12
1. Impedance bandwidth, yaitu rentang frekuensi di mana patch antena berada
pada keadaan matching dengan saluran pencatu. Hal ini terjadi karena impedansi dari elemen antena bervariasi nilainya tergantung dari nilai
frekuensi. Nilai matching ini dapat dilihat dari return loss dan VSWR. 2.
Pattern Bandwidth, yaitu rentang frekuensi di mana beamwidth, sidelobe, atau
gain, yang bervariasi menurut frekuensi memenuhi nilai tertentu. Nilai tersebut harus ditentukan pada awal perancangan antena agar nilai bandwidth dapat
dicari. 3.
Polarization atau axial ratio bandwidth adalah rentang frekuensi di mana
polarisasi linier atau melingkar masih terjadi. Nilai axial ratio untuk polarisasi melingkar adalah lebih kecil dari 3 dB.
2.2.1.3 Gain
Gain adalah perbandingan antara intensitas radiasi suatu antena pada suatu arah utama dengan intensitas radiasi dari antena isotropik yang menggunakan sumber daya
masukan yang sama dan dinyatakan dengan Persamaan 2.4[2]. � = D. � 2.4
Dengan D adalah directivity dan η adalah efisiensi antena. Ketika antena
digunakan pada suatu sistem, biasanya lebih menarik pada bagaimana efisien suatu antena untuk memindahkan daya yang terdapat pada terminal input menjadi daya
radiasi. Untuk menyatakan ini, power gain atau gain saja didefenisikan sebagai 4π
kali ratio dari intensitas pada suatu arah dengan daya yang diterima antena, dinyatakan dengan persamaan 2.5 [2].
� �, ∅ = 4�
� �,∅ �
��
2.5
Universitas Sumatera Utara
12
Metode yang paling banyak digunakan untuk mengukur gain antena adalah metode perbandingan atau gain transfer method. Cara ini mempergunakan penguatan
standar untuk menentukan penguatan absolut. Mula-mula dilakukan pengukuran gain relatif tehadap antena standar yang penguatannya sudah ditera atau diketahui. Metode
ini dapat dipergunakan dengan medan ukur ruang bebas maupun medan ukur refleksi atau pengukuran antena yang terpasang pada tempat operasinya.
Prosedur ini memerlukan dua kali pengukuran. Pertama antena yang diukur ditempatkan sebagai penerima dan daya yang diterima antena diteruskan ke beban
yang sesuai sambil direkam. Kemudian antena pembanding atau referensi menggantikan antena yang diukur dan daya yang diterima diteruskan ke beban yang
sesuai yang sama sambil direkam juga. Untuk kedua keadaan, antena diarahkan pada polarisasi yang sesuai dan penerimaan maksimumnya. Dalam kedua pengukuran daya
pemancar tetap sama dan kondisi di daerah penerimaan juga sama, hanya terjadi penggantian antena saja. Sehingga gain dapat dihitung seperti Persamaan 2.6 [13].
G
T
dB = G
S
dB + 10 log
W
T
W
S
2.6 atau dalam satuan dB dinyatakan pada Persamaan 2.7.
G
t
dB = P
t
dB − P
s
dB + G
s
dB 2.7
dimana: G
t
= gain antena yang akan diukur P
s
= pengukuran daya output yang diterima oleh antena standard dB P
t
= pengukuran daya output yang diterima oleh antena yang mau diukurdB G
s
= gain antena standard sudah diketahui W
T
= daya yang diterima oleh antena yang diukur watt W
S
= daya yang diterima oleh antena standard watt
Universitas Sumatera Utara
12
2.2.1.4 Return Loss