Latar Belakang PENGATURAN DESAIN INDUSTRI MENURUT UU NO. 31 TAHUN 2000

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bangsa Indonesia saat ini merupakan salah satu bangsa yang secara normatif memiliki undang-undang yang cukup lengkap dalam bidang Hak Kekayaan Intelektual selanjutnya disebut HKI keadaan ini hendaknya mampu mendorong kepada upaya perbaikan dalam masalah perlindungan hukum di bidang kekayaan Intelektual. Perlindungan hukum yang diberikan dalam desain industri dimaksudkan untuk merangsang aktifitas kreatif dari pendesain untuk terus-menerus menciptakan desain baru. 1 Perlindungan hukum terhadap desain industri sebagai salah satu karya intelektual sangat diperlukan, bukan saja karena untuk kepentingan pendesain semata akan tetapi dimaksudkan juga untuk merangsang kreatifitas pendesain untuk terus menerus menciptakan desain baru. Tidak semua desain industri yang baru dapat diberikan hak atas desain industri dan perlindungan hukum. Pasal 4 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri selanjutnya disebut Undang-Undang Desain Industri mengatur tentang desain industri yang tidak mendapat perlindungan, yakni desain industri yang bertentangan dengan 1 Budi Agus Riswandi dan M.Syamsudin, Hak Kekayaan Intelektual Dan Budaya Hukum Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, hlm. 51. 1 Universitas Sumatera Utara peraturan perundang-undangan yang berlaku,ketertiban umum, agama, dan kesusilaan. 2 Permasalahan mengenai HKI akan menyentuh berbagai aspek lainnya, seperti aspek teknologi, industri, sosial, budaya dan berbagai aspek lainnya. Namun aspek yang terpenting jika dihubungkan dengan perlindungan bagi karya intelektual adalah aspek hukum. Hukum diharapkan mampu mengatasi berbagai permasalahan yang timbul berkaitan dengan HKI tersebut. Hukum harus dapat memberikan perlindungan bagi karya intelektual, sehingga mampu mengembangkan daya kreasi masyarakat yang pada akhirnya bermuara pada tujuan berhasilnya perlindungan HKI. 3 Undang-Undang Desain Industri merupakan instrumen yang tidak dapat dilepaskan dalam mendorong perlindungan hukum yang secara komprehensif. Perlindungan hukum yang diberikan terhadap hak desain industri dimaksudkan untuk merangsang aktivitas kreatif dari pendesain untuk terus menciptakan desain baru. Dalam rangka perwujudan iklim yang mampu mendorong terciptanya desain-desain baru dan sekaligus memberikan perlindungan hukum itulah ketentuan desain industri disusun dalam undang-undang. 4 Kemajuan dunia perdagangan juga tidak dapat dilepaskan dari pembangunan di bidang ekonomi yang pelaksanaanya dititiberatkan pada sektor industri. Salah satu kendala dalam melakukan pembangunan di Indonesia khususnya di bidang ekonomi, adalah faktor perangkat hukum yang masih perlu 2 Sri Rahayu, “Kriteria Syarat Subjektif Pendaftaran Desain Industri” Skripsi, Ilmu Hukum, Program Sarjana, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2004, hlm.24-25. 3 I ketut Wirawan, “Budaya Hukum dan Disfungsi UUHC Kasus Masyarakat Seniman Bali” Tesis, Ilmu Hukum, Program Pascasarjana UNDIP, Semarang, 2000,hlm. 4 Ibid., hlm. 52. Universitas Sumatera Utara dikembangkan dan ditegakkan guna mengimbangi kebutuhan kemajuan masyarakat. Kemajuan dunia perdagangan berikut perangkatnya melesat meninggalkan perjalanan hukum nasional. Oleh karena itu, dalam era globalisasi perdagangan, pembangunan hukum di Indonesia diharapkan mampu mengantisipasi kemajuan di setiap sektor kehidupan masyarakat. Sebagai negara berkembang Indonesia harus memandang sisi perdagangan internasional yang menimbulkan adanya persaingan tersebut sebagai suatu hal yang mempunyai arti yang sangat penting. 5 Salah satu produk yang dihasilkan oleh kemampuan intelektual manusia adalah desain industri. Dalam perkembanganya desain industri memegang peranan penting bagi keberhasilan perindustrian dan perdagangan suatu negara. Desain industri merupakan sarana untuk mendapatkan nilai tambah ekonomi yang tinggi dalam suatu industri. Memasuki era perdagangan bebas, usaha-usaha industri kecil yang mana dalam skripsi ini yaitu produksi kerajinan tangan UKM perlu ditingkatkan dan dikembangkan agar dapat menghasilkan produk yang mampu bersaing dalam hal mutu, harga dan sistem manajemen terpadu agar dapat menembus pasar dalam negeri ataupun internasional. Disinilah peran desain atas suatu produk industri akan terlihat, bukan hanya pada usaha industri besar melainkan juga pada usaha industri kecil. Desain tersebut harus menimbulkan minat beli dan layak secara keamanan, kesehatan, dan lingkungan hidup. 