PENDAHULUAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS (PSYCHOLOGICAL WELL-BEING) PADA KSR PMI KOTA SURAKARTA DALAM MENANGANI BENCANA Kesejahteraan Psikologis (Psychological Well-Being) pada KSR PMI Kota Surakarta Dalam Menangani Bencana.

1 KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA KSR PMI KOTA SURAKARTA DALAM MENANGANI BENCANA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan kesejahteraan psikologis psychological well-being pada KSR PMI Kota Surakarta dalam menangani bencana. Informan pada penelitian ini memiliki karateristik yaitu aMenjadi anggota KSR PMI minimal 1 tahun dan b Pernah menangani bencana. Informan dalam penelitian ini berjumlah 50 orang yang terdiri dari KSR PMI Unit Markas dan Unit UNS. Penelitian ini menggunakan metode kuesioner terbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KSR PMI Kota Surakarta memiliki psychological well-being yang cukup tinggi. Secara umum, para anggota KSR PMI merasa senang dengan teman-teman sesama rekan KSR PMI karena dapat bersosialisasi dengan individu yang berbeda-beda. Tujuan hidup para KSR PMI juga ingin bermanfaat untuk orang lain, sehingga para anggota KSR PMI lebih merasakan adanya afek positif daripada afek negatif. Kata Kunci : kesejahteraan psikologis, relawan, KSR PMI ABSTRACT This study aims to understand and describe the psychological well-being of the PMI Surakarta in dealing with the disaster. Informants in this study have characteristics that are a Become a member of KSR PMI at least 1 year and b Never handle disaster. Informants in this study amounted to 50 people consisting of KSR PMI Unit Headquarters and Unit UNS. This research uses open questionnaire method. The result of the research shows that KSR PMI Surakarta has high psychological well-being. In general, the KSR PMI members are happy with their peer partner KSR PMI because they can socialize with different individuals. The life goals of KSR PMI also want to benefit others, so that PMI KSR members feel more positive than positive affects. Keywords : psychological well-being , volunteers, KSR PMI

