2. Pekerjaan plesteran SNI 2837 : 2008
Tabel 4.9. Tabel koefisien tenaga kerja untuk memasang 1m² plesteran tebal 20 mm.
Kebutuhan Satuan
Indeks Tenaga
Pembantu tukang OH
0,400 Tukang batu
OH 0,200
Kepala tukang OH
0,020 Mandor
OH 0,022
Sumber : Data Sekunder “SNI 2008”
4.4 Perhitungan Koefisien TenagaKerja
Perhitungan koefisien tenaga kerja dapat dilakukan setelah diperoleh nilai dari lama waktu pengerjaan jenis pekerjaan yang telah ditetapkan dari hasil survey
lapangan. Pada penelitian ini jenis pekerjaan yang diteliti adalah pekerjaan pemasangan batu bata dan plesteran. Adapun lokasi proyek yang di survey adalah
lokasi Proyek Rehab Berat Gedung Induk I Inspektorat Provinsi Sumatera Utara di Jl. Wahid Hasyim No.8 Medan Baru, Sumatera Utara. Adapun perhitungan
indeks satuan kerja dari penelitian ini adalah:
4.4.1 Pekerjaan Pasangan Batu Bata Dan Plesteran Lantai 1 4.4.1.1 Pekerjaan Pasangan Bata 1 Batu
- Pekerja.
Dari pengamatan terhadap seorang pekerja, lamanya pekerjaan untuk 1
Universitas Sumatera Utara
m
2
pasangan batu c = 2.67 jam
a
p
= cjam
7 jam
= 2.67
7 = 0.381 OH.
�
= Koefisien tenaga kerja pekerja Orang Hari OH c = lamanya menyelesaikan pekerjaan jam atau menit .
- Tukang. Dari pengamatan terhadap seorang tukang, lamanya pekerjaan untuk 1 m
2
pasangan batu c = 1.20 jam a
tb
= cjam
7 jam
= 1.20
7 = 0.171 OH.
= Koefisien tenaga kerja tukang batu Orang Hari OH c= lamanya menyelesaikan pekerjaan jam atau menit .
Tabel 4.10. Tabel koefisien tenaga kerja untuk memasang 1m² dinding bata merah setebal 1 bata ukuran 5 x 11 x 22 cm, berdasarkan pengamatan lapangan.
Universitas Sumatera Utara
Kebutuhan Satuan
Koefisien SNI
Lapangan Tenaga
Pekerja OH
0,600 0,381
T. Batu OH
0,200 0,171
4.4.1.2 Pekerjaan Pasangan Bata 12 Batu
- Pekerja.
Dari pengamatan terhadap seorang pekerja, lamanya pekerjaan untuk 1 m
2
pasangan batu c = 1.92 jam
� =
7 =
1.92 7
= 0,274 OH
�
= Koefisien tenaga kerja pekerja Orang Hari OH c = lamanya menyelesaikan pekerjaan jam atau menit .
- Tukang. Dari pengamatan terhadap seorang tukang, lamanya pekerjaan untuk 1 m
2
pasangan batu c = 0.80 jam =
7
=
0.80 7
= 0.114 OH = Koefisien tenaga kerja tukang batu Orang Hari OH
c= lamanya menyelesaikan pekerjaan jam atau menit .
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11. Tabel koefisien tenaga kerja untuk memasang 1m² dinding bata merah setebal 12 bata ukuran 5 x 11 x 22 cm, berdasarkan pengamatan lapangan.
Kebutuhan Satuan
Koefisien SNI
Lapangan
Tenaga Pekerja
OH 0,300
0,274 T. Batu
OH 0,100
0,114
4.4.1.3 Pekerjaan Plesteran setebal 20 mm
- Pekerja.
Dari pengamatan terhadap seorang pekerja, lamanya pekerjaan untuk 1 m
2
pekerjaan plesteran c = 1.83 jam
�
=
7
=
1.83 7
= 0.261 OH
�
= Koefisien tenaga kerja pekerja Orang Hari OH c = lamanya menyelesaikan pekerjaan jam atau menit .
- Tukang. Dari pengamatan terhadap seorang tukang, lamanya pekerjaan untuk 1 m
2
pekerjaan plesteran c = 0.75 jam =
7
=
0.75 7
Universitas Sumatera Utara
= 0.107 OH = Koefisien tenaga kerja tukang batu Orang Hari OH
c= lamanya menyelesaikan pekerjaan jam atau menit .
