6. Faktor-faktor fundamental ekonomi merupakan pembentuk utama tingkat harga jangka
panjang. Sebagai contoh, dalam jangka panjang nilai tukar antar dua negara secara relatif dapat menggambarkan tingkat inflasi dan kinerja perekonomian masing-masing negara
tersebut. Namun demikian banyak hal-hal lain yang bersifat jangka pendek yang mengakibatkan sulitnya melihat hubungan semacam itu dalam satu periode waktu tertentu.
2.3. Pasar Modal dan Manfaat Pasar Modal
Pada dasarnya, pasar modal capital market merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal
sendiri. Ada banyak instrumen-instrumen keuangan yang diperjualbelikan di pasar modal salah satunya adalah saham.
Pasar modal memberikan peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal memberikan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal
dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana investor
dan pihak yang memerlukan dana issuer. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan return
bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Jadi diharapkan dengan adanya pasar modal aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal
merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan pada akhirnya memberikan kemakmuran bagi masyarakat yang
lebih luas. Secara umum, manfaat keberadaan pasar modal adalah : 1.
Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi dana secara optimal.
2. Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga memungkinkan
untuk melakukan diversifikasi. Alternatif investasi memberi potensi keuntungan dengan tingkat risiko yang dapat diperhitungkan.
3. Menyediakan leading indikator bagi perkembangan perekonomian suatu negara.
4. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah.
5. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme menciptakan iklim
berusaha yang sehat serta mendorong pemanfaatan manajemen profesional.
Universitas Sumatera Utara
2.4. Pengertian Saham
Setelah sedikit membahas pasar modal, salah satu produk yang diperjualbelikan di pasar modal adalah saham. Pengertian saham secara umum dan sederhana adalah “surat berharga
yang dapat di beli atau di jual oleh perorangan atau lembaga di pasar tempat surat tersebut diperjualbelikan
”.
Saham adalah surat berharga yang menunjukkan bagian kepemilikan atas suatu perusahaan. Jika membeli saham berarti membeli sebagian kepemilikan atas perusahaan
tersebut. Dan anda berhak atas keuntungan perusahaan dalam bentuk dividen, jika perusahaan mebukukan keuntungan berarti bisa mengambil keuntungan dari naiknya harga saham
tersebut dari waktu ke waktu.
Saham stock merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk
pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrumen investasi yang banyak di pilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang
menarik.
Saham di bagi menjadi dua jenis, yaitu saham biasa common stock dan saham preferen preferred stock. Saham biasa merupakan saham yang menempatkan pemiliknya
paling akhir, terhadap pembagian diveden dan hak terhadap harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuiditas tidak memiliki hak-hak istimewa. Karakteristik dari
saham biasa adalah diveden dibayarkan selama perusahaan memperoleh laba. Sedangkan saham preferen, merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan
saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap.
Risiko saham adalah peluang terjadinya kerugian atau kerusakan pada saham, jika ingin memperoleh hasil yang besar, akan dihadapkan pada risiko yang besar pula. Contohnya
dalam investasi saham Volatilitas atau pergerakan naik-turun harga saham secara tajam akan
membuka peluang untuk memperoleh hasil yang lebih besar, namun sebaliknya, jika harga bergerak ke arah yang berlawanan, maka kerugian yang akan ditanggung sangat besar.
Daya tarik dari investasi saham, yaitu diveden dan capital gain. Dividen merupakan keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan
Universitas Sumatera Utara
perusahaan. Biasanya dividen dibagikan setelah adanya persetujuan pemegang saham dan di lakukan setahun sekali. Agar investor berhak mendapatkan dividen, pemodal tersebut harus
memegang saham tersebut untuk kurun waktu tertentu hingga kepemilikan saham tersebut diakui sebagai pemegang saham dan berhak mendapatkan dividen. Dividen yang diberikan
perusahaan dapat berupa dividen tunai, di mana pemodal atau pemegang saham mendapatkan uang tunai sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki dan dividen saham di mana pemegang
saham mendapatkan jumlah saham tambahan.
2.4.1 Karakteristik Jenis Saham
Dalam melakukan investasi dalam instrumen saham diharapkan investor juga harus mengetahui jenis-jenis saham. Dan setiap jenis saham memiliki karakteristik tersendiri di
mana di dalamnya melekat imbal hasil dan risiko yang berbeda-beda. Secara umum ada 7 macam jenis saham yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan unik.
1. Saham Bue Chip
Saham blue chip adalah saham-saham perusahaan yang mempunyai reputasi yang sangat baik. Biasanya ini ditunjukkan dengan kinerja emiten yang konsisten, pertumbuhan laba yang
konsisten dari tahun ketahun, konsisten memberikan dividen dan di jalankan dengan profesional. Biasanya emiten ini adalah perusahaan yang sudah mature ternama. Hal ini
membuat kapitalisasi sahamnya dan likuiditasnya tinggi, oleh karena itu menjadi motor penggerak IHSG.