1. PENDAHULUAN

Setiap manusia memiliki kehidupan yang berbeda-beda yang dimana tingkat kesejahteraannya pun berbeda-beda pula. Salah satu kesejahteraan yang harus diperhatikan adalah kesejahteraan psikologis. Menurut Raudatussalamah Susanti 2014 kesejahteraan psikologis atau psychological well-being adalah suatu kondisi dimana individu menjadi sejahtera dengan menerima diri, memiliki tujuan hidup, mengembangkan relasi yang positif dengan orang lain, menjadi pribadi yang mandiri, mampu mengendalikan lingkungan, dan terus 2 bertumbuh secara personal. Sejahtera secara psikologis bukan hal yang mudah untuk dicapai, individu tidak hanya sehat secara fisik akan tetapi harus sehat secara psikologis. Bencana alam di wilayah Kota Surakarta semakin meluas, terutama ketika hujan deras tiba, bantaran sungai Bengawan Solo meluap dan menenggelamkan rumah-rumah warga. Bencana yang terjadi terkadang hingga menyeret korban. Baru-baru ini, ada seorang anak berusia 6 tahun yang hanyut terbawa arus di got karena hujan deras Bunnews, 2016. Hal ini membuat relawan kemanusiaan harus turun tangan untuk membantu, salah satunya adalah Korps Sukarela Palang Merah Indonesia yang selanjutnya disebut KSR PMI yang berada di Kota Surakarta. Syarat menjadi anggota KSR PMI adalah berusia 18 – 35 tahun Susilo dkk, 2008. Tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh para relawan yaitu mengevakuasi korban bencana dan memberikan support baik fisik maupun psikologis pada para korban bencana, sehingga kondisi psikologis relawan ketika turun ke medan bencana sangatlah penting. Tanggung jawab sosial para relawan tidaklah sebatas mengevakuasi korban, tetapi juga bagaimana ketrampilan relawan dalam bertindak mengevakuasi korban bencana. Berdasarkan data yang di dapat oleh Subjek SA bahwa KSR PMI Kota Surakarta telah ikut membantu menangani bencana yang ada di wilayah karesidenan Surakarta bahkan di wilayah-wilayah lain di Indonesia. Untuk wilayah lain di Indonesia salah satunya adalah gempa bumi yang terjadi di Jogja dan saat gunung Merapi meletus. Beberapa KSR PMI Kota Surakarta beserta tim medis ikut menjaga posko yang berada di Magelang, Klaten, dan Boyolali dan tiap satu minggu berganti orang yang menjaga posko. Untuk bencana yang terjadi di Surakarta, KSR PMI sering menangani bencana banjir, angin puting beliung, dan kebakaran. Daerah langganan banjir di daerah Surakarta adalah Semanggi, Sangkrah, Sewu, Pucang Sawit, Jagalan, Joyotakan, dan Kentingan Wetan. Terakhir banjir yang ditangani oleh KSR PMI di wilayah Surakarta yaitu sekitar pada bulan Januari 2017, sebelumnya pada tahun 2016 yaitu sekitar pada tanggal 26-27 November dan sekitar pada bulan Juli atau Agustus yang merupakan bencana banjir yang lumayan besar. Pasca terjadi angin puting beliung pada tanggal 2 Maret 2017, para anggota KSR PMI langsung terjun membantu pohon yang jatuh di tempat kejadian. Untuk kebakaran, merupakan bencana yang paling jarang terjadi di wilayah Surakarta. Terakhir terjadi kebakaran pada tanggal 19 Februari 2017. Tidak semua orang mau menjadi relawan seperti yang anggota KSR lakukan, yaitu membantu menangani bencana karena menjadi tim evakuasi dalam menangani bencana tidak hanya menguras tenaga, tetapi juga waktu. Dari data awal yang sudah peneliti dapatkan dari informan G, bahwa sebagian 3 besar anggota KSR merasa kesulitan dalam mengatur waktu antara menangani bencana dan kuliah. Hal ini yang membuat para anggota KSR ketika menangani bencana tidak menangani dengan sepenuh hati. Padahal sebenarnya, pengalaman dalam kehidupan yang beragam dan unik akan memberikan pengaruh terhadap kondisi kesejahteraan psikologis secara terus-menerus Harimukhti Dewi, 2014. Data awal yang di dapatkan dari informan R adalah setelah selesai melaksanakan tugas, para anggota KSR merasa bahagia bisa membantu menangani bencana dan mengevakuasi korban bencana. Seperti menurut Haworth dan Lewis 2005 bahwa partisipan yang ikut dalam aktivitas fisik telah terbukti untuk menghasilkan suasana hati yang positif, meningkatkan kesejahteraan psikologis dan kepuasan hidup. Menurut studi psychological well-being yang dilakukan oleh Najia 2005 terhadap para sukarelawan bencana gempa di Pakistan, ditemukan bahwa dengan menjadi relawan, maka individu merasakan ada perubahan positif dari dirinya, dimana individu dapat lebih menghargai diri sendiri, orang lain, kehidupan, merasa dekat dengan Tuhan serta merasakan kepuasan dalam hidup. Temuan ini konsisten dengan penelitian Thoits Hewitt 2001 yang menunjukkan bahwa pekerjaan sukarela memang meningkatkan semua enam aspek kesejahteraan dan bekerja sebagai relawan memiliki manfaat untuk memfasilitasi well-being seseorang untuk mencapai tingkat terbaiknya. Dari temuan ini, peneliti tertarik meneliti KSR PMI terutama pada kesejahteraan psikologisnya saat menangani bencana. Berdasarkan fenomena di atas, maka pertanyaan yang muncul yaitu, Berdasarkan fenomena di atas, maka pertanyaan yang muncul yaitu kesejahteraan psikologis pada KSR PMI yang meliputi : a Bagaimana kemampuan penerimaan dirinya? b Bagaimana kemampuan memiliki hubungan positif dengan orang lain? c Bagaimana kemampuan dalam menentukan tindakan sendiri? d Bagaimana kemampuan dalam penguasaan lingkungan? e Bagaimana kemampuan dalam memiliki tujuan hidup? f Bagaimana kemampuan dalam pertumbuhan pribadi? Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka penelitian ini akan mengulas lebih lanjut bagaimana kondisi kesejahteraan psikologis pada KSR PMI Kota Surakarta dalam menangani bencana.

2. METODE PENELITIAN