Interaksi antara molekul-molekul air dengan partikel lempung dapat melalui tiga proses yaitu :
1. Kutub positif molekul dipolar air akan saling menarik dengan muatan negatif permukaan partikel lempung.
2. Molekul air diikat oleh partikel lempung melalui ikatan Hidrogen Hidrogen air ditarik oksigen atau hidroksil lain yang ada pada permukaan partikel lempung.
Proses ketiga, penarikan molekul air oleh muatan negatif permukaan empung secara berantai melalui kation yang mengapung dalam larutan air. Faktor paling
dominan adalah proses ikatan hidrogen.
Jumlah molekul air yang berinteraksi dengan permukaan lempung akan sangat dipengaruhi oleh jenis mineral yang ada yaitu pada nilai luasan permukaan spesifiknya
specific surface. Besarnya molekul air yang ditarik untuk membentuk lapisan Rangkap Diffuse Double Layer. dipengaruhi oleh luas permukaan lempung. Kemampuan mineral
lempung menarik molekul air atau menunjukkan kapasitas perilaku plastis tanah lempung.
2.2.4 Serbuk kaca
Kaca merupakan benda yang sangat sering kita jumpai dan kita gunakan sehari hari, sehingga sangat banyak sekali limbah bekas dari kaca, limbah kaca juga sudah
sangat banyak di daur ulang untuk keperluan komersil baik untuk produk- produk makanan , minuman dan produk lainnya. Namun apabila kaca yang kita jumpai sudah
tidak dalam keadaan utuh lagi misalnya saja, pecahan dari kaca jendela, gelas, kaca mobil, kaca aquarium dan lainnya, membuat proses daur ulang dari benda ini akan sangat
sulit, dan bahkan bekas dari pecahan ini akan dibuang begitu saja.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan kondisi tersebut. maka dicoba untuk melakukan penelitian urrtuk memanfaatkan limbah tersebut menjadi bahan yang bermanfaat di bidang konstruksi
dalam hal ini sebagai bahan stabilisasi tanah lempung. Selain itu kaca yang juga mengandung silika sebagai perekat diharapkan dapat membantu proses stabilisasi dari
sampel tanah lempung yang akan diuji. Dimana serbuk dari kaca yang digunakan dalam penelitian ini harus sudah lolos ayakan no.200.
Bubuk kaca mempunyai kelebihan dibandingkan dengan bahan pengisi pori yang lainnya Dian, 2011 dalam Andriyani Y. dan Nursyamsi, 2015, yaitu:
1. mempunyai sifat tidak menyerap air zero water absorption, 2. kekerasan dari gelas menjadikan beton tahan terhadap abrasi yang hanya dapat
dicapai oleh sedikit agregat alami, 3. bubuk kacaserbuk kaca memperbaiki kandungan dari beton segar sehingga
kekuatan yang tinggi dapat dicapai tanpa penggunaan superplasticizer, 4. bubuk kacaserbuk kaca yang baik mempunyai sifat pozzoland sehingga dapat
berfungsi sebagai pengganti semen dan filler.
2.2.5 Kandungan dalam kaca
Penelitian ini menggunakan, kaca dari jenis botolminuman bekas, yang di hancurkan dengan menggunakan mesin pemecah batu emas galundung di kota
Panyabungan, Kabupaten Mandailing natal. Dan diayak sehingga lolos ayakan No. 200, di laboratorium mekanika tanah, Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Sumatera Utara. Tabel 2.6 Kandungan kaca dalam persen Andriyani dan Nursyamsi 2015
Universitas Sumatera Utara
Jenis Kaca Clear Glass
Amber Glass Green Glass
Pyrex Glass Fused Silica
SiO2 73,2 – 73,5
71,0 – 72,4 71,27
81 99,87
Al2O3 1,7 – 1,9
1,7 – 1,8 2,22
2 -
Na2O+K2O 13,6 – 14,1
13,8 – 14,4 13,06
4 -
CaO+MgO 10,7 – 10,8
11,6 12,17
- -
SO3 0,2 – 0,24
0,12 – 0,14 0,052
- -
Fe2O3 0,04 – 0,05
0,3 0,599
3,72 -
Cr2O3 -
0,01 0,43
12,0 – 13,0 -
2.2.6 Gypsum