industri, karena hak desain industri diberikan oleh Negara, maka terjadinya hak desain industri baru diperoleh setelah desain industri itu didaftarakan
permintaannya kepada negara melalui Ditjen HKI, dan telah memenuhi persyaratan perundang-udangan yang berlaku, serta diterima pendaftarannya.
B. Keberadaan Desain Industri dalam Usaha Kecil Menegah UKM
Pemberdayaan terhadap UKM dapat dilihat dalam Pasal 5 UU UMKM, bertujuan:
1. mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang,
berkembang, dan berkeadilan; 2.
menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan UKM menjadi usaha yang tangguh dan mandiri; dan
3. meningkatkan peran UKM dalam pembangunan daerah, penciptaan
lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan.
Berdasarkan ketentuan Pasal 5 UU UMKM tersebut, terlihat betapa pentingnya harapan yang diberikan pembuat undang-undang dalam rangka
memberdayakan UKM guna memperkukuh struktur perekonomian nasional.
70
70
Republik Indonesia, Undang-Undang No.20 Tahun 2008, Pasal 5.
Kriteria terhadap UKM dapat dilihat dalam Pasal 6 UU UKM yaitu : 1 Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:
a. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 lima puluh juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
Universitas Sumatera Utara
b. memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 tiga ratus juta rupiah.
2 Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut: a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 lima puluh juta
rupiah sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 lima ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 tiga ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 dua milyar
lima ratus juta rupiah.
71
Sudah sejak dahulu UKM mengambil peranan aktif dalam perekonomian di Indonesia. Pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia sekitar tahun 1997,
UKM tetap bertahan bahkan peranannya semakin meningkat dan terlihat sangat jelas dalam perekonomian Indonesia. Pada saat itu bentuk usaha inilah yang
paling cepat pulih dari krisis ekonomi dibandingkan dengan usaha-usaha skala besar yang banyak terpuruk pada saat itu.
72
71
Republik Indonesia, Undang-Undang No.20 Tahun 2008, Pasal 6.
72
Chairunnisa, “Pentingnya HKI dalam UKM”, http:belajarhukumbisnis.blogspot.com201205pentingnya-hki-bagi-ukm.html.diakses pada
tanggal 24 Mei 2013.
Dari sekian banyak UKM yang berkembang di Indonesia dan tidak hanya terbatas pada bidang-bidang usaha yang
telah disebutkan sebelumnya tersebut, keberadaan UKM tidak terlepas dari keterkaitannya dengan HKI.
Di Indonesia dengan adanya tradisi hukum adat, sebenarnya kurang atau bahkan tidak begitu mengenal perangkat hukum yang mengatur perlindungan
Universitas Sumatera Utara
HKI. Hal demikian karena akar hukum Indonesia bersifat komunal, gotong- royong dan hak mengenal perlindungan karya intelektual yang mengedepankan
sifat individual. Hal ini terlihat dari beberapa pandangan dari pada pencipta desainer yang tidak begitu memperdulikan bila karyanya ditiru orang lain dan
tidak merasa dirugikan, bahkan orang tersebut merasa bangga bila karyanya mendapat perhatian berpendapat bahwa karya ciptaannya sebagai karya batiniah
yang universal dan dapat dinikmati siapapun dan kapanpun. Setiap produk industri sesederhana apa pun selalu diproduksi melalui
suatu proses perencanaan termasuk pembuatan desainya. Pembuatan sebuah desain dari suatu produk bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. curahan akal,
imajinasi, biaya, inspirasi, waktu dan tenaga kerja untuk menghasilkan suatu produk hingga menjadi sukses pada saat pemasaran, perlu mendapatkan
perlindungan hukum. Di Indonesia, UKM merupakan salah satu kelompok usaha yang telah menjadi tulang punggung perekonomian bangsa. Alasan lain mengapa
produk-produk UKM menjadi target perlindungan desain industri, karena UKM merupakan kelompok usaha yang jumlahnya mencapai lebih dari 90 dari pelaku
bisnis di Indonesia. Keberhasilan perlindungan desain industri terhadap produk UKM ini sangat berpengaruh terhadap pemerataan pendapat sehingga mengurangi
angka kemiskinan.
73
Undang-Undang Desain Industri disusun dengan maksud untuk salah satunya, memberdayakan UKM. Secara umum struktur dan materi dari Undang-
Undang ini memuat tentang ketentuan umum, asas, prinsip dan tujuan
73
Ansori Sinungan,Op., Cit,. hlm.270.
