Rangkaian LCD Liquid Crystal Display Rangkaian Sensor Jarak SR-04 Rangkaian Sensor Api Dan Penguat

mendapatkan tegangan 6,2 volt dari Vcc, tetapi mendapatkan tegangan yang berasal dari transistor TIP 122 yang berada di bawahnya. Sedangkan kolektor dari transistor C945 yang berada di sebelah bawah bagian bawah diumpankan ke basis transistor tipe NPN TIP 122 sehingga basis transistor TIP 122 mendapatkan tegangan 6,2 volt yang menyebabkan transistor ini menjadi aktip. Karena transistor TIP 122 ini menjadi aktip, menyebabkan kolektornya terhubung ke emiter, sehingga kolektor mendapatkan tegangan 0 volt dari ground. Karena kolektor TIP 122 yang mendapatkan teganagan 0 volt dari ground dihubungkan dengan kolektor TIP 127, maka kolektor dari TIP 127 juga mendapatkan tegangan yang sama. Hal ini menyebabkan kaki motor sebelah kanan mendapatkan tegangan 0 volt polaritas negatip. Hal ini akan menyebabkan motor akan berputar ke satu arah tertentu. Sedangkan untuk memutar motor kearah sebaliknya, maka logika yang diberikan ke input1 adalah low 0 dan logika yang diberikan ke input2 adalah high 1.

3.4 Rangkaian LCD Liquid Crystal Display

LCD adalah modul penampil yang banyak digunakan karena tampilannya menarik. LCD yang paling banyak digunakan saat ini ialah LCD LMB162ABC karena harganya cukup murah. LCD LMB162ABC merupakan modul LCD dengan tampilan 2x16 2 baris x 16 kolom dengan konsumsi daya rendah. Modul tersebut dilengkapi dengan mikrokontroler yang didesain khusus untuk mengendalikan LCD. Mikrokontroler HD44780 buatan Hitachi yang berfungsi sebagai pengendali LCD memiliki CGROM Character Generator Read Only Memory, CGRAM Character Generator Random Access Memory, dan DDRAM Display Data Random Access Memory. Universitas Sumatera Utara LCD yang umum, ada yang panjangnya hingga 40 karakter 2x40 dan 4x40, dimana kita menggunakan DDRAM untuk mengatur tempat penyimpanan karakter tersebut. Tabel 3.1 Peta memori LCD Gambar berikut menampilkan hubungan antara LCD dengan port mikrokontroler: Gambar 3.4 Rangkaian Skematik dari LCD ke mikrokontroler Pada gambar rangkaian di atas pin 1 dihubungkan ke Vcc 5V, pin 2 dan 16 dihubungkan ke Gnd Ground, pin 3 merupakan pengaturan tegangan Contrast dari LCD, pin 4 merupakan Register Select RS, pin 5 merupakan RW ReadWrite, pin 6 merupakan Enable, pin 11-14 merupakan data. Reset, Enable, RW dan data dihubungkan ke mikrokontroler Atmega8535. Fungsi dari potensiometer R2 adalah untuk mengatur gelapterangnya karakter yang ditampilkan pada LCD. Universitas Sumatera Utara

3.5 Rangkaian Sensor Jarak SR-04

Sensor jarak yang digunakan adalah sensor SR-04 ultrasonic. Sensor ini dapat mengukur jarak hingga 4 meter, sensor ini menggunakan motode pemancaran dan penerimaan sinyal suara ultrasonic. Gambar sensor jarak SR-04 ditunjukkan pada gambar berikut ini: Gambar 3.5 Rangkaian Sensor Jarak SR-04 Sensor jarak SR-04 ultrasonic ini didesign untuk mengukur jarak. Sensor ini terdiri dari 3 pin, yaitu satu pin untuk Vcc 5 Volt, satu pin untuk ground dan satu pin untuk sinyal.

3.6 Rangkaian Sensor Api Dan Penguat

Sensor infra merah api ini mendeteksi pancaran cahaya infra merah yang dipancarkan oleh api. Pancaran sinar infra merah dari api akan diterima oleh fotodioda, kemudian akan diolah oleh rangkaian penerima agar menghasilkan sinyal yang lebih kuat, selanjutnya masuk ke ADC internal mikrokontroller. Rangkaian penerima infra merah seperti gambar di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Gambar 3.6 Rangkaian Penerima sinar infra merah dari api Potodioda memiliki hambatan sekitar 20 sd 50 Mohm jika tidak terkena sinar infra merah dari api, dan hambatannya akan berubah menjadi sekitar 500 sd 1.000 Kohm jika terkena sinar infra merah dari api tergantung dari besarnya intensitas yang mengenainya. Semakin besar intensitasnya, maka hambatannya semakin kecil. Fotodioda merupakan komponen yang akan mengalami perubahan hambatan jika disinari oleh sinar infra merah. Untuk mengubah perubahan hambatan tersebut menjadi perubahan tegangan, maka fotodioda harus diserikan dengan resistor yang biasa dikenal dengan rangkaian pembagi tegangan, dengan demikian perubahan hambatan pada fotidioda, akan menyebabkan perubahan tegangan pada output dari rangkaian pembagi tegangan. Pada perancangan ini diserikan fotodioda dengan resistor 33 k, hal ini bertujuan agar sensitifitas dari sensor dapat diatur sesuai dengan keinginan, melalui penguatan pada OP Amp. Pada rangkaian di atas, output dari potodioda diumpankan ke Op Amp 358 yang merupakan IC dual OP Amp untuk diperkuat. Digunakan Op Amp 358 karena Op Amp tersebut tidak memerlukan sumber tegangan negative. Dari Op Amp dihubungkan ke ADC internal mikrokontroller. Universitas Sumatera Utara

3.7 Perancangan Rangkaian Driver Spreyer