Implementasi Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

dikatakan bahwa implementasi kebijakan meliputi semua tindakan yang berlangsung antara pernyataan atau perumusan kebijakan dan dampak aktualnya. 18 Pada bagian lain, Lineberry juga menyatakan bahwa proses implementasi setidak- tidaknya memiliki elemen-elemen sebagai berikut : 1 pembentukan unit organisasi baru dan staf pelaksana; 2 penjabaran tujuan ke dalam berbagai aturan pelaksana standard operating producersSOP; 3 koordinasi berbagai sumber dan pengeluaran kepada kelompok sasaran; pembagian tugas di dalam dan diantara dinas-dinasbadan pelaksana; 4 pengalokasian sumber-sumber untuk mencapai tujuan. 19 Dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor Per20M.PAN042006 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Publik dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang ditandatangani Mendagri pada 6 Juli 2006. Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai bertekad untuk mengimplementasikan maksud dan tujuan peraturan-peraturan tersebut. Berawal dari hal tersebut di atas, dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat maka Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai membuat suatu Keputusan untuk membentuk Unit Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu UPPTSP. Unit Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu adalah satu unit kerja yang secara langsung memberikan pelayanan kepada penerima layanan, yang merupakan salah satu bentuk upaya Pelayanan Prima Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai untuk menciptakan suasana yang lebih tertib sehingga terciptanya suatu keseragaman pola dan langkah dalam penyelenggaraan administrasi pelayanan oleh Aparatur Pemerintah Daerah kepada masyarakat khususnya masyarakat pengusaha agar tercipta keterpaduan dalam proses pemberian Perizinan, sehingga

II.7.2. Implementasi Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

18 Fadillah Putra, Paradigma Kritis Dalam Studi Kebijakan Publik, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2001, Hal.81 19 Ibid Universitas Sumatera Utara masyarakat dapat menerima pelayanan yang lebih sederhana, jelas, pasti, aman, transparan, efisien, ekonomis, adil dan merata, tepat waktu dan terkoordinir. Unit Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu UPPTSP Kabupaten Serdang Bedagai adalah satu unit kerja baru yang memiliki tugas pokok dan fungsi melayani masyarakat di bidang perizinan, yang hadir sebagai jawaban dari keinginan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik. Keberadaan unit ini nantinya juga diharapkan dapat lebih menumbuhkembangkan iklim usaha di Kabupaten Serdang Bedagai. Karena segala sesuatu yang menyangkut perizinan usaha dapat diselesaikan secara mudah, cepat dan tranparan. Sebagai dasar hukum pendirian UPPTSP ini bupati Sergai telah mengeluarkan beberapa Peraturan Bupati, diantaranya tentang Pembentukan UPPTSP, Keputusan Bupati tentang Standar Pelayanan Minimal UPPTSP dan Keputusan Bupati tentang Pelimpahan Wewenang sebagian Dinas dan Bagian kepada UPPTSP. Lokasi UPPTSP berada di kompleks kantor Bupati Sergai dengan luas 11 x 4 meter. Pada tahap awal UPPTSP ini akan melayanai 8 perizinan yang ada di Serdang Bedagai, yakni Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP, Tanda Daftar Perusahaan TDP, Izin Gangguan HO, Izin Usaha Industri IUI, Izin Usaha Gudang IUG, Izin Mendirikan Bangunan IMB, Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi dan Konsultasi SIUJK, dan Sura Izin Penggilingan Padi, Huller dan Pengolahan beras. Unit Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu UPPTSP diresmikan pada 22 September 2006. UPPTSP dipimpin oleh seorang kordinator dengan satu sekretaris dan 13 orang staf yang dibagi menjadi tiga bagian. Yakni Sub Unit Informasi dan Pelayanan, Sub Unit Administrasi dan Sub Unit Pengaduan. Para stafnya sendiri dipilih dari pegawai muda yang masih menjabat sebagai PNS, paling lama dua tahun dengan harapan belum terpengaruh dengan pola-pola kerja lama. Untuk memudahkan transaksi pembayaran retribusi, di areal tersebut juga tersedia Bank BNI 46. Mekanisme tersebut akan mempersempit