Universitas Sumatera Utara
lama menderita Diabetes Melitus Tipe 2 atau onset penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 dan nilai MPV pada DM Tipe 2 dengan ulkus atau tidak ada ulkus.
Tabel 5.3. Gambaran MPV Berdasarkan Nilai HBA1c, Jumlah Komplikasi, Lama Menderita, dan Ada Tidaknya Ulkus
Variabel Njumlah
Mean fL ± Std.Deviasi 1.
Nilai HBA1c
HBA1c 6 5
8.08 ± 0.19 HBA1c ≥ 6
108 9.56 ± 1.12
2. Banyak komplikasi
Tidak ada komplikasi 34
8.98 ± 0.84 1 komplikasi
34 9.11 ± 0.98
2 komplikasi 31
9.84 ± 1.13 2 komplikasi
14 10.26 ±1.19
3. Lama menderita
3 tahun 43
9.15 ± 1.04 3-5 tahun
50 9.75 ± 1.08
5 tahun 20
9.57 ± 1.37
4. Adatidak ada ulkus
DM dengan ulkus 41
9.82 ± 1.16 DM tanpa ulkus
72 9.31 ± 1.09
Pada table 5.3. Dapat dilihat bahwa nilai MPV lebih tinggi pada DM Tipe 2 yang nilai HBA1c-nya
≥6 DM Tipe 2 tidak terkontrol, dengan nilai 9.56 ± 1.12 fL. Dari jumlah komplikasi dapat dilihat bahwa pada DM Tipe 2 dengan
tanpa komplikasi memiliki nilai MPV 8.98±0.84 fL, pada DM Tipe2 dengan 1 komplikasi, nilai rata-rata MPV 9.11±0.98, DM Tipe 2 dengan 2 komplikasi nilai
rat-rata MPV 9.84±1.13 fL, dan DM Tipe 2 yang memiliki komplikasi lebih dari dua, nilai MPV 10.26±1.19 fL. Berdasarkan lama menderita, nilai MPV pada
pasien yang telah menderita DM Tipe 2 kurang dari tiga tahun, yaitu 9.15±1.04 fL, yang menderita selama tiga sampai lima tahun, nilai MPV nya 9.75±1.08 fL,
Universitas Sumatera Utara
sedangkan yang menderita DM Tipe 2 lebih dari lima tahun memiliki nilai MPV 9.57±1.37 fL. DM Tipe 2 dengan ulkus memiliki nilai MPV 9.82±1.16 fL,
sedangkan DM Tipe 2 tanpa ulkus memiliki nilai MPV 9.31±1.09 fL.
5.2. Pembahasan
Berdasarkan tabel 5.1.di atas dapat dilihat bahwa mayoritas pasien DM tipe 2 adalah perempuan 51.3. Hasil ini sama dengan penelitian Santoso
2006 yang menyebutkan dalam penelitiannya bahwa penderita DM Tipe 2 lebih banyak pada perempuan 61.97 daripada laki-laki. Akan tetapi, menurut WHO,
tidak ada perbedaan kejadian DM antara laki-laki dan perempuan. Ditinjau dari usia, dapat dilihat bahwa mayoritas penderita DM tipe 2 di
RSUP. Haji Adam Malik Medan berusia 31-60 tahun 61.9. Hasil penelitian ini berbeda dengan teori yang mengatakan bahwa prevalensi Diabetes Mellitus tipe 2
meningkat seiring dengan terjadinya penuaan seperti pada tahun 2000, prevalensi DM diperkirakan 0.1 pada usia 20 tahun, 8.6 pada usia 20 tahun dan pada
usia 65 tahun prevalensi DM menjadi 20.1 Powers, 2005. Namun, hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Yulianto 2010 dalam Sonatalia 2010
yang mana didapatkan mayoritas penderita DM tipe 2 berusia 40 tahun 80. Menurut peneliti, hal ini mungkin disebabkan oleh gaya hidup yang kurang baik
dimana seseorang cenderung mengkonsumsi makanan yang manis dan berlemak dan kurangnya olahraga dan aktivitas fisik yang menyebabkan
terjadinya resistensi insulin yang berlanjut pada Diabetes Melitus. Sehingga, kejadian DM tipe 2 tidak saja dipengaruhi oleh faktor usia.
Ditinjau dari pekerjaan, dapat dilihat bahwa proporsi DM tipe 2 menurut pekerjaan yang terbanyak adalah Ibu Rumah Tangga 29.2. Hasil ini sesuai
dengan penelitian Sibuea 2010 di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik tahun 2009 yang menyebutkan dalam penelitiannya bahwa distribusi penderita
DM tipe 2 berdasarkan pekerjaan lebih banyak pada ibu rumah tangga 31.3. Akan tetapi hal ini berbeda dengan hasil penelitian Irianti 2004 di Rumah Sakit
Kisaran tahun 2001-2002 dimana pekerjaan terbanyak pasien DM Tipe 2 adalah PNS 54. Dari hasil penelitian-penelitian tersebut dapat dilihat bahwa proporsi