Universitas Sumatera Utara
pemberdayaan, kriteria, penumbuhan iklim usaha, pengembangan usaha, pembiayaan dan penjaminan, kemitraan, dan koordinasi pemberdayaan, sanksi
administratif dan ketentuan pidana. Dari ketentuan-ketentuan Undang-Undang Desain Industri tersebut, dapat disimak gambaran yang jelas bahwa terdapat
hubungan-hubungan yang erat antara UKM dengan sistem perlindungan desain industri dalam upaya pemerintah meningkatkan pengembangan desain industri di
Indonesia. Hal ini untuk kemudian dijadikan alur berpikir yang menjiwai norma- norma perlindungan hukum khususnya desain industri yang pada akhirnya
memberikan pandangan yang menyeluruh dan terintergrasi terhadap identifikasi permasalahan efektivitas perlindungan desain industri dan sekaligus memberikan
solusi terhadap permasalahan yang ditemukan.
74
Dalam pembahasan tentang korelasi tujuan hukum Undang-Undang Desain Industri dengan peran UKM, hubungan antar HKI dan UKM merupakan
dimensi lain yang telah menjadi pembicaraan baik di tingkat nasional maupun internasional. Dimana kesadaran UKM tentang HKI merupakan isu penting,
sehingga UKM telah memiliki posisi yang semakin penting dalam penentuan strategi dan kebijakan terkait HKI.
75
Berbicara mengenai potensi UKM, pembahasan mendasar terhadap keunggulan komparatif maupun keunggulan kompetitif merupakan elemen
fundamental terhadap eksistensi UKM itu sendiri. Sebenarnya UKM di Indonesia memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif. Keunggulan tersebut sudah
sepantasnya mendapatkan perhatian dan perlindungan khusus dalam rangka
74
Ibid., hlm.275.
75
A.Zen Umar Purba, “Pokok-Pokok Kebijakan Pembangunan Sistem Haki Nasional”, Jurnal Hukum Bisnis,2001.
Universitas Sumatera Utara
bersaing di gelanggang perdagangan global yang sangat keras saat ini. Keikutsertaan pemerintah pun sangat besar untuk melakukan pembinaan terhadap
UKM. Namun patut disayangkan bahwa pelaku UKM di Indonesia belum sepenuhnya memanfaatkan perlindungan desain industri terhadap produk-produk
yang mereka pasarkan baik di dalam maupun diluar negeri.untuk memperkuat perekonomian domestik dengan orientasi dan berdaya saing global, upaya
produktivitas nasional melalui inovasi, penguasaan penelitian, pengembangan, dan penerapan iptek menuju ekonomi berbasis pengetahuan serta kemandirian dan
ketahanan bangsa harus dilaksanakan secara berkelanjutan.
76
Melihat betapa pentingnya masalah UKM dalam meningkatkan perekonomian bangsa-bangsa, World Intellectual Property Organization WIPO
telah mengupayakan kegiatan-kegiatan guna membantu negara-negara anggotanya untuk dapat berkompetisi baik dalam tingkat nasional maupun internasional agar
bisa mengakses kebutuhan-kebutuhan UKM selain itu, penyebaran informasi untuk kegunaan praktis serta mempertemukan dengan para mitra bisnis maupun
institusi-institusi yang tepat dalam bentuk kerjasama guna meningkatkan dan memperkuat komponen-komponen HKI merupakan kunci keberhasilan dari
program WIPO di bidang UKM.
77
Dengan uraian tersebut,terlihat peranan HKI termasuk desain industri adalah sangat besar dalam memajukan perusahaan baik dalam rangka melakukan
diferensiasi produk, pemasaran, citra produk, target khusus dari konsumen, memiliki eksklusivitas atas produk-produk yang dihasilkan dan lain-lain yang
76
Ansori Sinungan,Op., Cit., hlm.278-280.
77
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
dapat meningkatkan kemajuan perusahaan.