ruang gerak terjadinya pungutan-pungutan liar dalam proses pengurusan izin. Universitas Sumatera Utara Sebelum dibentuknya Unit Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu UPPTSP di Kabupaten Serdang Bedagai, pengurusan berbagai perizinan dilaksanakan pada tempat terpisah-pisah ada di beberapa kantor instansi satuan kerja, dan pungutan liar yang dianggap wajar, terkesan sulit dan tidak transparan, serta tidak jelas pembiayaan dan waktu penyelesaian perizinannya. Birokrasi tersebut akan menciptakan mutu pelayanan yang buruk dan tentu saja mengakibatkan masyarakat dan kalangan usaha enggan untuk mengurus perizinan, terutama izin usaha sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini berakibat pada menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah Daerah, dan kalangan dunia usaha, investor akan ragu untuk melakukan investasi. Untuk mengubah pandangan masyarakat dan pelaku dunia usaha terhadap buruknya pelayanan publik tersebut, Berbagai upaya pun telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dalam rangka menjaring kebutuhan dan meningkatkan kemampuan untuk menerapkan pola dan mekanisme Pelayanan Perijinan Terpadu, antara lain : a. Melaksanakan Workshop dengan menghadirkan kalangan dunia usaha dan tokoh masyarakat, b. Melaksanakan diskusi melalui Focus Group Discussion FGD, c. Melaksanakan studi orientasi ke Pemerintah Daerah lainnya, yaitu ke Dinas Perizinan Kota Yogyakarta, Kantor Pelayanan Terpadu Kabupaten Sragen, dan ke Unit Pelayanan Terpadu Pemerintah Kota Surakarta. Hasil dari pembelajaran dan kunjungan tersebut diaplikasikan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Kabupaten Serdang Bedagai dengan membentuk Unit Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu UPPTSP di Serdang Bedagai sebagai wujud nyata Bupati dan Wakil Bupati Serdang Bedagai dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada seluruh Universitas Sumatera Utara masyarakat dan merupakan salah satu implementasi dari good governance dan clean governance. Inisiatif yang dilakukan oleh Pemerintahan Kabupaten Serdang Bedagai diawali dengan membentuk Tim Asistensi Peningkatan Pelayanan Perzinan dengan melibatkan berbagai pihak, antara lain membangun kerjasama dengan The Asia Foundation, Yayasan Bitra Indonesia Sumatera Utara LSM, dan Forum Daerah Usaha Kecil Menengah Forda UKM Kabupaten Serdang Bedagai. Inisiatif Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai untuk membentuk Unit Pelayanan Terpadu terwujud pada bulan September 2006, dengan ditetapkannya Peraturan Bupati Nomor 10 Tahun 2006 tentang Pembentukan Unit Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu UPPTSP, yang didasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor Per20M.PAN042006 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Publik dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Unit Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu UPPTSP di Serdang Bedagai dengan motto “Bersama Mewujudkan Pelayanan Prima”, merupakan kali pertama yang berhasil dilakukan oleh Pemerintah KabupatenKota di Sumatera Utara. Pembentukan Unit Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu UPPTSP di Kabupaten Serdang Bedagai juga mengembangkan model Business Friendly bagi kalangan dunia usaha. Artinya bahwa pelaku usaha bukanlah objek daripada perizinan tetapi juga merupakan subjek dalam melakukan pembangunan di Kabupaten Serdang Bedagai. Penerapan sistem pelayanan perijinan terpadu yang mudah, transparan dan akuntabel ini diharapkan dapat menggaet para investor untuk masuk ke kabupaten baru tersebut, dan juga mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD melalui peningkatan retribusi yang masuk ke Kas Daerah. Universitas Sumatera Utara Sebagai contoh proses penerbitan izin memperpendek jalur birokrasi, untuk mengurus bentuk perizinan, UPPTSP menjamin izinnya akan selesai paling lama 15 hari kerja bagi izin eksternal yang membutuhkan tinjauan ke lapangan dan 7 hari bagi yang internal, dan berdasarkan Keputusan Bupati Nomor 292 Tahun 2006 tentang pelimpahan sebahagian wewenang dari dinas-dinas terkait kepada Unit Pelayanan Perizinan Satu Pintu UPPTSP dalam pengurusan