6 Suatu produk industri yang didesain dengan memenuhi aspek-aspek estetika akan menimbulkan adanya daya jual yang tinggi sehingga dengan 5 Eric Wolfhard, Internasional Trade in Intellectual property:The emerging GATT Regime, University of Toronto Faculty of Law Review,Vol.49,1991, hlm 107. 6 Bonny Surya, Peran Desain Bagi Ekspor Indonesia Bandung, hlm.1. Universitas Sumatera Utara demikian terdapat nilai ekonomi yang terkandung dalam suatu hak desain industri. seorang pendesain dalam hal ini adalah pelaku usaha kecil menegah UKM memiliki hak ekonomi dalam setiap desain yang dihasilkanya yaitu kerajinan tangan. Hak ekonomi tersebut dapat berupa hak untuk menjual, hak untuk melisensikan dan segala hak yang dapat mendatangkan keuntungan ekonomis bagi usaha kecil menegah UKM. 7 Sebagai negara berkembang, Indonesia perlu memajukan sektor industri dengan meningkatkan kemampuan daya saing. Salah satu adanya daya saing tersebut adalah dengan memanfaatkan peranan desain industri yang merupakan bagian dari hak kekayaan intelektual, keanekaragaman budaya yang dipadukan dengan upaya untuk ikut serta dalam globalisasi perdagangan dengan memberikan pula perlindungan hukum terhadap desain industri nasional. Diberikannya suatu perlindungan hukum yang layak atas desain industri untuk dapat menjamin kelanjutan perkembangannya dan akan meningkatkan kreatifitas dalam menciptakan produk yang beragam disektor manufaktur dan kerajianan,serta untuk menghindari kompetisi yang tidak sehat unfair competition walau dengan perlindungan ini diberikan suatu hak monopoli tertentu. 8 Di Indonesia hak desain industri diberikan atas dasar permohonan. Permohonan untuk pendaftaran tersebut ditujukan kepada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia. Permohonan pendaftaran hanya dapat diajukan untuk 1 satu desain industri atau 7 Abdulkadir Muhammad I, Hukum Harta Kekayaan Bandung: Citra Aditya Bakti, 1994, hlm.115. 8 Abdulkadir Muhammad II, Kajian Hukum Ekonomi HKI Bandung: Citra Aditya, ,2001, hlm. 26. Universitas Sumatera Utara beberapa desain industri yang merupakan satu kesatuan desain industri atau memiliki kelas yang sama. Adapun yang dimaksud dengan satu desain industri adalah satu satuan lepas desain industri, sedangkan yang dimaksud dengan kelas adalah kelas sebagaimana diatur dalam klasifikasi internasional tentang desain industri bagaimana dimaksud dalam Locarno Agreement. 9 Seperti juga bidang hak kekayaan intelektual yang lain, desain industri adalah karya intelektual yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Desain industri adalah satu konsep yang sudah tua. Indonesia sendiri sudah mengenal konsep ini di dalam Undang-Undang Desain Industri. Desain industri dalam undang-undang ini merujuk pada suatu karya intelektual tentang bentuk, konfigurasi garis atau warna, atau garis dan warna yang memberikan kesan estetis. Karya tersebut diwujudkan dalam pola tiga atau dua dimensi serta bisa dipakai untuk menghasilkan suatu barang, komoditi industri atau kerajinan tangan. 10 Produksi kerajinan tangan UKM dalam hal ini memerlukan perlindungan desain industri. Namun dalam kenyataanya tidaklah mudah karena adanya tantangan yang timbul. Salah satu tantangan tersebut adalah kurangnya kesadaran hukum dan pemahaman masyarakat akan penting dan berharganya hasil karya tersebut sehingga menimbulkan pelanggaran terhadap aturan desain industri, 9 M. Djumhana dan R. Djubaidillah, Hak Milik Intelektual Sejarah Teori dan Prakteknya di Indonesi Bandung: Citrra Aditya Bakti , 2004, hlm. 233. 10 Ibid, hlm.16. Universitas Sumatera Utara mulai dari pembajakan, pemalsuan, meniru, bahkan menjiplak secara keseluruhan dari suatu desain dari karya orang lain. 11 1. Bagaimanakah pengaturan desain dalam industri kerajinan tangan usaha kecil menengah UKM ? Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka penulis mencoba memberikan gambaran umum tentang perlindungan desain industri, dengan harapan kiranya pelaku UKM mempunyai pemahaman yang baik tentang desain industri. Selanjutnya, penulis juga berharap agar pelaku UKM dapat mengetahui dan memahami pengaturan desain industri dan perlindungan hukum desain industri menurut UU No.31 Tahun 2000 tentang Desain Industri.

B. Perumusan Masalah