78
Namun di Indonesia, berdasarkan pengamatan yang dilakukan, ternyata perlindungan desain industri berdasarkan Undang-Undang Desain Industri, belum
dimanfaatkan secara maksimal oleh kelompok UKM. Pelaku UKM kurang menganggap penting desain industri dimana desain industri merupakan
perlindungan terhadap produk mereka sehingga akan timbul masalah. Padahal, seandainya kelompok UKM memahami dan memiliki kesadaran tinggi tentang
pentingnya perlindungan desain industri dengan mendaftarakan produk mereka Menciptakan desain industri yang
dapat memberikan daya tarik bagi konsumen, tampilan bentuk dari suatu produk, bagi UKM harus memperhatikan bahwa desain industri didalamnya mempunyai
kekuatan nilai komersial sehingga dapat meningkatkan pemasaran. Disini bahwa peranan sistem HKI bagi
Keberadaan desain industri dalam UKM adalah sebagai salah satu bentuk perlindungan hukum terhadap pelaku UKM dalam industri UKM, terkait adanya
hak eksklusif yang diberikan oleh negara berupa hak ekonomi selain juga merupakan sarana pengembangan produk bermanfaat bagi UKM, karena desain
industri merupakan aset, untuk meningkatkan keuntungan, produk UKM mudah dikenal oleh pelanggan baik dalam negeri maupun luar negeri, selanjutnya desain
industri juga sebagai alat monopoli serta desain industri merupakan sumber pemasukandevisa negara atau sebagai aset penting dalam ekonomi modern yang
mengandalkan pengetahuan.
78
Ibid,hlm.281.
Universitas Sumatera Utara
melalui pendaftaran desain industri, kelompok UKM tersebut akan mendapatkan manfaat ekonomi yang lebih besar.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para pengrajin sebelum mereka memasarkan produk kerajinan tangan tersebut. Pertama, mereka harus
sadar bahwa merekalah pemilik HKI atas produk kerajinan tangan yang mereka produksi. Terkadang hal tersebut agak sulit didefinisikan karena terkadang desain
atas produk kerajinan tangan yang mereka buat atau produksi biasanya merupakan desain komunal dan bukan kreasi pribadi. Walaupun tentu banyak juga para
pengrajin ini yang menciptakan desain sendiri. Apabila desain tersebut adalah desain komunal atau turun-temurun, tentu saja pemilik HKI atas desain tersebut
adalah masyarakat daerah tersebut.
79
Menurut Dirjen HKI dari hampir 8000 pemohon yang masuk, ternyata hanya 49 pemohon saja yang berasal dari UKM, sebenarnya angka 8000 pemohon
itu sangat menggembirakan, jika saja diikuti jumlah pemohon dari UKM yang meningkat pula. Mengingat, proses pendaftaran tersebut baru saja dibuka sejak
dua tahun lalu, tepatnya 16 Juni 2003 dan rata-rata per hari terdapat 30 permohonan yang masuk.
80
79
Desain untuk dunia Industri, http:industrydesign.blogspot.com201011perlindungan- hak-untuk-produk-kerajinan.html diakses pada tanggal 6 juli 2013.
80
Hukum Online, http:www.hukumonline.comberitabacahol8770walau-didiskon- pendaftaran-disain-industri-oleh-ukm-masih-minim diakses tanggal 16 juli 2013.
Pendaftaran disain industri merupakan salah satu pelaksanaan dari Undang-Undang Desain Industri dan diadakannya Undang-
Undang Desain Industri salah satunya untuk merangsang pertumbuhan perekonomian negara untuk melindungi karya-karya desain industri yang
dihasilkan oleh UKM.
Universitas Sumatera Utara
C. Bentuk-Bentuk Perlindungan Hukum Desain Industri Dalam Industri Kerajinan Tangan Produksi Usaha Kecil Menengah UKM
Dalam Pasal 1 Undang-Undang Desain Industri dikatakan bahwa desain industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau
warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan
dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan. Dimana dalam
hal ini kerajinan tangan termasuk kategori yang disebutkan dalam Pasal 1 Undang-Undang Desain Industri.
Kerajinan tangan diatur dalam kekayaan intelektual, karena itu kerajinan tangan produksi UKM wajib dihormati. Desain industri tidak boleh digunakan
oleh orang lain orang yang tidak berhak tanpa izin pemiliknya, kecuali apabila ditentukan lain oleh undang-undang. Perlindungan hukum berlaku bagi UKM
yang sudah terdaftar dalam desain industri dan dibuktikan dengan sertifikat pendaftaran dengan perlindungan hukum berlangsung selama jangka waktu yang
ditentukan menurut bidang dan klasifikasinya. Penggunaan desain industri orang lain tanpa izin pemiliknya, atau pemalsuan, peniruan desain industri orang lain
merupakan suatu pelanggaran hukum. Suatu produk yang dilindungi HKI hanya dapat diproduksi oleh si pemilik
atau pemegang hak atas produk tersebut eksklusif. Apabila ada pihak lain yang
Universitas Sumatera Utara
ingin memproduksinya tentunya harus dengan seijin pemegang hak-nya, disinilah letak nilai ekonomi dari produk yang telah dilindungi HKI.
