Uji Heterodastisitas Uji signifikansi parsial t-test Uji signifikansi simultan f-test

29 3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik 3.6.1.1 Uji Normalitas Uji Normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing - masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Sering terjadi kesalahan yang jamak yaitu bahwa uji normalitas dilakukan pada masing-masing variabel. Hal ini tidak dilarang tetapi model regresi memerlukan normalitas pada nilai residualnya bukan pada masing-masing variabel penelitian. Pengujian normalitas ini dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov dengan kriteria p- value 0,05 berarti data terdistribusi tidak normal.

3.6.1.2 Uji Heterodastisitas

Menurut Erlina, 2008:106 Salah satu asumsi yang penting dari model regresi linear adalah varian residual bersifat homokedastisitas atau bersifat konstan. Umumnya heterokedastisitas sering terjadi pada model yang menggunakan data crosssection silang waktu dari pada data time series runtut waktu. Dalam penelitian ini akan digunakan Chart diagram Scatterplot, dengan dasar pengambilan keputusan menurut Ghozali, 2005:105 adalah sebagai berikut : 1 Jika ada pola tertentu seperti titik – titik, yang ada membentuk suatu pola tertentu yang beraturan bergelombang, melebar, kemudian menyempit maka terjadi heterodastisitas. Universitas Sumatera Utara 30 2 Jika ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar keatas dan dibawah nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heterodastisitas.

3.6.1.3 Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t – 1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan lainnya. Menurut Erlina, 2008:108 pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut : 1. Bila nilai Durbin-Watson DW terletak antara batas atas atau Upper Bound DU dan 4 – DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi. 2. Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau Lower Bound DL, maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol berarti ada autokorelasi positif. 3. Bila nilai DW lebih besar dari pada 4 – DL, maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatif. 4. Bila nilai DW terletak diantara batas atas DU dan batas bawah DL atau DW terletak antara 4-DU dan 4-DL, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan Ghozali, 2001. 3.6.1.4 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. “Multikolinearitas Universitas Sumatera Utara 31 adalah situasi adanya korelasi variabel – variabel independen antara satu dengan yang lainnya”, Erlina,2007:107. Jika terjadi korelasi sempurna diantara sesama variabel bebas, maka konsekuensinya adalah : 1. Koefisien – koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir. 2. Varian dan nilai standart error setiap koefisien regresi menjadi tak terhingga. 3. Nilai t akan turun 4. Hasil estimasi akan menjadi sangat peka 5. Kecocokan data dan estimasi variabel – variabel yang tidak berkorelasi tidak berpengaruh oleh munculnya multikolinearitas. Ada dua uji multikolinearitas yang sering digunakan yaitu dengan melihat nilai VIF dan korelasi diantara variabel independen.

3.6.2 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipootesis yang digunakan dalam penelitian yang diuji adalah dengan menggunakan analisis regresi. Hipotesis pertama H1 sampai hipotesis ketiga H3 dianalisis menggunakan model regresi linear untuk melihat pengaruh masing – masing terhadap volume penjualan dengan menggunakan t-test dan f- test. Berikut adalah uji hipotesis yang akan digunalan oleh peneliti.

3.6.2.1 Uji signifikansi parsial t-test

Pengujian t-test digunakan untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria penguji hipotesis: 1 Jika t hitung t tabel maka H ditolak H 1 diterima, Universitas Sumatera Utara 32 2 Jika t hitung t tabel maka H diterima H 1 ditolak.

3.6.2.2 Uji signifikansi simultan f-test

Uji f digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama – sama terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan f hitung dengan f table dengan ketentuan sebagai berikut : 1 Jika f hitung f tabel maka H ditolak H 1 diterima, 2 Jika f hitung f tabel maka H diterima H 1 ditolak.

3.7 Lokasi dan jadwal penelitian

Penelitian ini dimulai oleh peneliti pada bulan Januari 2013 dengan lokasi objek penelitian di desa Tuntungan II Kecamatan Pancur Batu Medan Sumatera Utara. Table 3.2 Jadwal Penelitian Tahapan Penelitian Des 2012 Jan 2013 Feb 2013 Mar 2013 Apr 2013 Mei 2013 Jun 2013 Pemilihan Judul Penyelesaian Proposal Bimbingan Proposal Pengumpulan Data Pengolahan Data Penyelesaian Skripsi Ujian Comprehensive Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Produk dan Harga Keripik Singkong Kreasi Lutvi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Desa Tuntungan II Kecamatan Pancur Batu

7 121 91

Analisis Pengaruh Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Terhadap Volume Penjualan Pada Industri Keripik Singkong Kreasi Lutvi di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara

0 0 12

Analisis Pengaruh Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Terhadap Volume Penjualan Pada Industri Keripik Singkong Kreasi Lutvi di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara

0 0 2

Analisis Pengaruh Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Terhadap Volume Penjualan Pada Industri Keripik Singkong Kreasi Lutvi di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara

0 0 6

Analisis Pengaruh Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Terhadap Volume Penjualan Pada Industri Keripik Singkong Kreasi Lutvi di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara

0 0 18

Analisis Pengaruh Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Terhadap Volume Penjualan Pada Industri Keripik Singkong Kreasi Lutvi di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara

0 1 2

Analisis Pengaruh Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Terhadap Volume Penjualan Pada Industri Keripik Singkong Kreasi Lutvi di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara

0 0 8

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Pengaruh Produk dan Harga Keripik Singkong Kreasi Lutvi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Desa Tuntungan II Kecamatan Pancur Batu

0 0 41

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran - Pengaruh Produk dan Harga Keripik Singkong Kreasi Lutvi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Desa Tuntungan II Kecamatan Pancur Batu

0 1 16

Pengaruh Produk dan Harga Keripik Singkong Kreasi Lutvi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Desa Tuntungan II Kecamatan Pancur Batu

0 0 10