Kerangka Penelitian Rancang Bangun dan Uji Kinerja Alat Ukur Debu Jatuh (Dustfall)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pencemaran Udara

Udara bersih adalah udara kering yang berada di atmosfer yang ditemukan pada wilayah pedesaan atau udara yang berada di atas samudra yang jauh dari sumber polusi. Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak tetap, tergantung pada suhu udara, tekanan udara dan lingkungan sekitarnya. Udara yang bersih dan kering disusun oleh zat-zat berikut Wardhana 2004: Nitrogen N 2 = 78.09 volume Oksigen O 2 = 20.94 Argon AR = 0.93 Karbon dioksida CO 2 = 0.032 Udara di alam tidak pernah ditemukan bersih tanpa polutan sama sekali. Beberapa gas seperti Sulfur Dioksida SO 2 , Hidrogen Sulfida H 2 S, dan Karbon Monoksida CO selalu dibebaskan ke udara sebagai produk sampingan dari proses-proses alami seperti aktivitas vulkanik, pembusukan sampah tanaman, kebakaran hutan, dan sebagainya. Selain disebabkan polutan alami tersebut, polusi udara juga dapat disebabkan oleh aktivitas manusia. Polutan yang berasal dari kegiatan manusia secara umum dibagi dalam 2 kelompok besar yaitu polutan udara primer mencakup 90 jumlah polutan udara seluruhnya dan polutan udara sekunder BPLHD Jabar 2007. Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi dari komponen pencemar lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia sehingga mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya PP 41 Tahun 2009. Kehadiran bahan atau zat-zat asing di dalam udara dalam jumlah tertentu serta berada di udara dalam waktu yang cukup lama dapat mengganggu kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Semakin meningkatnya pembangunan secara pesat khususnya di bidang industri dan teknologi serta semakin meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil minyak menyebabkan udara disekitar udara ambien menjadi makin tercemar oleh gas-gas buangan hasil pembakaran. Secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam, yaitu: a. Faktor internal secara alamiah, contohnya : 1. Debu yang beterbangan akibat tiupan angin 2. Abu debu yang dikeluarkan akibat dari letusan gunung berapi berikut gas- gas vulkanik 3. Proses pembusukan sampah organik. b. Faktor eksternal karena kegiatan manusia, contohnya: 1. Hasil pembakaran bahan bakar fosil 2. Debuserbuk dari kegiatan industri 3. Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara. Pencemaran udara pada suatu tingkat tertentu dapat merupakan campuran dari satu atau lebih bahan pencemar, baik berupa padatan, cairan atau gas yang yang masuk ke udara dan kemudian menyebar ke lingkungan sekitarnya Wardhana 2004.

2.2. Komponen Pencemar Udara

Udara di daerah perkotaan yang mempunyai banyak kegiatan industri dan teknologi serta lalu-lintas yang padat, udaranya relatif sudah tidak bersih lagi. Udara di daerah industri kotor karena terkena bermacam-macam pencemar. Dari beberapa macam komponen pencemar udara, yang paling banyak berpengaruh dalam pencemaran udara adalah komponen-komponen berikut ini: 1. Karbon Monoksida CO 2. Nitrogen Oksida NO 2 3. Belerang Oksida SO 2 4. Hidro Karbon HC 5. Partikel Particulate Komponen pencemar udara diatas dapat mencemari udara secara sendiri- sendiri, atau dapat pula mencemari udara secara bersamaan. Jumlah komponen pencemar udara tergantung pada sumbernya.

2.3. Partikel Particulate

Sumber utama partikel adalah cerobong asap dan gas buang kendaraan bermotor. Partikel-partikel ini tinggal di udara dalam beberapa hari. Partikel yang kecil dapat bertahan selama berminggu-minggu di udara. Sedangkan partikel yang besar segera jatuh dekat dengan sumbernya Sastrawijaya 2000. Partikulat merupakan partikulat-partikulat kecil padatan dan droplet cairan. Beberapa partikulat dalam berbagai bentuk dapat melayang di udara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lumpur merupakan fraksi yang dominan dalam debu yang berkisar antara 27-63 dari debu. Selain itu terdapat cukup banyak logam berat seperti Pb, Zn, Cd, Ni, dan Co. Logam berat ini berasal dari emisi kendaraan bermotor dan transportasi udara. Bentuk dan komponen penyusun partikulat tersebut dapat dilihat pada Tabel 2 Modaish 1997. Tabel 2 Bentuk dan komponen penyusun partikel No Komponen Bentuk 1 Karbon 2 Besi Fe 2 O 3 , Fe 3 O 4 3 Magnesium MgO 4 Kalsium CaO 5 Aluminium Al 2 O 3 6 Sulfur SO 2 7 Titanium TiO 2 8 Karbonat CO 3 - 9 Silikon SiO 2 10 Fosfor P 2 O 5 11 Kalium K 2 O 12 Natrium Na 2 O 13 Lain-lain Sumber: BPLHD Jabar 2007 Sifat kimia masing-masing partikulat berbeda-beda, akan tetapi secara fisik ukuran partikulat berkisar antara 0.0002 – 500 mikron. Pada kisaran tersebut partikulat mempunyai umur dalam bentuk tersuspensi di udara antara beberapa detik sampai beberapa bulan. Umur partikulat tersebut dipengaruhi oleh kecepatan pengendapan yang ditentukan dari ukuran dan densitas partikulat serta aliran turbulensi udara. Secara umum kenaikan diameter akan meningkatkan kecepatan pengendapan. Kenaikan diameter sebanyak 10,000 kali menyebabkan kecepatan pengendapan sebesar 6 juta kalinya. Partikulat yang berukuran 2 – 40 mikron tergantung densitasnya tidak bertahan terus di udara dan segera mengendap.