Tempat Dan Waktu Penelitian Analisis Data Flowchart Penelitian

 Menentukan jenis pekerjaan yang akan diteliti, yaitu pekerjaan pasangan bata dan plasteran.  melakukan survei lokasi, pengukuran luas daerah yang diamati, menghitung kebutuhan material, dan melakukan pengamatan dengan menggunakan bantuan form pengamatan untuk setiap pekerjaan pasangan bata dan plasteran.

3.3 Alat yang digunakan

Dalam melakukan observasi langsung di lapangan atau proyek untuk penelitian ini digunakan alat-alat sebagai berikut :  Alat tulis  Form pengamatan  Meteran  Jam  Handphone pengganti stopwatch  Gambar proyek

3.4 Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada proyek Gedung Pemerintah di kota medan. Baru dengan waktu pengambilan data observasi lapangan dan wawancara pekerja selama 30 hari, dimulai dari tangga l 9 September 2016 sampai 9 Oktober 2016.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Universitas Sumatera Utara Adapun proses pengumpulan data dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder.

3.5.1 Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil survey langsung dilapangan dengan memakai metode time motion study yaitu metode yang mengukur atau mengamati secara langsung gerak kerja dari objek pengamatan dalam hal ini pekerja lapangan untuk menghasilkan lama waktu penyelesaian suatu item pekerjaan yang dikerjakan oleh seorang pekerja. Selain itu data yang perlu diambil di lapangan yaitu  Jenis pekerjaan, yaitu untuk mengetahui item pekerjaan yang diamati, dalam pengamatan ini yaitu pekerjaan pasangan bata dan plasteran.  Waktu pengamatan, yaitu terdiri dari waktu saat pengamatan dilakukan.  Durasi pengamatan, yaitu untuk mengetahui waktu yang digunakan oleh tenaga kerja untuk menyelesaikan satu item pekerjaan. Dalam pengukuran durasi digunakan handphonejam untuk memperjelas durasi pekerjaan.  Hasil Pekerjaan, yaitu untuk mengetahui berapa volume pekerjaan yang dapat dihasilkan oleh tenaga kerja dalam durasi yang telah diukur.  Tenaga Kerja, yaitu untuk mengetahui banyaknya jumlah pekerja yang terlibat dalam proses pelaksanaan kerja tersebut. Pasangan dinding bata merah dapat dihitung berdasarkan satuan m² maupun m³. Dan pada penilitian ini dimensi bata merah yang digunakan adalah jenis bata pabrikasi mesin rata-rata adalah tebal 4,5 cm, lebar 9,5 cm, dan panjang 20 cm. Dalam pengamatan dilapangan ini untuk mendapatkan lamanya pengerjaan untuk 1 m² pasangan bata merah dapat dihitung dengan melihat jumlah bata merah Universitas Sumatera Utara yang dipasang. Adapun jumlah pasangan bata merah yang dapat membentuk 1 m² dinding pasangan bata merah yaitu Jumlah bata merah = Luas dinding pasangan bata merah Luas penampang bata merah +spesi = 1 2 0,22 0,065 2 = 70 bata merah. Jadi untuk mengukur lamanya pemasangan 1m² dinding dengan menghitung jumlah batu bata yang di pasang yaitu sebanyak 70 bata. Lantai 1  Pekerjaan pasangan dinding 1 bata. Jumlah group : group. Jumlah pekerja : orang. Jumlah tukang batu : orang. No Kebutuhan Tenaga Lamanya pengerjaan jam 1 Pekerja 2 Tukang Batu  Pekerjaan pasangan dinding 12 bata. Jumlah group : group. Jumlah pekerja : orang. Jumlah tukang batu : orang. No Kebutuhan Tenaga Lamanya pengerjaan jam 1 Pekerja 2 Tukang Batu Universitas Sumatera Utara  Pekerjaan plesteran + acian setebal 20 mm. Jumlah group : group. Jumlah pekerja : orang. Jumlah tukang batu : orang. No Kebutuhan Tenaga Lamanya pengerjaan jam 1 Pekerja 2 Tukang Batu Lantai 2  Pekerjaan pasangan dinding 1 bata. Jumlah group : group. Jumlah pekerja : orang. Jumlah tukang batu : orang. No Kebutuhan Tenaga Lamanya pengerjaan jam 1 Pekerja 2 Tukang Batu  Pekerjaan pasangan dinding 12 bata. Jumlah group : group. Jumlah pekerja : orang. Jumlah tukang batu : orang. No Kebutuhan Tenaga Lamanya pengerjaan jam 1 Pekerja 2 Tukang Batu Universitas Sumatera Utara  Pekerjaan plesteran + acian setebal 20 mm. Jumlah group : group. Jumlah pekerja : orang. Jumlah tukang batu : orang. No Kebutuhan Tenaga Lamanya pengerjaan jam 1 Pekerja 2 Tukang Batu

