2. Teori Economic Society masyarakat ekonomi adalah kumpulan organisasi-
organisasi-organisasi di dalam masyarakat yang tujuan pendirian dan aktivitas utamanya adalah untuk memperoleh keuntungan finansial.
3. Teori Civil Society masyarakat sipil masyarakat madani adalah kumpulan
organisasi-organisasi di dalam masyarakat yang tujuan pendirian dan aktivitas utamanya memiliki empat ciri : a. Non politis dan non ekonomi; b. inisiatif
pendiriannya datang dari bawah grassroots; c. menjunjung pluralitas; dan d. Mengembangkan demokrasi egaliter.
I.7.2. Prinsip-Prinsip Good Governance
Dari telusuran keberagaman wacana tata kepemerintahan yang baik, terdapat sekumpulan nilai yang perlu diterapkan di Indonesia. Sebagian dari nilai tersebut sebenarnya
telah tumbuh dan berkembang dalam akar budaya masyarakat Indonesia. Walaupun demikian, nilai-nilai tersebut sangat relevan untuk kembali diterapkan dalam kehidupan kita,
hanya saja istilah dan kemasannya yang berbeda. Sekurang-kurangnya terdapat empat belas nilai yang menjadi prinsip tata kepemerintahan yang baik menurut BAPPENAS, yaitu:
8
1. Wawasan ke Depan Visionary;
2. Keterbukaan dan Transparansi Openness and Transparency;
3. Partisipasi Masyarakat Participation;
4. Tanggung Jawab Accountability;
5. Supremasi Hukum Rule of Law;
6. Demokrasi Democracy;
7. Profesionalisme dan Kompetensi Profesionalism and Competency;
8. Daya Tanggap Responsiveness;
9. Efisiensi dan Efektivitas Efficiency and Effectiveness;
8
Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan NasionalBadan Perencanaan Pembangunan Nasional Bappenas,
Penerapan Tata Kepemerintahan yang Baik, Jakarta:Sekretariat Tim Pengembangan Kebijakan Nasional, 2007, hal. 12
Universitas Sumatera Utara
10. Desentralisasi Decentralization;
11. Kemitraan dengan Dunia Usaha Swasta dan Masyarakat Private Sector and Civil
Society Partnership; 12.
Komitmen pada Pengurangan Kesenjangan Commitment to Reduce Inequality; 13.
Komitmen pada Perlindungan Lingkungan Hidup Commitment to Environmental Protection;
14. Komitmen pada Pasar yang Fair Commitment to Fair Market.
Good governance hanya bermakna bila keberadaannya ditopang oleh lembaga yang melibatkan kepentingan publik. Jenis lembaga tersebut adalah sebagai berikut :
9
1. Negara, yang berfungsi :
a. Menciptakan kondisi politik, ekonomi dan sosial yang stabil
b. Membuat peraturan yang efektif dan berkeadilan
c. Menyediakan public service yang efektif dan accountable
d. Menegakkan HAM
e. Melindungi lingkungan hidup
f. Mengurus standar kesehatan dan standar keselamatan publik
2. Sektor Swasta, dengan fungsi :
a. Menjalankan industri
b. Menciptakan lapangan kerja
c. Menyediakan insentif bagi karyawan
d. Meningkatkan standar hidup masyarakat
e. Memelihara lingkungan hidup
f. Menaati peraturan
g. Transfer ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat
9
Koirudin, Op.Cit., hal. 162-163
Universitas Sumatera Utara
h. Menyediakan kredit bagi pengembangan UKM
3. Masyarakat Madani, yang bertujuan :
a. Menjaga agar hak-hak masyarakat terlindungi
b. Mempengaruhi kebijakan publik
c. Sebagai sarana check and balance pemerintah
d. Mengawasi penyalahgunaan kewenangan sosial pemerintah
e. Mengembangkan SDM
f. Sarana berkomunikasi antara anggota masyarakat
Upaya untuk mewujudkan tata kepemerintahan yang baik hanya dapat dilakukan apabila terjadi keseimbangan peran ketiga pilar yaitu pemerintah, dunia usaha swasta, dan
masyarakat. Ketiganya mempunyai peran masing-masing. Pemerintahan legislatif, eksekutif, dan yudikatif memainkan peran menjalankan dan menciptakan lingkungan politik dan
hukum yang kondusif bagi unsur-unsur lain dalam governance. Dunia usaha swasta berperan dalam penciptaan lapangan kerja dan pendapatan. Masyarakat berperan dalam penciptaan
interaksi sosial, ekonomi dan politik. Ketiga unsur tersebut dalam memainkan perannya masing-masing harus sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang terkandung dalam
tata kepemerintahan yang baik. Beberapa gambaran situasi dan kondisi yang terjadi bilamana tata kepemerintahan yang
baik diterapkan antara lain sebagai berikut:
10
10
Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan NasionalBadan Perencanaan Pembangunan Nasional Bappenas, Op.Cit.
, Hal. 2
1. Berkurangnya secara nyata praktik KKN di birokrasi. 2. Terciptanya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan yang bersih, efisien,
efektif, transparan, profesional dan akuntabel, serta semakin baiknya hasil kerja organisasiinstitusi dan prestasi pegawai.
Universitas Sumatera Utara
3. Terhapusnya peraturan perundang-undangan dan tindakan yang bersifat diskriminatif terhadap warga negara, kelompok, atau golongan masyarakat.
4. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik yang ditunjukkan dengan berjalannya mekanisme dialog dan musyawarah terbuka dengan
masyarakat dalam perumusan program dan kebijakan layanan publik seperti forum konsultasi publik.
5. Terjaminnya konsistensi dan kepastian hukum seluruh peraturan perundang-undangan, baik di tingkat pusat maupun daerah. Dengan demikian, hukum menjadi landasan bertindak
bagi aparatur pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan pelayanan publik prima. Di samping itu, kalangan dunia usaha swasta akan merasa lebih aman dan terjamin ketika
menanamkan modal dan menjalankan usahanya karena ada aturan main rule of the game yang tegas, jelas, dan mudah dipahami oleh masyarakat. Aspek positif lainnya adalah tidak
akan ada kebingungan di kalangan pemerintah daerah dalam melaksanakan tugasnya serta berkurangnya konflik antarpemerintah daerah serta antara pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah.
I.7.3. Otonomi Daerah