81
Agar desain industri, dalam hal ini kerajinan tangan dapat dilindungi hukum adalah dengan cara pendaftaran. Pendaftaran desain industri desain tekstil
untuk desain motif batik menimbulkan hak eksklusif, yaitu hak khusus yang hanya diberikan oleh negara untuk jangka waktu tertentu kepada Pemegang Hak
desain industri untuk melaksanakan sendiri hak desain industri yang dimilikinya, Perlindungan hukum desain industri merupakan upaya yang telah diatur
oleh undang-undang guna mencegah terjadinya pelanggaran oleh orang yang tidak berhak. Jika terjadi pelanggaran, maka pelanggar tersebut harus diproses
secara hukum dan bila terbukti melakukan pelanggaran maka dia akan dijatuhi hukuman sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Desain Industri yang
dilanggar itu. Undang-Undang Desain Industri mengatur jenis perbuatan pelanggaran serta ancaman hukumannya, baik secara perdata maupun secara
pidana. Dengan mengingat hal diatas dan kaitanya dengan perlindungan hukum
tentang desain industri yaitu untuk menjamin perlindungan hak-hak pendesain dan menetapkan hak dan kewajibannya serta menjaga agar pihak yang tidak berhak
tidak menyalahgunakan hak desain industri tersebut. Yang menjadi landasan bagi perlindungan yang efektif terhadap berbagai bentuk kecurangan terhadap Produk
UKM yang dalam skripsi ini adalah produk kerajinan tangan yang sudah diberi hak desain industri yang telah dikenal secara luas.
81
“Bisnis UKM”, http:bisnisukm.compentingnya-hki-bagi-ukm.html diakses tanggal 24 Mei 2013.
Universitas Sumatera Utara
atau memberikan persetujuan izin kepada pihak lain untuk melaksanakan haknya atas desain tersebut. Dengan demikian orang lain yang tidak berhak dilarang
menggunakanmembuatmemakaimenjual desain industri tersebut tanpa persetujuan dari pemegang hak desain industri.
82
Pemegang hak desain industri memberikan persetujuan izin kepada pihak lain untuk melaksanakan
menggunakan haknya atas desain tersebut dapat melalui pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian tertulis, atau sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh Undang-
undang
83
Negara-negara anggota WTO memberikan perlindungan terhadap desain industri yang mandiri dan kreatif dengan persyaratan bahwa hak desain industri
yang diberikan perlindungan adalah baru. Negara anggota dapat menolah bahwa desain tersebut tidak baru atau orisinal jika desain yang dimaksud tidak memiliki
perbedaan yang signifikan apabila dibandingkan dengan desain atau kombinasi dari beberapa desain yang telah ada. Lebih lanjut, dinyatakan bahwa negara
anggota dapat memperluas perlindungan terhadap desain industri. .
Perlindungan hukum di bidang HKI tersebut tidak terlepas dari adanya keinginan negara-negara maju untuk memperbaiki situasi dan kondisi karena
semakin banyakya perusahaan-perusahaan terutama di negara-negara berkembang yang melakukan tindakan peniruan barang-barang yang mengakibatkan kerugian
dan terganggunya kepentingan pembuat maupun pemakai produk.
84
Untuk Indonesia, sistem perlindungan desain industri yang diterapkan dalam Undang-Undang Desain Industri secara eksplisit hanya mensyaratkan
82
Republik Indonesia, UU No. 31 Tahun 2001 tentang Desain Industri,Pasal 9 Ayat 1.
83
Republik Indonesia, UU No. 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri, Pasal 31.
84
Ibid.,hlm.113.
Universitas Sumatera Utara
kebaruan saja tanpa persyaratan keaslian atau originality seperti yang tercantum dalam Pasal 2 Undang-Undang Desain Industri.
Walaupun secara tidak jelas Undang-Undang Desain Industri hanya mensyaratkan kebaruan untuk diberi hak desain industri, dalam praktiknya secara
tak langsung ternyata Indonesia telah menggunakan juga persyaratan orisinalitas. Hal ini terlihat dari adanya pemberian hak desain industri tanpa melalui
mekanisme proses pemeriksaan substantif apabila tidak ada keberatan dari pihak lain.