berbagai permohonan izin di Kabupaten Serdang Bedagai, Koordinator UPPTSP Kabupaten Serdang Bedagai memiliki kewenangan menyetujui perizinan tersebut Penandatanganan Izin oleh Koordinator UPPTSP, sekarang Kepala Kantor Pelayanan Terpadu. Agar masyarakat dapat memperoleh informasi yang lengkap, setiap perizinan dilengkapi dengan brosur leaflet mengenai informasi dasar hukum, persyaratan yang diperlukan, besarnya tarif retribusi terhadap perizinan, masa berlakunya retribusi perizinan dan waktu penerbitan izin yang dimaksud transparansi informasi, dan setiap personil UPPTSP dituntut untuk melayani dan memberikan informasi kepada masyarakat dengan standar kepastian yang jelas. Bentuk transparansi dalam unit ini dilakukan dengan menerakan besarnya biaya retribusi yang dibayarkan oleh masyarakat pada Sertifikat Izin serta masyarakat dapat meminta penjelasan bagaimana tata cara penerapan besaran retribusi yang ditetapkan serta pembayaran retribusi dilakukan oleh pemohon langsung kepada BNI ’46 yang terletak satu ruangan dengan UPPTSP, sehingga UPPTSP tidak pernah menerima uang pembayaran apapun. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan, UPPTSP menyediakan kotak saran agar masyarakat dapat memberikan masukan dalam rangka peningkatan kinerja UPPTSP, dan Universitas Sumatera Utara untuk pengaduan masyarakat dapat dilakukan melalui telepon langsung kepada Koordinator UPPTSP 08192180088. Bagi Pemerintah Daerah, kondisi pelayanan yang mudah, cepat, dan dengan biaya yang transparan berdampak positif pada meningkatnya kepuasan masyarakat dalam menerima pelayanan dari Pemerintah kabupaten Serdang Bedagai sehingga diharapkan mampu mendukung peningkatan iklim usaha khususnya bagi UKM dan berdampak positif pula bagi peningkatan pendapatan daerah. 20 Pendapatan retribusi dari 8 jenis perizinan yang dilakukan UPPTSP mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD. Pendapatan retribusi dari izin-izin tersebut meningkat tajam sebesar 155 dibandingkan periode Januari – April 2006 diperoleh retribusi senilai 202 juta rupiah, dibandingkan dengan periode Januari – April 2007 meningkat menjadi 516 Juta rupiah, sedangkan apabila digabungkan sejak menjadi KPT, perolehan PAD tahun 2006 dengan target Rp. 773.843.303 realisasi 83,5 dikelola sejak September 2006. Target tahun 2007 sebesar 1.007.000.000,00 dengan realisasi 127,63 , sedangkan target untuk tahun 2008 dengan 23 jenis perizinan Rp.2.468.100.000 degan realisasi 31,07 sampai dengan April 2008, hal tersebut menunjukan peningkatan kesadaran masyarakat untuk mengurus perizinan dikarenakan kepastian proses perizinan yang cepat, transparan, jelas, dan dapat dipertanggung jawabkan. 21 a. Bahwa peningkatan pelayanan dalam rangka mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat sangat bergantung pada komitmen Kepala Daerah untuk melaksanakan hal Melihat hasil yang telah dicapai ini, maka manfaat yang diperoleh adalah: 20 Wawancara dengan Kepala Kantor Pelayanan Terpadu, Drs. Indra Syahrin, Msi. Tanggal 30 Agustus 2008 21 Target Dan Realisasi Penerimaan PAD Kantor Pelayanan Terpadu Kabupaten Serdang Bedagai Juli 2008 Universitas Sumatera Utara tersebut, dan memberikan jaminan akan adanya pelayanan yang selama ini seperti tidak mungkin dilakukan; b. Bahwa pelayanan prima dapat diwujudkan apabila masyarakat juga memiliki pemahaman dan kesadaran yang sama untuk mewujudkannya. Yang menariknya lagi, dengan diresmikannya UPPTSP ini menjadikan Kabupaten Serdang Bedagai sebagai “Daerah Percontohan” di Sumatera Utara dalam memberikan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu PPTSP. Prestasi ini cukup membanggakan,mengingat kabupaten hasil pemekaran ini baru berusia kurang dari 3 tahun. Sekalipun demikian, Bupati menyadari, bahwa apa yang telah diperbuat Pemkab Serdang Bedagai belum menjawab berbagai persoalan yang dihadapi. Terlebih lagi, bukan perkara mudah mengubah paradigma lama birokrasi yang meminta “dilayani” menjadi “melayani”. Karena itu, Bupati selalu menekankan bahwa yang namanya aparatur dituntut untuk memiliki responsibilitas dari apa yang diatur, agar semua itu menjadi lebih mudah.

II.7.3. Pengembangan Organisasi