Blackbox testing Implementasi Sistem

44 a. Ujicoba merupakan proses eksekusi program dengan tujuan menemukan kesalahan. b. Sebuah ujicoba kasus yang baik adalah yang memiliki probabilitas yang tinggi dalam menemukan kesalahan-kesalahan yang belum terungkap. c. Ujicoba yang berhasil adalah yang mengungkap kesalahan yang belum ditemukan. Sehingga tujuan dari ujicoba ini adalah mendesain serangkaian tes yang secara sistematis mengungkap beberapa jenis kesalahan yang berbeda dan melakukannya dalam waktu dan usaha minimum. Manfaat lain dari pengujian adalah menunjukkan bahwa fungsi perangkat lunak telah bekerja sesuai spesifikasi dan kebutuhan fungsi telah tercapai.

4.2.1. Blackbox testing

Metode ujicoba blackbox memfokuskan pada keperluan fungsional dari software. Ujicoba blackbox memungkinkan pengembang software untuk himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Ujicoba blackbox bukan merupakan alternatif dari ujicoba whitebox, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode whitebox. Ujicoba blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: a. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang. b. Kesalahan interface. c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. d. Kesalahan performa. e. Kesalahan inisialisasi dan terminasi Tidak seperti pada metode whitebox yang dilaksanakan diawal proses, ujicoba blackbox diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena ujicoba blackbox dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Dengan mengaplikasikan ujicoba blackbox, diharapkan dapat menghasilkan sekumpulan kasus uji yang memenuhi kriteria berikut: 1. Kasus uji yang berkurang, jika jumlahnya lebih dari satu, maka jumlah dari ujikasus tambahan harus didesain untuk mencapai ujicoba yang cukup beralasan. Universitas Sumatera Utara 45 2. Kasus uji yang memberitahukan sesuatu tentang keberadaan atau tidaknya suatu jenis kesalahan, daripada kesalahan yang terhubung hanya dengan suatu ujicoba yang spesifik. Ayuliana, 2009. Tampilan menu Metode dapat dilihat pada gambar 4.2.1. Gambar 4.2.1. Tampilan menu Metode 4.2.2. Pengujian proses AHP Dalam sub-menu AHP ini terdapat form hitung, pada form ini terlebih dahulu dipilih kriteria yang akan dihitung untuk menampilkan bobot nilai alternatif di button pairwise comparison. Tampilan form hitung alternatif untuk kriteria IMT dapat dilihat pada gambar 4.2.2. Gambar 4.2.2. Tampilan form hitung alternatif untuk kriteria IMT Di form hitung alternatif setelah memilih kriteria IMT dan menampilkan hasil seperti pada gambar 4.2.2. Lalu user mengklik button hitung, maka akan menampilkan hasil perhitungan alternatif kriteria IMT seperti pada gambar 4.2.3. Universitas Sumatera Utara 46 Gambar 4.2.3. Tampilan form hitung alternatif untuk hasil perhitungan kriteria IMT Dalam sub-menu AHP ini terdapat form hitung, pada form ini terlebih dahulu dipilih kriteria yang akan dihitung untuk menampilkan bobot nilai alternatif di button pairwise comparison. Tampilan form hitung alternatif untuk kriteria Lingkar Pinggang dapat dilihat pada gambar 4.2.4. Gambar 4.2.4. Tampilan form hitung alternatif untuk kriteria lingkar pinggang Universitas Sumatera Utara 47 Setelah memilih kriteria lingkar pinggang, user mengklik button hitung, maka akan menampilkan hasil perhitungan alternatif kriteria Lingkar Pinggang seperti pada gambar 4.2.5. Gambar 4.2.5. Tampilan form hitung alternatif untuk hasil perhitungan kriteria lingkar pinggang Dalam sub-menu AHP ini terdapat form hitung, pada form ini terlebih dahulu dipilih kriteria yang akan dihitung untuk menampilkan bobot nilai alternatif di button pairwise comparison. Misalkan memilih kriteria Lingkar Panggul lalu akan tampil nilai bobotnya. Dibagian