TA : Pembuatan Film Pendek Bergenre Drama Sosial Berjudul "Do It".
TUGAS AKHIR
Oleh:
Nama : Yuda Ari Triasmara NIM : 08.51016.0088
Program Studi : DIV Komputer Multimedia
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA 2013
STIKOM
(2)
vii
Kesenjangan sosial adalah suatu ketidak seimbangan yang terjadi pada sebuah variable terhadap variable yang lain, yang diakibatkan oleh permasalahan sosial. Hal semacam ini yang menyebabkan terjadinya sebuah masalah dan berdampak negatif pada salah satu variable bahkan keduanya. Variable yang dimaksud bisa merupakan masyarakat, institusi, bahkan perseorangan. Kesenjangan sosial dapat meliputi banyak hal, bahkan keterkaitan antara penerimaan tenaga kerja dengan sebuah kompetensi juga merupakan sebuah bukti kesenjangan sosial.
Kompetensi merupakan sebuah penguasaan akan suatu hal. Ketika suatu hal telah dikuasai dengan baik, maka seseorang akan dikatakan kompeten pada hal yang dikuasanya tersebut. Secara umum kompetensi memiliki 2 jalur, yaitu: generalis dan spesialis. Masing-masing yang membedakan diantara keduaya
hanyalah terletak pada kata “fokus”. Dimana seorang dengan dasar kompetensi
generalis berfokus pada bayak hal. Sedangkan seorang spesialis berfokus hanya pada satu hal. Perbedaan fokus inilah yang membuat tingkat penguasaan suatu hal antara seorang generalis dengan spasialis berbeda. Dibutuhkan cara khusus untuk menyelesaikan sebuah kesenjangan sosial. Karena kesenjangan sosial selalu melibatkan lebih dari satu variable. Sehingga cara-cara yang dilakukan harus dapat diterima dengan baik oleh kedua kedua belah pihak. Cara yang akan dilakukan adalah dengan memberikan gambaran sebuah kesenjangan pada sebuah film pendek bergenre drama sosial.
Film pendek secara umum adalah sebuah film yang sama dengan film kebanyakan di bioskop. yang menjadi pembeda antara kedunya hanyalah pada durasi. Film pendek dikemas dengan durasi tak lebih dari 30 menit. Sehingga banyak hal yang harus lebih diperhatikan dalam pembuatan sebuah film pendek. Semua dikarenakan sebuah pesan yang harus dikemas dalam durasi singkat. Sehingga perlu disampaikan secara tepat, agar pesan dalam film dapat diterima dengan baik oleh penonton.
STIKOM
(3)
x
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Batasan Masalah ... 5
1.4 Tujuan ... 6
1.5 Manfaat ... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
2.1 Film ... 7
2.1.1 Film Pendek ... 8
2.2 Drama ... 9
2.2.1 Film Drama ... 9
2.3 Kesenjangan Sosial ... 10
2.3.1 Kompetensi ... 11
2.4 Warna ... 12
2.5 Digital Audio Workstation ... 13
BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN ... 15
3.1 Metodologi ... 15
3.2 Metode Pengumpulan Data ... 15
3.2.1 Wawancara Mendalam ... 16
3.2.2 Observasi ... 16
3.2.3 Studi Literatur ... 17
3.3 Studi Eksiting ... 17
3.3.1 SWOT (Strength, Weak, Oportunity, Threat) ... 19
STIKOM
(4)
3.3.2 STP (Segmentating Targeting Positioning) ... 23
3.4 Hasil ... 24
3.5 Kerangka Perancangan Karya ... 25
3.6 Pencarian Keyword ... 26
3.7 Perancangan Konsep Cerita ... 31
3.8 Sinopsis ... 32
3.9 Penataan Alur ... 34
3.10 Treatment ... 35
3.11 Penokohan ... 37
3.12 Skenario ... 38
3.13 Storyboard ... 77
3.14 Crew Produksi ... 77
3.15 Lokasi Pengambilan Gambar ... 78
3.16 Anggaran Produksi ... 78
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA ... 81
4.1 Produksi ... 81
4.2 Pasca Produksi ... 101
4.2.1 Menejemen File ... 101
4.2.2 Memasukkan Bahan ... 102
4.2.3 Menyelaraskan Video dan Audio ... 102
4.2.4 Menyeimbangkan Warna ... 103
4.2.5 Memotong Video ... 105
4.2.6 Pemberian Efek Audio ... 105
4.2.7 Penambahan Background Musik ... 107
4.2.8 Gradasi Warna ... 107
4.2.9 Penyelesaian Akhir ... 108
4.4 Publikasi Karya ... 109
4.4.1 Poster Film “Do it” ... 109
4.4.2 Merchandise ... 110
BAB V PENUTUP ... 113
5.1 Kesimpulan ... 113
STIKOM
(5)
5.2 Saran ... 113 DAFTAR PUSTAKA ... 114 BIODATA ... 116
STIKOM
(6)
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia memiliki tingkat kesenjangan sosial yang tinggi. Hal ini tampak dalam hal penerimaan tenaga kerja yang kerap dilatarbelakangi oleh masalah sosial dibidang pendidikan. Begitu banyak para ahli yang menguasai suatu hal dengan kompeten tidak berkarir sesuai dengan bidang yang ditekuninya. Berdasarkan data pada sebuah websitep(http://www.zona-remaja.com), menyebutkan bahwa jumlah pengangguran terdidik di Indonesia kini mencapai lebih dari 1 juta orang, ironis memang. Banyak lulusan sarjana yang kini menjadi pengangguran, membuka warung makan, atau berjualan di pasar. Karena sulitnya memperoleh pekerjaan saat ini, dan karena tuntutan ekonomi yang semakin mendesak, tak pelak mereka terus memutar otak mereka gimana supaya mendapatkan penghasilan.
Seperti kisah Muhammad Yusuf (http://asmdbogor.blogspot.com), pria kelahiran Subang dan seorang lulusan sarjana jurusan Hubungan Internasional ini awalnya bercita-cita menjadi diplomat atau minimal bekerja di perusahaan nasional atau multinasional. Namun, berkali-kali dia mengirimkan lamaran dan ratusan wawancara pekerjaan tak kunjung didapatkan. Alhasil,sejak lulus kuliah pada 2007, Yusuf menjadi pengangguran dan terpaksa bekerja serabutan setiap hari. Pria bertubuh kecil ini pernah menjadi kuli panggul ikan dengan upah Rp15.000 per hari.
STIKOM
(7)
pada setiap calon karyawannya. Siapa-siapa saja diantara mereka yang harus menjadi seorang spesialis, dan siapa-siapa saja diantara mereka yang harus menjadi generalis. Sehingga sesorang harus bisa menentukan jalur yang dipilihnya, menjadi seorang generalis ataupun spesialis.
Amelia Sidik yang merupakan owner dari Lia associate, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang branding and design berujar,. “ Kita harus memilih menjadi generalis atau spesialis di dunia industri kreatif ini” ungkap praktisi ini. “Yang dimaksud dengan generalis adalah orang yang mempunyai kemampuan yang bisa dimiliki orang lain sedangkan spesialis adalah orang yang mempunyai skill khusus tapi hanya mempunyai market share yang kecil” Seperti dijelaskanppadapsebuahpwebsitep(http://www3.petra.ac.id) yang diakses pada.
Berdasarkan hasil pengamatan dari banyak persepsi orang melalui media blog terkait dasar kompetensi generalis dan spesialis, disimpulkan bila menjadi sepesialis ataupun generalis bukanlah sebuah hal yang perlu dipermasalahkan keberadaannya. Karena yang membedakan keduanya hanyalah fokus.
Adanya kesenjangan antara sebuah dasar kompetensi dengan penerimaan tenaga kerja ini lah yang mengarahkan perancangan pada pembuatan sebuah film pendek drama sosial berjudul “Do it”. Berlatar pula pada pendapat Chris Wibisono yang mengatakan bahwa sabuah film adalah media perubah masal. Sehingga pembuatan film ini dirasa penting, untuk mengarahkan pandangan masyarakat terhadap pentingnya menjadi seorang spesialis. Dalam website (http://www.suaramerdeka.com), dijelaskan “Memang kami masih butuh dokter
STIKOM
(8)
listri dan air. Bagaimana rumah sakit ini bisa berjalan baik, bila aliran listrik dan air sering tidak lancar?” Keluh Direktur RSUD Surakarta, Sumartono Kardjo.
Fakta lain yang menjelaskan kebutuhan akan spesialis didapatkan melalui sebuah website (http://budidayaukm.blogspot.com), Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Aru W. Sudoyo mengatakan, Indonesia membutuhkan sedikitnya 25 ribu dokter spesialis penyakit dalam untuk melayani lebih dari 230 juta warga. Saat ini jumlah dokter penyakit dalam di Indonesia berdasarkan data PAPDI sebanyak 2.900 orang tersebar di seluruh Indonesia.
Karena film ini diproyeksikan untuk memberi gambaran secara lugas dan mendalam pada masayarakat akan sebuah ralita kesenjangan sosial yang terjadi, dan seperti apa yang seharusnya dilakukan. Penyampaian secara lugas dan transparan akan dihadirkan untuk mempermudah penonton dalam menerima pesan yang ingin disampaikan. Balutan konsep drama yang diusung diharapkan mampu menjadi pilihan genre yang paling sesuai untuk tema sosial pada film ini.
Dalam sebuah konsep drama akan hadir konflik, pertautan emosi, serta komedi yang akan menuntun mood para penonton sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, pemilihan media dan penyesuaian tema menjadi hal yang penting dalam pembuatan sebuah karya. Pada tahun 1960-1961 Charles Dicknes telah membuat sebuah cerita bersambung tentang keterkaitan kesenjangan sosial dengan kelas pendidikan yang pada akhirnya dibukukan menjadi sebuah novel
STIKOM
(9)
berupa film diharapkan akan lebih mampu memberikan gambaran serta pemahaman yang mendalam kepada penonton terhadap hal-hal apa saja yang ingin disampaikan dari film pendek berjudul “Do it”. Dihadirkannya musik instrumental dalam film sebagai latar musik, diharapkan mampu memberikan tingkat dramatisasi lebih dalam sesuai dengan visualisasi yang ada dalam film. Pembuatan audio akan disesuaikan berdasarkan tiap adegan yang terpilih. Sehingga, tak hanya dapat menjadi suatu kesatuan dengan film, namun juga akan mampu membawa penonton masuk kedalam alur cerita yang dihadirkan.
Dibutuhkan pendekatan yang lebih mendalam terhadap pemilihan tema dengan konsep yang disuguhkan dimana kesenjangan sosial merupakan sebuah realita yang terjadi dimasayarakat. Sehingga penyampaian kembali kepada masayarakat harus dengan cara yang bijaksana. Menurut Soerjono Soekarto (http://organisasi.org), masalah sosial adalah suatu ketidak sesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masayarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.
