki target yang masih sangat muda, film ini dapat memudahkan penyampaian pesan ka-rena, target masih dalam pembentukan mencari jati diri.

5. Analisa Image

Analisa image disini merupakan acuan atau panduan pemakaian warna saat melakukan editing. Analisa image bisa diketahui setelah melakukan pencarian kata kunci. Dalam Tugas Akhir ini, kata kunci yang diperoleh adalah Roman-tic yang memiliki warna cenderung charming dan dreamy. Warna charming dan dreamy memiliki unsur warna berupa warna pink dan biru.

Gambar 3.4 Analisa Image

Pada Tugas Akhir ini memakai kata kunci Romantic, Dalam kata kunci Ro-mantic terdapat warna-warna yang charming dan dreamy yang dominan berwarna pink dan biru. Dari latar belakangnya, Tugas Akhir ini akan berupa Film Pendek yang bergenre drama. Dengan begitu, warna-warna untuk Film ini nanti akan cenderung berwarna Romantic, dreamy (biru).

STIKOM


(55)

6. Typography

Pada bagian Typography ini akan dibahas tentang jenis huruf yang akan digunakan, baik untuk judul maupun untuk tulisan-tulisan yang ada di video maupun di media-media pendukung. Penentuan jenis huruf yang akan digunakan pada perancangan film pendek ini, dengan mempertimbangkan be-berapa aspek-aspek penting. Aspek-aspek tersebut meliputi kesesuaian dengan konsep yang digunakan pada perancangan dan tingkat kemudahan pa-da saat membaca huruf papa-da penulisan.

Pemilihan jenis huruf yang akan digunakan yaitu, Script MT Bold.

7. Tokoh/Karakter

Dalam film pendek ini ada 8 karakter dengan 3 karakter utama dan 3 karakter pembantu.

a. Krystal

Krystal adalah seorang pemilik Event Organizer ternama yang mengatas namakan dirinya. Krystal mempunyai calon suami yang bernama Adrian dan mereka juga telah merencanakan acara pernikahannya namun, takdir berkata lain Krystal yang seharusnya berada di samping Adrian untuk menjadi calon istrinya ternyata, meninggalkan Adrian untuk selama-lamanya karena sakit asma nya. Namun, itu bukan akhir Krystal untuk melihat Adrian, dia harus mencarikan pengganti dirinya untuk Adrian.

STIKOM


(56)

b. Adrian

Adrian adalah seorang manajer yang bekerja di sebuah perusahaan nya sendiri. Adrian adalah tunangan dari Krystal. Adrian sangat terpukul setelah mengetahui calon istrinya Krystal, meninggalkan dia begitu cepat. Namun, arwah Krystal selalu datang untuk mencarikan seorang wanita se-bagai pengganti dirinya untuk Adrian.

c. Dinda

Dinda adalah teman dari adik Adrian yang bernama Lala. Mahasiswa lu-lusan Psikologi ini, mendadak punya rasa terhadap Adrian disaat Lala memperkenalkannya dengan kakak nya. Rasa itu terus muncul hingga Adrian mengetahuinya dan mengungkapkan rasa yang sama terhadap Din-da.

8. Perancangan Storyboard

Sebelum melakukan shoting, diperlukan adanya storyboard untuk memu-dahkan alur pada saat shoting. Pengertian storyboard sendiri adalah kumpulan grafis dalam bentuk ilustrasi atau gambar yang ditampilkan secara berurutan untuk tujuan mempravisualkan film, animasi ataupun interaktif.

STIKOM


(57)

Gambar 3.5 Storyboard

STIKOM


(58)

Gambar 3.6 Storyboard

STIKOM


(59)

Gambar 3.7 Stoyboard

STIKOM


(60)

Gambar 3.8 Storyboard

STIKOM


(61)

Gambar 3.9 Storyboard

STIKOM


(62)

Gambar 3.10 Storyboard

STIKOM


(63)

Gambar 3.11 Storyboard

STIKOM


(64)

9. Perancangan Skenario

Perancangan skenario dilakukan untuk mengetahui alur cerita yang akan diceritakan pada pembuatan film pendek ini nanti nya.

Sepasang kekasih yang akan melangsungkan pernikahannya dalam waktu beberapa hari, mendadak menjadi sebuah musibah karena, Krystal yaitu calon pengantin wanita nya meninggal sebelum hari pernikahannya. Adrian sebagai calon suami Krystal pun sangat terpukul melihat calon istrinya meninggalkan dirinya terlalu cepat. Krystal meninggal karena penyakit asma nya kambuh dan dia lupa membawa obat asma nya pada saat pergi dengan Adrian.

