Promosi Pariwisata dan Wisatawan

orang lain. Namun, tergantung pada situasi, kondisi dan efek yang diharapkan. Media mana yang dipakai, apakah surat kabar, majalah, tv, radio, film, siapa sasaran yang dituju, efek apa yang diharapkan, isi yang dikomunikasikan dan sebagainya Carl L. Hovland dalam Lubis, 2005: 9. Sebagai model verbal dalam komunikasi dikemukakan oleh Harold D. Laswell formula ini umumnya digunakan untuk mengkaji masalah atau menentukan scientific study dari suatu proses komunikasi. Formula ini mengindikasikan bahwa lebih dari satu saluran bisa membawa sebuah pesan dan memfokuskan perhatian pada aspek-aspek penting komunikasi. Meskipun sangat sederhana, formula ini telah membantu mengorganisasikan dan memberikan struktur kajian bidang komunikasi massa. Selain dapat menggambarkan komponen dalam proses komunikasi massa, Laswell menggunakan formula ini untuk membedakan berbagai jenis penelitian komunikasi.

II.1.2. Promosi Pariwisata dan Wisatawan

Promosi merupakan salah satu metode dari komunikasi pemasaran dalam upaya untuk menginformasikan atau menawarkan suatu produk pariwisata. Dengan proses komunikasi maka, promosi yang dilakukan dapat berjalan secara efektif serta dapat mendorong calon wisatawan agar mengunjungi tempat tujuan wisata yang dikehendakinya. Dengan kata lain, promosi merupakan kegiatan dalam memasarkan. Menurut Basu Swastha dalam Marius, 1999:240-241 “promosi dipandang sebagai arus informasipersuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorangorganisasi kepada tindakan yang menciptakan pertahanan dalam pemasaran”. Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa promosi merupakan cara berkomunikasi yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendorong atau menarik calon konsumen agar membeli produk atau jasa yang dipasarkan. Dalam hal ini biasanya upaya promosi pariwisata dikemas dengan sangat menarik agar Universitas Sumatera Utara menjadi daya tarik bagi wisatawan dalam mengunjungi daerah tujuan wisata.Kegiatan promosi ini juga merupakan suatu kegiatan yang intensif dalam waktu yang relatif singkat, namun memberikan dampak yang sangat baik agar khalayak tertuju untuk melakukan kunjungan wisatawan. Untuk mengadakan promosi yang tepat harus disadari bahwa yang didistribusikan ke pasar itu sering bukan produk yang sudah jadi, akan tetapi sering hanya komponen-komponennya saja, seperti hotel, aktraksi wisata, dan angkutannya. Pada dasarnya tujuan dari promosi pariwisata tidak lain adalah : a. Memperkenalkan jasa-jasa dan produk yang dihasilkan oleh suatu industri pariwisata. b. Memberi kesan daya tarik sekuat mungkin dengan harapan agar wisatawan datang untuk berkunjung. c. Menyampaikan pesan yang menarik dengan cara jujur untuk menciptakan harapan-harapan yang tinggi. Oleh sebab itu, pariwisata tidak akan berkembang apabila orang lain enggan berkunjung kearena buta dengan informasi-informasi mengenai pariwisata tersebut. Sehingga, pada prinsipnya untuk mendukung kegiatan promosi itu sendiri dibutuhkan beberapa elemen-elemen promosi diantaranya meliputi : 1. Iklan advertising Segala bentuk pesan maupun informasi mengenai suatu produk yang disampaikan melalui media, baik melalui media cetak, ataupun melalui media elektronik , ditujukan kepada sebahagian kelompok individu atau seluruh masyarakat luas. 2. Penjualan pribadi personal selling Interaksi yang dilakukan oleh individu perseorangan yang saling bertemu muka ataupun berhadapan secara langsung dengan para calon konsumen, tujuannya untuk mempromosikan suatu produk atau jasa. Universitas Sumatera Utara 3. Promosi penjualan sales promotion Suatu kegiatan yang merangsang pembelian atau penjualan suatu produk maupun jasa, yang biasanya dilakukan dengan menyelenggarakan pameran atau pertunjukan. 4. Publisitas publicity Sejumlah informasi mengenai individu, produk, jasa, organisasi maupun lainnya, yang akan disebarluaskan kepada masyarakat melalui media publikasi tanpa dipungut biaya. Menurut Soekadijo 2000:241 promosi objek wisata dapat dibedakan atas dua, yaitu: 1. Promosi langsung adalah promosi yang diajukan langsung kepada mereka wisatawan yang dianggap actual dan potensial. 2. Promosi tidak langsung adalah promosi yang ditujukan kepada orang- orang yang dianggap berpengaruh atas pengambilan keputusan calon wisatawan dan juga pada biro perjalanan yang ada di luar negeri. Jadi dalam hal ini seperti joint promotion. Komunikasi pariwisata menjadi sebuah cara untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan pariwisata kepada masyarakat luas, terutama para wisatawan yang menjadi target utamanya. Objek dan abtraksi wisata yang menarik, tersedianya pelayanan yang bermutu, bagusnya fasilitas rekreasi dan hiburan yang tersedia perlu dipromosikan sedemikian rupa sehingga dikenal oleh masyarakat luas. Dengan kata lain wisatawan sebagai konsumen yang hendak ditarik harus diberi tahu, objek dan abtraksi yang ada harus diperkenalkan, keinginan calon wisatawan harus didorong agar mereka mengunjungi suatu daerah tujuan wisata tertentu Yoeti, 1983:333. Definisi wisatawan menurut Norval dalam Yoeti, 1995:112 adalah setiap orang yang datang dari suatu negara yang alasannya bukan untuk menetap atau bekerja di situ secara teratur, dan yang di negara dimana dia tinggal untuk sementara itu membelanjakan uang yang didapatkannya di lain tempat. Universitas Sumatera Utara Menurut IUOTO International Union of Travel Organizations Nyoman, 2003:36 adapun seseorang itu dapat disebut sebagai wisatawan adalah : perjalanan itu dilakukan lebih dari 24 jam, perjalanan itu dilakukan hanya untuk sementara waktu, orang yang melakukannya tidak mencari nafkah ditempat atau di daerah tujuan wisata yang dikunjunginya. Yang digolongkan sebagai wisatawan adalah sebagai berikut : 1. Orang yang mengadakan perjalanan untuk keperluan liburan, kesehatan, studi, keagamaan, dan olah raga. 2. Mereka yang mengadakan hubungan dagang business, kunjungan konferensi, keluarga dan sesuatu keperluan tertentu lainnya. 3. Orang yang datang dalam rangka pelayaran pesiar seacruise.

II.1.3 Teori AIDDA