Sebuah website (http://organisasi.org), menambahkan bahwa masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masayarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yang seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masayarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masayarakat, pemerintah, organisasi, musyawarah masayarakat dan lain sebagainya.
STIKOM
(10)
kebudayaan atau suatu hal yang terjadi dimasyarakat. Sehingga diperlukan pendekatan khusus dalam penyampaiannya.
1.2 Rumusan Masalah
Berikut merupakan rumusan masalah yang berangkat dari latar belakang diatas. Rumusan masalah tersebut adalah:
1 Bagaimana membuat film pendek bergenre drama tentang kesenjangan sosial?
2 Bagaimana membuat film pendek berjudul “Do it”?
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, dibuatlah pembatasan masalah sebagai berikut:
1. Konflik utama yang akan disajikan dalam film pendek “Do it” hanya berfokus pada kesenjangan sosial.
2. Kesenjangan sosial yang akan dipilih untuk film pendek “Do it” adalah yang mengarah pada sebuah dasar kompetensi serta keterkaitannya dengan ketenagakerjaan.
3. Genre yang akan dipergunakan dalam film “Do it” hanya berfokus pada drama.
4. Latar musik yang akan dipergunakan dalam film “Do it” menggunakan istrumental string.
STIKOM
(11)
teknik Digital Audio Workstation.
1.4 Tujuan
Tujuan dari pembuatan film berjudul “Do it” adalah sebagai berikut: 1. Membuat film pendek bergenre drama tentang kesenjangan sosial. 2. Membuat film pendek berjudul “Do it”.
1.5 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari pembuatan film drama berjudul “Do it” dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:
Secara Teoristis
1. Film ini dapat dipergunakan sebagai bahan kajian serta referensi dalam pembuatan film bergenre drama sosial.
2. Film ini diharapkan akan mampu mengiring pola pikir masayarakat ke arah spesialisasi.
Secara Praktis
1. Film ini dapat digunakan menjadi sumber referensi bagi para pembuat film di Indonesia dalam membuat film bergenre drama sosial yang membahas tentang keterkaitan sebuah dasar kompetensi dengan ketenagakerjaan.
2. Film ini dapat digunakan menjadi sumber referensi bagi para pencipta latar musik dalam membuat musik instrumental string menggunakan teknik Digital Audio Workstation (D.A.W)
STIKOM
(12)
7
Untuk mendukung pembuatan film pendek bergenre drama sosial berjudul “Do it” ini, maka akan digunakan beberapa landasan teori yang dibutuhkan. Landasan teori yang dipergunakan meliputi film, yang akan meruncing kepada film pendek. Drama, serta keterkaitannya dalam film. Pengertian kesenjangan sosial yang akan menjurus kepada kompetensi, antara keterkaitannya dengan kesenjangan. Serta pengertian Digital Audio Workstation.
2.1Film
Film merupakan media perubah masal yang paling mudah diterima oleh manusia karena mengguanakan perpaduan antara Audio dan Visual. Audio berupa suara serta visual berupa gambar yang bergerak (Chris wibisono). Diakses melalui (http://www.hukumonline.com) dijelaskan definisi Film menurut UU 8/1992 yang merupakan karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem Proyeksi mekanik, eletronik, dan/atau lainnya. Dilihat dari segi durasi, film dibagi menjadi dua kategori, yaitu film pendek dan film panjang.
STIKOM
(13)
2.1.1 Film Pendek
Film pendek memiliki perbedaan dengan film panjang dalam segi durasi. Dikatakan film pendek karena memang durasinya pendek yakni 15menit atau hanya 30menit. Bukan hanya itu, proses pengambilan gambar juga pendek, tidak seperti film-film layar lebar yang diproduksi kalangan profesional (Wahana Komputer, 2008). Mekanisme dalam tahap produksi baik dalam pembuatan film pendek atau panjang adalah serupa.
Dimana dijelaskan bahwa, mekanisme produksi film adalah sebuah proses yang lazim diterapkan dalam proses pengerjaan film pada umumnya (Mabruri, 2010). Sehingga tetap dibutuhkan adanya hal-hal yang tetap perlu diperhatikan baik dalam pembuatan film panjang ataupun film pendek. Dalam setiap film dikenal adanya sebuah plot sebagai landasan penuntun arah sebuah pergerakan cerita film.
Seperti dijelaskan (Jakob, 1979) Plot adalah dasar bergeraknya cerita. Plot bukanlah jalan cerita, meskipun keduanya tak terpisahkan. Jalan cerita hanyalah bentuk wadag dari plot. Meskipun demikian untuk melihat plot kita harus mengikuti jalan cerita. Plot hanyalah sekedar kendaraan, sekedar alat untuk mengembangkan hal-hal lain dari undur fiksi. Plot harus kita amati dalam hubungannya dalam tema dan watak.
STIKOM
(14)
2.2Drama
Drama adalah alat unik untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan perasaan manusia. Drama adalah bentuk penting dari prilaku dalam semua budaya,dan.merupakan.aktivitas.mendasar.dari.manusia, sebagaimana yang dijelaskan pada website (http://ehlt.flinders.edu).
Aristoteles sendiri menghadirkan drama sebagai istilah umum untuk menggambarkan bentuk-bentuk puisi yang 'bertindak', Ia mengidentifikasi berbagai jenis komposisi dalam kategori ini, termasuk komedi dan tragedi. Dia dianggap sebagai bentuk komedi drama karena mewakili tindakan yang membuat penonton tertawa dan ia menganggap tragedi bentuk drama karena mewakili tindakan yang membuat penonton merasa kasihan atau takut (Aristotle, 1987).
Ahli teori Romawi Horace memperkenalkan pandangan lain dari bentuk-bentuk puitis ketika ia menyarankan bahwa tujuan mereka adalah baik menyenangkan atau menginstruksikan. Meskipun berbagai definisi dan perkembangan dalam drama harus dipertimbangkan di samping penilaian awal Aristoteles tentang drama, banyak istilah klasifikasi yang ia perkenalkan masih digunakan atau diperdebatkan saat ini (Green, J.R., 1994).
2.2.1 Film Drama
Film drama merupakan suatu keseriusan atau presentasi cerita dengan setting dan situasi kehidupan yang menggambarkan karakter realistis dalam konflik. Baik dengan diri mereka sendiri, orang lain, atau kekuatan alam. Sebuah film dramatis menunjukkan kepada kita mereka manusia terbaik, mereka yang
STIKOM
(15)
terburuk, dan segala sesuatu diantara mereka. Masing-masing dari jenis subjek-materi tema memiliki berbagai macam plot dramatis. Film dramatis menurut website (http://www.filmsite.org), adalah genre film terbesar karena mereka mencakup spektrum yang luas dari film.
2.3 Kesenjangan Sosial
Herbert Blumer (1971) dalam Reconsidering Social Constructionism: Debates In Socials Problem Theory (James A. Holstein, 1993) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan masalah sosial adalah suatu kondisi yang dirumuskan atau dinyatakan oleh suatu entitas yang berpengaruh yang mengancam nilai-nilai suatu masyarakat sehingga berdampak kepada sebagian besar anggota masyarakat dan kondisi itu diharapkan dapat diatasi melalui kegiatan bersama. Entitas tersebut dapat merupakan pembicaraan umum atau menjadi topik ulasan di media massa, seperti televisi, internet, radio dan surat kabar. Sedangkan menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat (http://organisasi.org).
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan
STIKOM
(16)
khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya (http://organisasi.org)
Masalah sosial memeiliki keterkaitan yang sangat luas sekali dengan banyak hal. Termasuk keterkaitannya dengan pendidikan yang mengarah kepada sebuah dasar kompetensi seseorang dalam dunia kerja.
2.3.1 Kompetensi
Pada umumnya sebuah dasar kompetensi memiliki 2 cabang. Yaitu Generalis dan Spesialis. Seperti dijelaskan dalam sebuah rangka Ujian Akhir Semester TA. 2009/2010. Mata Kuliah Konsep Teknologi yang diakses melalui website (http://andreyosea.blogspot.com) menjelaskan bahwa:
1. Generalis adalah orang-orang yang tahu akan banyak hal, tapi pengetahuan ini hanya melingkupi "kulit luar" dari hal-hal yang diketahui, atau dalam ungkapan yang sudah saya sebutkan diatas adalah tahu sedikit tentang banyak hal. "Generalis adalah orang yang tidak mendalami bidang khusus atau tidak mendapatkan pembinaan khusus. Generalis ini bisa lahir dari sekolah atau pengalaman. Orang generalis mengetahui sedikit hal tentang banyak hal.
2. Spesialis adalah orang yang memiliki keahlian khusus di bidang tertentu yang bisa di peroleh dari training khusus/pendidikan khusus untuk bidang yang khusus pula. Ada juga spesialis yang melalui proses non-formal, misalnya saja melalui pengalaman atau kreativitas diri (self-creativity). Dilihat dari penjelasan Peter F. Drucker (1995), spesialis itu adalah orang
STIKOM
(17)
yang mendalami bidang tertentu. Berbeda dengan Generalis yang mengetahui sedikit hal tentang banyak hal, Orang Spesialis mengetahui banyak hal tentang sedikit hal. Lazimnya, spesialis ini terkait dengan keahlian teknik atau professional.
Guna menghadirkan visualisasi terkait sebuah kesenjangan yang ingin ditampilkan pada film, dibutuhkan beberapa pendekatan. Baik dari segi gambar yang berarti warna, dan juga audio yang berarti musik. Digunakanlah teori-teori yang telah dikemukakan para ahli.
2.4 Warna
Teori warna oleh Brewster pertama kali dikemukakan pada tahun 1831. Seperti yang dijelaskan pada website (http://www.ahlidesain.com) teori warna ini menyederhanakan warna-warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran warna brewster mampu menjelaskan teori kontras warna komplementer, split komplementer, triad, dan tetrad.
Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning. Warna primer menurut teori warna pigmen dari Brewster adalah warna-warna dasar. Warna-warna lain dibentuk dari kombinasi warna-warna primer. Dalam penelitian lebih lanjut, dikatakan tiga warna primer adalah:
STIKOM
(18)
1. Merah (seperti darah)
2. Biru (seperti langit atau laut) 3. Kuning (seperti kuning telur)
Ini kemudian dikenal sebagai warna pigmen primer yang dipakai dalam dunia seni rupa. Campuran dua warna primer menghasilkan warna sekunder. Campuran warna sekunder dengan warna primer menghasilkan warna tertier.
Berikut adalah beberapa jenis formula yang sering dipergunakan:
1. Warna Analogous (Analogous Color), adalah warna-warna yang disusun saling bersebelahan dalam roda warna. Semisal kuning dengan hijau muda.