Namun, Lala yaitu adik Adrian tidak tega melihat kakaknya selalu sedih memikirkan calon istri nya yang telah meninggal. Lala berinisiatif mencari-kan calon untuk kakak nya dengan memperkenalmencari-kan ke beberapa temannya namun, tidak ada satupun yang dapat mengambil hati Adrian. Beberapa hari Krystal meninggal, Adrian pun merasa di datangi oleh Krystal dan ternyata arwah Krystal kembali hanya untuk menepati sebuah ucapan nya pada saat sebelum dia meninggal. Krystal harus memilih calon istri yang tepat untuk Adrian.

Awalnya Adrian merasa kaget dan tidak nyaman dengan kedatangan arwah Krystal dan itu membuat dia disangka mengalami deperesi berat oleh adik nya. Akhirnya Lala membawa kakak nya ke psikiater yang juga

temann-STIKOM


(65)

ya untuk melihat perkembangan kondisi kakak nya. Sebenarnya, dibalik semua itu Lala juga ingin mendekatkan kakak nya dengan temannya itu yang bernama Adinda. Setelah beberapa hari kemudian, Dinda yang selalu datang ke rumah Adrian hanya untuk mengecek kondisi Adrian berubah menjadi se-buah perasaan yang disebut cinta.

Pada saat Dinda datang kerumah Adrian untuk mencari Lala, Dinda di-suruh menunggu Lala di ruang tamu oleh Adrian yang pada saat itu juga akan berangkat ke kantor, di saat menunggu Lala, Dinda menulis beberapa perasaan Dinda terhadap Adrian selama ini di buku diary nya. Namun, saat Lala datang Dinda kaget dan menyembunyikan buku diary nya itu dibawah bantal sofa. Dan saat Adrian pulang dari kantor, Adrian menemukan buku di-ary Dinda dan mengetahui perasaan Dinda selama ini terhadapnya.

10. Skenario

Tabel 3.3 Skenario

SCENE 1

INT. SIANG HARI/RUANG TAMU ADRIAN (V.O)

(V.O) ADRIAN

“Yang ku tau diawal …

Jodoh dan takdir sepenuhnya di tangan Tuhan .. Diawal .. “.

CUT TO

SCENE 2

EXT. SORE HARI/DI JALAN KRYSTAL DAN ADRIAN (V.O)

MOBIL DATANG DAN SEORANG WANITA BERJALAN KEMUDIAN FREEZE.

STIKOM


(66)

(V.O) ADRIAN

“Dia Krystal, Tunanganku ..”.

DISSOLVE OPENING TITTLE

SCENE 3

INT. SIANG HARI/RUANGAN. ADINDA DAN (V.O) ADRIAN

SHOOT MUKA ADINDA DAN FREEZE.

(V.O) ADRIAN

“Dan ini ..hemm ..”.

FLASHBACK

SCENE 4

EXT. SORE HARI/DI JALAN. KRYSTAL DAN ADRIAN.

Sepulang kerja, Adrian menjemput Krystal. Karena terburu-buru Krystal lupa mengambil “obat asmanya”. Kemudian, krystal masuk ke dalam mobil Adrian dan pergi untuk maka

ADRIAN

“Hai, sayang..?”

KRYSTAL

“Hai .. ? maaf ya jadi nunggu lama”. (tersenyum dan masuk mobil)

ADRIAN

(tersenyum)

KRYSTAL

“Sayang, kita mau makan dimana nih?” (senyum ke arah Adrian)

ADRIAN

“ehm, gimana kalau kita ke restoran kemarin ajah ?”.

KRYSTAL

“ohh.. yang pelayannya cantik-cantik itu?”

STIKOM


(67)

(menyindir)

ADRIAN

“hehehe .. ya nggak lah sayang, masih cantik kamu kok”. (merayu)

KRYSTAL

“hemm .. gombal, yaudah sayang ngebut ya ntar”.

ADRIAN

“Ngapain sih buru-buru, toh Restorannya gak bakalan pindah”.

KRYSTAL

“iya, tapi ntar keburu tempatnya penuh gimana?”. (cemberut)

ADRIAN

“Ya cari tempat lain donk sayang, kalau buru-buru ntar kita tabrakan gimana?”.

(menggoda)

KRYSTAL

“kalau tabrakan palingan juga mati”. (ketus)

ADRIAN

“hussh.. ngawur kamu kalau ngomong..kalo aku yang mati duluan gimana?”

