29
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Kota Medan memiliki potensi industri kreatif yang cukup besar sebagai
sebuah Ibukota Sumatera Utara dengan populasi penduduk yang besar dan letak yang strategis sehingga sangat memungkinkan untuk melakukan pengembangan
industri kreatif. Kurun waktu penelitian dimulai dari Desember 2015 hingga selesai.
3.3 Batasan Operasional
Dalam penelitian ini batasan yang akan diteliti mencakup permasalahan dalam pengembangan industri kreatif di Kota Medan. Permasalahan dalam
penelitian ini mencakup potensi yang dilihat dari nilai pendapatan dan penyerapan tenaga kerja pada usaha industri kreatif serta strategi dalam pengembangan
industri kreatif di Kota Medan.
3.4 Definisi Operasional
1. Potensi merupakan bagian dari peluang yang dapat dikembangkan dari
kondisi industri kreatif di Kota Medan. Indikator untuk mengukur variabel potensi industri kreatif diantaranya :
a. Pendapatan yang dilihat dari kondisi penerimaan usaha omset dan
pendapatan pelaku usaha industri kreatif. b.
Ketenagakerjaan yang dilihat dari penyerapan tenaga kerja dari setiap usaha industri kreatif yang berada di Kota Medan.
2. Strategi pengembangan industri kreatif, yang berupa cara atau kebijakan
yang berasal dari internal dan eksternal kegiatan bisnis diantaranya.
Universitas Sumatera Utara
30
3.5 Ukuran Sampel
Sampling dilakukan karena dalam penelitian sulit untuk meneliti semuanya. Sampel merupakan bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang
diambil dari suatu populasi dan diteliti secara rinci. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu bagian dari teknik non-
probability sampling yang memilih orang–orang terseleksi berdasarkan ciri-ciri khusus yang dimiliki sampel tersebut dipandang mempunyai sangkut paut erat
dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Sedangkan data sekunder pada penelitian ini adalah dokumen yang diperoleh dari
Dinas UMKM dan Perindustrian perdagangan, Perguruan Tinggi Sekolah Tinggi Desain yang ada di Kota Medan, Taman Budaya di Kota Medan, media cetak dan
internet. Data sekunder tersebut digunakan sebagai pembanding terhadap hasil wawancara. Oleh karena nya dalam penelitian ini penulis mengambil sampel
sebanyak 60 pelaku usaha industri kreatif yang berada di Kota Medan.
3.6 Jenis dan Analisis Pengumpulan Data
3.6.1 Jenis Data 1. Data Primer
Data primer merupakan data yang dikumpulkan oleh peneliti dengan cara langsung dari sumbernya. Data primer biasanya disebut dengan data asli yang
mempunyai sifat up to date. Untuk memperoleh data primer, peneliti wajib mengumpulkannya secara langsung. Dalam penelitian ini data didapat melalui
hasil wawancara langsung dalam bentuk wawancara personal personal
Universitas Sumatera Utara
31
interviewing dimana pewawancara akan menanyakan langsung kepada narasumber melalui daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang didapat dikumpulkan peneliti dari semua sumber yang sudah ada dalam artian peneliti sebagai tangan kedua. Data
sekunder bisa didapat bersumber dari Badan Pusat Statistik yang disingkat dengan BPS, Departemen perdagangan, jurnal buku, laporan dan lain sebagainya. Data
yang didapatkan berupa kondisi pertumbuhan ekonomi di Kota Medan, statistik industri kreatif Indonesia dalam kurun 2005-2008 dan sebagainya.
3.6.2 Metode Pengumpulan Data 1. Studi Pustaka
Menurut studi pustaka dapat dibedakan atas dokumen pribadi dan dokumen publik. Dokumen pribadi misalnya berupa catatan usaha responden atau
koresponden melalui email dan surat, sedangkan dokumen publik dapat berupa dokumen yang dipublikasi atau tidak dipublikasi. Kelebihan studi pustaka adalah
1 memungkinkan peneliti mendapat informasi dari sumber dengan latar belakang bahasa yang berbeda, 2 dapat diakses oleh peneliti sesuai dengan
ketersediaan waktu peneliti, 3 informan yang diperoleh merupakan informasi yang relatif berbobot karena merupakan pemikiran yang mendalam dari
penulisannya dan 4 informasi yang diperoleh merupakan fakta yang sudah tertulis yang sudah tidak perlu diinterpretasikan lagi.
Universitas Sumatera Utara
32
2. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis. Pengamatan dapat dilakukan secara terlibat
partisipatif ataupun nonpartisipatif. Maksudnya, pengamatan terlibat merupakan jenis pengamatan yang melibatkan penelitian dalam kegiatan orang yang menjadi
sasaran penelitian, tanpa mengakibatkan perubahan pada kegiatan atau aktivitas yang bersangkutan dan tentu saja dalam hal ini peneliti tidak menutupi dirinya
selaku peneliti.
3. Metode Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau
pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan Interview Guide panduan wawancara. Pada penelitian, wawancara
dapat berfungsi sebagai metode primer, pelengkap, atau sebagai kriterium Hadi, 1992.
3.7 Teknik Analisa Data