2. Warna Komplementer (Complementary Color), adalah warna-warna yang saling berseberangan antara satu dengan yang lainnya, sehingga warna-warna ini akan sangat kontras. Semisal kuning dengan ungu.
3. Warna Split Komplementer (Split Complementary Color), adalah hampir sama dengan warna komplementar, tapi salah satu ujung tanda panah dibagi menjadi dua. Semisal merah, biru muda dan hijau muda.
2.5 Digital Audio Workstation
Digital Audio Workstation atau biasa di sebut DAW adalah regenerasi dari penyempurnaan alat recording yang dulunya masih menggunakan pita. DAW bisa di terima di banyak kalangan dengan fitur-fiturnya seperti bisa merecord midi, play, editing dan sebagainya.
STIKOM
(19)
Seperti dijelaskan oleh (Colby N. Leider. 2004) Digital Audio Workstation (DAW) adalah sebuah PC atau Macintosh yang dilengkapi dengan kartu suara dan perangkat lunak untuk mengedit dan pengolahan audio digital. Sebuah komputer sekarang telah dilengkapi dengan banyak hal pendukung sehingga dapat berfungsi seperti sebuah studio rekaman yang canggih, menggunakan plug-in dan software khusus untuk membuat rekaman-studio kualitas suara pada desktop, dan juga memungkinkan pengguna untuk mengedit dan memproses suara yang dengan sempurna. DAW tidak hanya merevolusi cara musik dicatat, tetapi memungkinkan bentuk-bentuk baru dari musik elektronik, dibuat sepenuhnya di komputer, akan ditulis dan direkam pada desktop.
Singkat kata, D.A.W adalah sebuah solusi yang tepat untuk menghasilkan audio tingkat profesional namun dengan biaya yang sangat terjangkau ketika dibanding dengan proses manual recording.
STIKOM
(20)
15
Bab III akan mengulas bergabagai macam penjelasan terkait perancangan karya film yang diarahkan pada genre drama sosial. Pada bab III ini juga akan dijelaskan konsep yang menjadi pokok pikiran utama sebagai dasar-dasar pada masa pra-produksi film “Do it”.
3.1Metodologi
Dibutuhkan adanya sebuah penelusuran untuk mencari kebenaran akan sebuah data dengan menggunakan cara-cara yang telah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan. Sehingga dilakukan tata cara yang lebih terperinci sesuai jenis penelitian kualitatif.
3.2Metode Pengumpulan Data
Dalam pembuatan film pendek “Do it” dipilih metode-metode yang sesuai dengan proses pengumpulan data yang dibutuhkan. Metode-metode yang akan dipilih ini diharapkan akan mempu memenuhi semua kebutuhan akan data yang mendasari pembuatan film pendek ini. Metode-metode yang dipilih dalam pengumpulan data adalah wawancara sencara mendalam (in-depth interview), observasi dan studi literatur.
STIKOM
(21)
3.2.1 Wawancara Mendalam (In-Depth Interview)
Sebuah wawancara mendalam kerap kali dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dalam sebuah penetian kualitatif. Informasi akan diperoleh melalui seorang informan dengan kriteria tertntu yang telah disesuaikan dengan kebutuhan untuk memastikan keakuratan data yang ingin diperoleh. Kriteria-kriteria yang ditetapkan sebagai acuan untuk pemilihan sorang informan dalam in-depth interview adalah sebagai berikut :
Pernah menjadi sorang pelajar atau mahasiswa.
Pernah mengalami penolakan dalam melamar pekerjaan. Pernah menjadi seorang karyawan.
Pernah menjadi seorang atasan karyawan. Pernah menentukan kriteria seorang karyawan. Pernah menjadi seorang spesialis.
Pernah menjadi seorang generalis.
Dengan kriteria yang telah ditentukan berdasarkan latar belakang, dipilihlah Santika Saraswati sebagai seorang informan. Seorang kepala bagian penerimaan S.D.M. di KOMPAS TV Surabaya yang paham akan kompetensi dan pekerjaan.
3.2.2 Observasi
Dilakukan pengamatan secara langsung (observasi) di lapangan untuk mendapatkan data yang sepenuhnya kaurat. Melalui observasi, dapat diperoleh pandangan secara langsung mengenai apa yang sebeneranya terjadi dilapangan.
STIKOM
(22)
Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data terkait kebutuhan sebuah perusahaan akan kompetensi sorang karyawan yang mengarah pada spesialis ataupun generalis. Dipilihlah KOMPAS TV Surabaya sebagai tujuan observasi untuk mendapatkan data yang diinginkan tersebut.
3.2.3 Studi Literatur
Studi literatur yang dipergunakan adalah buku dan internet. Digunakannya studi literatur sebagai teknik pengumpulan data adalah untuk memenuhi semua kebutuhan akan materi selama proses proses perancangan hingga film akan siap dinikmati.
3.3 Studi Eksiting
Dibutuhkan adanya sebuah pengkajian secara mendalam dengan melihat sisi lebih dan kurang dari sebuah obyek referensi demi tercapainya perancangan karya sesuai dengan yang diharapkan. Dipilih 2 film sebagai referensi dalam pembuatan film “Do it”, yaitu 3idiots dan Alangkah Lucunya Negeri Ini.
1. 3 Idiots
3 Idiots mengisahkan perjalanan penuh liku 3orang sahabat dalam meraih cita. Film ini menepis anggapan bila untuk sukses meraih cita-cita (pekerjaan) di masa depan tidak harus menggunakan ijazah. Film yang menggunakan penataaan alur cerita maju mundur ini memiliki proporsi adegan yang sangat berimbang pada setiap perpindahan plotnya.
STIKOM
(23)
Gambar 3.1 Screenshot Film 3 Idiots.
2. Alangkah Lucunya Negeri Ini
Alangkah Lucunya Negeri Ini mengisahkan perjalanan seorang bernama muluk, sarjana manajement yang tak kunjung mendapat pekerjaan. Hingga takdir mempertemukannya dengan sekelompok pencopet, dan muluk mengaplikasikan ilmu menejemennya terhadap para pencopet. Sentilan-sentilan khas berupa fenomena yang sering terjadi di Indoneis dianggkat kedalam film karya Deddy Mizwar ini. Hal ini yang menghadirkan nuansa keaslian dari kesenjangan yang diangkat kedalam film.
STIKOM
(24)
Gambar 3.2 Screenshot Film Alangkah Lucunya Negeri Ini
3.3.1 SWOT (Strength, Weak, Oportunity, Threat)
Analisis SWOT digunakan untuk menimbang sebuah sumber referensi film dalam segi kekuatan, kelemahan, kesempatan yang bisa didapat, serta ancaman yang mungkin terjadi pada film tersebut. Dimana setiap sumber referensi film akan memiliki kekuatan yang berbeda-beda antara satu dengan dengan yang lain. Begitu pula dalam segi kelemahan. Kelemahan sebuah film juga berbeda dengan film yang lain. Hal inilah yang akan digunakan sebagai tolak ukur, antara SWOT pada film “Do it” dan film referensi.
STIKOM
(25)
3 Idiots - Do it
Tabel 3.1 Analisis SWOT Film 3 Idiots - Film Do it
SWOT 3 Idiots Do It STRENGTH
Film 3 Idiots memiliki alur cerita maju mundur yang terkemas rapi dengan porsi adegan seimbang disetiap perpindahan plot.
Film Do it menggunakan alur cerita maju yang diharapkan bisa membuat film ini lebih mudah dipahami dalam segi plot.
WEAKNESS
Dalam film 3 Idiots terdapat plot musikal yang tidak cukup banyak memiliki keterkaitan dengan pokok bahasan pada film.
plot musikal yang ada dalam film Do it ditujukan untuk mengemas sebuah perjalanan waktu.
OPPORTUNITY
Dengan disampaikannya banyak pesan pada film 3 Idiots, dapat membuka peluang lebih terhadap film ini untuk disukai dengan alasan-alasan yang berbeda.
Fokus utama yang tidak melebar, yaitu tentang pendidikan dan pekerjaan pada film Do it. Menjadikan pesan yang ingin disampaikan bisa lebih terfokus.
THREAT
Dengan dihadirkannya gambaran miring pada sebuah
Dengan dihadirkannya gambaran sisi positif dari
STIKOM
(26)
sistem pendidikan formal. Secara tak langsung memungkinkan akan adanya ancaman dari pihak-pihak yang kontra terhadap film ini.
sebuah latar kompetensi spesialis pada tokoh utama, serta sudut pandang generalis pada tokoh antagonis, memungkinkan akan adanya tanggapan negatif dari orang dengan latar kompetensi generalis.
Alangkah Lucunya Negeri Ini - Do it
Tabel 3.2 Analisis SWOT Film Alangkah Lucunya Negeri Ini - Film Do it
SWOT
AlangkahLucunya
Negeri Ini Doit STRENGTH
Film Alangkah Lucunya Negeri Ini merupakan drama sosial dengan penuturan cerita yang sangat lugas sesuai dengan fenomena yang kerap terjadi di masyarakat.
Penuturan cerita dalam film Do it merupakan pengembangan dari hasil inspirasi yang berlatar terhadap kesenjangan yang terjadi di masyarakat
Film ini memberikan materi tentang pembahasan masalah
Film Do it memeberikan materi pembahasan yang
STIKOM
(27)
WEAKNESS sosial dengan topik bahasan yang sangat melebar
terlalu mengerucut seputar masalah sosial pendidikan dan ketenaga kerjaan
OPPORTUNITY Dengan orisinsiniltas materi
yang disajikan dalam film ini akan sangat mungkin memberikan dampak terhadap perubahan pola pikir masayarakat indonesia ke arah yang lebih baik.
Dengan menghadirkan sudut pandang positif pada sebuah kompetensi spesialis, diharapkan akan menggiring pola pikir penonton ke arah yang sama, yaitu untuk menjadi seorang dengan kompetensi spesialis.
THREAT
Film ini menghadirkan gambaran betapa susahnya seorang berpendidikan mencari sebuah pekerjaan. Hal ini akan sangat mungkin menuntun pikiran sesorang untuk malas sekolah.
Film ini menghadirkan begitu susahnya seorang dengan kompetensi spesialis yang sangat perfeksionis dalam mendapatkan pekerjaan. Hal ini akan sangat memungkinkan menuntun seseorang untuk enggan menjadi seorang dengan kompetensi spesialis.
STIKOM
(28)
3.3.2 STP (Segmentating Targeting Positioning)
Setelah melakukan analisis SWOT dilakukan pembagian segment yang dituju, target yang diinginkan, serta memposisikan film ini kepada khalayak luas. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan rancang karya yang akan dikerjakan pada tahap pra-produksi. berikut adalah pembagiannya berdasarkan geografis, demografis, dan psikografis.