(menyindir,tersenyum)

KRYSTAL

“ya gampanglah, tinggal kawin sama cowok lain ajah, susah amat sih”. (menggoda) ADRIAN (senyum kecil) ADRIAN “beneran?” (menggoda) KRYSTAL

“ehemm .. asal, aku yang pilihin calonnya”.

STIKOM


(68)

(sinis)

ADRIAN

“hemm.. sama ajah gak nikah itu sayang, hehehe ..” “udah ah .. malah gak berangkat-berangkat nih”.

CUT TO

SCENE 6

INT.KAMAR ADRIAN/MALAM HARI ADRIAN, KRYSTAL

Setelah mandi, Adrian menuju ke lemari bajunya dan berhadapan Krystal. .

KRYSTAL

Sayang, kebiasaan banget sih baju-baju bisa berantakan kayak gitu”.

(suara khawatir) ADRIAN (menoleh) “AAAaaaaaaa...”. (teriak histeris) CUT TO SCENE 7

INT.PAGI HARI/KANTOR ADRIAN ADRIAN,DIO

Adrian datang ke kantor dengan wajah yang sangat lemas (terlihat capek tak lama, teman Adrian yang juga karyawan kantornya masuk ke ruangan Adrian.

IAN

(Membuka pintu) “Udah masuk ajah bos?”

(duduk)

ADRIAN ehh . .yan

(menghela nafas)

IAN

“Kok kayak lemes banget gitu bro ?”

ADRIAN

“hemm .. aku semalam gak bisa tidur nih”. (nada lemas)

STIKOM


(69)

IAN

“Ya biasalah bos .. biasanya kan sebelum tidur ada yang nelponin”. (menyindir)

(duduk disebelah Adrian sambil merangkulnya)

ADRIAN

“Iya .. tapi sekarang malah ada yang nemenin” (emosional)

IAN

“hemm .. emangnya siapa sih yang nemenin bos?”

ADRIAN

“Krystal, Ian .. tiba-tiba ajah dia muncul didepan aku” (menghela nafas)

IAN

“hemm .. Dri..Dri, kehilangan calon istri tuh emang berat apalagi yang mau dinikahin tapi, kamu gak perlu lah sampe berhalusinasi kayak gini ,

bisa gila kamu ntar .. hehehe”. (tertawa kecil)

ADRIAN

“Ian .. kamu tuh gak percaya apa .. ?”. ( beranjak dari kursi)

“Aku tuh beneran ngeliat Krystal dan itu nyata banget”.

IAN

“hemm ..”

(menghela nafas .. beranjak dari kursi mendekati Adrian)

“aku tau dan aku ngerti banget gimana rasanya kehilangan orang yang kita sayang, tapi gak perlu berlebihan kayak gini, pikiran kamu jadi

kemana-mana gak jelas”

ADRIAN

“yan yan yan.. aku serius .. aku gak berhalusinasi dan aku ngeliat dia jelas banget, dia dirumah aku, aku ngeliat bajunya, rambutnya, bau parfum nya”

(ngotot)

IAN

“cukup cukup .. aku ngerti kok .. “ (sedih .. memeluk Adrian)

“kamu kayaknya harus pulang deh .. nenangin diri kamu dulu”

ADRIAN

(speachles)

STIKOM


(70)

“apa.an sih ?”.

IAN

(meninggalkan ruangan)

CUT TO

SCENE 8

INT.SIANG HARI/RUMAH DINDA ADRIAN, DINDA, KRYSTAL, LALA

Lala dan Adrian sampai di rumah Dinda. Lala mengetuk pintu rumah Din-da seDin-dangkan Adrian terlihat cuek.

LALA

“Permisi”.

(sambil mengetuk pintu)

ADRIAN

“dek, ngapain sih pakek kesini segala?”. (menggerutu)

LALA

“Udah deh gak usah bawel .. sekali-sekali turutin kemauan adeknya kena-pa sih..”.

(senyum lebar)

DINDA

“Ya .. Loh Lala ?” (terkejut)

“Tumben kesini ? kamu apa kabar ? masuk-masuk ..” (cipika – cipiki)

“ehm .. bentar ya aku buatin minum dulu ..”. (kearah dapur)

LALA

“ehh .. ikut dong ..” (mengikuti Dinda)

Di dapur, Lala menyempatkan mengobrol dengan Dinda masalah Kakak nya.

