Proses ini dilakukan sebanyak lima kali pada sampel tanah dengan kadar air tanah yang terus dinaikkan pada setiap proses. Dengan menggambarkan hubungan antara
kepadatan kering maksimum dengan kadar air, akan dihasilkan kurv seperti terlihat pada Gambar 2.6.
Gambar 2.6 Hubungan antara kadar air dan berat isi kering tanah
2.1.3 Uji kuat tekan bebas Unconfined compression test
Pada material tanah, parameter yang perlu ditinjau adalah kekuatan geser tanahnya.Pengetahuan mengenai kekuatan geser diperlukan untuk menyelesaikan
masalah-masalahyang berkaitan dengan stabilisasi tanah. Salah satu pengujian yang digunakan untuk mengetahui parameter kuat geser
tanah adalah uji kuat tekan bebas.Yang dimaksud dengan kekuatan tekan bebas adalah besarnya beban aksial persatuan luas pada saat benda uji mengalami keruntuhan atau
pada saat regangan aksial mencapai 20 . Percobaan kuat tekan bebas di laboratorium dilakukan pada sampel tanah dalam keadaan asli maupun buatan remoulded.
Universitas Sumatera Utara
Cara pengujian kuat tekan bebas ini memiliki perbedaan dengan uji triaksial, dimana pada uji kuat tekan bebas tidak ada tegangan sel yaitu ? 3=0. Gambar skematik
dari prinsip pembebanan dalam percobaan ini dapat dilihat pada Gambar 2.7.
Gambar 2.7.Skema uji tekan bebas
Pembebanan pada sampel tanah berasal dari tekanan aksial satu arah ? 1 yang diangsur-angsur bertambah sampai benda uji mengalami keruntuhan.Hubungan
konsistensi dengan kuat tekan bebas dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4 Klasifikasi tanah berdasarkan nilai kuat tekan bebas Das, 1994
Tekanan aksial yang bekerja pada tanah dapat dituliskan kedalam persamaan berikut :
? = ? ? 2.17
Universitas Sumatera Utara
dengan : P = gaya beban yang bekerja
A = Luas penampang tanah
Kuat geser tanah dari tekanan aksial yang ada dapat dituliskan ke dalam persamaan berikut :
?
?
= ?
1
+ ?
3
2 = ?
1
2 = ?
?
2 2.18
dengan : ?
?
= kekuatan geser undrained undrained shear strength ?
3
=0 q
u
= unconfined compressive strength.
2.1.4 Sensitifitas tanah lempung
Uji tekan bebas ini dilakukan pada sampel tanah asli undisturbed dan sampel tanah tidak asli remoulded lalu diukur kemampuan masing-masing sampel terhadap
kuat tekan bebas. Dari nilai kuat tekan maksimum yang dapat diterima pada masing- masing sampel dapat diperoleh nilai sensitifitas tanah.Nilai sensitifitas berguna untuk
mengukur bagaimana perilaku tanah jika mengalami gangguan yang diberikan dari luar. Pada tanah-tanah lempung yang terdeposisi terendapkan secara alamiah dapat
diamati bahwa kekuatan tekanan tak tersekap berkurang banyak, bila tanah tersebut diujiulang lagi setelah tanah tersebut menderita kerusakan struktural remoulded tanpa
adanya perubahan dari kadar air, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2.8.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.8 Kuat tekan tanah asli dan tanah remoulded
Sifat berkurangnya kekuatan tanah akibat adanya kerusakan struktural tanah tersebut disebut kesensitifan sensitivity. Tingkat kesensitifan dapat ditentukan sebagai
rasio perbandingan antara kekuatan tanah yang masih asli dengan kekuatan tanah yang sama setelah terkena kerusakan remoulded, bila kekuatan tanah tersebut diuji dengan
cara tekanan tak tersekap. Jadi, sensitifitas diperoleh acquired sensitivity dinyatakan dalam persamaan:
?
?
= ?
?
? ??? ?
?
? ??? ?? ? ? ? 2.19
dengan : S
t
= kesensitifan Ada beberapa jenis tanah lempung tertentu yang akibat kerusakan tersebut dapat
tiba-tiba berubah menjadi cair.Tanah-tanah seperti itu sebagian besar dijumpai di daerah Amerika Utara dan daerah semenanjung Skandinavia yang dulunya tertutup es.Tanah-
tanah lempung seperti ini biasa dinamai sebagai quick clays. Karena beberapa jenis lempung mempunyai sifat sensitif terhadap gangguan yang
berbeda-beda, maka perlu diadakan pengelompokan yang berhubungan dengan sifat sensitifnya.Klasifikasi secara umum dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.5 Klasifikasi tanah berdasarkan sensitivity Hardiyatmo, 1992
Sifat Nilai Sensitivity
2 Insensitive
2 – 4 Moderately Sensitive
4 – 8 Sensitive
8 – 16 Very Sensitive
16 – 32 Slightly Quick
32– 64 Medium Quick
64 Quick
2.2 Bahan-bahan penelitian 2.2.1 Tanah lempung
Beberapa definisi tanah lempung dari beberapa ahli antara lain: 1. Das 1988 mendefinisikan bahwa tanah lempung merupakan tanah dengan ukuran
mikrokronis sampai dengan sub-mikrokronis yang berasal dari pelapukan unsur-unsur kimiawi penyusun batuan. Tanah lempung sangat keras dalam keadaan kering dan
bersifat plastis pada kadar air sedang. Pada keadaan air lebih tinggi lempung bersifat lengket kohesif dan sangat lunak.
2. Terzaghi 1987 mendefinisikan bahwa tanah lempung merupakan tanah dengan ukuran mikrokonis sampai dengan submikrokonis yang berasal dari pelapukan unsur-
unsur kimiawi penyusun batuan. Tanah lempung sangat keras dalam keadaan kering, dan tak mudahterkelupas hanya dengan jari tangan. Permeabilitas lempung sangat rendah,
bersifat plastis pada kadar air sedang. Sedangkan pada keadaan air yang lebih tinggi tanah lempung akan bersifat lengket kohesif dan sangat lunak.
Universitas Sumatera Utara