Tabel 3.3 Segmentating, Targeting, Positioning
Geografis
Ukuran Kota Kota Sedang
Letak Kota Pinggiran Kota
Demografis
Usia 15-25 tahun
Gender Umum
Ukuran Keluarga Sedang (4-5orang)
Pendidikan SMP - Sarjana
Psikografis
Kelas Sosial Menengah
Gaya Hidup Sederhana
STIKOM
(29)
Secara khusus film Do it diposisikan untuk mereka yang masih mengenyam bangku pendidikan. Mulai dari SMA atau sederajat, hingga seorang mahasiswa. Namun secara umum film ini lebih ditujukan untuk mereka yang sedang mencari pekerjaan.
3.4 Hasil
Dari hasil pengumpulan data menggunakan metode wawancara secara medalam terhadap Santika Saraswati sebagai seorang informan terpilih, didapatlah informasi yang akan menjadi data analisis. Dimana dijelaskan bahwa sebuah perusahaan memang mencari karyawan berdasarkan latar belakang pendidikan formal yang sesuai. Namun, kadang sebuah perusahaan juga menerima pegawai yang tidak memiliki latar belakang pendidikan formal untuk keahliannya.
Telah sangat jelas keterkaitannya karena ketika dibutuhkan nanti, seorang editor akan sangat mungkin beralih posisi sebagai kameraman, serta sebaliknya. Nah, akan menjadi sebuah nilai plus lagi ketika seorang editor video memiliki penguasaan yang baik dibidang grafis, karena hal ini juga akan dapat melancarkan pihak marketing dalam berpromosi ucap Santika diiringi nada tawanya.
“Hal semacam inilah yang mengharuskan kami mencari seorang karyawan yang mampu meng-handle banyak hal. Tapi tetap, seorang spesialis kedudukannya benar-benar tidak tergantikan”. Karena padatnya jadwal sebuah perusahan media seperti stasiun televisi, menjadikan semua pekerjaan harus
STIKOM
(30)
berjalan cepat. Sehingga, dengan adanya penguasaan dibanyak bidang, semua hal bisa langsung dikerjakan tanpa adanya penundaan.
Pengamatan secara langsung yang dilakukan di Kompas TV Surabaya juga menunjukkan bahwa sebagian dari karyawan tidak berasal dari latar belakang pendidikan yang saling berkaitan. Itu tandanya mereka memiliki latar kemampuan generalis. Seperti Budiman Mambroed, seorang camera person yang berlatar pendidikan teknik sipil. Erwin, karyawan bagian pemasaran yang bertar pendidikan teknik kimia. Devi Intan, seorang karyawati yang pindahkan dari bagian produksi ke bagian pemasaran, memiliki latar pendidikan broadcasting. Serta Citra Mayang sari, seorang produser yang berlatar belakang sastra bahasa Indonesia. Selebihnya adalah mereka dengan latar kompetensi spesialis yang telah profesional mengerjakan pekerjaan sesuai passion keahliannya.
Hasil studi literatur melalui media internet menunjukkan bila latar kemampuan spesialis dan generalis bukanlah sebuah hal yang harus dipertentangkan. Karena yang memebedakan antara keduanya hanyalah pada fokus pembelajaran. Dan masing-masing dari kompetensi tersebut juga memiliki kesempatan yang sama dalam peluang berkarir.
3.5 Kerangka Perancangan Karya
Dibuatlah kerangka perancangan karya guna memeperjelas alur yang akan dilakukan selama proses pembuatan film, agar semua proses dapat berjalan secara sistemastis dan sesuai dengan yang diarapkan. Dengan begitu dibuatlah alur pengerjaan sesuai pada gambar dibawah ini.
STIKOM
(31)
Gambar 3.3 Kerangka Perancangan Karya
3.6Pencaraian keyword
Berlatar dari hasil pencarian data, didapatkan kalimat-kalimat yang digunakan sebagai pencarian kata kunci.
Latar pendidikan formal Perpindahan posisi kerja Menguasai banyak hal Pekerjaan berjalan cepat Sesuai passion keahlian Fokus
Peluang karir
STIKOM
(32)
Tabel 3.4 Pencarian Keyword Latar Seting Konteks Kerangka Konteks Edukasi Baku Sekolah Pendidikan Edukasi Pelajaran Tarbiah Formal Sah Baku Legal Perpindahan Migrasi Mutasi Peralihan Mutasi Jabatan Profesi Jabatan Baru Posisi Jabatan Kelas Situasi Kerja Profesi Karir Aktifitas Menguasai Menanggulangi Mangatasi Mengendalikan Mengatasi Jamak Soal Generalis Banyak Berlipat-lipat Jamak Menumpuk Hal Situasi Keadaan
STIKOM
SURABAYA
(33)
Soal Pekerjaan Kegiatan Aktifitas Profesi Aktifitas Aktif Akas Semangat Berjalan Aktif Berangkat Lewat Cepat Akas Sigap Acap Sesuai Serasi Sinkron Pantas Serasi Antusiasme Spesialisasi Spesialis Passion (Gairah) Dorongan Selera Antusiasme Keahlian Kepakaran Keahlian Spesialisasi Fokus Inti Pokok Pusat Inti Peluang Prospek Kemungkinan
Kesempatan Kesempatan Peluang
STIKOM
(34)
Karir Jabatan Pekerjaan Profesi Pekerjaan Sekolah Pendidikan Kampus Madrasah Pendidikan Kapasitas Aktual Antusiasme Ahli Hakikat
Spesialis Kompetensi
Jabatan
Lembaga Pangkat Kapasitas
Baru Kontemporer Terkini Aktual
Generalis Generalis Generalis Generalis
Semangat Motifasi Energi Antusiasme
Kesempatan Kesempatan Kesempatan
Spesialis Pakar Pandai Ahli
Inti Pusat Sari Hakikat
Peluang Kemungkinan Kesempatan Prospek
STIKOM
(35)
Kompetensi
Kemenangan Kesempatan
Dari kata kunci yang dihasilkan yaitu “Kemenangan” dicarilah kata-kata yang saling berkaitan untuk kemudian digunakan sebagai perancangan judul film.
Kemenangan atau “WIN” adalah hypernym dari kata Get, Financial, Victory.
Tabel 3.5 Pencarian Judul
Hypernym Kata Judul
WIN
Get
Do it
Financial Gain
Victory
Dipilihlah kata Do dan It yang dijadikan satu menjadi sebuah kata yang memiliki arti ganda, atau sering disebut homofonteras. Yaitu sebuah pemahaman kata yang memiliki lafal sama, namun tulisan dan artinya berbeda. Pemahaman pertama, kata Do it memilik lafal yang berbunyi “duit” yang berarti “uang” dalam bahasa indonesia. Uang memiliki keterkaitan dengan kata pembentuk hypernym WIN yaitu “Financial Gain” dan uang juga memiliki keterkaitan yang erat dengan pokok bahasan pada latar belakang masalah tentang pekerjaan. Pemahaman
STIKOM
(36)
kedua, kata “Do it” memiliki lafal “duit” yang dalam bahasa inggris berarti “Melakukan”. Arti melakukan ini memiliki keterkaitan dengan kata pembentuk
hypernym WIN yaitu “Get” dan “Victory” dimana untuk bisa memenangkan
sesuatu (Victory) dibutuhkan adanya sebuah tindakan, yang berarti juga “Melakukan”
3.7Perancangan Konsep Cerita
Berlatar belakang dari pendapat Chris wibisono yang mengatakan bahwa film adalah media perubah massal, serta kesenjangan di Indonesia yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, muncul lah sebuah ide untuk mengarahkan masayarakat ke arah yang diinginkan melalui media film pendek.
Mengarah pada kata kunci yang telah ditemukan, yaitu “Kemenangan” dikonseplah sebuah film dengan akhir cerita yang mengarah kepada adanya sebuah kemenangan besar. Dengan banyaknya kalimat dari sub-bab hasil yang mengarah pada pekerjaan, dipilih 4 macam pekerjaan yang akan diangkat kedalam cerita film ini. Dipilihnya 4 macam pekerjaan ini dengan tujuan dapat mewakili pekerjaan para masyarakat dikalangan menengah.
Dengan adanya kesetaraan antara materi film dengan para penonton, diharapkan film akan dapat lebih mudah diterima dan mendapatkan persetujuan dari para penonton. Ketika para penonton telah dengan baik menerima banyak hal yang memang ingin disampaikan melalui film ini, maka akan lebih mudah mengarahkan pola pikir mereka ke arah kesepakatan terhadap film “Do it”.
STIKOM
(37)
“Do it” menghadirkan beberapa materi dari kejadian yang memang pernah tertangkap langsung di masayarakat, digunakannya materi-materi semacam ini diharapkan dapat menambah kesepakatan masayarakat terhadap film drama sosial ini.
3.8Sinopsis
Film “Do it” mengisahkan perjalanan hidup seorang Damar, pemuda lulusan SMK Multimedia dengan tingkat idealisme yang sangat tinggi. Seorang Damar meyakini perlu adanya tingkat spesialisasi untuk sebuah hasil optimal dengan berpegang pada satu kata “Fokus”. Damar selalu mencoba mengfokuskan masadepannya pada sebuah bidang animasi. Damar selalu bersikeras meyakini, bahwa Tuhan akan memberikan jalan untuk semua impiannya, karana dia telah melakukan apa yang diharuskan, baik berdo’a dan berusaha untuk menjadi seorang animator yang baik.
Dikampung damar berkawan dengan 3orang sebayanya. Yang pertama adalah Sonny, seorang yang sependapat dengan pemikiran Damar, bila menjadi seorang spesialis adalah baik. Sonny mendalami spesialisasi dalam hal Grafis. Ia kerap kali menghabiskan waktunya untuk berkompetisi bersama damar, mengingat grafis dan animasi masih memiliki keterkaitan. Damar dan sonny sering sekali mengikuti perlombaan animasi bersama, meskipun mereka lebih sering kali kalah.
Dengan pola pikirnya ditengah lingkungan sosial sepadat itu menjadikan Damar kerap kali tak nyaman dengan perkataan Ardhi. Salah seorang temannya
STIKOM
(38)
yang selalu beranggapan bahwa pemikiran Damar tidak rasional, mengingat kondisi ekonomi yang memang tidak memungkinkan. Ardhi menjadi seorang tokoh antagonis yang sangat realistis. Setiap perkataan yang dikatakannya sesuai dengan apa yang memang terjadi. Seorang Ardi juga selalu berfikir bahwa pekerjaan terbaik adalah sebagai seorang pegawai negeri dengan seluruh fasilitas dan kenyamanan yang dijanjikan.
Namun dengan adanya sosok seorang Anton, pedasnya setiap tutur kata Ardhi dapat teredam. Anton memiliki sudut pandang yang sangat positif dengan semua yang di cita-citakan oleh Damar, mengingat Anton adalah seorang pekerja multi level marketing. Anton selalu hadir dengan semangat-semangat positifnya.
