2.3. Partikel Particulate
Sumber utama partikel adalah cerobong asap dan gas buang kendaraan bermotor. Partikel-partikel ini tinggal di udara dalam beberapa hari. Partikel yang
kecil dapat bertahan selama berminggu-minggu di udara. Sedangkan partikel yang besar segera jatuh dekat dengan sumbernya Sastrawijaya 2000.
Partikulat merupakan partikulat-partikulat kecil padatan dan droplet cairan. Beberapa partikulat dalam berbagai bentuk dapat melayang di udara. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa lumpur merupakan fraksi yang dominan dalam debu yang berkisar antara 27-63 dari debu. Selain itu terdapat cukup banyak
logam berat seperti Pb, Zn, Cd, Ni, dan Co. Logam berat ini berasal dari emisi kendaraan bermotor dan transportasi udara. Bentuk dan komponen penyusun
partikulat tersebut dapat dilihat pada Tabel 2 Modaish 1997. Tabel 2 Bentuk dan komponen penyusun partikel
No Komponen
Bentuk 1
Karbon 2
Besi Fe
2
O
3
, Fe
3
O
4
3 Magnesium
MgO 4
Kalsium CaO
5 Aluminium
Al
2
O
3
6 Sulfur
SO
2
7 Titanium
TiO
2
8 Karbonat
CO
3 -
9 Silikon
SiO
2
10 Fosfor
P
2
O
5
11 Kalium
K
2
O 12
Natrium Na
2
O 13
Lain-lain Sumber: BPLHD Jabar 2007
Sifat kimia masing-masing partikulat berbeda-beda, akan tetapi secara fisik ukuran partikulat berkisar antara 0.0002 – 500 mikron. Pada kisaran tersebut
partikulat mempunyai umur dalam bentuk tersuspensi di udara antara beberapa detik sampai beberapa bulan. Umur partikulat tersebut dipengaruhi oleh kecepatan
pengendapan yang ditentukan dari ukuran dan densitas partikulat serta aliran turbulensi udara. Secara umum kenaikan diameter akan meningkatkan kecepatan
pengendapan. Kenaikan diameter sebanyak 10,000 kali menyebabkan kecepatan pengendapan sebesar 6 juta kalinya. Partikulat yang berukuran 2 – 40 mikron
tergantung densitasnya tidak bertahan terus di udara dan segera mengendap.
Partikulat yang tersuspensi secara permanen di udara juga mempunyai kecepatan pengendapan, tetapi partikulat-partikulat tersebut tetap di udara karena gerakan
udara BPLHD Jabar 2007. Menurut Wardhana 2004, partikel adalah pencemar udara yang dapat
bersama-sama dengan bahan atau bentuk pencemar lainnya. Partikel dapat diartikan secara murni sebagai bahan pencemar udara dalam bentuk padatan.
Dalam pengertian yang lebih luas dalam kaitannya dengan masalah pencemaran lingkungan, pencemaran partikel dapat meliputi berbagai macam bentuk, mulai
dari bentuk yang sederhana sampai dengan bentuk yang rumit atau kompleks yang kesemuanya merupakan bentuk pencemaran udara. Partikel di udara meliputi
berbagai macam bentuk yang dapat berupa keadaan-keadaan berikut ini: a. Aerosol, adalah istilah umum yang menyatakan adanya partikel yang
terhambur dan melayang di udara b. Fog atau kabut, adalah aerosol yang berupa butiran-butiran air yang berada di
udara c. Smoke atau asap, adalah aerosolyang berupa campuran antara butiran padatan
dan cairan yang terhambur melayang di udara. d. Dust atau debu, adalah aerosol yang berupa butiran padat yang terhambur dan
melayang diudara karena adanya hembusan angin e. Mist, artinya mirip dengan kabut. Penyebabnya adalah butiran-butiran zat cair
yang terhambur dan melayang di udara bukan butiran air f. Fume, artinya mirip dengan asap hanya saja penyebabnya adalah aerosol yang
berasal dari kondensasi uap panas g. Plume adalah asap yang keluar dari cerobong asap suatu industri pabrik
h. Haze, adalah setiap bentuk aerosol yang mengganggu pandangan di udara. i. Smog adalah bentuk campuran antara smoke dan fog.
j. Smaze adalah campuran antara smoke dan haze. Pencemaran partikel adalah istilah untuk campuran partikel padat dan
tetesan cair yang ditemukan di udara. Beberapa partikel seperti debu, kotoran, jelaga maupun asap dapat dilihat dengan mata telanjang. Partikel kasar
mempunyai diameter berkisar antara 2.5 sampai 10 µm sedangkan partikel halus memiliki diameter kurang dari 2.5 µm Sami 2006.