17
wilayah lingkaran, semakin mirip bidang pengalaman field of experience, maka komunikasi semakin mudah dilakukan. Model komunikasi ini juga berlaku dalam
komunikasi kelompok.
4. Komunikasi kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama
lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut Mulyana, 2003: 45. Di dalam kelompok, orang berinteraksi dan berkomunikasi agar tujuan
tercapai. Robert S. Cathcart, Larry A. Samovar, dan Linda D. Henman mendefinisikan kelompok sebagai:
A small group is a gathering of people interactiong and communication interpersonally over time in order to reach a goal.
Cathcart, Samovar, Henman, 1996: 1 Lebih lanjut lagi, ada lima elemen dasar yang membedakan sebuah kelompok
dengan sekumpulan orang, yaitu jumlah numbers, tujuan purpose, kepemilikan belongingness, interaksi tatap muka interfacing, dan harapan expectation.
Cathcart, Samovar, Henman, 1996: 1 a.
Jumlah numbers Jumlah orang dalam kelompok adalah hal yang penting. Sebuah
kelompok kecil memiliki anggota minimal tiga dan maksimal berkisar antara dua belas dan lima belas. Untuk kelompok yang lebih besar, jumlah
maksimal tidak dibatasi. b.
Tujuan purpose Kelompok harus memiliki tujuan yang disepakati oleh seluruh
anggota. Ada berbagai macam tujuan seperti kelompok yang berorientasi
18
tugas menginginkan penyelesaian tugas, kelompok yang berorientasi perawatan menginginkan dukungan antara satu anggota dengan yang lain
untuk dapat memuaskan kebutuhan. Keberhasilan kelompok ditentukan besarnya kontribusi yang dilakukan oleh individu di dalamnya.
c. Kepemilikan belongingness
Anggota kelompok harus dapat mengidentifikasi diri mereka sebagai anggota kelompok tertentu. Hal ini dimungkinkan karena
karakteristik kelompok yang dibagikan kepada anggota membantu anggota mengidentifikasikan dirinya dalam keanggotaan kelompok.
d. Interaksi tatap muka interfacing
Interaksi tatap muka adalah elemen tradisional dalam kelompok. Interaksi tatap muka memungkinkan anggota merespon sinyal verbal
maupun nonverbal dengan cepat antara satu anggota dengan yang lain. Kemajuan teknologi seperti komunikasi melalui komputer
memperluas lingkup interaksi. Internet memungkinkan adanya interaksi antar anggota kelompok, meski komunikasi melalui sinyal nonverbal tidak
dapat dilakukan. e.
Harapan expectation Harapan dalam kelompok mencakup perilaku anggota kelompok.
Perilaku anggota dapat dibagi menjadi dua, apakah meningkatkan efektivitas kelompok ataukah menurunkan efektivitas kelompok. Perilaku
yang meningkatkan efektivitas kelompok adalah perilaku fungsional. Perilaku fungsional menciptakan atmosfir positif dalam kelompok yang
mendukung anggota kelompok untuk menentukan tujuan kelompok dengan jelas. Perilaku yang menurunkan efektivitas kelompok adalah
19
perilaku disfungsional. Perilaku ini secara umum menunjukkan ketidakproduktifan dan kekacauan yang menuju pada perasaan di antara
anggota kelompok bahwa mereka tidak diterima, disukai, atau dilibatkan oleh anggota yang lain. Kedua perilaku tersebut menciptakan norma dan
juga harapan dalam kelompok. Identifikasi kelompok di atas menunjukkan bahwa ada kriteria tertentu
bagaimana sekumpulan orang dapat disebut kelompok. identifikasi itu sejalan dengan konsep komunitas.
5. Komunitas