Seiring berjalannya waktu, Sonny mulai goyah dengan setiap kalimat kalimat yang diucapkan oleh Ardhi dikarenakan tingkat kerasionalan yang sangat tinggi. Sonny memutuskan untuk bekerja sebagai seorang penjaga kasir ditengah kemampuannya dalam hal grafis. Tak hanya dikarenakan ucapan-ucapan Ardhi yang kerap membelenggu pikiran Sonny, namun kondisi ekonomi keluarga juga mengharuskannya mengambil pilihan sulit.
Damar tak kunjung mendapatkan pekerjaan sebagai seorang animator dalam pencariannya. Ditengah himpitan psikologi dari setiap perkataan Ardhi yang sangat rasional, Damar memutuskan untuk menerima perkerjaan sebagai seorang webmaster dengan gaji 1,5juta. Tetap sebagai seorang Damar yang selalu berkompetisi, hingga suatu hari dia mememtik buah manis dari kesabaranya meraih cita.
STIKOM
(39)
3.9Penataan Alur
Penataan alur diperlukan untuk membuat treatment pada sebuah film yang juga mengacu pada skenario. Alur pada film “Do it” dirancang maju, dengan dua titik klimaks. Dimana setiap klimaks menempati kedudukan sebuah masalah terberat yang dialami oleh tokoh utama, Damar.
Gambar 3.4 Penataan Alur pada film Do It 1. Pengenalan latar belakang para pemain.
2. Pengenalan konflik. 3. Konflik.
4. Klimaks konflik. 5. Peredaman klimaks. 6. Netralisasi klimaks. 7. Pengenalan konflik. 8. Konflik.
9. Klimaks konflik.
STIKOM
(40)
10.Anti klimaks. 11.Netralisasi klimaks.
3.10 Treatment
Treatment dibuat berdasarkan dari penataan alur, yang kemudian alur ini di padukan dengan cerita yang telah diperinci sehingga menghasilkan sebuah skenario dengan tidak mengesampingkan sinopsis yang telah dibuat diawal. Treatment berperan penting dalam kesuksesan sebuah skenario, karena treatment menentukan tiap tingkatan emosi dalam film.
Babak 1:
Seorang remaja yang tinggal di perkampungan padat bernama Damar. Damar, seorang remaja dengan pengharapan tinggi akan masa depan. Di kampung Damar kerkawan dengan ketiga orang teman sebayanya
bernama Ardhi, Anton, Sonny.
Damar dengan Sonny yang senang berkompetisi. Babak 2:
Ardhi mendatangi Damar dan Sonny dengan kehawatiran akan impiannya menjadi seorang pegawainegeri.
Damar dan Sonny melamar pekerjaan.
Anton mengenalkan Multi Level Marketing kepada Sonny dan Ardhi. Babak 3:
Damar menolak pekerjaan dan mulai mendapat tekanan dari Ardhi.
STIKOM
(41)
Sonny mendapat panggilan kerja salah Babak 4:
Damar gagal dalam interview dan mendapat tekanan dari Ardhi Damar mengikuti lomba bersama Sonny
Babak 5:
Damar keliling kota mencari pekerjaan
Damar mengerjakan project lomba bersama Sonny Babak 6:
Damar dan Sonny menang lomba Babak 7:
Damar ditolak oleh banyak perusahaan. Damar murung bersama Sonny
Babak 8:
Damar yang tak kunjung kerja kembali mendapat tekanan dari Ardhi. Ardhi memberikan solusi untuk menjadi pegawai negeri bersamanya Anton Memeberi solusi untuk bergabung bersama bisnisnya.
Damar mengajak Sonny untuk mengikuti lomba Eghmpink Nation. Babak 9:
Sonny memberi penjelasan pada Damar kalau semua yang diucapkan Ardhi benar dan sangat-sangat rasional.
Sonny mendapat pekerjaan sebagai penjaga kasir di malang. Ardhi memeberikan nasihat bagi Damar yang tak kunjung kerja. Damar mendapat pekerjaan sebagai seorang website master.
STIKOM
(42)
Damar mulai putus asa akan semua pengharapannya pada pekerjaan. Babak 10:
Ibu Damar memberikan kiriman paket hadiah dari Prancis. Babak 11:
Damar mengajak Sonny berangkat ke Prancis.
3.11 Penokohan
Tabel 3.6 Penokohan
Nama Tokoh Arti Nama Usia Perwatakan Ciri Psikis
Damar
Cahaya /
Penerangan 18-19
Sanguine
Melankolis Tenang
Sonny
Anak
Laki-laki 18-19
Melankolis
Plegmatis Angin-anginan
Anton
Pujian
Layak 18-19
Sanguine
Plegmatis Santai
Ardhi
Gunung yang berkawah
19-20 Sanguine
Koleris Emosional
STIKOM
(43)
3.12 Skenario
Tabel 3.7 Skenario
Judul : Do It Durasi : 12 Menit
1. Ext - Gang tikus - Siang Cast : Damar, Ardhi, Anton
Damar
(Berjalan perlahan menyusuri gang menghampiri Ardhi) (Menepuk bahu Ardhi)
(V.O)
Gang tikus... Boleh sebagian orang ngomong gitu Banjir setiap kali hujan, kotor.
Ramai setiap kali ada cidukan preman. Tetangga yang saling cuap-cuap. Karena memang seperti itu adanya.
Kenapa lagi itu si Menyan?
Ardhi
(Bersandar di dinding sambil menatap kearah ujung gang) Biasa lah Mar, masa depan ngga jelas.
Kalau kumpulnya sama preman terus ya ujung-ujungnya di bui.
Damar
Bulan kemarin si Obet, sekarang Menyan.
STIKOM
(44)
Ardhi
(Menolehkan kepalanya ke arah Damar) Paling mereka seminggu keluar.
Eh, kaosmu baru.
Damar
(Memamerkan kaos)
Dikasih saudara. Bagus kan. Ada gambar Pak Karno sama Garudanya.
Ardhi
(Memandang ke arah Damar) Terus garuda di dadaku gitu?!
Damar
Oo.. iya dong
Ardhi
(Memegang lengan kaos Damar) Tapi kok... ngga pas ya Kamu nya kebesaran Mar.
Anton
(Berjalan dari ujung gang kearah Damar dan Ardhi) (Menunjuk kearah kaos Damar)
Berarti kaosnya ini kekecilan.
Tapi mestinya kamu pilih yang gambar Pak Harto Mar, biar bisa ikut kaya. Iya nggak dhi ?
Ardhi
STIKOM
(45)
(Tos dengan Anton) Yok i man . . .
Dip to Black
*****OPENING*****
Dislove
2. Ext - Taman Korea - Malam Cast : Damar
Damar
O.S
Kalau impian ya udah pasti lah
Damar
(Menelpon Ardhi) “Assalamualaikum”
Anton
O.S (Menahan tawa)
“Wa’alaikumsalam”
Damar
“Gimana Dhi . . . udah keterima jadi Pegawai Negerinya?”
“Ya mungkin entar Insya’ALLAH 2-3 bulan lagi aku balik”
STIKOM
(46)
Cut to
3. Ext - Gang tikus - Siang
Cast : Damar, Ardhi, Anton, Sonny
Anton
(Menertawakan Ardhi) Hahahaha
Ardhi
(Cemberut dan menoleh kearah Damar)
Rasional dong Mar, masa mimpi kok sampai keluar negeri.
Anton
Ya biarin lah, namanya juga impian.
Ardhi
(Menoleh ke arah Anton) (Menoleh ke arah Damar)
Tapi dia dulu pernah bilang cinta Indonesia Ton.
Siapa dulu yang bilang. Aku bakal memajukan animasi di Indonesia. Inget nggak?
Anton
Iya Mar. Terus gimana?
Damar
Gini Dhi, keluar negeri, belajar. Di sono itu banyak orang pinter. Spesialis
STIKOM
(47)
semua. Entar kalau udah pinter, balik terus dipraktekin di sini.
Anton
(Menepuk paha Ardhi) Masuk akal itu penjelasan si Damar.
Ayo Dhi.
Ardhi
(Sejenak menoleh ke arah Anton)
Kalau cuma cari spesialis Mar, sekolah di sekolah mahal. Sekolah mahal itu isinya orang-orang pinter.
Spesialisnya, banyak.
Damar
Duitnya siapa mau buat sekolah.
Ardhi
Ya udah, lupain itu Korea.
Masa buat belajar di sini aja ngga ada duit malah mau belajar keluar Mar, Mar.
Damar
Padahal udah kubuat Asia lho Dhi. Gimana malahan kalau Eropa atau Amarika.
Ardhi
Ah tambah ngga rasional Mar, ngga mungkin.
Damar
Mungkin.
STIKOM
(48)
Ardhi
Ngga mungkin.
Damar
Eh, Dhi, kalau cuma yang kaya gitu itu masih mungkin.
Ardhi
Mar, jangan ngimpi tinggi tinggian, kalau jatuh sakit.
Damar
Tapi mungkin kan.
Ardhi
Enggak, tetep aja ngga mungkin.
Cut to
4. Int - Rumah Damar - Malam Cast : Damar, Sonny
Damar
(Membaca buku Mission Ini Possible) (V.O)
Impian sebesar ini terdengar lucu untuk
kebanyakan mereka yang ada di Lingkungan seperti ini.
Repetisi Ardhi
Mar, ngimpi jangan ketinggian, kalau jatuh sakit.
Ibu Damar
STIKOM
(49)
Nak, ada sonny itu.
Damar
(Damar membuka pintu kamarnya) Iya buk
Selesai?
Sonny
Coba kamu cek.
Damar
(Mengambil framed paper yang dipegang Sonny) Liat.
Sonny
Kamu yakin Mar kali ini bakal menang?
Damar
(Duduk menghadap meja)
Kenapa? Kok tumben-tumbennya tanya gitu?
Sonny
Kita udah ngga pernah menang Mar. Menang terakhir itu taun lalu pas masih sekolah.
Itu pun harapan 3.
Damar
Namanya juga kompetisi Son.
Cut to
STIKOM
(50)
=====================================================
-- NIGHT ESTABLITION --
Dislove Sonny
Mar, balik dulu deh, udah malem.
Damar
Oke
Sonny
Oiya, daftarnya kemarin berapa?
Damar
50 ribu.
Sonny
(Mengambil uang dari dompet) Mar, aku cuma ada 15 ribu.
Damar
Oiya, kayanya aku ada kok.
Sonny
Ya udah balik dulu ya, Assalamualaikum.
Damar
(Membuka tas dan mengambil dompet) (kaget melihat isi dompet)
STIKOM
(51)
(Menoleh ke arah celengan) Wa’alaikumsalam.