85
Pada tataran hubungan perdagangan internasional, komoditi kerajinan tangan yang dihasilkan sangat rawan dijiplak oleh para pesaing yang berasal dari
luar negeri. Kondisi demikian sangat mungkin terjadi akibat tidak adanya kepemilikan individual hak cipta terhadap produk kerajinan tangan yang
diperdagangkan tersebut. Secara lebih dalam bisa dilihat bahwa tidak adanya kepemilikan hak cipta ini sangat wajar karena produk tersebut dihasilkan dengan
menggunakan dasar pengetahuan tradisional yang sudah dimiliki masyarakat secara turun temurun dan bersifat terbuka. Hal ini berarti tidak ada seorangpun
yang bisa secara sepihak mengaku bahwa hak cipta produk tersebut adalah milik individu tertentu.
Dalam kondisi yang demikian, seharusnya negara dalam hal ini pemerintah, mengambil porsi yang lebih banyak untuk berperan sebagai
pelindung pengusaha kerajinan tersebut dari serbuan orang-orang asing yang secara sadar dan sengaja melakukan pelanggaran hukum tentang hak cipta.
85
Ibid.,hlm.114-115.
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian, meskipun karya atau produk yang dihasilkan oleh pengusaha kerajinan tersebut tidak bisa dimiliki hak ciptanya secara individu tetapi produk
tersebut tidak dapat diambil alih oleh orang asing karena negara sudah mengambil alih hak cipta produk tersebut. Bila terjadi penjiplakan yang dilakukan oleh negara
lain, pemerintah Indonesia bisa mengajukan tuntutan hukum kepada yang melakukan pelanggaran tersebut. Pada prakteknya, negara atau pemerintah belum
melakukan tugas seperti yang telah diamanatkan.
86
1. Perlindungan hukum preventif
Adanya 2 mMacam perlindungan hukum dalam kaitanya dengan desain industri:
Dalam perlindungan hukum preventif dalam kaitanya dengan desain industri adalah dengan melakukan proses pendaftaran untuk mendapatkan
perlindungan hukum. Perlindungan hukum yang didapat adalah hak desain industri yang diterima oleh pelaku UKM. Syarat untuk mendapatkan hak desain
industri adalah dengan melakukan pendaftaran desain industri. Pendaftaran merupakan syarat mutlak bagi pelaku UKM untuk melindungi produknya karena
hak desain industri melekat pada pendaftaran desain industri. Pelaku UKM mendapatkan perlindungan dari desain industri berupa perlindungan dari
penyimpangan yang dilakukan terhadap kerajinan tangan produksi UKM. Hak desain industri yang diperoleh pelaku UKM dapat juga melarang orang lain yang
tanpa persetujuanya menggunakan hak desain industri tersebut.
86
Anastasia Resti Muliani, “Perlindungan Hukum Hak Kekayaan Intelektual Bagi Usaha Kecil Di Bidang Industri Kerajinan Di Wilayah Kabupaten Bantul”, Tesis,universitas
diponogero,2007.
Universitas Sumatera Utara
2. Perlindungan hukum represif
Perlindungan hukum represif dalam kaitanya dengan desain industri adalah dengan penyelesaian sengketa dalam desain industri apabila timbul
sengketa, Kemudian diatur juga mengenai ketentuan pidana, pembatalan desain industri, dan pengalihan. Dalam Pasal 46 diatur bahwa pemegang hak desain
industri atau penerima lisensi dapat menggugat siapa pun yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9,
berupa : a. gugatan ganti rugi; danatau
b. penghentian semua perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9. Dan apabila timbul penyimpangan terhadap produk UKM maka
perlindungan yang didapat adalah ketentuan pidana terhadap pelaku penyimpangan tersebut yang diatur dalam Pasal 54, berupa :
1 Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 empat
tahun danatau denda paling banyak Rp 300.000.000,00 tiga ratus juta rupiah. 2 Barangsiapa dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8, Pasal 23 atau Pasal 32 dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 satu tahun danatau denda paling banyak Rp 45.000.000,00 empat puluh lima
juta rupiah. 3 Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2 merupakan
delik aduan.
Universitas Sumatera Utara
Jadi perlindungan terhadap produk tersebut terutama terdapat dalam pendaftaran yang memberikan hak eksklusif berupa hak desain industri yang
didapat oleh pelaku UKM dan apabila ditemukan penyimpangan para pelaku penyimpangan akan mendapatkan perlakuan tegas berupa ketentuan pidana,
D. Dampak Perlindungan Hukum Dalam Industri Kerajinan Tangan Produksi Usaha Kecil Menegah UKM