DINDA

(tersenyum)

“Yaudalah .. yuk ke depan” Di Ruang tamu

STIKOM


(71)

LALA

(menoleh ke Adrian) “Oiyaa sampai lupa ngenalin ..”.

(tertawa kecil)

“Ini kakak ku, namanya Adrian”.

ADRIAN

(berjabat tangan) “Adrian ..” (tersenyum)

DINDA

“Dinda .. “. (tersenyum)

ADRIAN

“ehmm..udah lama kenal sama nih bocah ?” (pegang kepala Lala)

LALA

“Apa.an sih kak ?”

DINDA (tersenyum)

LALA

“Aduh .. udah jam segini lagi !”. (melihat arah jam tangan)

“Aku duluan ya .. soalnya ada janji, gak enak kalo dibatalin”. “kakak disini ajah dulu, sekalian ngomongin masalah Kakak itu”.

“dia orangnya hebat loh Kak,.. hehehehe”. (ngacungin jempol)

DINDA

“apa.an sih La, gak kok ..” (senyum malu)

LALA

“Dinda titip Kakak aku ya?”.

ADRIAN

“dek, kok kakak ditinggalin sih ..”.

LALA

“sekali-sekali kak, hehehehe .. aku pergi dulu ya .. daaa”.

STIKOM


(72)

ADRIAN

“hehehe .. gitu itu Lala, tega bener sama kakaknya”. (senyum kecil)

DINDA

(tersenyum) “gak berubah ya si Lala”

CUT TO

SCENE 9

INT.KANTOR ADRIAN/SIANG HARI ADRIAN, KRYSTAL, DINDA, STEVI

Krystal sedang menemani Adrian yang sedang mengutak atik laptopnya di dalam ruang kantornya. Kemudian terdengar suara ketukan pintu.

(suara pintu diketuk)

ADRIAN

“ya ..masuk ..”

(sambil tetap menutak atik laptopnya)

DINDA

“Permisi Kak .. “

ADRIAN

“Eh.. Dinda, masuk masuk ..kok tau tempat kerjaku ?”

DINDA

“iya, aku disuruh Lala nunggu dia disini..”

ADRIAN

“kok Lala gak ngomong apa-apa ya?” (tersenyum)

DINDA

“ohh .. aku ganggu ya?kalo gitu aku nunggu di tempat lain ajah”

ADRIAN

“Ohh.. gak kok, santai ajah”.

KRYSTAL

“kerjaan adik kamu tuh sayang” (tersenyum)

ADRIAN

“Apaan sih kamu ?”

STIKOM


(73)

(memoleh ke krystal)

DINDA

“apa kak?” (heran)

ADRIAN

“oh.. gak kok, gak apa-apa”

DINDA

“ehmm, kakak lagi sibuk?”

ADRIAN

“gak kok, Cuma lagi ngecek fb ajah.. hehehe”

Tak lama terdengar suara ketokan pintu ADRIAN

“ya .. masuk”

STEVI (SEKERTARIS)

“Permisi pak, udah waktunya makan siang”

ADRIAN

“oh, iya stev makasih ya udah ngingetin..”

STEVI (SEKERTARIS)

“ehm.. anu ..bapak mau makan siang bareng?”

KRYSTAL

“udah sana .. “ (tersenyum)

DINDA

“coba ajah kak..”

(tersenyum sambil melihat ke arah sekertaris)

ADRIAN

“ehmm .. oke”

STEVI (SEKERTARIS)

(tersenyum senang)

CUT TO

STIKOM


(74)

SCENE 10

EXT.CAFE/SIANG HARI

ADRIAN, STEVI (SEKERTARIS)

Stevi dan Adrian sedang makan siang bersama dan Adrian menatap Stevi yang sedang makan.

ADRIAN

“lagi laper ya?”

(sindir Adrian sembari tersenyum)

STEVI (SEKERTARIS)

“hehehe … iya pak” (melanjutkan makan)

ADRIAN

“mau nambah ? bilang ajah gak apa-apa”.

STEVI (SEKERTARIS)

“eh .. hehehe gak usah pak, makasih”. (berhenti makan sejenak)

“loh pak, kok gak dihabisin makanannya?”.

ADRIAN

“oh .. gak ,saya udah kenyang .. kamu mau?”. (tersenyum)

STEVI (SEKERTARIS)

“hehehe .. boleh Pak” (tersenyum malu)

ADRIAN

“ini habisin .. ambil ajah”. (memberikan piring)

STEVI

(mengambil piring sambil tersipu malu)

CUT TO

SCENE 11

INT.BALKON RUMAH ADRIAN/MALAM HARI ADRIAN, KRYSTAL

Adrian melamun di pinggir tangga rumah nya. Kemudian, Krystal muncul.