Cut to
5. Ext - Gang Tikus - Sore
Cast : Damar, Ardhi, Anton, Sonny
Damar tiba di Kampungnya pada sore hari dengan membawa bingkisan-bingkisan hasil kemenangannya dengan sonny pada lomba animasi yang diikutinya.
Damar
(Menuntun sepeda motornya masuk gang tikus)
Sonny
(Berjalan sambil tersenyum pada Ardhi dan Anton)
Anton
(Menepuk lengan Ardhi) Dhi, kenapa itu Sonny?
Ardhi
(Menggelengkan kepala) Ngga tau.
Sonny
(memeberikan papan penghargaan pada Ardhi)
Ardhi | Anton
STIKOM
(52)
(Berteriak)
Anton
Horeee gini dong.
Ardhi
Selamat - selamat
Damar
(Memberikan martabak) Nih, martabak telur angsa.
Anton
(Menerima bungkusan martabak) Wah, kalau kaya gini.
Ku doain biar kalian menang terus lombanya.
Ardhi
Bener bener.
Sekarang juara III besok juara II besoknya lagi juara I.
Anton
Kalau kalian juara I, beliin kita martabak beneran.
Ardhi
Iya, martabaknya orang luar negeri.
Sonny
Aku ngga bisa mar.
Damar
Son, kita ngerjainnya bareng.
STIKOM
(53)
Sonny
Tapi daftarnya pakai uangmu.
Damar
Son, ini udah ku bagi sama rata, tolong terima.
Sonny
(Menerima amplop uang) Ya udah deh, makasih. Ini kamu yang simpen.
Damar
Bener?
Sonny
Aggep itu 10ribu ku.
Damar
Ini tetep punya kita berdua.
Damar
(Menatap kearah celengannya) (Menyandingkan Piala disamping celengan)
Cut to
6. Ext - Gang tikus - Sore Cast : Ardhi, Anton, Sonny
Anton
STIKOM
(54)
Nah, ini kamu Dhi. Kamu di atas sini, entar kamu. . .
(Melirik ke arah Ardhi) Dhi, dengerin.
Ardhi
(SMS)
Iya iya, ini bentar lagi.
Anton
(Melanjutkan presentasi) Nah . . .
Cari orang keroyokan, enakkan. Ini rewardnya Dhi.
Royal satu Mobil eropa. Sedan . . .
Ardhi
(wajah bingung ironis)
Waduh, kalau di sini parkirnya dimana Ton?
Anton
Beli depot bebek 75nya bude indri.
Anton | Ardhi
Hahaha
Anton
Lanjut Dhi
STIKOM
(55)
Royal Dua Pesawat airplane
Ardhi
Sama kaya yang ada di gambar?
Anton
Wah, entar deh, kutanya upline ku. Ini yang terahir Dhi.
Royal tiga Rumah man...
Vila.
Kata upline ku, di gunung, di pinggir pantai.
Ardhi
Dapet berapa banyak? Terus tempatnya?
Anton
(*Bingung)
Ardhi
(Menyapa Sonny) Dari warung Son?
Sonny
Iya udah abis.
Anton
Sini-sini Son.
STIKOM
(56)
Ada bisnis.
Ardhi
Jadi seles Son.
Sonny
Seles apa Ton?
Anton
Kok dengerin omongannya Ardhi si Son.
Ardhi
hahaha... Becanda Ton.
Sonny
Kerjanya di mana?
Ardhi
Ya di sini ini Son kerjanya.
Sonny
Dhi, Dhi, minggir Dhi. Menggeser posisi duduk Ardhi.
Anton
Nah, ini namanya flipcard
Pekerjaan itu ada Employee, sama Self employee
Employee, itu pegawai biasa, pegawai negeri juga termasuk employee.
Sonny
Tu dengerin Dhi.
STIKOM
(57)
Anton
Kalau self employee itu kayak dokter, pengacara. Mereka yang menjual keahlian.
Tapi sama aja Son, kedua pekerjaan ini beresiko.
Kalau mereka udah ngga kerja, mereka ngga bakal dapet yang namanya penghasilan.
Mangkannya di sini kita bangun yang namanya aset.
Sonny
Aset?
Anton
Iya, aset.
Coba liat orang yang punya kos-kosan.
Orangnya udah bau tanah, tapi kos-kosannya ada 10, kira-kira si orang dapet duit nggak meskipun orang ini ngga kerja?!
Sonny
Dapet lah, ada kos-kosannya.
Anton
Nah, ya itu tadi keuntungan punya yang namanya kos-kosan Son. Aset.
Sonny
Terus kamu ngajak aku bisnis bikin kos-kosan Ton.
Ardhi
(Tersenyum manahan tawa)
STIKOM
(58)
Anton
(Melirik ke arah Ardhi) Belum Son, ini belum mulai.
Nah, nanti . . .
- Clipping -
Cut to
7. Int. - Kamar Damar - Malam Cast : Damar, Ardhi, Sonny
Damar
Masa iya ada pekerjaan yang dapet mobil, dapet rumah, tapi ngga mentingin latar belakang pendidikan?!
Sonny
(Menganggukkan kepala)
Damar
Terus sekolah kita buat apa?
Sonny
Formalitas. Wajib belajar 12 tahun.
Ardhi
(Membuka pintu dengan wajah muram)
Sonny
Kenapa Dhi?
STIKOM
(59)
Ardhi
Bapakku ngga punya duit.
4 Bulan lagi udah pendaftaran jadi Pegawai Negeri.
Sonny
Sabar, masih ada 4 bulan kan. Cukup pasti. Berapa?
Ardhi
60 juta paling enggak.
Sonny
Wozz... Mahal ya.
Ardhi
Masa depan Son, ngga ada yang murah.
Damar
Kenapa ngga ikut bisnisanya Anton aja.
Ardhi
Aku sekolah koki Mar. Ngga bisa nyeles kaya begituan.
Damar
Kata Sonny tadi latar belakang ngga penting.
Ardhi
Kalau aku mending kerja yang pasti-pasti aja Mar.
Damar
STIKOM
(60)
Lho, itu pasti Dhi.
Mana ada pekerjaan ngga pasti mau ngasih Mobil. Ya ya ya Son ya
Ardhi
Mar, Dua-tiga tahun dijanjiin kalau fokus bisa dapet mobil. Percaya aku bisa punya mobil?
Damar
Ya percaya aja.
Ardhi
Aku aja ngga percaya.
Damar
V.O
Di sini semua dimulai
Langkah awal pengejaran mimpi dari masing-masing kami dimulai.
Damar
(Menoleh kearah Sonny)
Sonny
Totalnya ada 13, banyak banget ya mar.
Damar
Delapan.
Sonny
Ini besok dilamar semua?
STIKOM
(61)
Damar
Iya, coba ini dulu.
Klo ngga ada kabar baru kita cari lagi.
Cut to
8. Ext. - Gang Tikung - Sore
Cast : Damar, Ardhi, Anton, Sonny
Anton
Gimana, ngga ada yang mau join ini?
Ardhi
Ngga punya duit Ton.
Anton
Lho, justru itu Dhi.
Ngga punya duit jalankan bisnis ini biar dapet duit.
Ardhi
Jangan aneh ah.
Masa ngga punya duit malah disuruh gabung.
Damar
Udah jam ½ 5 kok si Sonny belum lewat ya Biasanya jam segini udah balik.
Anton
Lagi rame mungkin warungnya, jadi belum bisa pulang.
STIKOM
(62)
Ardhi
Iya kalau rame.
Kalau sepi terus lagi nunggu dagangan abis?!
Damar
Ya semoga aja enggak lah. Nah itu dia.
Kok lama Son?!
Sonny
Iya, ada penertiban satpol pp tadi.
Damar
Lho, terus giamana?
Sonny
Kasih waktu 3 hari buat kemasin semua.
Damar
V.O
Bukan pilihan bagi mereka yang tinggal disini.
Ada dari mereka yang telah tumbuh dengan hutang orang tua mereka. Ardhi
Pindahan para korban PHK. Anton
Dan mereka yang tak pernah bisa tenang terusik kebijakan sepihak.
Sonny
Udah 3 kali ibukku pindah warung.
STIKOM
(63)
Waktu bapak masih hidup dulu, juga udah sering kena obrakan gini.
Damar
V.O
Yang pasti, ngga ada yang menginginkan hal semacam itu. Usaha untuk tetep bisa berjalan melangsungkan kehidupan.
Tak cukup hanya dengan bekerja.
Damar
Eh Son, gimana? Udah ada panggilan?
Sonny
Belum Mar. Kamu?
Damar
Ya Alhamdulillah. Besok udah ada wawancara.
Sonny
Syukur deh. Alhamdulillah, semoga lancar.
Cut to
9. Ext. - Gang Tikus - Sore
Cast : Damar, Ardhi, Anton, Sonny
Sonny
(Berjalan dengan membawa rantang) Lho, Mar, gimana?
STIKOM
(64)
Ardhi
(Berdiri di hadapan Damar sambil me nunjuk-nunjuk wajah Damar) Orang aneh nih Son, ya cuma dia ini.
Sonny
Kenapa Mar?
Damar
Ku tolak.
Sonny
Lho, kenapa ditolak?
Ardhi
Lho, kan, udah ku bilang aneh.
Damar
Nah kerjaannya campur-campur.
Ardhi
Mar, orang sebegini banyak nunggu dapet kerja.
Anton
Aku udah kerja.
Ardhi
Lagian Mar, menguasai banyak hal dalam pekerjaan itu nilai plus. Di inget inget nilai plus.
Cut to
STIKOM
(65)
10.Ext. - Bebek Bude - Malam
Cast : Damar, Ardhi, Anton, Sonny
Sonny
Tapi bener juga sih Mar. Aku kok jadi bingung ya.
Damar
3 tahun kita sekolah gratis buat belajar animasi. Aku berharapnya bisa jadi seorang Animator, bikin film. Biar orang diseluruh dunia tau kalau Indonesia sebenernya bisa. Terus kalau maksa kerja di tempat-tempat gitu, buat apa ilmu kita.
Anton
(berjalan membawa 3 gelas es teh) Nih, santai, santai, minum dulu.
Sonny
Iya, kita ini orang-orang pinter yang layak untuk dihargai lebih.
Anton
3 juta untuk mimpi masa depan.
Sonny | Damar
melirik ke arah Anton
Dislove
STIKOM
(66)
11.Ext. - Gang Tikus - Sore Cast : Ardhi, Anton, Sonny
Ardhi
(Bermain game dengan serius)
Sonny
(Duduk disamping Ardhi)
Ardhi
Lho, Son Dari mana?
Sonny
Ada panggilan.
Ardhi
Lho, kapan dipanggilnya?
Sonny
Kemarin malem Hem, ngga jelas.
Tau-tau di telepon suruh dateng. Sampai sana ternyata minimal D3.
Ardhi
Buta itu orang ngga bisa baca surat lamaran.
