Batas cair LL Batas Plastis PL Indeks plastisitas IP

4.2.4.1 Batas cair LL

Gambar 4.4 Grafik hubungan nilai batas cair LL dengan variasi campuran gypsum dan serbuk kaca usia 1 hari Gambar 4.5 Grafik hubungan nilai batas cair LL dengan variasi campuran gypsum dan serbuk kaca usia 14 hari Pada Gambar 4.4 dan Gambar 4.5 menunjukkan bahwa penambahan bahan stabilisasi Gypsum dan Serbuk kaca cenderung mengalami penurunan. Semakin besar persentase Serbuk kaca, maka semakin kecil batas cairnya. Namun jika kita lihat dari usia pemeraman, perbedaan dari batas cair tidaklah terlalu signifikan bahkan sangat kecil. Pada tanah asli batas cair lebih besar Universitas Sumatera Utara dibanding dengan tanah yang sudah di campur dengan stabilizing agents baik pada usia 1 hari dan 14 hari. Hal ini terjadi karna tanah mengalami proses sementasi oleh gypsum dan serbuk kaca sehingga sample tanah punya gradasi yang lebih besar membuat gaya tarik-menarik antar partikel dalam tanah menurun.

4.2.4.2 Batas Plastis PL

Gambar 4.6 Grafik hubungan antara nilai batas plastis PL dengan variasi campuran gypsum dan serbuk kaca usia 1 hari Gambar 4.7 Grafik hubungan antara nilai batas plastis PL dengan variasi campuran gypsum dan serbuk kaca usia 14 hari Universitas Sumatera Utara Pada Gambar 4.6 dan Gambar 4.7 menunjukkan bahwa tidak ada konsistensi batas plastis dari variasi campuran, beda dari waktu pemeraman juga tidak mempengaruhi keadaan dari batas plastis. Berdasarkan klasifikasi AASHTO yang terlampir pada klasifikasinya adalah LL dan PI, sedangkan PL tidak di tentukan batas batasnya.

4.2.4.3 Indeks plastisitas IP

Gambar 4.8 Grafik hubungan antara nilai IP dengan variasi campuran gypsum dan serbuk kaca dengan waktu pemeraman selama 1 hari Gambar 4.9 Grafik hubungan antara nilai IP dengan variasi campuran gypsum dan serbuk kaca dengan waktu pemeraman selama 14 hari Universitas Sumatera Utara Gambar 4.8 dan Gambar 4.9 menunjukkan dengan penambahan bahan stabilisasi maka nilai dari indeks plastisitas juga akan menurun. Hal ini terjadi karena adanya proses pengikatan partikel tanah oleh gypsum yang membuat butiran tanah menjadi lebih stabil. Adanya silika dalam serbuk kaca yang juga punya sifat mengikat partikel, sehingga rongga rongga kecil di dalam partikel terisi dengan bahan kimia yang punya sifat sementasi yang membuat tanah lebih tahan terhadap penyerapan air, hal ini tentunya membuat penurunan pada sifat plastisitasnya.

4.3 Pengujian Sifat Mekanis Tanah Dengan Stabilizing Agents