47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa: a.
Ukuran nanopartikel daun Sirih Merah 744,1 ± 207,9 nm mempengaruhi efek antidiabetes.
b. Nanopartikel daun sirih merah 100 dan 150 mgkg bb tidak memiliki
perbedaan yang nyata atau menunjukkan efek penurunan kadar glukosa darah yang sama dengan metformin 65 mgkg bb uji tukey, signifikansi 0,522;
0,691 sedangkan pemberian ekstrak etanol daun sirih merah memberikan perbedaan yang nyata dengan metformin dalam menurunkan kadar glukosa
darah mencit jantan yang diinduksi aloksan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menguji toksisitas dari nanopartikel daun sirih merah dan dilakukan uji
histopatologi untuk melihat perbaikan dari sediaan uji yang diberikan pada hewan percobaan.
Universitas Sumatera Utara
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Tanaman
Piper crocatum Ruiz Pav. atau daun sirih merah merupakan tanaman yang diketahui tumbuh di berbagai daerah di Indonesia, seperti di lingkungan
Keraton Yogyakarta dan di lereng merapi sebeleh timur, serta papua dan jawa barat. Sirih merah bisa tumbuh dengan baik di tempat yang teduh dan tidak terlalu
banyak terkena sinar matahari. Jika terkena sinar matahari langsung secara terus- menerus warna merah daunnya bisa menjadi pudar dan kurang menarik Sudewo,
2010.
2.1.1 Sistematika tanaman
Tanaman sirih merah merupakan salah satu famili piperaceae. Taksonomi tanaman sirih merah menurut Hidayat 2013 adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Piperales
Suku : Piperaceae
Marga : Piper
Jenis : Piper crocatum Ruiz Pav.
Universitas Sumatera Utara
7
2.1.2 Nama daerah
Nama daerah untuk sirih merah yaitu ranub, blo, sereh, sireh, belo, ibun Sumatera. Sedah, suruh, seureuh, sere Jawa. Afo, nai wadok, mirtan Papua
Hidayat, 2013.
2.1.3 Morfologi tanaman
Tanaman obat ini memiliki penampilan yang menarik, sehingga banyak yang mengoleksi sebagai tanaman hias yang eksotis. Kehadirannya di dunia
pengobatan herbal banyak mendapat perhatian masyarakat Sudewo, 2012. Tanaman sirih merah Gambar 2.1 sepintas sosoknya mirip sirih biasa, tanaman
merambat yang tumbuh ke atas mempergunakan akar yang keluar dari ruas- ruasnya. Bedanya sirih merambat berdaun hijau gelap dengan motif atau bercak-
bercak berwarna keperakan yang muncul di sekitar tulang daunnya, sedangkan tulang daun berwarna kemerahan sementara permukaan bawahnya berwarna
merah keunguan Prihmantoro, 1997.
Gambar 2.1 Tanaman sirih merah
Universitas Sumatera Utara
8
2.1.4 Kandungan kimia
Kandungan kimia yang terdapat pada daun sirih merah antara lain minyak atsiri, hidroksikavicol, kavicol, kavibetol, allylprokatekol, karvakrol, eugenol, p-
cymene, cineole, caryofelen, kadimen estragol, terpenena, dan fenil propada Werdhany, et al., 2008.
Menurut Sudewo 2010, daun sirih merah mengandung senyawa-senyawa yang memiliki efek antibakteri yaitu flavonoid, senyawa polifenolat, tanin, dan
minyak atsiri.
2.1.5 Khasiat tanaman
Tanaman sirih merah Piper crocatum Ruiz Pav. merupakan salah satu tanaman obat yang daunnya telah lama dikenal mempunyai khasiat obat untuk
menyembuhkan berbagai penyakit Werdhany, et al., 2008. Banyak masyarakat pecinta herbal mengembangkan tanaman ini untuk keperluan berbagai pengobatan
Sudewo, 2012. Tanaman sirih merah telah diketahui memiliki berbagai khasiat obat dan
dianggap sebagai tanaman multifungsi untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti diabetes melitus, asam urat, hepatitis, batu ginjal, hipertensi,
radang liver, radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi, menurunkan kadar kolesterol, mencegah stroke, dan memperhalus kulit. Air
rebusannya mengandung antiseptik atau karvakrol yang bersifat desinfektan dan anti jamur, sehingga bisa digunakan sebagai obat antiseptik untuk menjaga
kesehatan rongga mulut, menyembuhkan penyakit keputihan dan bau tak sedap Werdhany, et al., 2008.
Universitas Sumatera Utara
9
2.2 Ekstraksi