Uji Normalitas Uji Multikolinearitas Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas

RKA = Jumlah rapat komite audit KI = Komposisi komisaris independen INST = Kepemilikan institusional MANJ = Kepemilikan manajerial ε = error term

3.8.3. Uji Asumsi Klasik

Untuk pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Sebagai prasyarat dilakukan regresi berganda dilakukan uji asumsi klasik untuk memastikan bahwa data penelitian valid, tidak bias, konsisten, dan penaksiran koefisien regresinya efisien Ghozali, 2011. Pengujian asumsi klasik meliputi:

3.8.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak Ghozali, 2011. Untuk menghindari terjadinya bias, data yang digunakan harus terdistribusi dengan normal. Model regresi yang baik adalah memiliki data normal atau mendekati normal. Untuk menguji normalitas dapat menggunakan analisis grafik dengan normal probability plot P-P plot dan uji statistik melalui uji Kolmogorov-Smirnov. Untuk analisis grafik dengan normal probability plot P-P plot, apabila data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan untuk uji Kolmogorov-Smirnov, apabila menunjukkan nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka data terdistribusi secara normal. Universitas Sumatera Utara

3.8.3.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen Ghozali, 2011. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas independen. Nilai tolerance atau variance inflation factors VIF dapat digunakan untuk mendeteksi gejala multikolinieritas. Multikolinieritas terjadi apabila nilai tolerance kurang dari 0,1 dan nilai VIF lebih dari 10. Jadi dikatakan tidak terjadi multikolinieritas apabila nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10.

3.8.3.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya Ghozali, 2011. Model regresi yang baik harus terhindar dari autokorelasi. Cara mendeteksi autokorelasi salah satunya adalah dengan menggunakan uji Durbin-Watson.

3.8.3.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain Ghozali, 2011. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan Scatterplot dan uji Glejser. Jika pada grafik Scatterplot tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedasitas. Sedangkan Universitas Sumatera Utara jika hasil uji Glejser menunjukkan nilai probabilitas signifikansi lebih dari 0,05 maka model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas. 3.8.4. Uji Hipotesis 3.8.4.1 Koefisien Determinasi