Klasifikasi Pasak Fiber PENDAHULUAN

terhadap resin bonded composite RBC. Pasak ini memiliki kelebihan dibandingkan pasak fiber lainnya. Didalam penggunaannya, pasak polyethylene tidak memerlukan preparasi saluran akar, karena sistem pasak tersebut memanfaatkan bentuk anatomi saluran akar dan dapat beradaptasi dengan baik, sehingga kesatuan antara pasak, semen luting dan dentin saluran akar dapat tercapai dengan lebih baik, dan penggunaan pasak ini dapat menghemat struktur dentin pada saluran akar. 16-18

2.2 Klasifikasi Pasak Fiber

Pasak fiber merupakan pasak buatan pabrik yang mengandung bahan resin dan fiber reinforced gambar 3. Fungsi fiber reinforced ini adalah memberikan kekuatan dan kekerasan sekeliling matriks resin. Fiber disusun dalam berbagai bentuk seperti berbentuk batang, anyaman atau pita dengan diameter 7-10 µm. Penambahan fiber kedalam polimer dapat meningkatkan dan mengoptimalkan sifat bahan polimer. Kekuatan bahan polimer dapat ditingkatkan dengan menambahkan fiber reinforced yang sesuai. Kemampuan penguatan fiber reinforced tergantung kepada kepadatan fiber reinforced, ikatannya dengan resin, dan peresapan antara serat penguat dengan resin. 3,19 Gambar 3. Berbagai jenis pasak fiber 20 Universitas Sumatera Utara Penggunaan fiber reinforced komposit menjadi populer dalam beberapa tahun belakangan ini. Jenis fiber reinforced yang digunakan untuk memperkuat resin komposit tergantung kepada cara penggunaan dan tujuan dari penggunaan fiber tersebut. Jenis pasak fiber prefabricated dapat dibagi sesuai dengan fiber yang dikandungnya untuk memperkuat komposit antara lain adalah pasak carbon fiber, quartz, dan glass fiber. 3,19,20 1 . Carbon Fiber Ruyter pada tahun 1986, mengakui kekuatan yang rendah dari bahan resin untuk menahan tekanan oklusal yang mempelajari polimetakrilat yang diperkuat carbon fiber. Penemuan ini menyatakan bahwa penambahan carbon fiber kedalam resin secara nyata menambah ketahanan fraktur dan modulus elastisitas bahan resin. 21,22 Penambahan kekuatan resin ini memungkinkan penggunaannya pada restorasi pasak dalam perawatan endodonti. Pasak carbon fiber berwarna hitam dan opak gambar 4, dengan kekakuan yang sama dengan dentin. Pasak ini memiliki kekuatan yangg lebih tinggi dari pada pasak fiber yang lain dan mudah dalam perbaikannya. Salah satu kekurangan pasak carbon fiber ini adalah kurang estetis. Carbon fiber yang biasa digunakan adalah berbentuk anyaman gambar 5. 23,24 Universitas Sumatera Utara Gambar 4. Pasak carbon fiber reinforced 23 2. Quartz Fiber Quartz fiber juga sering digunakan untuk memperkuat resin komposit gambar 6. Powell pada tahun 1944 dan Ramos pada tahun 1996 melakukan penelitian memperkuat bahan komposit dengan quartz fiber reinforced, glass, dan polyethylene. Hasilnya menunjukkan adanya perbaikan ketahanan bahan ini terhadap fraktur. 25 Pasak yang menggunakan bahan fiber ini memiliki beberapa keuntungan karena Gambar 5. Gambaran mikroskop elektron pasak carbon berbentuk anyaman 24 Universitas Sumatera Utara warnanya lebih estetis jika dibandingkan dengan carbon fiber karena pasak ini berwarna putih, bersifat translusen dan opak. Pasak berbahan fiber ini lebih kuat daripada pasak berbahan glass fiber. Translusensi pasak ini menyalurkan cahaya transmisi. 23,25 Walaupun quartz fiber mempunyai stabilitas termal yang lebih rendah dibandingkan glass fiber dan karbon, fiber ini tetap digunakan dalam kebanyakan sistem polimer. Serat ini mengalami kerusakan apabila terpapar dengan sinar matahari. Sinar tampak dan ultraviolet mengakibatkan perubahan warna dan pengurangan sifat mekanik. 25 Gambar 6. Pasak berbahan quartz 23 3. Glass Fiber Glass fiber merupakan tipe fiber reinforced yang paling sering digunakan untuk memperkuat resin komposit. Glass fiber sangat biokompatibel, tidak mudah korosi, dan mudah diperbaiki, serat ini juga mempunyai keunggulan penampilan yang sangat estetis. Pasak glass fiber akan meningkatkan kekuatan mekanis dari resin komposit. Pasak ini berwana putih, bersifat translusen dan opak, dan mempunyai kekakuan yang sama dengan dentin. Translusensi pada pasak ini juga membolehkan cahaya Universitas Sumatera Utara transmisi seperti pada pasak quartz Gambar 7. Glass fiber lebih unggul bila dibandingkan dengan penguat dari metal dalam hal estetis dan perlekatannya ke matriks resin. Disamping itu glass fiber mudah mencapai pembasahan yang sempurna sehingga lebih mampu menahan tekanan pengunyahan. 3,19,20,26 Bahan glass fiber tersedia dalam bentuk yang berbeda. Bentuk fiber reinforced mempunyai pengaruh yang nyata baik terhadap sifat mekanik maupun kemudahan penggunaannya. Glass fiber berbentuk anyaman mudah digunakan karena sifatnya yang mudah dibentuk sehingga menjadi pilihan yang tepat untuk dilingkarkanpada gigi. Glass fiber berbentuk batang mempunyai daya lentur yang tinggi dan keras sehingga serat ini merupakan pilihan yang tepat untuk daerah yang menerima tekanan pengunyahan yang tinggi gambar 8. 27 Gambar 7. Pasak berbahan glass fiber 23 Universitas Sumatera Utara Dalam perkembangannya, pasak fiber ini belum mampu memenuhi sistem pasak yang ideal. Penggunaan pasak fiber ini masih melakukan pelebaran saluran akar setelah perawatan endodonti untuk mengadaptasikan ukuran pasak fiber buatan pabrik ini. Dengan demikian pasak ini dapat membuang struktur dentin sehingga dapat menyebabkan fraktur pada gigi yang direstorasi dengan pasak ini.