keterangan, menampilkan nama-nama responden yang diberi kode. Tampilan form hitung alternatif untuk kriteria Lingkar Panggul dapat dilihat pada gambar 4.2.6. Universitas Sumatera Utara 48 Gambar 4.2.6. Tampilan form hitung alternatif untuk kriteria lingkar panggul Di form hitung alternatif setelah memilih kriteria lingkar panggul dan menampilkan hasil seperti pada gambar 4.2.6. Lalu user mengklik button hitung, maka akan menampilkan hasil perhitungan alternatif kriteria Lingkar Pinggang seperti pada gambar 4.2.7. Gambar 4.2.7. Tampilan form hitung alternatif untuk hasil perhitungan kriteria lingkar panggul Universitas Sumatera Utara 49 Dalam sub-menu AHP ini terdapat form hitung, pada form ini terlebih dahulu dipilih kriteria yang akan dihitung untuk menampilkan bobot nilai alternatif di button pairwise comparison. Misalkan memilih kriteria lingkar leher lalu akan tampil nilai bobotnya. Dibagian keterangan, menampilkan nama-nama responden yang diberi kode. Tampilan form hitung alternatif untuk kriteria Lingkar Leher dapat dilihat pada gambar 4.2.8. Gambar 4.2.8. Tampilan form hitung alternatif untuk kriteria lingkar leher Di form hitung alternatif setelah memilih kriteria Lingkar Leher dan menampilkan hasil seperti pada gambar 4.2.8. Lalu user mengklik button hitung, maka akan menampilkan hasil perhitungan alternatif kriteria Lingkar Leher seperti pada gambar 4.2.9. berikut ini: Universitas Sumatera Utara 50 Gambar 4.2.9. Tampilan form hitung alternatif untuk hasil perhitungan kriteria lingkar leher Setelah melakukan perhitunga alternatif setiap kriteria, lalu akan dihitung hasil perhitungan matrtiks global. Maka akan didapatkan hasil ranking seperti pada gambar 4.2.10.berikut ini: Gambar 4.2.10. Tampilan form hitung alternatif untuk hasil Universitas Sumatera Utara 51 Tidak jauh berbeda dengan langkah-langkah proses perhitungan kriteria, untuk matriks berpasangan alternatif, langkah-langkah yang dilakukan sama dengan matrik berpasangan kriteria. Hanya saja, untuk dapat menentukan peringkat satu dalam pemilihan peringkat obesitas ini, dilakukan perhitungan matriks global untuk mendapatkan hasil perankingan. Perhitungan matriks global dapat dilihat pada tabel 4.4.7. berikut ini: Tabel 4.4.7. Perhitungan matriks global 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kriteria Prioritas A B C D E F G H I J IMT 0,598 0,039 0,019 0,027 0,078 0,210 0,056 0,290 0,019 0,152 0,109 Lpi 0,209 0,017 0,024 0,035 0,076 0,210 0,053 0,290 0,035 0,151 0,108 Lpa 0,133 0,025 0,018 0,038 0,152 0,109 0,078 0,291 0,025 0,210 0,055 Lle 0,060 0,024 0,024 0,024 0,128 0,191 0,081 0,245 0,120 0,085 0,055 Setelah mengisi tabel perhitungan matriks global yang didapat dari eigen vector tiap alternatif. Lalu hitung nilai prioritas dengan nilai eigen vector tiap kriteria untuk mendapatkan jumlah dan hasil perankingan. Langkah-langkah perhitungannya adalah menjumlahkan nilai kolom kriteria dikali nilai kolom A dan seterusnya seperti berikut ini: 1. A = 0,598 x 0,039+0,209 x 0,017+0,133 x 0,025+0,060 x 0,024 = 0.032 2. B = 0,598 x 0,019+0,209 x 0,024+0,133 x 0,018+0,060 x 0,024 = 0,020 3. C = 0,598 x 0,027+0,209 x 0,035+0,133 x 0,038+0,060 x 0,036 = 0,031 4. D = 0,598 x 0,078+0,209 x 0,067+0,133 x 0,152+0,060 x 0,128 = 0,090 5. E = 0,598 x 0,210+0,209 x 0,210+0,133 x 0,109+0,060 x 0,191 = 0,195 6. F = 0,598 x 0,056+0,209 x 0.053+0,133 x 0.078+0,060 x 0.081 = 0,060 7. G = 0,598 x 0,290+0,209 x 0,290+0,133 x 0.291+0,060 x 0.245 = 0,287 8. H = 0,598 x 0,019+0,209 x 0,035+0,133 x 0,025+0,060 x 0,120 = 0,029 9. I = 0,598 x 0,152+0,209 x 0,151+0,133 x 0,210+0,060 x 0,085 = 0,155 10. J = 0,598 x 0,109+0,209 x 0,108+0,133 x 0,055+0,060 x 0,055 = 0,098 Dari hasil perjumlahan tersebut, dapat