Pengertian Kredit Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit Multi Guna Pada PT. Bank Sumut KCP USU

30 BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT MULTI GUNA PADA PT. BANK SUMUT KCP USU

A. Pengertian Kredit

Istilah kredit berasal dari bahasa Latin “credere” credo dan creditum, yang kesemuanya berarti kepercayaan dalam bahasa Inggris faith dan trust. Dapat dikatakan dalam hubungan ini bahwa kreditur yang memberi kredit, lazimnya Bank dalam hubungan perkreditan dengan debitur nasabah, penerima kredit mempunyai kepercayaan, bahwa debitur dalam waktu dan dengan syarat-syarat yang telah disetujui bersama, dapat mengembalikan membayar kembali kredit yang bersangkutan. Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Menurut Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia PAPI,2001 : “kredit sebagai penyedian uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam debitur untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu terte ntu dengan jumlah bunga dan imbalan” Berdasarkan pengertian kredit dari beberapa pendapat diatas maka penulis dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa Kredit merupakan penyediaan uang 31 barang yang disediakan oleh pihak kreditur Bank yang akan diperoleh debitur dengan persetujuan atau kesepakatan antara bank dan pihak peminjam debitur yang mewajibkan pihak peminjam debitur melunasi hutangnya setelah jangka waktu yang ditetapkan dengan jumlah bunga dan imbalannya. 1.Tujuan dan Fungsi Kredit Pada dasarnya terdapat dua tujuan dari kredit, yaitu sebagai berikut : a. Profitability, yaitu tujuan untuk memperoleh hasil kredit berupa keuntungan yang diraih dari bunga yang harus dibayar oleh debitur. Oleh karena itu, bank hanya akan menyalurkan kredit kepada usaha yang diyakini mampu dan mau mengembalikan kredit yang telah diterimanya. Dalam faktor kemampuan dan kemauan ini tersimpul unsur keamanan safety dan sekaligus juga unsur keuntungan profitability suatu kredit sehingga kedua unsur tersebut saling berkaitan. Dengan demikian, keuntungan merupakan tujuan dari pemberian kredit yang terjelma dalam bentuk bunga yang diterima. b. Safety, keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar- benar terjamin sehingga tujuan profitability dapat benar-benar tercapai tanpa hambatan yang berarti. Keamanan ini dimaksudkan agar prestasi yang diberikan dalam bentuk uang, barang atau jasa itu betul-betul terjamin pengembaliannya sehingga keuntungan profitability yang diharapkan dapat menjadi kenyataan. 32 Kredit mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian. Secara garis besar fungsi kredit di dalam perekonomian, perdagangan dan keuangan dapat dikemukakan sebagai berikut : a. Meningkatkan utility daya guna dari modal atau uang. Para pengusaha menikmati kredit dari bank untuk memperluas dan memperbesar usahanya, baik untuk peningkatan produksi, perdagangan maupun untuk usaha-usaha rehabilitasi ataupun usaha peningkatan produktivitas secara menyeluruh. b. Meningkatkan utility daya guna suatu barang. Produsen dengan bantuan kredit bank dapat memproduksi bahan jadi sehingga utility dari bahan tersebut meningkat. Produsen dengan bantuan kredit dapat memindahkan barang dari suatu tempat yang kegunaannya kurang ke tempat yang lebih bermanfaat. c. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. Kredit yang disalurkan melalui rekening Koran mendorong pengusaha untuk menciptakan pertambahan peredaran uang kartal maupun uang giral dan sejenisnya seperti cek, bilyet giro, wesel, promes dan sebagainya melalui kredit. Peredaran uang kartal maupun giral akan lebih berkembang karena kredit menciptakan suatu kegairahan berusaha. d. Menimbulkan gairah berusaha masyarakat. Bantuan kredit yang diterima pengusaha dari bank dapat digunakan untuk memperbesar kegiatan usaha dan produktivitasnya. Bukan hanya itu pengusaha juga dapat mengembangkan usaha atau melakukan kegiatan usaha tambahan sebagai bagian dari pengembangan usahanya. 33 e. Alat stabilitas ekonomi. Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat langkah-langkah stabilisasi pada dasarnya diarahkan pada usaha-usaha untuk: 1 pengendalian inflasi, 2 Peningkatan ekspor, 3 Rehabilitasi sarana, 4 Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok rakyat. Untuk menekan arus inflasi, terutama untuk usaha, pembangunan ekonomi, kredit bank memegang peranan yang penting. Arah kredit harus berpedoman pada segi- segi pembatasan kualitatif, yaitu pengarahan ke sektor-sektor yang produktif dan sektor-sektor prioritas yang secara langsung berpengaruh terhadap hajat hidup masyarakat. f. Jembatan untuk peningkatan pendapatan nasional. Dengan earnings pendapatan yang terus meningkat, berarti pajak perusahaan pun akan terus bertambah. Di lain pihak, kredit yang disalurkan untuk merangsang pertambahan kegaiatan ekspor akan menghasilkan pertambahan devisa Negara. Apabila pengusaha, pemilik tanah, pemilik modal dan buruh pendapatannya meningkat, pendapatan negara melalui pajak juga akan meningkat, penghasilan devisa bertambah. Jadi, melalui kredit pendapatan nasional akan bertambah. g. Sebagai alat meningkatkan hubungan ekonomi internasional. Bank sebagai lembaga kredit tidak saja bergerak di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Melalui bantuan kredit antar negara, hubungan antar negara pemberi dan penerima kredit akan bertambah erat yang menyangkut hubungan perekonomian perdagangan. 34

B. Pengertian Kredit Multi Guna