2.3 Pasak Customized Polyethylene Fiber

Dokumen yang terkait

Perbedaan Fracture Resistance Sistem Pasak Customized dari Bahan Polyethylene Fiber Reinforced dengan Menggunakan Bentuk Anyaman Pita Braided dan Locked-Sticthed Threads pada Restorasi Pasca Perawatan Endodonti

1 149 134

Pengaruh Penambahan Self Cure Activator Pada Sistem Adhesif Untuk Pemasangan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber Reinforced Terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

1 51 109

Pengaruh Sistem Pasak Customised Dari Pita Polyethylene Reinforced Fiber Dengan Dan Tanpa Preparasi Ferrule Pada Terhadap Ketahanan Fraktur Dan Pola Fraktur Secara In Vitro

1 80 80

Pengaruh Penambahan Self Cure Activator pada Sistem Adhesif untuk Pemasangan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber Reinforced terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

1 4 109

Pengaruh Penambahan Self Cure Activator pada Sistem Adhesif untuk Pemasangan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber Reinforced terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

0 0 2

Pengaruh Penambahan Self Cure Activator pada Sistem Adhesif untuk Pemasangan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber Reinforced terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

0 0 6

Pengaruh Penambahan Self Cure Activator pada Sistem Adhesif untuk Pemasangan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber Reinforced terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

0 0 20

Pengaruh Penambahan Self Cure Activator pada Sistem Adhesif untuk Pemasangan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber Reinforced terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

0 0 4

Pengaruh Penambahan Self Cure Activator pada Sistem Adhesif untuk Pemasangan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber Reinforced terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

1 1 20

Pengaruh Penambahan Self Cure Activator pada Sistem Adhesif untuk Pemasangan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber Reinforced terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

0 0 14