Pragmatik Praanggapan Landasan Teori

Bahasa yang memikat dengan pilihan kata yang kreatif selalu dimanfaatkan oleh perusahaan operator seluler dalam menjaring pengguna layanan kartu seluler. Artinya, ada makna yang terkandung dalam setiap bahasa yang disampaikan dalam slogan operator seluler tersebut sehingga setiap pilihan kata yang dipakai oleh perusahaan penyedia jasa operator seluler, memiliki makna yang ingin disampaikan dan mencerminkan karakter dari setiap perusahaan jasa operator seluler. Oleh sebab itu, dengan semakin beragamnya operator seluler yang ada di Indonesia menimbulkan persaingan guna mendapatkan hati penggunanya.

2.1.4 Televisi

Televisi adalah sistem penyiaran gambar yang disertai denga bunyi suara melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya gambar dan bunyi suara menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar KBBI, 2007: 1162.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pragmatik

Pragmatik merupakan bagian dari ilmu semiotika yang pertama kali diperkenalkan oleh seorang filsuf yang bernama Morris. Pragmatik sebagai bidang linguistik berusaha mengungkapkan kaidah-kaidah yang ada dalam pertuturan, hubungan antara tuturan dengan konteks, makna yang timbul sebagai akibat dari perhubungan antara tuturan dengan konteksnya Siregar 1999:5. Kridalaksana 1984: 159 menyebutkan pragmatik adalah syarat- syarat yang mengakibatkan serasi- tidaknya pemakaian bahasa dalam komunikasi. Pragmatik berkaitan dengan penggunaan bahasa, Universitas Sumatera Utara yaitu bagaimana bahasa digunakan oleh penutur bahasa di dalam situasi interaksi yang sebenarnya. Pragmatik berkaitan dengan penggunaan bahasa, yaitu bagaimana bahasa digunakan oleh penutur bahasa di dalam situasiinteraksi yang sebenarnya. Pragmatik berkaitan dengan bagaimana masyarakat bahasa menggunakan bahasa mereka dan bagaimana percakapan diungkapkan di dalam suatu peristiwa tutur, yakni apakah secara langsung atau tidak, strategi bertutur mana yang dipilih, apakah maksud penutur disampaikan secara tersurat atau tersirat. Leech 2003:322 menyatakan bahwa pragmatik merupakan studi yang membahas bahasa dan hubungannya dengan konteks pemakainya dimana pragmatik menelaah makna dan pesan sebuah kalimat menurut tafsiran pendengar sebagaimana yang dimaksudkan oleh pembicara. Untuk dapat mewujudkan gagasan, ide, dan pemikiran terhadap suatu tulisan diperlukan bahasa. Bahasa yag digunakan sangat berperan penting untuk menyampaikan pesan yang terdapat di dalam suatu tulisan. Pesan yang ada dalam suatu bahasa harus dapat tersampaikan meskipun harus menggunakan bahasa yang sulit dimengerti.

2.2.2 Praanggapan

Praanggapan presupposisi berasal dari kata to presuppose, yang dalam bahasa Inggris berarti to suppose beforehand yaitu menduga sebelumnya. Sebelum penutur atau penulis mengujarkan sesuatu ia sudah memiliki dugaan sebelumnya bahwa lawan tutur atau pembaca akan memahami apa yang diujarkannyadibicarakannya Hersetiyanto, 2010. Praanggapan merupakan analisis tentang bagaimana asumsi-asumsi penutur diungkapkan secara khusus, dan praanggapan itu sudah diasosiasikan dengan pemakaian sejumlah besar kata, frasa, dan struktur. Praanggapan, sebagai salah satu bagian dari Universitas Sumatera Utara pragmatik sangat menarik untuk diteliti. Melalui praanggapan pula, dapat diketahui komunikasi dapat berjalan sesuai dengan tujuan atau tidak, karena penutur berharap lawan tuturnya mengetahui praanggapan yang dimaksud penutur. Nababan dalam Hertina 2012:12, memberikan pengertian praanggapan sebagai dasar atau penyimpulan dasar mengenai konteks dan situasi berbahasa menggunakan bahasa yang membuat bentuk bahasa kalimat atau ungkapan mempunyai makna bagi pendengar atau penerima bahasa itu dan sebaliknya, membantu pembicara menentukan bentuk-bentuk bahasa yang dapat dipakainya untuk mengungkapkan makna atau pesan yang dimaksud. Suyono 1990: 60 menyatakan bahwa praanggapan dapat membantu pembicara menentukan bentuk-bentuk bahasa yang dapat mengungkapkan makna atau pesan yang dimaksud. Perhatikan contoh berikut: Wanita itu membeli setangkai bunga mawar. terdapat praanggapan bahwa: 1 Ada seorang wanita, dan 2 Ada setangkai bunga. Jika kedua praanggapan itu diterima, maka kalimat tersebut mempunyai makna atau dapat dimengerti pendengarpembaca. Selain itu, Yule 1996: 46 menyatakan bahwa praanggapan atau presupposisi adalah sesuatu yang diasumsikan oleh penutur sebagai kejadian sebelum menghasilkan suatu tuturan. Yule menambahkan pula beberapa pembahasan tentang konsep, presuposisi dibicarakan sebagai hubungan antara dua proposisi. Di dalam analisis wacana, praanggapan memegang peranan penting di dalam menetapkan keruntutan koherensi wacana. Universitas Sumatera Utara Dengan demikian, praanggapan presuposisi adalah dugaan atau anggapan tentang orang lain atau sesuatu hal, yang sudah dimiliki seseorang sebelum ia mengutarakan suatu ujaran. Maksudnya kalau ada suatu pernyataan, maka selalu ada praanggapan presuposisi bahwa kalimat yang dipakai baik secara sederhana maupun majemuk mempunyai suatu rujukan keterangan lanjutan. Jadi, praanggapan dapat diartikan sebagai suatu bentuk penggunaan bahasa pemahaman dalam suatu proses penggunaan bahasa.

2.2.3 Unsur Pemahaman Praanggapan