Variabel Dependen Terikat Lokasi dan Waktu Penelitian

100. Hasil berupa persentase untuk menilai tingkat keterikatan kelompok teman sebaya peer group terhadap perilaku bullying dengan menggunakan rumus sebagai berikut : P = N X x 100 Keterangan : P = Persentase X = Jumlah alternatif jawaban N = Jumlah seluruh butir pertanyaan Jumlah persentase tersebut untuk mengetahui tingkat keterikatan dengan kelompok teman sebaya peer group yaitu tinggi, sedang dan rendah, kemudian hasilnya dimasukkan ke dalam kategori kualitatif yaitu : a. Tinggi : 76-100 b. Sedang : 56-75 c. Rendah : 56 2. Perilaku Bullying Perilaku bullying adalah tindakan anak untuk berlaku negatif secara berulang-ulang dengan tujuan untuk melukai dan membuat seseorang merasa tidak nyaman. Alat ukur perilaku bullying ini adalah kuesioner, dengan skala ordinal, dan desain pengukuran menggunakan skala Likert. Peneliti membuat kuesioner berdasarkan perilaku bullying menurut Levianti 2008. Kuesioner terdiri dari 25 pernyataan dengan dengan skor terendah 1 dan tertinggi 4. Alternatif jawaban responden adalah Sangat Setuju “SS” skor 4, Setuju “S” skor 3, Tidak Setuju “TS” skor 2, dan Sangat Tidak Setuju “STS” skor 1, untuk pertanyaan favourable, lalu untuk pertanyaan unfavourable Sangat Setuju “SS” skor 1, Setuju “S” skor 2, Tidak Setuju “TS” skor 3, dan Sangat Tidak Setuju “STS” skor 4. Jawaban pada setiap butir soal dijumlahkan kemudian dibandingkan dengan jumlah butir dikalikan 100. Hasil berupa persentase untuk menilai tingkat perilaku bullying dengan menggunakan rumus sebagai berikut : P = N X x 100 Keterangan : P = Persentase X = Jumlah alternatif jawaban N = Jumlah seluruh butir pertanyaan Jumlah persentase tersebut untuk mengetahui tingkat perilaku bullying remaja yaitu berat, sedang dan ringan, kemudian hasilnya dimasukkan ke dalam kategori kualitatif yaitu : a. Berat : 76-100 b. Sedang : 56-75 c. Ringan : 56

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data Arikunto, 2006. Alat pengumpulan data yang dibuat dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah suatu daftar pertanyaan berupa formulir yang diajukan secara tertulis dimana responden tinggal memberikan jawaban dengan tanda tertentu Notoatmodjo, 2007. Kuesioner untuk mengukur keterikatan kelompok teman sebaya peer group terdiri dari inisial nama, jenis kelamin, kelas, usia dan pengisian tentang keterikatan yang masing-masing terdiri dari satu item pernyataan. Kuesioner kedua digunakan untuk mengukur perilaku bullying remaja di SMP N 2 Gamping. Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Keterikatan Kelompok Sebaya No Variabel Indikator No Item Jumlah 1. Keterikatan Kelompok Sebaya 1. Usia dan jenis kelamin 1,2 2 2. Jenis Pertemanan 3,4,5,6 4 3. Kepemimpinan 7,8,9,10,11,12 6 4. Aktivitas kelompok 13,14,15,16,17 5 5. Frekuensi pertemuan 18,19,20,21 4 Total 21 21 Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Perilaku Bullying No Variabel Indikator Favourable Unfavourable Jumlah 1. Perilaku Bullying 1. Bullying fisik 1,3,6,7,20 2,4,5 8 2. Bullying verbal langsung 8,9,11,13 10,12 6 3. Perilaku non verbal langsung 14,15 16 3 4. Perilaku non-verbal tidak langsung 18 17,19 3 Jumlah 12 8 20

G. Teknik Pengumpulan Data

Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner yang telah dibuat oleh peneliti, dalam bentuk pernyataan dengan memilih alternatif jawaban yang disediakan. Kuesioner yang diberikan kepada responden terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Tata cara pengumpulan data adalah peneliti datang ke SMP N 2 Gamping, responden diberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai tujuan kedatangan dan membina hubungan saling percaya agar bersedia dijadikan sampel penelitian. Kemudian peneliti dibantu oleh 2 orang asisten peneliti untuk membagikan kuesioner pada responden. Setelah selesai mengisi kuesioner, kuesioner dikembalikan dalam keadaan tertutup. Selanjutnya peneliti dibantu asisten peneliti membagikan souvenir sebagai kenang-kenangan.

Dokumen yang terkait

Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Kecemasan Remaja Putri Pada Masa Pubertas Dalam Menghadapi Perubahan Fisik Di Smp Swasta Betania Medan

10 93 92

HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA DI SMAN 2 NGAWI Hubungan Interaksi Teman Sebaya Dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Di SMAN 2 Ngawi.

0 2 11

HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA DI SMAN 2 Hubungan Interaksi Teman Sebaya Dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Di SMAN 2 Ngawi.

1 4 17

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA Hubungan Antara Penerimaan Kelompok Teman Sebaya Dengan Konsep Diri Pada Remaja.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA Hubungan Antara Penerimaan Kelompok Teman Sebaya Dengan Konsep Diri Pada Remaja.

0 2 11

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU PACARAN PADA REMAJA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dengan Perilaku Pacaran Pada Remaja.

0 2 18

PENGARUH KELOMPOK TEMAN SEBAYA (PEER GROUP) TERHADAP PERILAKU BULLYING SISWA DI SEKOLAH :StuditerhadapSiswaSMA Negeri di Kota Bandung:.

16 81 61

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU BULLYING PADA REMAJA SKRIPSI

0 0 17

HUBUNGAN PERAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU BULLYING PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD MUHAMMADIYAH MLANGI GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN PERAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU BULLYING PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD MUHAMMAD

0 0 16

HUBUNGAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA DI SMP N 2 TEMPEL SKRIPSI

0 0 12