3.5.2 Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari teori-teori atau tabel ketetapan yang dalam hal ini digunakan Standard Nasional Indonesia SNI dan analisa harga satuan Dinas Perumahan Dan Permukiman Kota Medan 2016 untuk bangunan gedung yang akan digunakan sebagai acuan untuk perbandingan koefisien tenaga kerja untuk proyek-proyek bangunan gedung.

3.6 Analisis Data

Setelah seluruh data-data yang diperoleh dari pengamatan dari penelitian ini terkumpul, kemudian dilakukan pengumpulan data serta pengolahan data primer dan sekunder yang telah diperoleh. Setelah data dipilah dan dikumpulkan kemudian dilakukan analisa data hasil penelitian di lapangan dan kemudian dievaluasi. Tahapan yang dilalui dalam analisa data yaitu: 1 Menentukan koefisien tenaga kerja Universitas Sumatera Utara Koefisien tenaga kerja ditentukan untuk mengetahui jumlah tenaga kerja dan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan 1m² dinding pasangan bata, harus terlebih dahulu diperoleh lamanya pekerjaan dinding pasangan bata untuk luasan 1m² c jam atau menit dengan pengamatan lapangan secara langsung dengan alat bantu stopwatch. Perhitungan untuk mendapatkan nilai koefisien tenaga kerja adalah = 7 OH Keterangan : = Koefisien tenaga kerja Orang Hari OH c = lamanya menyelesaikan pekerjaan jam atau menit . Rumus di atas digunakan untuk menghitung koefisien tenaga kerja dari pekerja dan tukang batu. 2 Menentukan koefisien bahan pada setiap item pekerjaan. Koefisien bahan ditentukan untuk mengetahui jumlah material terpakai pada setiap item pekerjaan,misalnya jumlah batu bata yang digunakan untuk per m2. 3 Menghitung harga upah tenaga kerja setiap item pekerjaan berdasarkan koefisien tenaga kerja hasil tinjauan lapangan. Perhitungan harga upah tenaga kerja dapat dihitung dengan rumus : 11 4 Membandingkan harga satuan pekerjaan berdasarkan Tinjauan lapangan dengan analisa SNI. Upah tenaga kerja = koefisien tenaga kerja x upah Universitas Sumatera Utara

3.7 Flowchart Penelitian

Gambar 3.1 Flowchart Penelitian Analisis Koefisien harga satuan tenaga kerja dilapangan dengan membandingkan analisi SNI pada struktur bangunan gedung pemerintahan Perumusan masalah Studi Literatur Survey Pendahuluan Pengumpulan Data Data Primer Data Sekunder Observasi lapangan dan wawancara Lantai 1 Lantai 2 1 bata ½ bata Plesteran n Gambar proyek SNI 1 bata ½ bata Plesteran n Pengolahan dan analisis data  Software microsoft excel 2010  Disajikan dalam bentuk matematik dan tabel Hasil Penelitian Kesimpulan dan Saran Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pendahuluan

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil pengamatam langsung di lapangan tentang perhitungan harga satuan pekerjaan pasangan batu bata dan pekerjaan plesteran dengan menggunakan pengamatan langsung di lapangan dan analisa SNI. Perhitungan ini dilakukan dengan melakukan studi kasus pada Proyek Rehab Berat Gedung Induk I Inspektorat Provinsi Sumatera Utara di Jl. Wahid Hasyim No.8 Medan Baru, Sumatera Utara.

4.2 Data Primer

Berikut data yang diperoleh di lapangan : Lantai 1  Pekerjaan pasangan dinding 1 bata. Jumlah group : 4 group. Jumlah pekerja : 4 orang. Jumlah tukang batu : 4 orang. Tabel 4.1 Data hasil pengamatan untuk 1 orang pekerja dan tukang batu dalam menyelesaikan 1 m 2 pasangan dinding 1 bata, yaitu : No Kebutuhan Tenaga Lamanya pengerjaan jam 1 Pekerja 2,67 2 Tukang Batu 1,20 Universitas Sumatera Utara