2. Growth Stock
Growth stock adalah saham perusahaan yang pertumbuhan pendapatannya dan labanya lebih tinggi dari rata-rata industri. Oleh karena itu harga sahamnya akan bertumbuh pula. Saham
ini biasanya ada pada emiten yang industrinya atau produknya baru. Contoh ialah BTEL yang akan terus meningkat seiring biaya telepon CDMA yang lebih murah dari GSM. Akan tetapi
bila ada substitusi produk yang baru, maka harga saham jenis ini akan jatuh.
3. Defensive Stock
Universitas Sumatera Utara
Defensive Stock adalah saham-saham yang kinerjanya tidak banyak terpengaruh oleh shock atau siklus perekonomian. Biasnya emiten dari jenis saham ini ialah saham makanan dan
industri farmasi ataupun produk-produk keperluan sehari-hari. Saham jenis ini, kenaikan dan penurunannya amat moderat.
4. Cyclical Stock
Cyclical stock adalah saham-saham yang kinerja fundamentalnya meningkat pada musim- musim tertentu. Misalnya saham HERO, Ramayana RALS, Matahari MPPA, yang
nilainya meningkat akibat kenaikan penjualan di masa-masa menjelang hari raya seperti lebaran.
5. Income Stock
Income Stock adalah perusahaan yang rajin memberikan dividen kepada pemegang sahamnya. Hal ini karena perusahaan sudah mature dan tidak memerlukan biaya ekspansi
yang tinggi. Contohnya Astra ASII.
6. Speculative Stock
Saham ini adalah saham yang tidak konsisten dalam kinerja fundamentalnya, tapi kemungkinan kedepan akan menciptakan perbaikan kinerja. Saham ini sangat berisiko
walaupun memberikan return yang besar pula.
7. Junk Stock
Junk Stock adalah saham perusahaan yang memiliki kinerja buruk, sering kali merugi, jarang membagikan dividen dan tidak memiliki prospek yang cerah. Harga sahamya sangat
fluktuatif. Harap berhati-hati berinvestasi pada jenis saham ini.
2.4.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gejolak Harga Saham
Faktor-faktor yang menyebabkan harga saham dapat di bagi menjadi faktor-faktor makro dan mikro.
Faktor makro adalah faktor-faktor yang mempengaruhi ekonomi secara keseluruhan. Tingkat suku bunga yang tinggi, inflasi, tingkat produktivitas nasional, politik dan lain
sebagainya dapat memiliki dampak penting pada potensi keuntungan perusahaan hingga pada akhirnya juga akan mempengaruhi harga sahamnya.
Universitas Sumatera Utara
Faktor mikro adalah faktor-faktor yang berdampak secara langsung pada perusahaan itu sendiri. Perubahan manajemen, harga dan ketersediaan bahan mentah, produktivitas
pekerja dan lain sebagainya yang akan dapat mempengaruhi kinerja keuntungan perusahaan tersebut secara individual.
2.5. Data Keuangan Indonesia
Sangat sedikit literatur yang membahas tentang sifat-sifat statistik dari sekian banyak data deret waktu keuangan yang kita miliki. Lebih lanjut lagi, analisis sistem ekonomi keuangan
di Indonesia saat ini cenderung sangat menyederhanakan permasalah kuantatif ekonomi keuangan dengan analisis kualitatif yang sering terdengar sangat spekulatif. Dalam analisa
data ekonomi keuangan, yang menjadi pusat perhatian adalah fluktuasi harga yang terjadi. Pada dasarnya fluktuasi harga yang terjadi adalah variabel yang menunjukkan naik turunnya
harga sebagai bentuk kausal dari mekanisme pasar yang berimbas terhadap return. Fluktuasi telah sedemikian menarik perhatian berbagai kalangan analisis hingga saat ini terdapat
banyak sekali defenisi yang diberikan untuk mempresentasikan fluktuasi harga. Data keuangan di Indonesia menunjukkan pola skewness kemiringan dan kurtosis dalam hal ini
platikurtik dan leptokurtik. Parameter skewness menunjukkan derajat ketidaksimetrisan dari distribusi di antara nilai rata-rata. Di sisi lain, kurtosis menunjukkan tinggi rendahnya sebuah
distribusi data relatif terhadap distribusi normal. Sedangkan asumsi metode Value at Risk adalah bersifat distribusi normal. Data keuangan yang sering kali menunjukkan pola
skewness kemiringan menunjukkan bahwa terdapat banyak kejadian yang ternyata berada jauh dari nilai rata-rata, kontras dengan apa yang ditunjukkan dengan distribusi normal. Sifat
lain yang sangat unik dalam deret data keuangan adalah sifatnya yang mengikuti distribusi non-Gauss.
2.6 Ukuran Statistik