Sonny
(Menoleh ke pojok gang)
STIKOM
(67)
Ngga tau Dhi. Kenapa itu Anton?
Anton
(Duduk disamping Sonny)
Sonny
Kenapa Ton?
Anton
Aku itu udah kerja siang malem Kelayapan presentasi orang. Masih aja dibilang kerja ngga jelas.
Yang ini lah, yang itu lah.
Ardhi
Lempar kapal aja orang kaya gitu Ton. Siapa?
Anton
Bapakku
Sonny
Ya kamu coba yakinin bapakmu Ton. Kalau MLM itu kerja beneran. Kerja lebih giat, biar keliatan hasilnya.
Ardhi
Atau kamu bilang ke bapakmu. Kerja ikut aku aja jadi PNS. 60.
STIKOM
(68)
Son, udah jam 3 lho, kamu ngga ke warung?
Sonny
(Menepuk bahu Anton) Lho, udah jam 3 Dhi? Bentar aku kewarung dulu. Udah, yang sabar, dijalani dulu aja.
- RAT STREET ESTABLITION -
Sonny berjalan menenteng rantang makan menyusuri jalan raya
Damar
Naik naik
Sonny
(Naik ke motor Damar) Gimana interviewnya?
Damar
Dua-duanya ditolak
Sonny
Lho, kok bisa?
Damar
Ya bisa aja Son.
Cut to
STIKOM
(69)
12.Int. - Kamar Damar - Malam Cast : Damar, Sonny
Damar
(Membuka-buka koran mencari lowonga pekerjaan)
Sonny
(Membuka pintu dan menghampiri damar) Ngelamar lagi Mar?
Damar
(Memberikan sebagian koran pada Sonny) Iya.
Sonny
Hari ini aku juga interview.
Damar
Lho, dadakan?!
Sonny
Iya dadakan.
Damar
Terus?
Sonny
Minimal D3.
Damar
Hahahaha Belum takdirnya Son.
STIKOM
(70)
Sonny
Kasian si Anton ini yang lagi ada masalah.
Damar
Masalah apa?
Sonny
Disuruh bapaknya pindah kerja Ngga boleh kerja Multi Level Marketing
Cut to
13.Ext. - GangTikus - Sore
Cast : Damar, Ardhi, Anton, Sonny
Damar
Sabar Ton.
Kan dulu kamu yang bilang.
Buat mencapai sebuah mimpi itu ngga mudah. Anggap ini rintangannya.
Anton
Terus aku mesti gimana Mar?
Damar
Sabar, kaya aku ini.
Wawancara kemarin dua-duanya ditolak, sekarang ngelamar lagi.
Ardhi
Hem.. iya kan, apa kubilang.
STIKOM
(71)
Kalau dapat kerja jangan ditolak. Sekarang liat kan akibatnya.
Anton
Ditolak kenapa Mar?
Damar
Ngga tau. Tapi kalau perkiraan ku sih. Gara-gara minta gaji terlalu gede.
Ardhi
Minta berapa emang?
Damar
Sebenernya aku tulis gaji UMR lho.
Ardhi
Mar, Mar . . .
UMR itu cuma manis-manis dibibir aja. UMR itu, cuma buat mereka yang kuliah.
Damar
Ya masti maju lah Dhi.
Masa gaji bapakku UMR, gajiku di bawah UMR.
Ardhi
UMR itu berapa sih?
Sonny
(Datang dengan membawa rantang) Satu juta dua ratus UMR Surabaya.
STIKOM
(72)
Damar
Eh Son, ada lomba movie toy. Ikut Son.
-Clipping-
Damar ketiduran di meja
--- Sonny ketiduran di kasur Damar
--- Damar menstarter sepeda motornya
--- Damar bergoncengan dengan Sonny
--- Damar + Sonny bercanda dengan Ardhi
--- Anton berjalan merangkul Menyan dan tersenyum
--- Sonny menggonceng damar
--- Damar menitipkan lamaran
--- Sonny keluar dari kantor
--- Seorang cewek ompong terseyum pada Sonny dan Damar
--- Ardhi dan Anton membuka bungkusan martabak
--- Damar + Sonny bercanda berebut piala
--- Sonny bertemu HRD
--- Damar ditolak HRD
STIKOM
(73)
--- Damar + Sonny murung bersama di gang tikus
--- Establish jalan raya bebek bude
--- Damar + Sonny murung di gang bebek bude
---
Cut to
14.Ext. - GangTikus - Siang
Cast : Damar, Ardhi, Anton, Sonny
Ardhi
Udah 3 bulan mar.
Gini aja deh, kamu jadi PNS juga aja. Paling ngga lama ada pendaftaran lagi.
Kamu pernah cerita, bapakmu masih punya sisa warisan sapi 5 di desa. Cukup pasti.
Anton
(Menoleh ke arah Sonny)
Atau kalau enggak gabung sama bisnisku aja Son. Gimana Son?
Damar
Aku sekolah multimedia Dhi Terus Animator kerja apa di sana?
Ardhi
STIKOM
(74)
Pilih aja Mar jurusannya, banyak. Tesnya tes umum kok.
Lagian Mar, yang penting dapet kerja dulu. Syukur-syukur kalau bisa jadi PNS.
Gaji ke 13. Masa tua terjamin.
Anton
Kalau di tempatku udah pasti. Tidak perlu latar belakang pendidikan.
Sonny
Udah jam 3, aku ke warung dulu.
Damar
Eh son, kalau ada ide buat lomba TS Pro ya.
Ardhi
Udah berhenti dulu itu lomba. Kamu itu kurang fokus cari kerja.
Kalian itu bakal sering kalah sama mereka yang sekolah. Mending berhenti daripada cuman habis-habisin duit.
Cut to
15.Int. - KamarDamar - Malam Cast : Damar, Sonny
Sonny
Ada benernya juga Mar apa yang dibilang Ardhi.
STIKOM
(75)
Kita ini kurang fokus cari kerja gara-gara keseringan ikut lomba.
Damar
Kita ini ikut lomba buat ngisi waktu luang kan Son.
Sonny
Duit abis buat daftar terus Mar.
Damar
Tapi kita kan jadi pinter. Jadi makin banyak pengalaman.
Sonny
Pengalaman apa Mar? Piala-piala itu? Dua di sini, satu di rumahku. Kita ngga pernah menang Mar.
Cuma 3 kali dapat piala. Yang lain harapan semua.
Bener kata Ardhi, lomba itu cuman nggabis-ngabisini duit kita. Kita itu udah kalah diawal sama mereka-mereka yang sekolah lebih tinggi.
Pinter.
Damar
Son, bukannya dulu kamu yang bilang kalau kita ini orang-orang pinter? Orang-rang yang pantas dihargai lebih.
Dan lomba sekarang itu gratis Son.
Sonny
STIKOM
(76)
Sory Mar.
Kayaknya aku udahan aja.
Samapai disini, aku mau fokus cari kerja.
Cut to
16.Ext. - Gangtikus -Pagi Cast : Damar, Sonny
Damar berpapasan dengan Sonny sepulangnya membeli koran.
Damar
Lho, Interview son?
Sonny
Aku kerja Mar.
Damar
We... Selamat ya . . . Kerja dimana?
Sonny
Malang Aku jaga kasir Mar
Damar
Lho, Son
Sonny
Aku tau Mar.
STIKOM
(77)
Emang aku yang dulu bilang kalau kita itu spesialis.
Jadi kita mesti kerja sesuai keahlian kita buat ngemajuin bangsa ini. Tapi aku ngga bisa Mar nunggu pekerjaan sampai lama gini.
Adikku 5, dan mereka butuh biaya semua.
Dan aku ngga mungkin duduk manis nunggu kerjaan sedang ibukku di warung tengkar sama Satpol PP.
Damar
Ya udah lah Son ngga apa.
Terus berdoa aja, Tuhan pasti kasih hikmah dari setiap perjalanan. Sukses ya.
Cut to
17.Int. - Kamar Damar - Pagi Cast :Damar, Ibu Damar
Ibu Damar
Kalau Ibuk sih berharapnya, kamu bisa kerja sesuai sekolah kamu Mar. Selain kamu udah pinter, kamu juga bisa seneng.
Damar
(Galau)
Damar juga pengennya gitu buk.
Ibu Damar
Tapi ibuk ngga maksa kamu.
Kamu yang njalanin. Mumpung masih muda. Cari jalan terbaik buat masa depanmu.
STIKOM
(78)
Damar
(Damar menjawab telp yang masuk) Hallo
O.S HRD
Hallo, pagi, dengan Damar ya Damar
Iya, saya mbak. HRD
Damar, saya Eva dari Double E Animmation Damar
Oiya, ibuk, ada apa? HRD
Damar selamat, kamu lolos ke seleksi tahap kedua. Tesnya akan berlangsung hari ini jam 11 siang.
Damar
Oh, iya ibuk, terimakasih. HRD
Sukses ya Damar. Selamat pagi.
Damar Selamat pagi.
Ibu Damar
STIKOM
(79)
Kalau udah rejeki nak, ngga akan lari kemana.
Jangan lupa, berdo’a terus mulai sekarang, jangan putus sampai mau tes.
Damar
Iya buk.
Dislove
18.Ext. - Gang Tikus - Sore Cast : Damar, Ardhi
Ardhi
Nah, Sekarang udah Interview ke 2 ternyata gagal juga. Si Sonny udah dapat kerja.
Besok aku juga mulai kerja.
Gini deh Mar, bukannya aku mau banding-bandingin kamu sama Sonny atau gimana.
Tapi coba lah kau ngelamar kerja di bidang lain. Multimedia kan banyak.
Siapa tau rejekimu emang dari bidang lain.
-Clipping-
Damar membuka koran
--- Melingkari lowongan
--- Menoleh ke gang buntu
--- Tiduran di kasur
STIKOM
(80)
--- Damar bersalaman dengan HRD
---
19.Int. - Kamar Damar - Malam Cast : Damar, Ibu damar.
Damar
V.O
Mungkin sesorang diharuskan untuk mengerti.
Dan tidak keras kepala untuk terus menerus hidup berdasarkan pola pikirnya.
Doa dan usaha tetap menjadi sebuah jalan. Tapi tak ada yang mengalahkan takdir.
Repetisi Sonny
Piala-piala itu? Dua di sini, satu di rumahku. Kita ngga pernah menang Mar.
Cuma 3 kali dapat piala.
Ardhi
Rasional dong Mar, masa mimpi kok sampai ke luar negeri.
Anton
STIKOM
(81)
Ya biarin lah, namanya juga impian.
Ardhi
Tapi dia dulu pernah bilang cinta Indonesia Ton.
Siapa dulu yang bilang. Aku bakal memajukan animasi di Indonesia. Inget nggak?
Damar
Aku ngga pernah butuh menang lomba Terkenal didunia kompetisi untuk hal semacam ini.