STIKOM


(75)

KRYSTAL

“Harusnya, rumah ini bisa jadi rumah masa depan kita .. melihat anak kita lahir, tumbuh”.

(tersenyum, menoleh ke Adrian)

ADRIAN

(menoleh, tersenyum)

KRYSTAL

“Maafin aku ya sayang, gak seharusnya aku ninggalin kamu sendirian kayak gini”.

ADRIAN

“Semua ini udah takdir Sayang. Tapi, kamu kok masih ada disini?”. (heran)

KRYSTAL

(menghela nafas)

“Aku juga gak tau kenapa aku ada disini, aku Cuma ngerasa ada yang ha-rus aku selesaikan disini”.

ADRIAN

“maksudnya ..? hemm .. aku gak peduli kamu masih disini atau gak yang jelas aku seneng masih bisa liat kamu”.

KRYSTAL

(tersenyum) “aku juga sayang ..”

“bentar-bentar aku masih mikir nih”.

ADRIAN

“iyaa iyaa ..”

KRYSTAL

(berpikir keras)

“Nah …. Sayang, aku tau kenapa aku masih bisa ada disini, Sayang masih inget gak saat sayang jemput aku makan malam ? sebelum aku meninggal

? yang di mobil, aku mengucapkan sesuatu.

ADRIAN

(berpikir)

Flashback scene 2

“inget .. terus, hubungannya apa sama kamu meninggal?”.

KRYSTAL

STIKOM


(76)

“ya kan, aku bilang sampe mati pun aku tetep yang cariin jodoh buat kamu .. jadi, kamu harus segera menikah dengan wanita yang aku pilih. Biar aku

bisa pergi dengan tenang”. (tersenyum)

ADRIAN

“hah ? tapi, siapa sayang?”.

CUT TO

SCENE 12

INT.RUMAH ADRIAN/PAGI HARI ADRIAN, DINDA, LALA

Dinda datang kerumah Adrian untuk bertemu dengan Lala, saat mengetok pintu, tiba-tiba Adrian keluar.

ADRIAN

“hei .. ?” (menyapa)

DINDA

“eh .. Kak Adrian”. (senyum)

ADRIAN

“Tumben, pagi-pagi dah kesini? Cari Lala ? dia di dapur tuh, masuk ajah”.

DINDA

“iya kak, Kak Adrian mau berangkat ke kantor?”

ADRIAN

“iya nih, duluan ya Dind, buru-buru soalnya .. kamu masuk ajah”.

DINDA

“ohh.. iya Kak, hati-hati”. (senyum)

LALA

“hei .. ? masuk-masuk, duduk ajah dulu aku beresin dapur bentar ya, habis masak tadi, nanggung beresinnya”.

DINDA

“iya gak apa-apa, santai ajah”.

Saat menunggu Lala, Dinda melamun, kemudian mengambil buku diary nya dan menulis tentang perasaannya ke Adrian.

STIKOM


(77)

LALA

“Hei, sorry ya lama .. nih, aku bawain minum”.

DINDA

(terkejut)

Eh .. iya gak apa-apa kok. Cepet banget ? udah selesai? (menyembunyikan diary di bawah bantal)

CUT TO

SCENE 13

INT.RUMAH ADRIAN/MALAM HARI ADRIAN

Sepulang Adrian dari kantor, Adrian merebahkan dirinya di sofa sambil melamunkan Dinda.

ADRIAN

(menghela nafas, memejamkan mata sejenak)

“Kok, aku jadi kepikiran Dinda gini ya? Ahhh .. apa’an sih, gak mungkin lah aku suka sama cewek kutu buku kayak dia”.

(memejamkan mata dan tiba-tiba menemukan sesuatu di belakang bantal sofa)

ADRIAN

Apa nih? Diary ? punya Dinda? (membuka, membaca diary)

Tak lama setelah membaca diary itu, Adrian pun, bergegas mencari Dinda. CUT TO

SCENE 14

INT.DI JALAN/MALAM HARI ADRIAN, DINDA

Saat Dinda berada di jalan, Adrian menelepon dan menyuruh Dinda me-nunggu nya.

ADRIAN

“Dinda?” (Berteriak)

DINDA

“ Kak Adrian”

“Ada apa Kak, kok nyuruh aku nunggu disini ?”