ditentukan hasil perangkingan, seperti pada tabel 4.4.8. Universitas Sumatera Utara 52 Tabel 4.4.8. Hasil perankingan No Kode Alternatif Nilai Ranking 1 G Shahira An-nisa 0.290 1 2 E Novita Sari 0.195 2 3 I Annisa Fadillah 0.156 3 4 J Ita Sharoni 0.098 4 5 D Windi Saputri 0.091 5 6 F Lily Aulia 0.058 6 7 A Nurhasanah 0.032 7 8 C Dewi Zahra 0.031 8 9 H Dessy Yusvika 0.030 9 10 B Neno Rama 0.020 10 4.2.3. Pengujian proses Fuzzy Mamdani Dalam form Fuzzy Mamdani, akan ditampilkan hasil proses perhitungan dengan metode Fuzzy Mamdani. Langkah-langkah dalam penyelesaian dengan metode Fuzzy Mamdani adalah sebagai berikut: 1. Menentukan data responden. Dapat dilihat pada tabel 4.4.1. 2. Menentukan fungsi derajat keanggotaan tiap variabel dengan himpunan fuzzy seperti pada tabel 3.3.1. 3. Menghitung fungsi keanggotaan setiap variabel berupa, dapat dilihat pada gambar 3.3.1., gambar 3.3.2., gambar 3.3.3. dan gambar 3.3.4. 4. Menghitung nilai fungsi keanggotaan tiap variabel. a. Indek massa tubuh Tabel 4.4.9. Nilai fungsi keanggotaan indek massa tubuh Rendah = 20 Normal = 30 Tinggi = 40 20, nilai fuzzy = 1 = 30, nilai fuzzy = 1 40, nilai fuzzy = 1 20 30 maka x – min max - min 22.86 – 20 30 - 20 2.86 10 = 0.286 30 40 maka max - x max - min Universitas Sumatera Utara 53 b. Lingkar pinggang Tabel 4.4.10. Nilai fungsi keanggotaan lingkar pinggang Rendah = 75 Normal = 85 Tinggi = 105 75, nilai fuzzy = 1 = 85, nilai fuzzy = 1 105, nilai fuzzy = 1 75 85 maka y – min max-min 85 105 maka max - y max – min 1.000 77 – 75 85 – 75 2 10 = 0.200 c. Lingkar panggul Tabel 4.4.11. Nilai fungsi keanggotaan lingkar panggul Rendah = 75 Normal = 85 Tinggi = 105 75, nilai fuzzy = 1 = 85, nilai fuzzy = 1 105, nilai fuzzy = 1 75 85 maka z – min max - min 85 105 maka Max - z max – min 1.000 83 – 75 85 – 75 8 10 = 0.800 d. Lingkar leher Tabel 4.4.12. Nilai fungsi keanggotaan lingkar leher Rendah = 34 Normal = 37 Tinggi = 40 34, nilai fuzzy = 1 = 37, nilai fuzzy = 1 40, nilai fuzzy = 1 34 37 maka w – min max – min 37 40 maka max - w max - min 1.000 5. Membentuk rule setiap alternatif dan hasil prediksi. 6. Menentukan nilai minimum dari fungsi keanggotaan dengan menggunakan fungsi implikasi, contoh: aX = min µ IMT, µ LPi, µ LPa, µ LLe = min 0.286 , 1.000, 1.000, 1.000 = 0.286 7. Menentukan α predikat Mencari α predikat untuk setiap aturan sebelum melakukan inferensi, yaitu: Nilai prediksi: Rendah = 50 Tinggi = 100 Universitas Sumatera Utara 54 z1 = z min – a1 z max – z min = 50 – 0.286 100 – 50 = 35.70 8. Defuzzifikasi penegasan Menghitung defuzzifikasi = . + . + . + . + . + . . + . + . + . + . + + + + + + + + + = . . + . . + . . + . . + . . + . . + . . + . . + . . + . . . + . + . + . + . + . + . + . + . + . = . + . + . + . + . + . + . + . + . + . . = . = �.� Tabel 4.4.13. Hasil perankingan dengan metode Fuzzy Mamdani Nilai Nama 90.00 Annisa Fadillah 83.35 Novita Sari 47.50 Shahira An-nisa Untuk form Fuzzy Mamdani, menampilkan data responden, fungsi derajat keanggotaan, fuzzifikasi, defuzzifikasi dan hasil perangkingan. Dapat dilihat pada gambar 4.2.11. Universitas Sumatera Utara 55 Gambar 4.2.11. Tampilan form Fuzzy Mamdani 4.2.4. Perbandingan Dalam form perbandingan ini, ditampilkan hasil perbandingan perhitungan antara algoritma AHP dengan Fuzzy Mamdani dengan membandingkan kecepatan perhitungan diantara keduanya. User mengklik button hitung lalu sistem akan menampilkan hasil perhitungan metode AHP dan Fuzzy Mamdani. Dapat dilihat pada gambar 4.2.12. bahwa dari hasil perhitungan diantara metode AHP dan Fuzzy Mamdani lebih cepat perhitungan metode Fuzzy Mamdani. Gambar 4.2.12. Tampilan form perbandingan Universitas Sumatera Utara 56

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN