Konservasi Struktur Gigi Pasak Customized Polyethylene Fiber

2.3.2 Estetik Pasak Polyethylene Fiber Apabila estetis menjadi fokus utama, pemilihan material restorasi menjadi pertimbangan yang sangat penting. Transmisi cahaya membuat pasak tuang dan pasak pabrik tampak memberi bayangan pada daerah submarginal. Pada pemakaian pasak metal, warna keburaman pasak tersebut tampak berbayang pada daerah gingiva dan servikal gigi. Pita polyethylene fiber bersifat translusen, tidak berwarna dan menghilang di dalam resin komposit tanpa menunjukkan bayangan warna apapun. Pita ini tidak hanya memberi keunggulan estetis, sifat tranlusennya menyebabkan light cure mudah melewati komposit. 1,16-18

2.3.3 Konservasi Struktur Gigi

Pasak customized polyethylene fiber memungkinkan pemeliharaan struktur saluran akar dan merupakan metode yang dapat digunakan dalam perawatan konfigurasi saluran akar yang irreguler karena tidak membutuhkan jalur masuk yang konvergen. Selain itu pasak ini dapat digunakan dengan preparasi yang minimal karena memanfaatkan undercut dan ketidakrataan permukaan fraktur gigi saat berfungsi atau bila terjadi injuri traumatik. 1,4,16-18 Sifat fisik dari bahan polyethylene fiber ini dapat membentuk suatu sistem pasak dan inti yang estetis dan dapat beradaptasi dengan morfologi saluran akar secara individual. pita polyethylene dengan resin komposit dapat membentuk inti untuk restorasis mahkota porselen pada gigi posterior, dan pasak pita polyethylene dengan semen luting resin akan membentuk pasak individual yang mampu mengikuti bentuk morfologi saluran akar gambar 13. 17 Universitas Sumatera Utara 2.3.4. Modulus Elastisitas Yang Mendekati Dentin Modulus elastisitas adalah kekakuan relatif dari bahan restorasi di dalam kisaran elastis. Desain restorasi yang ideal untuk suatu sistem pasak membutuhkan modulus elastisitas sistem menyerupai dentin. Sistem pasak customized polyethylene fiber memiliki modulus yang menyerupai dentin. Jaringan keras alami memiliki kisaran nilai modulus elastik, dan penambahan bahan restorasi dengan nilai modulus yang berbeda dapat mempengaruhi kekuatan total dari kompleks gigi-restorasi dan menghasilkan pembentukan tekanan interfasial. Tekanan interfasial yang berasal dari A B Gambar 13. A. inti yang dibentuk dari pita polyethylene fiber dengan resin komposit, B. pasak individual yang dibentuk dari pita polyethylene dengan luting resin semen 17 Universitas Sumatera Utara perbedaan modulus dapat menimbulkan strain penyusutan, termal atau mekanis pada bahan restorasi. 1,4 Tabel 1. MODULUS ELASTISITAS DARI BEBERAPA BAHAN DENTAL MATERIAL 17 Sistem pasak ini memiliki sejumlah keuntungan yang dapat bermanfaat bagi mekanisme yang kompleks antara penyusutan polimerisasi dan adhesi. Karena modulus elastisitas bahan adhesif dan semen resin rendah, komposit akan merenggang untuk mengakomodasi modulus gigi. Faktor-faktor ini, yang mengurangi dan mendistribusikan tekanan ke struktur dentinal yang tersisa, akan mengurangi kemungkinan pemisahan pasak atau fraktur akar sehingga meningkatkan keberhasilan klinis dari kompleks restorasi. 16-18 2.3.5. Adaptasi Internal Semen luting konventional misal : zink oksifosfat hanya mengisi ruang kosong antara pertemuan restorasi tanpa melekat ke permukaanya. Penggunaan bahan luting dual-cure dengan pasak customized polyethylene fiber memiliki interaksi fisik serta kimiawi dengan bahan reinforcement dan dentin yang meningkatkan kontinuitas Dental material Modulus elastisitas Dentin Composite resin Amalgam Type IV Gold Nonprecious NiCr Stainless steel Alumina ceramic 14 GPa 14 GPa 35 GPa 90 GPa 182 GPa 200 GPa 350 Gpa Universitas Sumatera Utara adhesif interfasial. Penggunaan semen resin komposit diantara sistem adhesif dan bahan reinforcement memastikan kontak yang lebih erat dengan bahan dentin bonding karena viskositas yang lebih rendah dan menghasilkan peningkatan adaptasi morfologi intraradikular. Komposit dengan modulus rendah ini bekerja sebagai buffer elastis yang mengkompensasi tekanan penyusutan polimerisasi, menghilangkan pembentukan celah dan mengurangi kebocoran mikro. Jika modulus elastisitas rendah, komposit akan merenggang untuk mengakomodasi modulus gigi. Visikositas resin yang rendah akan meningkatkan kapasitas sewaktu proses wetting sehingga dapat menyebabkan adaptasi interfacial yang lebih sempurna dan dapat mengurangi celah mikro. Wetting resin merupakan suatu unfilled resin yang berfungsi untuk mempersiapkan adaptasi interfasial permukaan pita polyethylene fiber sehingga dapat melekat dengan resin komposit dan semen luting semen. 1, 16-18

2.4 Polimerisasi Resin

Dokumen yang terkait

Perbedaan Fracture Resistance Sistem Pasak Customized dari Bahan Polyethylene Fiber Reinforced dengan Menggunakan Bentuk Anyaman Pita Braided dan Locked-Sticthed Threads pada Restorasi Pasca Perawatan Endodonti

1 149 134

Pengaruh Penambahan Self Cure Activator Pada Sistem Adhesif Untuk Pemasangan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber Reinforced Terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

1 51 109

Pengaruh Sistem Pasak Customised Dari Pita Polyethylene Reinforced Fiber Dengan Dan Tanpa Preparasi Ferrule Pada Terhadap Ketahanan Fraktur Dan Pola Fraktur Secara In Vitro

1 80 80

Pengaruh Penambahan Self Cure Activator pada Sistem Adhesif untuk Pemasangan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber Reinforced terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

1 4 109

Pengaruh Penambahan Self Cure Activator pada Sistem Adhesif untuk Pemasangan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber Reinforced terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

0 0 2

Pengaruh Penambahan Self Cure Activator pada Sistem Adhesif untuk Pemasangan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber Reinforced terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

0 0 6

Pengaruh Penambahan Self Cure Activator pada Sistem Adhesif untuk Pemasangan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber Reinforced terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

0 0 20

Pengaruh Penambahan Self Cure Activator pada Sistem Adhesif untuk Pemasangan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber Reinforced terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

0 0 4

Pengaruh Penambahan Self Cure Activator pada Sistem Adhesif untuk Pemasangan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber Reinforced terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

1 1 20

Pengaruh Penambahan Self Cure Activator pada Sistem Adhesif untuk Pemasangan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber Reinforced terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

0 0 14