Sistem Kontrol Rancang Bangun dan Uji Kinerja Alat Ukur Debu Jatuh (Dustfall)

METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian dimulai pada bulan Oktober 2010 sampai Juni 2011 di Laboratorium Teknik Lingkungan Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan IPB, Laboratorium Lingkungan dan Bangunan Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Pusat Penelitian Lingkungan Hidup PPLH IPB, dan beberapa bengkel disekitar kampus IPB. Pengujian alat dilakukan di sekitar kampus Institut Pertanian Bogor Dramaga, yang mewakili daerah pinggiran jalan raya, daerah industri tambang kapur Ciampea, lahan terbuka dan kompleks perumahan. Pengujian alat juga dilakukan di beberapa lokasi industri yang ada di Indonesia.

3.2. Alat dan Bahan

Alat penagkap debu jatuh terdiri atas tiga bagian utama yaitu alat penangkap debu jatuh dustfall canister, filter stabilisation chamber dan struktur penopang dustfall canister di lapangan. Alat dan bahan yang diperlukan untuk pengujian dan pengukuran kadar debu jatuh di lapangan yaitu kertas filter filter biasa, kertas filter Whatman 1, dan kertas filter Whatman 41, timbangan digital dengan ketelitian 0.0001 gram, sprayer, cawan petri, pinset dan aquadest.

3.3. Prosedur Perancangan

Perancangan alat ukur debu jatuh dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu tahap perancangan, tahap pengumpulan alat dan bahan, tahap pembuatan dan perakitan alat, tahap pengujian hasil rancangan, tahap pengamatan, dan analisis data. 1. Tahap Perancangan, meliputi pembuatan gambar detail rancangan struktural alat, gambar tiga dimensi alat, gambar bagian-bagian alat, penentuan ukuran, penentuan bahan konstruksi. 2. Tahap Pengumpulan Alat dan Bahan, meliputi penentuan jumlah bahan-bahan konstruksi yang diperlukan, pembelian bahan, dan penyediaan alat-alat yang dibutuhkan dalam proses perakitan. 3. Tahap Pembuatan dan Perakitan, meliputi pembuatan rumah filter, dustfall canister, ruang chamber, sistem kontrol stabilisation chamber dan struktur penopang dustfall canister di lapangan 4. Tahap Pengujian, merupakan tahapan untuk mencoba apakah alat yang telah dirancang dapat bekerja dan berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Diagram alir proses penelitian dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3 Diagram alir prosedur penelitian

3.4. Prosedur Pengujian Alat

Pengujian alat ukur debu jatuh ini dilakukan dengan mempertimbangkan lokasi pengambilan contoh uji dalam hal ini lokasi yang mewakili wilayah pinggiran jalan raya, daerah industri, lahan terbuka dan kompleks perumahan serta mempertimbangkan waktu pengambilan contoh uji dalam hal ini mewakili musim kemarau dan musim hujan. Sebelum pengujian, filter harus dikondisikan terlebih dahulu agar kondisi sebelum dan sesudah pengukuran sama. Hal ini dilakukan agar berat filter tetap sama sebelum dan setelah pengukuran karena adanya persamaan suhu dan kelembaban. Pengkondisian filter dilakukan dengan cara memasukkan filter ke dalam filter stabilisation chamber. Alat ukur debu jatuh ini diletakkan pada tempat yang terbuka. Syarat penempatan alat ini yaitu dalam rentang 60 o tidak ada sesuatu yang dapat menghalangi jatuhnya debu dan ketinggian dustfall canister antara 1.5 m - 2.5 m. hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya percikan tanah yang masuk ke dalam dustfall canister pada saat terjadi hujan. Berdasarkan peraturan yang ada pengukuran dilakukan selama 30 hari. Setelah pengukuran selesai filter dimasukkan kembali ke dalam stabilisation chamber setelah itu filter ditimbang. Dengan demikian berat yang diperoleh adalah berat debu sesungguhnya. Gambar 4 Prosedur pengujian alat ukur debu jatuh