ADRIAN

“Ada yang harus aku omongin”. (mengeluarkan sesuatu)

STIKOM


(78)

“ini punya kamu kan ?”

DINDA

“loh, diary aku kok ada di kakak”.

ADRIAN

“Kenapa kamu gak bilang ke aku?”

DINDA

“hah ? bilang ? bilang apa?”. (bingung)

ADRIAN

“Dinda, kamu beneran suka sama aku?”

DINDA

“hahh? Kakak baca diary aku?”. (terdiam)

ADRIAN

(mengangguk)

“Kamu belum jawab pertanyaan aku, kamu beneran suka sama aku?”

DINDA

“i ..iya Kak, tapi aku ngerasa gak pantes”.

ADRIAN

“gak ada yang gak pantes untuk mencintai seseorang” (memegang tangan Dinda)

DINDA

“maksud kakak?”

ADRIAN

“Aku juga suka sama kamu”.

DINDA

“apa kak?kakak lagi bercanda kan?”

ADRIAN

(menggeleng) “will you marry me?”

DINDA

“apa kak?” (terkejut)

STIKOM


(79)

ADRIAN

“Dinda, will you marry me ?”

DINDA

“Iya Kak ..” (malu)

ADRIAN

(memeluk Dinda, gak jadi)

“jangan panggil Kak lagi dong .. Adrian kan lebih enak dengernya” (tersenyum)

DINDA

“Adrian ..”

Adrian dan Dinda tersenyum senang

CUT TO

SCENE 15

INT.RUMAH ADRIAN/PAGI HARI ADRIAN, DINDA, PENGHULU

Seorang penghulu menikahkan Adrian dan Dinda.

CUT TO

SCENE 16

INT.RUMAH ADRIAN,DINDA/SIANG HARI ADRIAN, DINDA, KRYSTAL

DINDA

“ohh .. jadi gitu ceritanya? Sabar ya sayang .. semua ada hikmahnya kok .. berdoa ajah supaya dia tenang disana, aku janji aku bakalan mencintai

kamu sampai maut memisahkan kita”. Tiba-tiba Krystal muncul

ADRIAN

“Makasih ya sayang, Karena Kamu ... Krystal bisa pergi dengan tenang disana”.

(menoleh ke Krystal)

KRYSTAL (tersenyums) (menghilang) CUT TO

STIKOM

SURABAYA


(80)

11. Treatment

Babak 1:

• Adrian menceritakan kisahnya dan pengenalan dua tokoh utama

• Adrian mengajak Krystal calon istrinya untuk makan malam

Babak 2:

• Lala sebagai adik Adrian memilihkan beberapa calon untuk pengganti Krystal

• Adrian didatangi oleh arwah krystal dan Adrian dianggap mengalami halusinasi oleh adik dan sahabat nya

• Lala mengajak Adrian ke rumah temannya yang juga seorang psikiater, bernama Dinda

Babak 3:

• Dinda datang ke kantor Adrian untuk menunggu Lala

• Saat jam makan siang, sekertaris Adrian mengajaknya makan siang

• Adrian mengajak sekertaris nya untuk makan malam

Babak 4:

• Makan malam Adrian dengan sekertaris nya tidak berjalan dengan lancar

STIKOM


(81)

• Lala mengajak Dinda keluar untuk membicarakan kondisi kakak nya dan calon istri untuk kakak nya

Babak 5:

• Dinda ke rumah Adrian untuk bertemu dengan Lala

• Saat menunggu Lala, Dinda menulis perasaannya yang tiba-tiba muncul dengan Adrian

• Lala datang, Dinda terkejut dan menyembunyikan buku diary nya di belakang sofa

Babak 6:

• Adrian pulang ke rumah kemudian tidur di sofa dan menemukan buku diary milik Dinda di bawah bantal sofa

• Adrian membaca buku diary Dinda, dan mengetahui perasaan Dinda terhadapnya

• Adrian mencari Dinda namun, tidak menemukannya

• Dinda menunggu Adrian di depan rumah nya dan Adrian datang kemudian, mengembalikan buku diary nya dan Adrian menyatakan perasaannya yang sama dengan Dinda.