Repetisi Sonny
Aku jaga kasir Mar
Damar
Bersalaman dengan HRD (Selamat, mas)
(Minggu depan sudah mulai bisa masuk kerja) (Dengan gaji masa percobaan 1 ½ juta)
Ibu Damar
(Mengetuk pintu) Nak, Mar . . .
Damar
Iya buk . . .
Ibu Damar
Kamu kenapa?
STIKOM
(82)
Ini, ada kiriman paket.
Damar
Dari mana buk? (lirih) Pos udara? (Menangis bahagia)
3.13 Storyboard (Terlampir) 3.14 Crew Produksi
Produser : Yuda Ari Triasmara Sutradara : Yuda Ari Triasmara Asisten Sutradara : Eva Masykurotin Azizah Chief Manager : Eva Masykurotin Azizah DOP Person : Yurizko Septiryan Camera Person 1 : Eko Adi Wijaya Camera Person 2 : Yudhisti Eko Camera Person 3 : Putri Ayu
Audio Man : Muhammad Gozwul
Lighting Man : Yuda Ari Triasmara Art Director : Florance Berliana Wardrobe : Yuda Ari Triasmara
Make-up and property : Indri Yulianti & Elisa Rahardiani
STIKOM
(83)
Editor : Yuda Ari Triasmara Colorist : Yuda Ari Triasmara Sound Desainer : Yuda Ari Triasmara
3.15 Lokasi Pengambilan Gambar
Tabel 3.8 Lokasi Pengambilan Gambar
No Lokasi Pengambilan Gambar Hasil Gambar Waktu
1. Jl. Ngagel Rejo Kidul Gang Tikus
20 Oktober 2012 21 Oktober 2012 11 Januari 2013 2. Jl. Kedung Sroko Kamar Damar 10 Oktober 2012
11 Oktober 2012 3. Jl. Banyu Urip Kidul Kamar Sonny 12 Januari 2013
4. Jl. Banyu Urip Kidul Dapur 12 Januari 2013
5. Bank Jatim Jl. Darmawangsa Perkantoran 20 January 2013
3.16 Anggaran Produksi
Tabel 3.9 Anggaran Produksi
Uraian Jumlah Harga Satuan Total Sub Total Peralatan
1 EOS Canon 7D 1 2 Hari Rp. 500.000 Rp. 1.000.000
2 EOS Canon 60D 1 8 Hari Rp. 400.000 Rp. 3.200.000
STIKOM
(84)
3 EOS Canon 550D 1 6 Hari Rp. 350.000 Rp. 2.100.000
4 Velbon Tripod 1 8 Hari - Rp. 450.000
5 Excell Tripod 1 8 Hari - Rp. 600.000
6 Lighting 1000W 1 8 Hari Rp. 50.000 Rp.400.000
7 Lighting 500W 2 8 Hari - Rp. 250.000
8 Lighting 150W 1 8 Hari - Rp. 150.000
9 Boom Mic 1 8 Hari - Rp. 500.000
10 Sound Recorder 1 8 Hari - Rp. 700.000
11 Kabel Perleng 3 8 Hari - Rp. 200.000
12 Excell Monopod 1 8 Hari - Rp. 150.000
Rp.9.700.000 Konsumsi
1 Makanan Ringan - 8 Hari Rp. 25.000 Rp. 200.000
2 Makan Artis 5 8 Hari Rp. 10.000 Rp. 400.000
3 Makan Kru 9 8 Hari Rp. 10.000 Rp. 720.000
STIKOM
(85)
4 Rokok 2 8 Hari Rp. 10.000 Rp. 160.000
Rp. 1.480.000 GRAND TOTAL Rp. 11.180.000
STIKOM
(86)
113
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari keseluruhan proses produksi yang telah dikerjakan, didapat beberapa hal yang dapat ditarik menjadi kesimpulan sebagai berikut: 1. Membuat film pendek bergenre drama sosial memerlukan penokohan dengan
watak karakter yang kuat, pemahaman alur cerita yang lebih mendalam, serta penguasaan medan yang baik selama proses produksi berlangsung.
2. Membuat film pendek “Do it” memakan waktu lebih dari 10 bulan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dari keseluruhan proses produksi yang telah dikerjakan, terdapat beberapa saran untuk penelitian ini, yaitu:
1. Menghadirkan film pendek tentang kesenjangan sosial dengan menggunakan genre selain drama.
2. Menggunakan instrumen musik lain seperti alat musik tiup ataupun pukul dan tidak hanya mengarah pada senar (string) dalam pembuatan background musik pada film pendek.
3. Menggunakan alat musik asli dalam proses pembuatan sebuah background musik pada sebuah film pendek.
STIKOM
(1)
78
Editor : Yuda Ari Triasmara
Colorist : Yuda Ari Triasmara Sound Desainer : Yuda Ari Triasmara
3.15 Lokasi Pengambilan Gambar
Tabel 3.8 Lokasi Pengambilan Gambar
No Lokasi Pengambilan Gambar Hasil Gambar Waktu
1. Jl. Ngagel Rejo Kidul Gang Tikus
20 Oktober 2012 21 Oktober 2012 11 Januari 2013 2. Jl. Kedung Sroko Kamar Damar 10 Oktober 2012
11 Oktober 2012 3. Jl. Banyu Urip Kidul Kamar Sonny 12 Januari 2013
4. Jl. Banyu Urip Kidul Dapur 12 Januari 2013
5. Bank Jatim Jl. Darmawangsa Perkantoran 20 January 2013
3.16 Anggaran Produksi
Tabel 3.9 Anggaran Produksi
Uraian Jumlah Harga Satuan Total Sub Total Peralatan
1 EOS Canon 7D 1 2 Hari Rp. 500.000 Rp. 1.000.000
2 EOS Canon 60D 1 8 Hari Rp. 400.000 Rp. 3.200.000
STIKOM
(2)
79
3 EOS Canon 550D 1 6 Hari Rp. 350.000 Rp. 2.100.000
4 Velbon Tripod 1 8 Hari - Rp. 450.000
5 Excell Tripod 1 8 Hari - Rp. 600.000
6 Lighting 1000W 1 8 Hari Rp. 50.000 Rp.400.000
7 Lighting 500W 2 8 Hari - Rp. 250.000
8 Lighting 150W 1 8 Hari - Rp. 150.000
9 Boom Mic 1 8 Hari - Rp. 500.000
10 Sound Recorder 1 8 Hari - Rp. 700.000
11 Kabel Perleng 3 8 Hari - Rp. 200.000
12 Excell Monopod 1 8 Hari - Rp. 150.000
Rp.9.700.000 Konsumsi
1 Makanan Ringan - 8 Hari Rp. 25.000 Rp. 200.000
2 Makan Artis 5 8 Hari Rp. 10.000 Rp. 400.000
3 Makan Kru 9 8 Hari Rp. 10.000 Rp. 720.000
STIKOM
(3)
80
4 Rokok 2 8 Hari Rp. 10.000 Rp. 160.000
Rp. 1.480.000 GRAND TOTAL Rp. 11.180.000
STIKOM
(4)
113
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari keseluruhan proses produksi yang telah dikerjakan, didapat beberapa hal yang dapat ditarik menjadi kesimpulan sebagai berikut: 1. Membuat film pendek bergenre drama sosial memerlukan penokohan dengan
watak karakter yang kuat, pemahaman alur cerita yang lebih mendalam, serta penguasaan medan yang baik selama proses produksi berlangsung.
2. Membuat film pendek “Do it” memakan waktu lebih dari 10 bulan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dari keseluruhan proses produksi yang telah dikerjakan, terdapat beberapa saran untuk penelitian ini, yaitu:
1. Menghadirkan film pendek tentang kesenjangan sosial dengan menggunakan genre selain drama.
2. Menggunakan instrumen musik lain seperti alat musik tiup ataupun pukul dan tidak hanya mengarah pada senar (string) dalam pembuatan background musik pada film pendek.
3. Menggunakan alat musik asli dalam proses pembuatan sebuah background musik pada sebuah film pendek.
STIKOM
(5)
114
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Aristotle. 1987. The Poetics of Aristotle. London: Duckworth.
Colby N. Leider. 2004. Digital Audio Workstation. London: McGraw-Hill/TAB Electronics.
Green, J.R. 1994. Theatre in Ancient Greek Society. New York; London: Routledge.
Jakob Sumardjo. 1979. Fiksi Indonesia Dewasa Ini. Bandung: Justitia.
James A. Holstein. 1993. Reconsidering Social Constructionism: Debates In Socials Problem Theory. Germany: Aldine Transaction.
Mabruri, Anton. 2010. Manajemen Produksi Program Acara Televisi. Depok: Mind 8 Publising House.
Wahan Komputer. 2008. Video Editing dan Video Production. Jakarta: PT Elex Media Computindo.
Internet
(http://ehlt.flinders.edu.au/education/DLiT/2001/drama/whatdram.htm) diakses pada tanggal 15 Desember 2012 pukul 21.30
(http://www.filmsite.org/dramafilms.html) diakses pada tanggal 17 Desember 2012 pukul 23.25
(http://organisasi.org/definisi-pengertian-masalah-sosial-dan-jenis-macam-masalah-sosial-dalam-masyarakat) diakses pada tanggal 15 Desember 2012 pukul 21.30
(http://www3.petra.ac.id/dwipekan/Content.php?Topic=Lintas&ID=112) diakses pada tanggal 1 Februari 2013 pukul 10.23
(http://asmdbogor.blogspot.com/2012/09/profil-sukses-sarjana-pengangguran.html) diakses pada tanggal 1 Februari 2013 pukul 10.00 (http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/10/14/132718/RSU
D-Ngipang-Butuh-Spesialis-Listrik-dan-Air) diakses pada tanggal 1 Februari 2013 pukul 11.38
STIKOM
(6)
115
(http://budidayaukm.blogspot.com/2011/06/indonesia-butuh-25-ribu-dokter-penyakit.html) diakses pada tanggal 1 Februari 2013 pukul 11.43
(http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol18417/uu-perfilman-mengalihkan-tanggung-jawab-pidana-sineas-ke-lsf) diakses pada tanggal 10 Mei 2012 pukul 23.23
(http://andreyosea.blogspot.com/2010/01/perbedaan-generalis-spesialis-dan.html) diakses pada tanggal 1 Februari 2013 pukul 14.13
(Artikata.com) diakses pada tanggal 12 January 2013 pukul 01.26
(Visualsynonym.com) diakses pada tanggal 12 January 2013 pukul 15.00
(http://maknataka.blogspot.com/2012/10/makna-kata_1999.html) diakses pada tanggal 1 Februari 2013 pukul 15.43
(http://www.ahlidesain.com/teori-warna.html) diakses pada tanggal 1 Februari 2013 pukul 23.20