Tabel 4.12. Tabel koefisien tenaga kerja untuk memasang 1m² pekerjaan plesteran dinding setebal 20 mm, berdasarkan pengamatan lapangan.
Kebutuhan Satuan
Koefisien SNI
Lapangan Tenaga
Pekerja OH
0,400 0,261
T. Batu OH
0,200 0,107
4.4.1.4 Perhitungan Kebutuhan Material Pemasangan Dinding Batu Merah per m2
Berikut ini akan dibahas mengenai perhitungan jumlah material yang dibutuhkan untuk pekerjaan pemasangan batu merah dan pekerjaan
plesteran per m2. Perhitungan ini berdasarkan pengamatan langsung di lapangan.
1 Pemasangan batu merah Untuk pemasangan bata merah tebal 1 bata 1 PC : 4 PP
Berdasarkan pengamatan di lapangan, bahwa jumlah batu merah yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 m2 pasangan dinding
adalah 140 buah dengan ukuran batu merah yang digunakan 20cm x 9.5cm x 4.5cm.
Untuk pemasangan bata merah tebal 12 bata 1 PC : 4 PP
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pengamatan di lapangan, bahwa jumlah batu merah yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 m2 pasangan dinding
adalah 70 buah dengan ukuran batu merah yang digunakan 20cm x 9.5cm x 4.5cm.
2 Untuk spesi campuran Untuk pemasangan bata merah tebal 1 bata 1 PC : 4 PP
Berdasarkan pengamatan di lapangan, dengan menggunakan 1 zak semen 40 kg dan pasir sebanyak 0.114 m3 4 kali berat semen
dapat menghasilkan pasangan dinding seluas 5 m2. Sehingga kebutuhan material per m2 adalah
Semen = 40 kg 5 m2 = 8 kg Pasir = 0,114 m3 5 m2 = 0,023 m3
Untuk pemasangan bata merah tebal 12 bata 1 PC : 4 PP Berdasarkan pengamatan di lapangan, dengan menggunakan 1 zak
semen 40 kg dan pasir sebanyak 0.114 m3 4 kali berat semen dapat menghasilkan pasangan dinding seluas 7.5 m2.
Sehingga kebutuhan material per m2 adalah Semen = 40 kg 7.5 m2 = 5.333 kg
Pasir = 0,114 m3 7.5 m2 = 0,015 m3 3 Untuk pekerjaan plesteran
Untuk pekerjaan plesteran 1 PC : 4 PP Berdasarkan pengamatan di lapangan dengan menggunakan 1 zak
semen 40 kg dan pasir sebanyak 0.114 m3 4 kali semen, dapat menghasilkan pekerjaan plesteran seluas 8 m2 Sehingga
Universitas Sumatera Utara
kebutuhan material per m2 adalah Semen = 40 kg 8 m2 = 5 kg
Pasir = 0,114 m3 8 m2 = 0,014 m3
Tabel 4. 13. Tabel rekapitulasi koefisien upah dan bahan berdasarkan pengamatan di lapangan pada pasangan 1 bata 1PP : 4PC .
NO BahanTenaga
Satuan Koefisien
Pekerja 1
Bahan : Semen
Kg 8
Pasir Pasang M3
0.023 Batu Merah
Buah 140
2 Upah :
Pekerja OH
0.381 Tukang
OH 0.171
Tabel 4. 14. Tabel rekapitulasi koefisien upah dan bahan berdasarkan pengamatan di lapangan pada pasangan 12 bata 1PP : 4PC .
NO BahanTenaga
Satuan Koefisien
Pekerja 1
Bahan : Semen
Kg 5.333
Pasir Pasang M3
0.015 Batu Merah
Buah 70
2 Upah :
Pekerja OH
0.274 Tukang
OH 0.114
Tabel 4. 15. Tabel rekapitulasi koefisien upah dan bahan berdasarkan pengamatan di lapangan pada pekerjaan plesteran 1PP : 4PC .
Universitas Sumatera Utara
NO BahanTenaga
Satuan Koefisien
Pekerja 1
Bahan : Semen
Kg 5
Pasir Pasang M3
0.014 2
Upah : Pekerja
OH 0.261
Tukang OH
0.101
4.4.2 Pekerjaan Pasangan Batu Bata Dan Plesteran Lantai 2 4.4.2.1 Pekerjaan Pasangan Bata 1 Batu