Babak 7:

• Adrian melangsukan pernikahannya dengan Dinda

• Adrian yang dari tadi menceritakan kisahnya dengan Dinda yang sekarang menjadi istrinya

STIKOM


(82)

• Adrian menceritakan kembali awal mula krystal meninggal

Babak 8:

• Setelah berganti pakaian untuk pergi dengan Adrian, Krystal lupa membawa obat asma nya

• Saat Krystal masuk ke dalam mobil Adrian untuk pergi makan malam, Krystal mengucapkan kalimat penting

• Sampai di restoran, Krystal pergi ke kamar mandi dan tiba-tiba asma nya kambuh, tak lama Krystal pun meninggal

Babak 9:

• Setelah menceritakankejadian Krystal, tiba-tiba Krystal muncul di samping Dinda untuk mengucapkan perpisahan dengan Adrian

12. Perancangan Teknik Compositing

Pada perancangan teknik compositing ini, digunakan untuk beberapa scene yang diperlukan saja, untuk menambah variasi dalam pembuatan film pen-dek bergenre drama ini.

3.4.2 Produksi

Dalam pembuatan film pendek ini, proses produksi dan jadwal produksi nya dilakukan secara bersamaan dengan observasi sehingga pengambilan gambar

STIKOM


(83)

dapat berjalan efektif walaupun, ada beberapa kendala yang hampir menghambat proses produksi nya film ini.

Dalam proses produksi film Pembuatan film pendek berjudul “Karena Kamu …” dengan teknik compositing dikerjakan oleh 5 orang dengan perincian 1 orang director yang juga merangkap juru kamera, 2 orang sebagai juru kamera, dan 2 orang sebagai supporting crew. Di dalam pengambilan gambar pada film

Karena Kamu … dengan teknik compositing ini, didasari oleh pemahaman sine-matografi, yaitu:

1. Gerak Kamera

Tilting, tracking, panning, dan zooming. 2. Camera Angle

Ada tiga faktor yang menentukan Angle kamera yaitu, ukuran subyek, angle dari subyek, dan tinggi kamera. Sudut pandang dari sebuah kamera yaitu menentukan sudut pandang penonton. Mata kamera adalah mata penonton, dimana sudut pandang kamera mewakili mata penonton.

Sederhananya untuk menentukan posisi kamera yaitu, seberapa luas atau wilayah yang harus diambil dan juga pengambilan sudut pandang terbaik un-tuk suatu adegan. Oleh karena pengambilan sudut pandang kamera merupa-kan suatu faktor terpenting dalam membangun cerita agar menjadi kesinam-bungan.

Film ini, menggunakan skenario untuk menentukan arah kamera dan sudut pandang yang harus diambil, berikut beberapa angle kamera pada saat proses produksi film “Karena Kamu …”, yaitu:

STIKOM


(84)

a. Medium Long Shot (MLS)

Gambar menjadi lebih padat dan juga untuk memperkaya keindahan gambar.

b. Close Up (CU)

Menggambarkan emosi atau reaksi seseorang dalam sebuah adegan.

c. Over Shoulder Shot (OSS)

Untuk menentukan posisi setiap orang dalam frame, dan mendapatkan

feel saat menatap seseorang dari sudut pandang orang lain.

d. Two shot

Untuk mendapatkan pengambilan gambar yang pas untuk dua subyek.

3.4.3 Pasca Produksi

Pada proses pasca produksi atau finishing ini bertujuan untuk melakukan penekanan ataupun penataan terhadap gambar agar dapat tersusun lebih baik dan tertata rapi dalam hal visual maupun narasi (audio) dalam proses ini juga dil-akukan colour grading (perubahan warna) untuk mendapatkan ketajaman warna yang dihasilkan. Pada proses ini juga dilakukan penambahan latar suara dan pros-es modifikasi suara untuk menghasilkan nilai pros-estika secara audio visual.

3.4 Publikasi

1. Poster a. Konsep

STIKOM


(85)

Konsep yang digunakan pada pembuatan poster ini yaitu, menampilkan ti-ga pemain utama sebati-gai objek yang ditonjolkan.

b. Sketsa

Gambar 3.12 sketsa poster

2. Cover CD a. Konsep

Konsepnya pun dibuat sama dengan poster, menampilkan 3 pemain utama sebagai objeknya dengan pemberian warna yang natural.

b. Sketsa

STIKOM


(86)

Gambar 3.13 Sketsa Cover CD 3. Sampul Cover

a. Konsep

Pembuatan sampul cover CD ini di buat dengan menampilkan beberapa potongan gambar pada film di bagian belakang cover dan terlihat tiga tokoh utama di depan cover.

b. Sketsa

Gambar 3.14 Sketsa Sampul Cover CD

STIKOM


(87)

72   

Pada bab IV ini akan dijelaskan mengenai proses produksi hingga pasca produksi. Seperti yang telah terencana pada pra produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Di bagian pra produksi telah meliputi beberapa setting lokasi, wardrobe, bugeting, crew, synopsis, dan penentuan tokoh untuk masing-masing karakter.

