4. Harga satuan pekerjaan = volume x jumlah bahan + jumlah upah tenaga kerja.
2.9 Pekerjaan Dinding Dan Plesteran
Pekerjaan pasangan dinding bata dilaksanakan setelah pekerjaan sloff beton. Pasangan dinding berfungsi Sebagai pembagai atau penyekat antara ruangan satu
dengan yang lainnya yang di rencanakan .setelah pemasangan dinding selesai di lanjutkan,pekerjaan plesteran dinding supaya Dinding terlihat rapi dan
mempunyai permukaan rata.
2.9.1 Pekerjaan Dinding 1. Pasangan dinding
Pekerjaan dinding hampir selalu ada dalam berbagai jenis bangunan, baik bangunan gedung, jalan, dan jembatan. Sebagai material pembentuk dinding dapat
digunakan bata merah, batako atau material lain. Dimensi bata merah adalah panjang 22cm, lebar 11 cm dan tebal 5 cm Gambar 2. 1
Gambar 2. 1 Dimensi Batu Bata Dalam menghitung besarnya indeks satuan kerja untuk pekerjaan dinding
dapat berbasiskan setiap 1m² atau 1m³.Keduanya akan menghasilkan nilai yang sama. Salah satu letak dinding di atas pondasi seperti tampak pada gambar 2. 2.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. 2. Dinding Pasangan Bata Cara pemasangan dinding bata merah dapat bermacam macam,yaitu
pasangan dinding ½ bata dan pasangan dinding 1 bata. Dalam pengamatan di lapangan, pasangan dinding yang ditinjau adalah pasangan dinding ½ bata dan
pasangan dinding 1 bata Gambar 2. 3 dan gambar 2. 4
Gambar 2. 3. Pasangan ½ Bata
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. 4. Pasangan 1 Bata Berdasarkan analisa SNI, bahwa untuk penyusunan bata merah hanya
menggunakan dua ukuran tebal bata, pertama dengan tebal 1 bata dan yang kedua dengan tebal ½ bata. Dalam pembuatan campuran adukan untuk pasangan batu
bata harus sesuai standar takaran perbandingan penggunaan material agar tidak terjadi kegagalan, misalnya keruntuhan akibat kekurangan semen sebagai bahan
pengikat pasangan batu bata. Perbandingan campuran adukan dengan spesi 1 PC ; 4 PP yaitu dengan perbandingan penggunaan bahan bangunan satu takaran semen
dicampur dengan empat takaran pasir. Perbandingan campuran pasangan batu bata disesuaikan dengan rencana kualitas dinding serta pada posisi mana dinding
dipasang apakah berhubungan langsung dengan cuaca luar atau pada lokasi yang terlindung.
2.9.2 Plesteran Dan Acian
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan pasangan dindng bata merah sebagai pelapis pasangan dinding bata agar tampak lebih rapi. Ketebalan
plesteran antara 1,5 sampai 2cm. sama pada pasangan dinding bata merah adukan plesteran 1 : 3 untuk trasram dan adukan 1 : 5 dipasang di atas trasram. Pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
plesteran dilakukan dengan system yang benar ,baik dan padat sehingga hasilnya terlihat lurus dan memiliki permukaan yang merata. Hal ini dilakukan agar di
dalam pekerjaan pengacian ACI menjadi mudah.Sama halnya seperti pekerjaan pasangan dinding, dalam menghitung besarnya indeks satuan kerja untuk
pekerjaan plesteran dapat berbasiskan setiap 1m² atau 1m³. Gambar 2. 5
Gambar 2. 5. Dinding Plasteran
Tujuan utama dari plesteran adalah sebagai berikut: Untuk membuat permukaan sebuah dinding lebih rapi, lebih bersih dan
juga untuk membuat kesan penampilan lebih indah. Melindungi permukaan dari pengaruh cuaca dan iklim.
Untuk menutupi cacat atau kerusakan pada dinding atau bidang yang ditutupi.
Menutupi kualitas bahan yang kurang baik pada pasangan bata,sehingga dimungkinkan penambahan kekutan oleh penutupan dengan plesteran.
Menjadikan dasar yang baik untuk proses pengecatan pada dinding.
Universitas Sumatera Utara
Dengan plesteran maka penempelan debu akan lebih kecil pada dinding dibandingakan debu langsung menempel pada pasangan batu bata.
Mempermudah pencucian atau pembersihan pada dinding.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang dikerjakan secara terperinci dalam waktu terbatas untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan tujuan
program jangka panjang dan dengan harapan untuk memperoleh hasil yang terbaik pada waktu yang akan datang. Sumber daya merupakan faktor penentu
dalam keberhasilan suatu proyek kontruksi.Sumber daya yang berpengaruh dalam proyek terdiri dari man, materials, machine, money dan method.
Dalam pelaksanaan suatu proyek, masalah yang berkaitan dengan tenaga kerja, upah, dan bahan merupakan hal penting yang perlu diperhitungkan.
Pekerjaan sekecil apapun apabila tidak didukung dengan tenaga kerja yang bermampuan kerja yang baik dan bahan yang bermutu baik, tidak akan
memberikan hasil yang maksimal dan memuaskan dalam sebuah proyek. Bahkan akibat penggunaan sumber daya manusia yang kurang tepat bisa mengakibatkan
kerugian yang besar pada proyek kontruksi. Adapun analisa-analisa sebelumnya seperti metode BOW Burgelijke
Openbare Walken pada tahun 1921 yang merupakan peninggalan masa-masa pemerintahan Belanda, seiring berkembangnya zaman ternyata sistem analisa ini
sudah tidak banyak digunakan karena sudah ada standar nasional indonesia SNI yang memberikan nilai koefisien bahan dan tenaga terbaru menyesuaikan
perkembangan situasi pembangunan sekarang. Sehingga hal ini membuat banyak estimator membuat estimasi disesuaikan intuisi dan pengalaman masing-masing
dalam menentukan koefisien harga satuan pekerjaan. Sehingga timbul perbedaan
Universitas Sumatera Utara