4.1 Pra Produksi

Dalam tahapan Pra produksi dilakukan berbagai persiapan perencanaan dan peralatan pada saat melakukan shooting, ketika skenario telah siap difilmkan maka tahap berikutnya, antara lain:

1. Script breakdown

Script breakdown adalah uraian tiap adegan dalam skenario menjadi daftar berisi sejumlah informasi tentang seegala hal yang dibutuhkan untuk keperluan syuting (Effendi, 2009: 17). Script breakdown dibuat untuk mengefisiensikan waktu agar tidak terbuang percuma.

STIKOM


(1)

87   

Gambar 4.10 Sound Editing

6. Rendering

Proses rendering adalah proses akhir dari pasca produksi dimana semua proses editing stock shoot disatukan menjadi sebuah format media. Dalam proses rendering memiliki pengaturan tersendiri sesuai hasil yang diinginkan. Sedangkan dalam film pendek berjudul “Karena Kamu …” menggunakan format media AVI.

Gambar 4.11 Rendering

STIKOM


(2)

   

4.4 Publikasi 1. Poster

Gambar 4.12 Poster film

2. Cover CD/DVD

Gambar 4.13 Cover CD/DVD

STIKOM


(3)

89   

3. Sampul Cover CD/DVD

Gambar 4.14 Sampul Cover CD/DVD

STIKOM


(4)

90   

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan seluruh hasil produksi yang telah dilakukan, yaitu:

1. Pada saat membuat film pendek bergenre drama romantis, ide dan konsep yang matang harus diutamakan karena, dengan adanya ide dan konsep yang matang bisa membuat alur film jauh lebih mudah dibuat kemudian, memikirkan berapa durasi yang akan ditampilkan setelah itu dapat dimulai dengan pra produksi dimana semua persiapan telah disiapkan mulai dari perencanaan lokasi, crew, sampai wardrobe lalu proses produksi yaitu pelaksanaan shoting, hingga pasca produksi yaitu pada saat melakukan editing, dengan menambahkan teknik compositing di beberapa scene yang diperlukan.

2. Teknik live shot dan teknik compositing digabungkan pada saat melakukan editing dimana, pengambilan gambar dilakukan secara live shot (nyata) yang kemudian digabungkan dengan teknik compositing pada bagian editing nya dan kemudian diberikan beberapa efek seperti,

deep to white, brightness, ataupun color grading untuk mendramatisasi

cerita.

STIKOM


(5)

91   

5.2 Saran

1. Menentukan timing pada backsound lagu yang mellow dapat memberikan kesan dramatis pada film.

2. Penggunaan steady cam atau tripod, sebaiknya dapat dilakukan untuk mengurangi kesalahan pada pengambilan gambar dan juga agar hasil gambar atau video tidak terlalu goyang.

3. Pemberian efek deep to white dapat membantu memberikan kesan dramatis pada saat cerita flashback.

4. Alur mundur maju juga bisa digunakan untuk produksi film pendek.

STIKOM


(6)

92  

A.S.C, Joseph V.Mascelli. (1987). Sinematografi. Jakarta : Cine/Grafic

Publications Hollywood, California 90028.

Baksin, A., & Warsidi, E. (2003). Membuat Film Indie Itu Gampang. Jakarta:

Effendy, Heru. (2009). Mari Membuat Film. Jakarta: Penerbit Erlangga.

G.Dennis, Fitryan. (2008). Bekerja Sebagai Sutradara. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Javandalasta, Panca. (2011). 5 Hari Mahir Bikin Film. Surabaya: Mumtaz Media.

Moleong M.A., Dr.Lexy J. (1997). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya

Putra Langit, Zamzami. (2009). Diktat Perkuliahan Semester Ganjil Mata Kuliah

Videografi Penulisan Naskah. Surabaya : Penerbit Zamzami Putra Langit.

Widagdo, B., & Gora, W. (2007). Bikin Film Indie Itu Mudah. Yogyakarta.

Sumber Internet:

Photoshop. Menghapus background menggunakan Teknik Masking. (http://www.yusrizamri.com/blogsite) Diakses pada bulan Mei 2012.

Arti warna belakang pada Trailer Film. (http://www.film.infogue.com) Diakses pada bulan Juli 2012

Pengertian sound effect dalam Film.(http://www.id.shvoong.com) Diakses pada bulan Juli 2012

STIKOM